Claim Missing Document
Check
Articles

Found 29 Documents
Search

PENYELENGGARAAN SISTEM JAMINAN SOSIAL NASIONAL OLEH BADAN PENYELENGGARA JAMINAN SOSIAL Muhammad Ikhsan; Hilda Muliana; Sabda Wahab
SOL JUSTICIA Vol 4 No 2 (2021): SOL JUSTICIA
Publisher : Program Studi Magister Ilmu Hukum Universitas Kader Bangsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (200.572 KB) | DOI: 10.54816/sj.v4i2.457

Abstract

The National Social Security System is basically a state program that aims to provide protection for basic needs and social welfare for all Indonesian people in order to fulfill their basic needs for a decent life. social security to the community. BPJS is a public legal entity that administers social security and is directly responsible to the president. This means that the position of BPJS is directly under the president so that BPJS cannot be included in state-owned enterprises whose position is under the minister of SOEs or under ministries such as the ministry of health or the ministry of manpower even though BPJS is in direct contact with the two ministries. The enactment of Law Number 11 of 2020 concerning Job Creation, inserts an article related to the social security system organized by BPJS regarding the job guarantee program. BPJS in administering social security, both BPJS Health which provides health insurance and BPJS Employment which carries out employment guarantees based on social insurance. In relation to this principle, all Indonesian citizens and foreign nationals who have lived for at least 6 months in Indonesia are required to participate in this social security. The social security program organized by BPJS is a constitutional mandate, where the government is obliged to develop social security so that all Indonesian people can be guaranteed their health and socio-economic welfare.
Legal Protection for Consumers and Business Actors in Selling and Buying Drugs Online Hilda Muliana; Y. Budi Sarwo; Sabda Wahab; Ronny S utanto
SOEPRA Vol 7, No 2: Desember 2021
Publisher : Universitas Katolik Soegijapranata Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24167/shk.v7i2.4154

Abstract

Abstract: The process of buying and selling drugs online has risks and negative impacts that can harm the community. The process of buying and selling drugs already has laws and regulations that specifically regulate the sale and purchase of drugs. Business actors still easily buy and sell drugs online without limits and without regard to drug laws and regulations, which will be very risky for drug consumers. This study aims to determine and analyze how the regulation of legal protection and the implementation of legal protection for consumers and business actors in buying and selling drugs with an online system. The research method uses a sociological juridical approach with analytical descriptive specifications. Using secondary data and primary data obtained from library studies and field studies. The data were analyzed qualitatively and presented systematically and presented in the form of tables and narratives. The results of the study indicate that: (1) The regulation of legal protection for business actors and consumers in buying and selling drugs online is based on the Electronic Information and Transaction Law (UU ITE) and the Government Regulation on the Implementation of Electronic Transaction Systems (PP PSTE), the Consumer Protection Act. (UU PK) and Regulation of the Drug and Food Supervisory Agency Number 8 of 2020 concerning Control of Drugs and Food Circulated Online have provided legal protection to consumers and business actors, but the implementation has not been optimal, so there are still business actors who violate the provisions of the regulation. (2) The implementation of legal protection related to the process of buying and selling drugs online, both preventively and repressively, has not been maximally carried out, this can be seen from the increasing number of business actors selling illegal and counterfeit drugs online. The BBPOM of the City of Surabaya in collaboration with the Surabaya City Health Service and the Indonesian National Police (POLRI), needs to improve supervision, guidance, investigation, and investigation as well as monitoring and evaluating the implementation of online drug trading. Abstrak: Proses Jual beli obat secara online memiliki resiko dan dampak-dampak negatif yang dapat membahayakan masyarakat. Proses jual beli obat telah memiliki peraturan perundangan yang mengatur khusus tentang jual beli obat. Para pelaku usaha masih dengan mudah melakukan jual beli obat online tanpa batas dan tanpa memperdulikan peraturan perundangan obat-obatan, yang akan sangat beresiko kepada para konsumen obat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis bagaimana pengaturan perlindungan hukum dan pelaksanaan perlindungan hukum terhadap konsumen dan pelaku usaha dalam transaksi jual beli obat dengan sistem online. Metode penelitian menggunakan pendekatan yuridis sosiologis dengan spesifikasi deskriptif analitis. Menggunakan data sekunder dan data primer yang diperoleh dari studi Pustaka dan studi lapanagan. Data dianalisis secara kualitatif dan disajikan secara sistematis dan disajikan dalam bentuk tabel dan narasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa : (1) Pengaturan perlindungan hukum terhadap pelaku usaha dan konsumen dalam jual beli obat online berdasarkan Undang-Undang Informasi dan Transaksi Elektronik (UU ITE) dan Peraturan Pemerintah Penyelenggaraan Sistem Transaksi Elektronik (PP PSTE), Undang-Undang Perlindungan Konsumen (UU PK) dan Peraturan Badan Pengawas Obat Dan Makanan Nomor 8 Tahun 2020 Tentang Pengawasan Obat dan Makanan yang Diedarkan Secara Daring telah memberikan perlindungan hukum kepada konsumen maupun pelaku usaha namun pelaksanaannya belum optimal, sehingga masih ditemukan pelaku usaha yang melanggar ketentuan peraturan tersebut. (2) Pelaksanaan perlindungan hukum terkait proses jual beli obat secara online baik secara preventif dan represif belum makmimal dilakukan hal ini terlihat dari masih meningkatnya pelaku usaha yang menjual obat illegal dan palsu secara online. BBPOM Kota Surabaya dalam berkolaborasi dengan Dinas Kesehatan Kota Surabaya dan Kepolisian Republik Indonesia (POLRI), perlu meningkatkan pengawasan, pembinaan, penyelidikan, dan penyidikan serta monitoring dan evaluasi pelaksanaan jual beli obat secara online.
Rasionalitas Pola Pemberian Antibiotik Pada Pasien Balita Penyakit Demam Dan Batuk Rawat Jalan Di RSUD Tuan Rondahaim Pematang Raya Kabupaten Simalungun Tahun 2017 Hilda Muliana
2-TRIK: TUNAS-TUNAS RISET KESEHATAN Vol 7 (2017): Nomor Khusus Hari Ibu
Publisher : FORUM ILMIAH KESEHATAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33846/2trik7ibu14

