Alexithymia is a personality trait characterized by difficulty identifying, describing, and experiencing feelings internally. Along with other circumstances, a high level of alexithymia and insecure attachment style may increase the potential of mental health problems. A cross-sectional empirical design was used to examine the mean level of alexithymia in nonclinical samples and the association between alexithymia and attachment styles. Participants (N= 95) were recruited using convenience sampling. Variables were measured using Indonesian versions of Toronto Alexithymia Scale 20 and Attachment Style Questionnaire. The result showed the prevalence of Alexithymia was higher compared to some other studies with nonclinical samples. Positive correlations were found between alexithymia and several attachment styles, and a negative one found with secure attachment styles. At the domain level, the results provided interesting cues related to culture and emotion. The clinical implication of this study was a cultural influence in individuals needs to be included in clinical observations. Abstrak. Alexithymia merupakan sebuah trait kepribadian yang dicirikan dengan kesulitan mengidentifikasi, menjelaskan, dan menghayati perasaan secara internal. Bersamaan dengan kondisi lainnya, tingkat alexithymia yang tinggi dan gaya kelekatantidak aman dapat memperbesar potensi gangguan kesehatan mental. Tujuan penelitian ini melihat gambaran tingkat alexithymia dan kemudian bagaimana hubungannya dengan gaya kelekatan. Partisipan penelitian ini 95 laki-laki dan perempuan yang berusia di atas 18 tahun dengan convienience sampling dan menggunakan kuesioner self report Bahasa Indonesia, yaitu Torronto Alexithymia Scale 20 dan AttachmentStyle Questionnaire.Hasil penelitian menunjukkan prevalensi tingkat alexithymia yang lebih tinggi jika dibandingkan dengan penelitian pada sampel non klinis sebelumnya. Uji korelasi menunjukkan total skor alexithymia berkorelasi negatif dengan gaya kelekatanaman dan berkorelasi positif dengan gaya kelekatantidak aman. Pada tataran domain terdapat petunjuk menarik yang berkaitan dengan kekhasan budaya dan ekspresi emosi.Implikasi hasil penelitian pada situasi klinis adalah praktisi perlu mengamati klien secara utuh dengan konteks yang meliputinya.