Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

Implementasi Keperawatan Develpomental Prascreening Quesioner Pada Anak Usia 36 Bulan Dan 42 Bulan Revine Siahaan, Edita; Putra, Hendra Jaya
Jurnal Pengabdian Masyarakat Bunda Delima Vol 3 No 1 (2024): EDISI FEBRUARI
Publisher : Akademi Keperawatan Bunda Delima

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59030/jpmbd.v3i1.37

Abstract

Perkembangan anak dapat dilakukan skrining sejak dini. Implementasi Developmental prascreening quesioner pada anak  usia 36 bulan dan 42 bulan dilakukan di Posyandu Lestari 3. Tujuan pengabdian masyarakat ini adalah mendeteksi perkembangan anak secara motorik, sosial, kemandirian dan bahasa. Hasil dari kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini adalah terdapat peningkatan pengetahuan kader dan ibu balita di Posyandu Lestari 3.
Peningkatkan Keterampilan Mahasiswa Dalam Terapi Bekam Sebagai Pengobatan Alternatif Bersama Klinik Master Bekam Di Kelurahan Way Halim Bandar Lampung Ferry, Ferry; Putra, Hendra Jaya; Wijonarko, Wijonarko
Jurnal Pengabdian Masyarakat Bangsa Vol. 3 No. 2 (2025): April
Publisher : Amirul Bangun Bangsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59837/jpmba.v3i2.2176

Abstract

Pengobatan alternatif semakin diminati oleh masyarakat sebagai pelengkap dalam perawatan kesehatan, salah satunya adalah terapi bekam. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini bertujuan untuk meningkatkan keterampilan mahasiswa dalam praktik terapi bekam sebagai bentuk pengobatan alternatif yang berbasis ilmiah. Program ini dilaksanakan bersama Klinik Master Bekam di Kelurahan Way Halim, Bandar Lampung, dengan metode pelatihan yang mencakup teori dan praktik langsung. Peserta mendapatkan pemahaman mengenai prinsip dasar bekam, teknik pelaksanaan, manfaat kesehatan, serta standar kebersihan dan keamanan dalam terapi ini. Melalui pendekatan berbasis keterampilan, mahasiswa tidak hanya memperoleh pengetahuan tetapi juga pengalaman praktis yang dapat diterapkan di lingkungan masyarakat. Hasil evaluasi menunjukkan peningkatan signifikan dalam pemahaman dan keterampilan mahasiswa setelah mengikuti pelatihan. Kegiatan ini diharapkan dapat menjadi langkah awal dalam memperkenalkan bekam sebagai pengobatan alternatif yang aman dan efektif, serta meningkatkan kesiapan mahasiswa dalam memberikan layanan kesehatan berbasis terapi komplementer di masa depan.
Aplikasi Proses Keperawatan dengan Masalah Defisit Nutrisi pada Pasien Human Imunodeficiency Virus Wijonarko, Wijonarko; Ferry, Ferry; Siahaan, Edita Revine; Yanti, Fitri; Putra, Hendra Jaya
Malahayati Nursing Journal Vol 7, No 7 (2025): Volume 7 Nomor 7 (2025)
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/mnj.v7i7.19940

Abstract

ABSTRACT HIV is an infectious disorder that weakens the immune system, making the body less able to fight infections. The virus only infects humans and can multiply inside cells. HIV can cause Acquired Immune Deficiency Syndrome (AIDS). The purpose of this study was to describe nursing care for human immunodeficiency virus patients with nutritional deficit nursing problems in the infectious internal medicine room at Dr.H Abdul Moeloek Hospital, Lampung Province. The research design used is a case study, which explores a problem or phenomenon with detailed limitations, through in-depth data collection and includes various sources of information. This research was conducted on HIV patients at the Regional General Hospital Dr.H.Abdul Moeloek Lampung Province. against two patients with the same medical diagnosis and nursing diagnosis, namely HIV patients with nutritional deficits. The results showed that the first patient's nutritional deficit problem had not been resolved with the number of outcome criteria (5). Portion of food spent (1). Frequency of eating (2). Appetite (2) in the second patient was partially resolved with the number of outcome criteria (14). Portion of food spent (5). Frequency of eating (4). Appetite (5). Keywords: Nursing Care, Human Imunodeficiency Virus, Nutricional Deficits.  ABSTRAK HIV merupakan gangguan infeksi yang sifatnya melemahkan sistem kekebalan tubuh yang dapat membuat tubuh kurang mampu melawan infeksi.Virus ini hanya menginfeksi manusia dan dapat berkembang biak di dalam sel. HIV dapat menyebabkan Acquired Immune Deficiency Syndrome (AIDS). Tujuan penelitian ini adalah Menggambarkan Asuhan Keperawatan Pada Pasien Human Imunodeficiency Virus Dengan Masalah Keperawatan Defisit Nutrisi Diruang Penyakit Dalam Infeksius RSUD Dr.H Abdul Moeloek Provinsi Lampung. Desain penelitian yang digunakan adalah studi kasus, yaitu mengeksplorasi masalah atau fenomena dengan batasan terperinci, melalui pengambilan data yang mendalam dan menyertakan berbagai sumber informasi.Penelitian ini dilakukan pada pasien HIV di Rumah Sakit Umum Daerah Dr.H.Abdul Moeloek Provinsi Lampung. terhadap dua orang pasien dengan diagnosis medis dan diagnosa keperawatan yang sama yaitu pada pasien HIV dengan defisit nutrisi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pasien pertama masalah defisit nutrisi belum teratasi dengan jumlah kriteria hasil (5). Porsi makan yang dihabiskan (1). Frekuensi makan (2). Nafsu makan (2) pada pasien yang ke dua teratasi sebagian dengan jumlah kriteria hasil (14). Porsi makan yang dihabiskan (5). Frekuensi makan (4). Nafsu makan (5). Kata Kunci : Asuhan Keperawatan, Human Imunodeficiency Virus, Defisit Nutrisi
Peningkatan Pengetahuan melalui Edukasi dan Simulasi Phbs dalam Pencegahan Skabies dan Herpes di Kelurahan Tanjung Raya Bandar Lampung Wijonarko, Wijonarko; Ferry, Ferry; Putra, Hendra Jaya
Jurnal Kreativitas Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Vol 9, No 1 (2026): Volume 9 Nomor 1 (2026)
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkpm.v9i1.23236