Abstract

Obat-obat antibiotika ditujukan untuk mencegah dan mengobati penyakit – penyakit infeksi. Namun belakangan ini, para pakar dan dokter menemukan bahwa efektivitas antibiotik tidak seefektif dahulu. Frekuensi pemakaian antibiotik yang tinggi tetapi tidak diimbangi dengan ketentuan yang sesuai atau tidak rasional dapat menimbulkan dampak negatif, salah satunya dapat terjadi resistensi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui rasionalisasi pola penggunaan antibiotik pada pasien balita di RSUD Tuan Rondahaim Pematang Raya Kabupaten Simalungun periode Januari-Maret 2017 melalui pengambilan data secara retrospektif dengan cara pengambilan data sekunder. Pengambilan sampel penelitian menggunakan metode random sampling. Populasi sampel penelitian adalah 293 pasien balita. Hasil penelitian menunjukkan penggunaan antibiotik terbanyak adalah amoxicillin sebesar 38,22%, dosis antibiotik yang memenuhi kategori rasional sebesar 87,82%, dan kategori tidak rasional sebesar 12,60%. Indikasi antibiotik yang menunjukkan kategori rasional sebanyak 96,19%, kategori tidak rasional sebanyak 3,74%, lama penggunaan antibiotik yang memenuhi kategori rasional sebesar 80,16%, kategori tidak rasional sebesar 19,78%. Kata kunci: rasionalitas; balita; demam dan batuk; antibiotika
Perbandingan Kekuatan Daya Hambat Obat Antibiotik Betalaktam Terhadap Bakteri Staphylococcus aureus dan Streptococcus sp Hilda Muliana
GLOBAL HEALTH SCIENCE Vol 7, No 1 (2022): Maret 2022
Publisher : Communication and Social Dinamics (CSD)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33846/ghs7105

