Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Pemahaman Keluarga Terhadap Individu Dengan Hambatan Kejiwaan Di Wilayah Kerja Puskesmas Peundeuy Kabupaten Garut Perceka, Andhika Lungguh; Suryawantie, Tanti; Islamiawati, Intan
Jurnal Ners Vol. 8 No. 2 (2024): OKTOBER 2024
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jn.v8i2.25872

Abstract

Patients with acute psychiatric constraints in Garut Regency in 2022 amounted to 4,054. Improper treatment and handling of patients with psychiatric obstacles can worsen the patient's condition. This study aims to understand family perceptions of care for ODGJ. This research uses a qualitative approach using a phenomenological approach. The population obtained was 40 patients who faced mental barriers by determining the elements of the review study that described the place of research, time, individuals, perceptions, demographics, and activities. The respondents used in this study were 3 (three) family members who have family members with severe ODGJ. The result obtained from this study is that the family's perception of ODGJ treatment is to bring in psychics, smart people, or ustad. This is due to the strong assumption that the cause of ODGJ is witchcraft or possession by spirits, so they decide to do supernatural treatment, in addition to other factors such as cost, as well as the lack of information about mental health programs at health service centers. It is concluded that the three informants believe that mental obstacles are caused by witchcraft and possession by spirits. Medical treatment becomes the last alternative in the treatment method for ODGJ, although in the end the informants can feel a better change after seeing a doctor compared to being taken to a shaman and an ustad.
Nursing Care for Sensory Perception Disorder in Auditory Hallucinations with Occupational Therapy: Case Study Silfia, Annisa; Suryawantie, Tanti
Nursing Case Insight Journal Vol. 3 No. 1 (2025): Nursing Case Insight Journal
Publisher : CV. Literasi Publikasi Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.63166/g1twtq08

Abstract

This paper aims to analyze mental health nursing care in patients experiencing sensory perception disorder, specifically auditory hallucinations, who receive occupational therapy through drawing at the Camar Room of the West Java Provincial Mental Hospital. The research method employed is a descriptive approach with a case study involving one patient, supported by Evidence-Based Practice (EBP). The findings suggest that occupational therapy through drawing is effective in reducing the symptoms of auditory hallucinations in schizophrenia patients. This therapy can be considered as a non-pharmacological alternative for managing auditory hallucinations in patients with sensory perception disorders
PENGARUH PEER EDUCATION PSYCHOLOGICAL WELLBEING TELECOACHING TERHADAP KUALITAS HIDUP PASIEN ULKUS DIABETIKUM Suryawantie, Tanti
Jurnal Keperawatan Dirgahayu (JKD) Vol 6 No 1 (2024): March
Publisher : Unit Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat, STIKES Dirgahayu Samarinda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52841/jkd.v6i1.414

Abstract

Permasalahan yang dihadapi oleh para penderita ulkus diabetikum merupakan permasalahan kronik yang sudah berlangsung selama berbulan-bulan bahkan sudah bertahun-tahun. Pasien merasakan cemas terhadap penyakit yang dideritanya, kurang percaya diri karena luka pada kakinya tidak kunjung sembuh, khawatir dan takut jika dilakukan tindakan amputasi, merasa minder karena bau yang menyengat serta khas dari luka ulkas diabetikumnya. Jika hal ini dibiarkan terus menurus maka akan berdampak pada kualitas hidup penderita ulkus diabetikum. Penderita diabetes tipe 1 dan 2 menunjukan tingginya psychological well being bagi penderita diabetes yang memiliki rasa percaya diri akan kemampuan untuk mengelola penyakitnya dan memiliki kepercayaan bahwa hal yang dilakukannya dapat mencegah atau menunda munculnya komplikasi. Perkembangan teknologi saat ini bisa menjadi alternatif dalam manajeman kesehatan terutama pengelolaan pada pasien ulkus diabetikum. Pemanfaatan teknologi sebagai inovasi diperlukan untuk efesiensi pelayanan kesehatan dalam bentuk telehealth sehingga menjadi solusi dalam meningkatkan kualitas hidup pada penderita ulkus diabetikum. Metode yang digunakan dalam telehealth ini adalah dengan teknik coaching. Coaching memberikan manfaat utamanya dalam penggunaan pendekatan tipe komunikasi yang dapat meningkatkan status kesehatan. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh peer education psychological well being telecoaching terhadap kualitas hidup pasien ulkus diabetikum. Penelitian ini menggunakan desain quasi experiment dengan menggunakan rancangan pretest-postest with control group design dengan jumlah sampel 20 orang. Berdasarkan hasil penelitian didapatkan ada perbedaan rata-rata kualitas hidup pasien ulkus diabetikum pada kelompok intervensi dengan kelompok kontrol serta terdapat pengaruh peer education terhadap kualitas hidup pasien ulkus diabetikum. Diharapakn dari penelitian ini layanan kesehatan dapat mengembangkan peer education dalam pelayanan kesehatannya.