Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

URBAN COMMUNITY EMPOWERMENT THROUGH THE COMMUNITY GERAKAN PEDULI UMMAT IN MAKASSAR Ramli, Muhammad; Mahmud, Akilah; Saleh, Marhaeni
Journal of Islam and Science Vol 9 No 2 (2022): July-December
Publisher : Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24252/jis.v9i2.26724

Abstract

.
Metaverse innovation in public service transformation in Makassar metropolitan city Ramli, Muhammad; Mahmud, Akilah
Journal of Islam and Science Vol 10 No 2 (2023): July-December
Publisher : Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24252/jis.v10i2.40945

Abstract

Metaverse is one of the innovations that can be used in various types of activities without the need to meet in the same room, just through virtual space that can be widely operated. This study aims to 1) analyze forms of metaverse-based public service innovation, 2) analyze opportunities and challenges in implementing metaverse-based public service innovations in Makassar Metropolitan City, 3) analyze government efforts made in implementing public service innovations based on metaverse in Makassar Metropolitan City. The research method used is based on descriptive qualitative by observing and collecting data from previous researchers as well as conducting direct interviews with several parties concerned. Based on the results of the research, it shows that the Makassar city government has shown strong efforts, including adopting policies and regulations that support the implementation of metaverse-based public services. In addition, the provision of infrastructure, campaigns related to metaverse education, collaboration with the private sector and academia, as well as procuring a pilot project as an implementation of the effectiveness of using metaverse-based public services.
Persepsi Siswa Terhadap Perilaku Menyimpang dalam Ajaran Islam di MTs Al-Khaeriyah Murante Fidyasari; Mahmud, Akilah
Jurnal Ushuluddin: Media Dialog Pemikiran Islam Vol 26 No 1 (2024): Februari
Publisher : Fakultas Ushuluddin dan Filsafat Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24252/jumdpi.v26i1.45900

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh pemahaman mengenai persepsi siswa terhadap perilaku menyimpang di MTs Al-Khaeriyah Murante. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat dua kategori perilaku menyimpang yang dilakukan siswa di sekolah tersebut: kategori ringan seperti merokok, memakai seragam yang tidak sesuai, dan berkelahi; dan kategori berat seperti pencurian dan pornografi. Tanggapan siswa terbagi menjadi dua kelompok: siswa yang pernah melakukan perilaku menyimpang dan siswa yang tidak. Siswa yang pernah melakukan perilaku menyimpang cenderung menganggap bahwa perilaku ringan masih bisa dimaklumi, tetapi perilaku berat perlu mendapat hukuman yang setimpal. Sementara itu, siswa yang belum pernah melanggar aturan berpendapat bahwa aturan harus dihormati untuk menjadi pribadi yang lebih baik. Guru-guru di sekolah tersebut prihatin dengan perilaku siswa yang melanggar aturan dan berharap agar siswa tetap mematuhi aturan sekolah untuk menjadi pribadi yang baik di masa depan. Sanksi yang diberikan oleh sekolah dan guru termasuk memberikan arahan kepada siswa pelanggar dan dalam kasus pelanggaran berat, bisa berujung pada pengeluarkan siswa dari sekolah.
Krisis Identitas di Kalangan Generasi Z dalam Perspektif Patologi Sosial pada Era Media Sosial Mahmud, Akilah
Jurnal Ushuluddin: Media Dialog Pemikiran Islam Vol 26 No 2 (2024): Agustus
Publisher : Fakultas Ushuluddin dan Filsafat Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24252/jumdpi.v26i2.51032

Abstract

Artikel ini membahas krisis identitas di kalangan Generasi Z dalam konteks media sosial dan patologi sosial, serta menawarkan perspektif Islam sebagai solusi. Generasi Z, lahir antara pertengahan 1990-an hingga awal 2010-an, menghadapi tantangan dalam mempertahankan identitas budaya dan pribadi di era digital yang cepat. Media sosial, meskipun bermanfaat, sering memperburuk krisis identitas dengan menyediakan platform untuk perbandingan sosial dan validasi eksternal, yang dapat mengakibatkan kecemasan, depresi, dan alienasi sosial. Penyalahgunaan narkoba, perilaku agresif seperti tawuran, ketergantungan pada ideologi ekstrem, dan konsumerisme berlebihan adalah beberapa bentuk patologi sosial yang muncul akibat ketidakpastian identitas ini. Artikel ini juga mengaitkan krisis identitas dengan fenomena berita hoaks yang menyebar luas di media sosial, serta dampak ketergantungan pada ideologi ekstrem. Dari perspektif Islam, artikel ini merujuk pada dalil al-Qur'an dan hadis yang menekankan pentingnya menjaga identitas dan moralitas, seperti QS. Al-A'raf: 31 dan QS. Al-Baqarah: 143, serta hadis terkait, memberikan panduan bagi Generasi Z untuk menghadapi tantangan identitas sesuai nilai-nilai Islam. Untuk mengatasi krisis identitas dan patologi sosial yang terkait, artikel ini menyarankan integrasi nilai-nilai Islam dalam pendidikan dan penggunaan media sosial, serta upaya kolektif dari pemerintah, masyarakat, dan individu untuk membangun lingkungan yang mendukung pertumbuhan identitas yang sehat dan positif.
Insan Kamil Perspektif Ibnu Arabi Mahmud, Akilah
Sulesana Vol 9 No 2
Publisher : Sulesana: Jurnal Wawasan Keislaman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24252/.v9i2.1297

Abstract

Insan kamil ialah manusia yang sempurna dari segi wujud dan pengetahuannya. Kesempurnaan dari segi wujudnya ialah karena dia merupakan manifestasi sempurna dari citra Tuhan, yang pada dirinya tercermin nama-nama dan sifat Tuhan secara utuh. Al-Jili membagi insan kamil atas tiga tingkatan. Tingkat pertama disebutnya sebagai tingkat permulaan (al-bidayah). Pada tingkat ini insan kamil mulai dapat merealisasikan asma dan sifat-sifat Ilahi pada dirinya. Tingkat kedua adalah tingkat menengah (at-tawasut). Pada tingkat ini insan kamil sebagai orbit kehalusan sifat kemanusiaan yang terkait dengan realitas kasih Tuhan (al-haqaiq ar-rahmaniyah). Dan Tingkat ketiga ialah tingkat terakhir (al-khitam). Pada tingkat ini insan kamil telah dapat merealisasikan citra Tuhan secara utuh.Insan kamil jika dilihat dari segi fisik biologisnya tidak berbeda dengan manusia lainnya. Namun dari segi mental spiritual ia memiliki kualitas-kualitas yang jauh lebih tinggi dan sempurna dibanding manusia lain. Karena kualitas dan kesempurnaan itulah Tuhan menjadikan insan kamil sebagai khalifah-Nya.