Abstract

Penggunaan antibiotika beta-laktam di Rumah Sakit Tentara TK-IV 01.07.01 Pematang Siantar pada pasien rawat jalan cukup tinggi sehubungan dengan banyaknya timbul penyakit infeksi saluran pernapasan bahagian atas (ISPA). Obat antibiotika yang diberikan dokter adalah golongan beta-laktam yaitu amoxicillin, cefadroxil dan cefixime. Sehingga dilakukan penelitian pengujian aktivitas antibiotika beta-laktam terhadap bakteri Staphylococcus aureus ATCC 25923 dan Streptococcus sp ATCC 12400. Peneitian ini bertujuan untuk menguji dan mengetahui perbedaan daya hambat dari antibiotika amoxicillin, cefadroxil, dan cefixime terhadap Staphylococcus aureus ATCC 25923 dan Streptococcus sp ATCC 12400. Penelitian dilakukan dengan metode difusi agar dengan menggunakan pecadang kertas. Media yang digunakan adalah Muller Hinton Agar dengan pengamatan yang dilakukan yaitu besarnya daya hambat (mm) pada konsentrasi 10 mg/mL, 5 mg/mL, 3 mg/mL, 2 mg/mL, dan 1 mg/mL. Penelitian ini menunjukkan bahwa antibiotik cefadroxil memberikan daya hambat yang paling besar daripada antibiotik amoxicillin dan antibiotik cafixime dengan rata-rata 30,66 mm pada cefadroxil terhadap bakteri Staphylococcus aureus dan 31,36 mm terhadap Streptococcus sp konsentrasi 10 mg/mL, sedangkan pada amoxicillin konsentrasi 10 mg/mL memiliki rata-rata 15,06 mm terhadap bakteri Staphylococcus aureus; 15,40 mm terhadap Streptococcus sp, pada cefixime konsentrasi 10 mg/mL memiliki rata-rata 14,90 mm terhadap bakteri Staphylococcus aureus dan 13,30 mm terhadap Streptococcus sp. Penelitian ini menyimpulkan bahwa daya hambat antibiotik cefadroksil memberikan aktiitas daya hambat yang lebih besar dari pada amoxicillin dan cefixime. Kata kunci: Antibiotika betalaktam; Staphylococcus aureus; Streptococcus sp
Analisis Kesiapan Wisata Medis (Medical Tourism) Rumah Sakit Awal Bros Batam Kepulauan Riau Ronny Sutanto; Hilda Muliana; Sabda Wahab
Jurnal Manajemen dan Administrasi Rumah Sakit Indonesia (MARSI) Vol 6, No 2 (2022): Jurnal Manajemen dan Administrasi Rumah Sakit Indonesia (MARSI)
Publisher : LPPM Universitas Respati Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52643/marsi.v6i2.1981

Abstract

Global competition on medical industry has lead patients from developed country to travel to non developed country to seek medication for the even high quality and affordable price reason. Government of Indonesia has announced the new Policy for medical tourism “Permenkes no 76 year 2015” as final official law statement. This qualitative study aimed as recommendation for analysis of readiness of the 3 components consists of Awal Bros Hospital Batam, Government of Batam, and Batam Travel Agency. Using the methods of case study conducted on November – December 2016. Research through on in depth‐interview, collecting scondary data, and observation. Using a non structured interview instrument guideline dan triangulaiton method overview of the assessment obtained are Awal Bros hospital, Government of Batam, and Batam Travel Agency are in posistion ready to prepare for medical tourism service in Batam. Recommendation are made for the Government of Batam adding Blueprint of the 10th culture promotion for medical tourism including tax incentif for health indsutry in Batam, Draft Cooperation between Batam Travel Agency with Government of Batam dan Awal Bros Hospital Batam is encouraged, also enhancing Collaborative strategy for Awal Bros Batam Hospital with its Foreign hospital affiliation.
Analisis Pengendalian Persediaan Farmasi di Rumah Sakit Awal Bros Batam Hilda Muliana; Ronny Sutanto; Sabda Wahab
Jurnal Manajemen dan Administrasi Rumah Sakit Indonesia (MARSI) Vol 6, No 2 (2022): Jurnal Manajemen dan Administrasi Rumah Sakit Indonesia (MARSI)
Publisher : LPPM Universitas Respati Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52643/marsi.v6i2.1982

