Having a completely healthy life, namely mental health, mental health, emotional health and spiritual health is a gift from God that must be maintained every day. Before man fell into sin, sickness and suffering did not exist. However, it should be known that the root of all life crises and human illnesses is sin. As a result of sin all relationships in his life have been broken, to God, to himself, to others. Healing services to patients require synergy, between the medical team, patients, spiritual counselors. The author finds that counseling services at the hospital are very good, where counsele are more open to receiving spiritual services when they are sick, under pressure, or are experiencing a severe crisis. The author's goal in researching patient care is to fulfill God's design for humans so that humans return to the original design, namely the image and likeness of God who is perfect or whole. The method that the authors used in this study was a qualitative research method by conducting interviews (private counseling) to three patients who were hospitalized. In the third conversation, the patients were very open and willing to receive personal counseling services and lead them to the grace of Christ and complete healing. In conclusion, God is faithful and gracious to grant complete healing to everyone who wants to come to Him.AbstrakMemiliki hidup sehat seutuhnya yakni sehat mental, sehat jiwa, sehat emosi dan sehat rohani adalah anugrah Tuhan yang harus dipelihara setiap hari. Sebelum manusia jatuh kedalam dosa sakit penyakit dan penderitaan belum ada. Namun perlu diketahui bahwa akar semua krisis kehidupan maupun sakit penyakit manusia adalah dosa. Akibat dosa semua relasi kehidupannya sudah rusak, kepada Tuhan, kepada diri sendiri, kepada orang lain. Pelayanan penyembuhan kepada pasien membutuhkan sinergi, antara tim medis, pasien, konselor rohani. Penulis menemukan bahwa pelayanan konseling di Rumah Sakit sangat baik, dimana konseli lebih terbuka menerima pelayanan rohani ketika dalam kondisi sakit, dalam tekanan, atau sedang mengalami krisis yang berat. Adapun tujuan penulis untuk meneliti pelayanan kepada pasien adalah agar kegenapan rancangan Allah kepada manusia supaya manusia kembali kepada desain awal yakni gambar dan rupa Allah yang sempurna atau menjadi utuh yakni tubuh roh dan jiwanya sehat. Metode yang penulis gunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian kualitatif dengan melakukan wawancara (konseling pribadi) kepada tiga orang pasien yang sedang opname, Dalam percakapan ketiga pasien sangat terbuka dan bersedia menerima pelayanan konseling pribadi dan menuntun mereka kepada kasih karunia Kristus dan kesembuhan seutuhnya. Kesimpulan, Allah setia dan murah hati mengaruniakan kesembuhan seutuhnya (tubuh, roh dan jiwa) kepada setiap orang yang mau datang kepada-Nya.