Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Pelanggaran Prinsip Kesantunan Dalam Film Yowis Ben Karya Bayu Skak Agustina, Nurul; Pristiwati, Rahayu
Jurnal Profesi Keguruan Vol 5, No 2 (2019): Jurnal Profesi Keguruan
Publisher : LP3 Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.7290/jpk.v5i2.20320

Abstract

Dalam berbahasa, terkadang seseorang tidak secara langsung menyampaikan maksud tuturannya, tetapi melalui maksud tersembunyi dibalik tuturannya. Hal tersebut berkaitan dengan ilmu pragmatik yang didalamnya mencakup prinsip kesantunan berbahasa yang semua orang pernah lakukan dalam bertutur termasuk tuturan para tokoh dalam sebuah film. Film Yowis Ben karya Bayu Skak dipilih untuk diteliti karena film tersebut 80 persen menggunakan bahasa Jawa dan 20 persen menggunakan bahasa Indonesia. Namun, bahasa yang digunakan  dalam film tersebut banyak yang melanggar prinsip kerja sama dan prinsip kesantunan. Hal ini jelas berbanding terbalik dengan norma kesantunan yang dijunjung di Indonesia, terutama di daerah pulau Jawa. Penelitian ini bertujuan untuk meganalisis pelanggaran prinsip kesantunan dalam tuturan film Yowis Ben karya Bayu Skak. Penelitian ini menggunakan pendekatan teoretis dan pendekatan metodologis. Data dikumpulkan dengan metode simak dan teknik simak bebas libat cakap, teknik rekam serta catat. Analisis data menggunakan metode padan dengan teknik dasar pilah unsur penentu serta metode normatif. Adapun Pelanggaran prinsip kesantunan dalam Fim Yowis Ben meliputi (1) maksim kearifan, (2) maksim pujian, (3) maksim kedermawanan, (4) maksim rendah hati, dan (5) maksim kesepakatan.In language, sometimes a person does not directly convey his intentions, but through the hidden intentions behind his speech. It relates to pragmatics which includes the principle of politeness that all people have done in speaking including the speech of the characters in a film. Bayu Skak?s Yowis Ben film was chosen for research because 80 percent use Javanese and 20 percent use Indonesian. However, many languages used in the film violate the principle ofcooperation and principle of politeness. This is cleary inversely proportional to the norm of politeness that are highly upheld in Indonesian, especially in the island of Java. The study aimto analyze the violation of the principle of politeness in the speech of Bayu Skak?s Yowis Ben film. The study uses a theoretical approach and methodological approach. The data was collected by referring to the method of referring and using rfee skills, recording techniques andnotes. Data analysis uses matching methods with basic teqniques to sort elements and normative methods. While the violation of the principle of politeness inYowis Ben?s film includes (1) tact maxim, (2) aprobation maxim, (3) generosity maxim, (4) modesty maxim, and (5) agreement maxim.
Pelanggaran Prinsip Kesantunan Dalam Film Yowis Ben Karya Bayu Skak Agustina, Nurul; Pristiwati, Rahayu
widiyanto Vol 5, No 2 (2019): Jurnal Profesi Keguruan
Publisher : LP3 Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/jpk.v5i2.20320

Abstract

Dalam berbahasa, terkadang seseorang tidak secara langsung menyampaikan maksud tuturannya, tetapi melalui maksud tersembunyi dibalik tuturannya. Hal tersebut berkaitan dengan ilmu pragmatik yang didalamnya mencakup prinsip kesantunan berbahasa yang semua orang pernah lakukan dalam bertutur termasuk tuturan para tokoh dalam sebuah film. Film Yowis Ben karya Bayu Skak dipilih untuk diteliti karena film tersebut 80 persen menggunakan bahasa Jawa dan 20 persen menggunakan bahasa Indonesia. Namun, bahasa yang digunakan  dalam film tersebut banyak yang melanggar prinsip kerja sama dan prinsip kesantunan. Hal ini jelas berbanding terbalik dengan norma kesantunan yang dijunjung di Indonesia, terutama di daerah pulau Jawa. Penelitian ini bertujuan untuk meganalisis pelanggaran prinsip kesantunan dalam tuturan film Yowis Ben karya Bayu Skak. Penelitian ini menggunakan pendekatan teoretis dan pendekatan metodologis. Data dikumpulkan dengan metode simak dan teknik simak bebas libat cakap, teknik rekam serta catat. Analisis data menggunakan metode padan dengan teknik dasar pilah unsur penentu serta metode normatif. Adapun Pelanggaran prinsip kesantunan dalam Fim Yowis Ben meliputi (1) maksim kearifan, (2) maksim pujian, (3) maksim kedermawanan, (4) maksim rendah hati, dan (5) maksim kesepakatan.In language, sometimes a person does not directly convey his intentions, but through the hidden intentions behind his speech. It relates to pragmatics which includes the principle of politeness that all people have done in speaking including the speech of the characters in a film. Bayu Skak’s Yowis Ben film was chosen for research because 80 percent use Javanese and 20 percent use Indonesian. However, many languages used in the film violate the principle ofcooperation and principle of politeness. This is cleary inversely proportional to the norm of politeness that are highly upheld in Indonesian, especially in the island of Java. The study aimto analyze the violation of the principle of politeness in the speech of Bayu Skak’s Yowis Ben film. The study uses a theoretical approach and methodological approach. The data was collected by referring to the method of referring and using rfee skills, recording techniques andnotes. Data analysis uses matching methods with basic teqniques to sort elements and normative methods. While the violation of the principle of politeness inYowis Ben’s film includes (1) tact maxim, (2) aprobation maxim, (3) generosity maxim, (4) modesty maxim, and (5) agreement maxim.
Studi Pembuatan Minyak Gamat dari Teripang Laut (Holothuroidea) Dalam Rangka Meningkatkan Nilai UMKM Masyarakat Pulau Ngenang oktaviani, Fifin; Candra, Heldi; Muliana, Hilda; Kusumawati, Aldhehita Ari; Hidayati, Hidayati; Ulinnuha, Anisa; Istiqomah, Iffah Nur; Agustina, Nurul
Karya Kesehatan Journal of Community Engagement Vol 5 No 1 (2024): Karya Kesehatan Journal of Community Engangement
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Karya Kesehatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46233/k2jce.v5i1.1212

Abstract

Indonesia merupakan negara kepulauan yang memiliki banyak perairan dan telah diakui dunia internasional. Obat-obatan dari laut merupakan prospek yang cerah dalam menanggulangi semakin bertambahnya penyakit. Kegiatan ini dilakukan di Pulau Ngenang, Kota Batam dengan edukasi metode kuantitatif kalibrasi bahan untuk produksi produk. Berdasarkan hasil analisis dapat disimpulkan bahwa dari Teripang laut (Holothuroidea) ditambahkan dengan bahan ramuan herbal seperti minyak kelapa murni, jahe, kunyit dan bahan lainnya dapat dijadikan sebagai minyak yang dapat menyembuhkan penyakit gatal-gatal, luka, nyeri sendi, keseleo, dan bisa digunakan sebagai minyak urut. Kegiatan ini bertujuan untuk Studi pembelajaran Pembuatan Minyak Gamat dari Teripang Laut (Holothuroidea) dalam meningkatkan pengetahuan dosen dan mahasiswa dalam memproduksi minyak gamat serta membantu meningkatkan nilai ekonomi UMKM Masyarakat Pulau Ngenang.