Abstract

Prescription delays at Pharmacy Department services Awal Bros Batam Hospital during the month of October 2015 until September 2016 influences the impact on the quality of hospital services and going on back order ending with financial problems to Awal Bros Batam hospitals. The author wants to identify problems that occur for improving efficiency and effectiveness of services pharmacy inventory control at Awal Bros Batam Hospital and overall improving the quality of hospital services. This study is an operational research study to develop a pharmaceutical inventory control models. The first model, in this study will be made use of ABC analysis, investment analysis ABC, and ABC critical index, to determine pharmaceutical supplies into groups A, B and C. Furthermore, will be calculated EOQ and ROP, as well as the efficiency of TIC. Conducted in-depth interviews with informants. The second model, the method Periodic Review System, Order up to the level, in this study also conducted an analysis 10 largest inventory investment by ABC and ABC average user through the assessment of inventory, ITOR and PNP on Awal Bros Batam hospital over a period of 12 months. In the second method is expected to avoid overstocking pharmaceuticals with high investments that may affect the cash flow of the hospital. Pharmacy inventory control at Awal Bros Batam Hospital has not performed optimally, although every month have made the ABC analysis Investments and apply maximum and minimum stock method is simple. This research, produce policy recommendations for the Awal Bros Batam Hospital to help the management to improve ppharmacy inventory control and solve the problems in the pharmaceutical stock out.
Penyuluhan Kesehatan Pemanfaatan Tanaman Obat Sebagai Peningkat Imunitas Masyarakat Kampung Karet, Nongsa Kota Batam Heldi Candra; Fifin Oktaviani; Trie Yuni Elfasyari; Hilda Muliana
Jurnal Pengabdian Masyarakat Bangsa Vol. 1 No. 5 (2023): Juli
Publisher : Amirul Bangun Bangsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59837/jpmba.v1i5.96

Abstract

Masyarakat di Indonesia sudah memanfaatkan Tanaman Obat Keluarga (TOGA) sebagai salah satu solusi masalah kesehatan di masyarakat, baik untuk pencegahan maupun pengobatan. Pemanfaatan tanaman obat semakin meningkat di masa pandemi COVID-19. Virus bisa masuk ke dalam tubuh ketika sistem kekebalan tubuh melemah. Beberapa Tanaman obat seperti jahe merah, temu lawak, kunyit, meniran, kencur, sambiloto memiliki manfaat sebagai pemicu kekebalan tubuh dan sebagai antioksidan yang dapat melawan radikal bebas. Kegiatan ini merupakan salah satu bentuk dari Penyuluhan kesehatan Masyarakat (PKM) yang bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat mengenai manfaat dari menanam tanaman obat keluarga (TOGA). Kegiatan yang dilakukan ialah pemberian edukasi serta pelatihan penanaman tanaman obat keluarga (TOGA) yang bisa ditanam di sekitar pekarangan rumah. Kegiatan ini dilaksanakan pada hari Kamis, 24 Maret 2022 di Kampung Karet Kecamatan Nongsa, Kota Batam. Setelah dilakukan kegiatan penyuluhan masyarakat desa kampung Karet dapat  menggunakan tanaman obat sebagai pengobatan secara tradisional, memanfaatkannya sesuai khasiat dan kegunaannya dan mengetahui bagaimana cara menanam tanaman obat yang benar.
Gambaran Tingkat Pengetahuan Masyarakat RT 22 Di Kelurahan Tangga Takat Palembang Tentang Penggunaan Obat Tradisional Pada Masa Pandemi Covid-19 Wahab, Sabda; Hatria, Nur; Idrus, Irman; Muliana, Hilda; Azzahra, Nia
JOURNAL OF HEALTH SCIENCE Vol 2 No 1 (2024): Journal of Health Science
Publisher : LPPM Universitas Kader Bangsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (347.599 KB) | DOI: 10.54816/jhs.v2i1.514

