Penelitian ini bertujuan untuk memahami bagaimana siswa SMK Kesehatan Nusantara yang mengikuti mata pelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) dapat mengatasi perilaku prokrastinasi akademik melalui peningkatan self-efficacy. Hasil penelitian menunjukkan bahwa siswa dengan tingkat efikasi diri yang tinggi lebih mampu mengelola waktu, mengatasi tekanan akademik, dan menyelesaikan tugas tepat waktu. Sebaliknya, siswa dengan efikasi diri rendah cenderung lebih sering menunda pekerjaan, yang berdampak pada hasil belajar dan kesejahteraan emosional mereka. Penelitian ini mengungkap hubungan negatif yang signifikan antara efikasi diri dan prokrastinasi akademik, di mana efikasi diri berkontribusi besar dalam membantu siswa mengurangi kebiasaan menunda. Koefisien korelasi sebesar -0,65 dan koefisien determinasi sebesar 43,6% ditemukan menunjukkan hubungan negatif yang signifikan secara statistik antara prokrastinasi akademik dan efikasi diri. Hal ini menunjukkan bahwa efikasi diri berkontribusi sebesar 43,6% terhadap penurunan penundaan belajar, dengan faktor lain yang mungkin berkontribusi sebesar 56,4%Praktiknya, pendidik disarankan untuk mengintegrasikan metode pembelajaran yang dapat meningkatkan keyakinan diri siswa, seperti memberikan dukungan personal, penugasan yang menantang namun realistis, serta evaluasi yang mendorong refleksi diri. Implikasi dari hasil penelitian ini menunjukkan pentingnya menciptakan lingkungan belajar yang mendukung, di mana siswa merasa mampu dan percaya diri dalam menghadapi tantangan akademik, sehingga prokrastinasi dapat diminimalkan.