Abstract

ABSTRAK Skabies dan herpes merupakan penyakit kulit yang masih menjadi masalah kesehatan di masyarakat, khususnya di lingkungan dengan tingkat kepadatan penduduk tinggi dan penerapan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) yang rendah. Kurangnya pengetahuan masyarakat tentang penyebab, cara penularan, dan pencegahan kedua penyakit ini dapat meningkatkan angka kejadian. Kegiatan pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan warga dalam mencegah skabies dan herpes melalui edukasi serta simulasi penerapan PHBS. Metode yang digunakan meliputi ceramah interaktif, diskusi, pembagian leaflet, dan simulasi praktik PHBS yang benar, diikuti oleh 30 peserta warga Kelurahan Tanjung Raya di Posyandu Lestari 3. Evaluasi dilakukan dengan pre-test dan post-test untuk mengukur peningkatan pengetahuan, serta observasi langsung keterampilan peserta dalam simulasi. Hasil kegiatan menunjukkan adanya peningkatan rata-rata skor pengetahuan dari 62,3 menjadi 88,5 (peningkatan 26,2 poin). Selain itu, 90% peserta mampu mempraktikkan langkah PHBS dengan benar sesuai panduan. Kesimpulan kegiatan ini terbukti efektif meningkatkan pemahaman dan keterampilan masyarakat dalam  pencegahan skabies dan herpes. Kata Kunci:  Skabies, Herpes, PHBS.  ABSTRACT Scabies and herpes are skin diseases that remain a health problem in the community, especially in areas with high population density and low implementation of Clean and Healthy Living Behaviours (PHBS). Lack of public knowledge about the causes, transmission, and prevention of these two diseases can increase their incidence. This community service activity aims to enhance residents' knowledge and skills in preventing scabies and herpes through education and simulations of CHLS implementation. The methods used included interactive lectures, discussions, leaflet distribution, and simulations of proper PHBS practices, attended by 30 residents of Tanjung Raya Village at the Lestari 3 Health Post. Evaluation was conducted through pre-tests and post-tests to measure knowledge improvement, as well as direct observation of participants' skills in the simulations. The results of the activity showed an increase in the average knowledge score from 62.3 to 88.5 (an increase of 26.2 points). In addition, 90% of participants were able to practise PHBS steps correctly according to the guidelines. The conclusion of this activity proved to be effective in increasing the community's understanding and skills in preventing scabies and herpes. Keywords: Scabies, Herpes, PHBS
Aplikasi Tindakan Keperawatan pada Pasien Post Operatif Hirschprung dengan Masalah Keperawatan Gangguan Integritas Kulit Siahaan, Edita Revine; Yanti, Fitri; Wijonarko, Wijonarko; Ferry, Ferry; Putra, Hendra Jaya
Malahayati Nursing Journal Vol 7, No 12 (2025): Volume 7 Nomor 12 (2025)
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/mnj.v7i12.22185

Abstract

ABSTRACT Hirschsprung is a disorder of the lower large intestine from the anus to the upper intestine and is congenital in the lower part of the colon connected to the rectosigmoid in toddlers who expereience pst operative hirchprung after   surgery there is a surgical wound in the lower left abdomen, impaired skin integrity can be a major problem. And for that, help is needed to overcome post operative wounds so tht impaired skin integrity can improve again. The purpose of this study was to describe the application of nursing in post operative hirschprung. The research method used with a case study design and the number of respondents was two clients with the criteria of client who experienced impaired skin integrity in hirschprung. The results showed that impaierd skin integrity in both clients could be resolved for 3 days which was indicated by improved skin integrity, improved skin elasticity, no signs of infections. Conclusion: by providing wound care with sterile and on sterile techniques. Post operative hirschprung wounds improved. Keywords: Nursing Action Aplication, Patient, Hirschprung.  ABSTRAK Hirschsprung merupakan kelainan pada usus besar paling bawah mulai anus sampai usus bagian atas dan bersifat kongenital pada bagian bawah kolon yang terhubung dengan rectosigmoid. Pada anak usia balita yang mengalami post operatif hirschsprung setelah melakukan tindakan operasi ada luka operasi di abdomen kiri bawah, gangguan integritas kulit dapat menjadi masalah utama. Dan untuk itu perlu bantuan untuk mengatasi luka post operatif sehingga gangguan integritas kulit dapat kembali membaik. Tujuan penelitian ini adalah menggambarkan aplikasikeperawatan pada post operatif hirschsprung. Metode penelitian yang digunakan dengan desain studi kasus dan jumlah reponden dua klien dengan kriteria klien yang mengalami gangguan integritas kulit pada hirschsprung. Hasil penelitian menunjukkan gangguan integritas kulit pada kedua klien dapat terselesaikan selama 3 hari yang ditandai dengan integritas kulit membaik, elastisitas kulit membaik, tidak ada tanda-tanda infeksi. Kesimpulan : Dengan memberikan perawatan luka secara tekhni steril dan on steril maka luka post operatif hirscprung  membaik. Kata Kunci: Aplikasi Tindakan Keperawatan, Pasien, Hirschprung.