Abstract

Penggunaan obat herbal sebagai pengobatan komplementer ataupun alternativ semakin meningkat di seluruh dunia. Pengetahuan mempengaruhi pemilihan pengobatan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran penggunaan obat tradisional pada masa pandemi Covid-19oleh masyarakat RT 22 Kelurahan Tangga Takat Palembang. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif. Digunakan obat tradisonal kaerena mudah diperoleh (52,6%) dengan pengetahuan responden tentang obat tradisonal (73,7%) yang bersumber dari keluarga (43%) serta memperolehnya dari penjual jamu gendong (36,8%) digunakan untuk menyembuhkan penyakit yang mendadak/ringan (45,6%), obat tradisional yang sering digunakan adalah sediaan cair (50,9%) untuk waktu penggunaan sampai sembuh (38,6) dan (84%) responden merasa sembuh dengan menggunakan jamu (54%) dan tidak merasakan efek samping (93%), namun tidak mengetahui kandungan obat tradisional yang diminum (77,2%). Gambaran tingkat pengetahuan masyarakat RT 22 di Kelurahan Tangga Takat Palembang tentang penggunaan obat-obatan tradisional di masa pandemi Covid-19 secara keseluruhan tercatat sangat baik. Kata kunci : Pengetahuan, Obat Tradisonal
Evaluasi Rasionalitas Penggunaan Obat Antihipertensi Pada Pasien Hipertensi Rawat Jalan Di Rumah Sakit Pusri Palembang Periode Oktober 2019 - Maret 2020 Hardiyanti, Trirahmi; Wahab, Sabda; Muliana, Hilda; Sepriana, Evi
JOURNAL OF HEALTH SCIENCE Vol 2 No 2 (2024): Journal of Health Science
Publisher : LPPM Universitas Kader Bangsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54816/jhs.v2i2.542

Abstract

Hipertensi merupakan penyakit tidak menular disertai dengan peningkatan tekanan darah mencapai angka >140/90 mmHg. Hipertensi juga menjadi faktor resiko utama penyebab penyakit kardiovaskular lainnya. Angka kejadian hipertensi beserta komplikasinya terus meningkat setiap tahun sehingga potensi adanya ketidakrasionalan penggunaan obat juga semakin meningkat. Adapun tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui rasionalitas penggunaan obat antihipertensi di Instalasi Rawat Jalan Rumah Sakit Pusri Palembang periode Oktober 2019 – Maret 2020 dilihat dari tepat indikasi, tepat pasien, tepat obat, dan tepat dosis, serta melihat hubungan kualifikasi dokter dengan rasionalitas peresepan obat. Penelitian ini merupakan penelitian observasional deskriptif dan pengambilan data secara retrospektif melalui rekam medik. Metode pengambilan sampel yang digunakan yaitu purposive sampling dan metode Chi Square untuk uji statistik. Sampel pada penelitian ini adalah 408 pasien. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rasionalitas penggunaan obat antihipertensi di di Instalasi Rawat Jalan Rumah Sakit Pusri Palembang Periode Oktober 2019 – Maret 2020 yaitu tepat indikasi 100%, tepat pasien 99,75%, tepat obat 98,77%, tepat dosis 97,75%. Tidak ada hubungan antara kualifikasi dokter dengan rasionalitas penulisan resep dilihat dan diperoleh nilai Asmyp.Sig 0,99>0,05. Kata Kunci: Hipertensi, Evaluasi, Rasionalitas
Regulations for Organizing Immunizations in Indonesia Wahab, Sabda; Idrus, Irman; Muliana, Hilda; Azzahra, Nia
Soepra Jurnal Hukum Kesehatan Vol 9, No 1: Juni 2023
Publisher : Universitas Katolik Soegijapranata Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24167/sjhk.v9i1.5938

Abstract

Immunization is an effort to increase a person's immunity through the administration of antigens to prevent certain diseases which are packaged in the form of programs organized by the Government in the implementation of preventive health efforts. In 2021, during the time when the Covid-19 pandemic hit Indonesia, only 79.6% of children in Indonesia received complete basic immunization. The government implements the immunization program through the Ministry of Health. Based on the implementation, there are several types of immunization, namely routine immunization and follow-up immunization. This study uses an analytic descriptive research method with a normative juridical research approach. The results of the study are: 1) Immunization in Indonesia is carried out based on the provisions of the 1945 Constitution of the Republic of Indonesia, the Law of the Republic of Indonesia Number 36 of 2009 concerning Health and the Law of the Republic of Indonesia Number 35 of 2014 concerning Amendments to Law Number 23 of 2002 Concerning Child Protection. 2) Implementation of immunization in Indonesia is regulated by Regulation of the Minister of Health Number 12 of 2017 concerning Implementation of Immunization which includes types of immunization, implementation of immunization programs, implementation of selected immunizations, monitoring and prevention of kipi (adverse events after immunization), research and development, community participation, recording and reporting and guidance and supervision aimed at maintaining the health of children so that they can be physically, mentally and spiritually healthy, as well as efforts to fulfill children's social rights to live free from infectious diseases and create a prosperous future for children, with the aim of fulfilling the provision of happiness that is as large as - as much as possible to as many people