PT Adaro Indonesia (Adaro) merupakan salah satu perusahaan tambang batubara terbesar di Indonesia yang mengkonsumsi bahan bakar cair (diesel fuel) dalam jumlah yang sangat besar. Sebagai bagian dari penerapan kebijakan operasional yang efisien dan sejalan dengan Sustainable Development Goals (SDGs), Adaro menerapkan kebijakan transisi energi dalam bentuk serapan daya listrik guna mendukung misi pemerintah Net Zero Emission melalui program Mining Electrification, meliputi elektrifikasi pada proses pemompaan air tambang dan operasional di field office. Namun dalam perjalanannya ditemui kendala perihal ketidaktercapaian target serapan daya dari Beban elektrifikasi pompa tambang. Melalui penelitian dengan metode analisis hidrologi, dewatering dan energi pompa, tim Project Control berupaya mengevaluasi beban terpasang guna meningkatkan ketercapaian target serapan daya pompa. Dari hasil analisis ditemukan adanya kapasitas berlebih pada trafo-trafo terpasang (rasio beban daya hanya sebesar 62%) dan over plan target serapan daya listrik tahunan. Setelah dilakukan perbaikan dengan cara menambah jumlah elektrifikasi pompa sekaligus optimalisasi trafo yang ada, serta perencanaan target serapan daya yang presisi dan realistis. Sehingga berhasil dicapai rasio ideal konfigurasi beban minimal 70% dan tercapai 112% target serapan daya listrik Adaro pada periode Januari – Desember 2022. Keseluruhan upaya manajemen energi sejak Tahun 2016 hingga April 2023 menghasilkan serapan energi sebesar 190,5 ribu MWh yang setara dengan penghematan diesel fuel sebesar 50.1 juta liter dan mereduksi emisi gas rumah kaca sebesar 133 ribu ton CO2e.