Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search
Journal : Jurnal Fisioterapi dan Kesehatan Indonesia

HUBUNGAN KEBIASAAN SARAPAN PAGI DAN PERSEPSI LINGKUNGAN KERJA DENGAN KELELAHAN KERJA PADA PEKERJA URBAN DI JAKARTA Novianus, Cornelis; ., Iswahyudi
Jurnal Fisioterapi dan Kesehatan Indonesia Vol 3 No 2 (2023): Jurnal Fisioterapi dan Kesehatan Indonesia
Publisher : Ikatan Fisioterapi Indonesia cabang kota bekasi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59946/jfki.2023.231

Abstract

Kelelahan kerja merupakan masalah yang sering dijumpai pada tenaga kerja. Kelelahan kerja merupakan masalah penting dalam K3 yang perlu ditanggulangi dengan baik sebab dapat menyebabkan berbagai masalah seperti kehilangan efisiensi dalam bekerja, penurunan produktivitas dan kapasitas kerja serta kesehatan dan daya tahan tubuh yang dapat berisiko terjadinya kecelakaan kerja termasuk bagi pekerja urban di daerah perkotaan seperti Jakarta. Tujuan penelitian ini mengetahui hubungan variabel independent variabel karakteristik pekerja (umur, jenis kelamin, Pendidikan, lama kerja), kebiasaan sarapan pagi dan persepsi lingkungan kerja dengan variabel dependen yaitu kelelahan kerja. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dan analitik dengan pendekatan Cross Sectional, instrumen penelitian menggunakan kuesioner, populasi penelitian ini adalah pekerja urban yang bekerja di Jakarta, sampel penelitian menggunakan rumus besar sampel yang tidak diketahui populasinya berjumlah 107 responden, cara pengambilan sampel menggunakan non random, purposive sampling, dalam sampel ini yang diambil adalah pekerja urban yang berdomisili di wilayah Bogor, Depok, Bekasi dan Tangerang dan uji statistik menggunakan uji Chi Square. Hasil penelitian ini didapatkan sebagian besar pekerja yang mengalami kelelahan kerja sebanyak 58,9%, pekerja berumur > 35 tahun sebanyak 51,4%, pekerja yang berjenis kelamin perempuan 57,0%, pekerja yang berpendidikan < SMU sebanyak 59,8%, pekerja yang lama kerja > 6 tahun sebanyak 59,8%, pekerja yang kebiasaan sarapan pagi kurang baik sebanyak 76,6% dan pekerja yang memiliki persepsi lingkungan kerja yang baik sebanyak 62,6%, variabel yang berhubungan dalam penelitian ini adalah variabel umur, kebiasaan sarapan pagi dan persepsi lingkungan kerja sedangkan variabel yang tidak berhubungan adalah variabel jenis kelamin, pendidikan dan lama kerja, saran penelitian ini diharapkan para pekerja dapat mengatur secara maksimal waktu istirahat dan mengknsumsi makanan yang bergizi untuk menurunkan tingkat kelelahan kerja.
Hubungan Faktor Pekerjaan Dengan Keluhan Gangguan Otot Dan Tulang Rangka Akibat Kerja Pada Pekerja Laundry Novianus, Cornelis; Salsabila, Ika Fauziah; Inaku, Awaluddin Hidayat Ramli
Jurnal Fisioterapi dan Kesehatan Indonesia Vol 4 No 01 (2024): Jurnal Fisioterapi dan Kesehatan Indonesia
Publisher : Ikatan Fisioterapi Indonesia cabang kota bekasi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59946/jfki.2024.299

Abstract

Complaints of muscle and skeletal disorders are diseases and injuries that affect the body's movement system collectively, caused by static loads and repetitive work over a long period of time. One job that has the potential to experience complaints of muscle and skeletal disorders is workers in laundry facilities. Laundry work involves a lot of extra energy and a repetitive flow of tasks such as sorting, weighing, washing, drying, finishing and distributing. This is what leads to the development of occupational risk factors, which can result in musculoskeletal disorders. The aim of the research is to see the relationship between work factors and complaints of muscle and skeletal disorders due to work in laundry workers. Methodology: This research is quantitative analytical with a cross sectional design. The population of this study was 60 laundry workers. The sample was determined using saturated sampling or total sampling by filling out questionnaires, interviews and observations in data collection. Data analysis uses frequency distribution. The research results showed that 85% of respondents experienced complaints of muscle and skeletal disorders and there was a significant relationship between workload (pvalue = 0.029) and work attitude (pvalue = 0.025). This research's advice for laundry workers is that it can prevent and minimize complaints of muscle and skeletal disorders, workers should stretch or exercise their muscles before work, get enough rest after work and take vitamins.
Gambaran Perilaku Aman Penggunaan Tabung Gas LPG Pada Pekerja UMKM Novianus, Cornelis
Jurnal Fisioterapi dan Kesehatan Indonesia Vol 4 No 02 (2024): Jurnal Fisioterapi dan Kesehatan Indonesia
Publisher : Ikatan Fisioterapi Indonesia cabang kota bekasi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59946/jfki.2024.370

Abstract

Perilaku aman bagi pekerja UMKM suatu tindakan yang tidak menyebabkan terjadinya kecelakaan, penerapan perilaku aman dalam penggunaan gas LPG sangat penting untuk keperluan memasak makanan, bahaya penggunaan gas LPG yang mudah terbakar dapat menimbulkan banyak risiko bagi pekerja dan lingkungan. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui gambaran perilaku aman penggunaan tabung gas LPG pada pekerja UMKM di Pabuaran Cibinong Bogor. Metode penelitian ini adalah Deskriptif Kuantitatif dengan jumlah sampel 100 orang pekerja. Hasil penelitian didapatkan pekerja UMKM yang memiliki perilaku aman sebanyak 55%, pekerja yang berumur > 30 tahun sebanyak 55%, pekerja yang berjenis kelamin laki-laki sebanyak 62%, pekerja yang memiliki pengetahuan kurang baik 52%, pekerja yang memiliki sikap kurang baik sebanyak 50%, pekerja yang lama usaha UMKMnya > 1 tahun sebanyak 56% dan pekerja yang patuh peraturan sebanyak 60%. Diharapkan pekerja UMKM dapat mengikuti prosedur penggunaan tabung gas yang baik dan benar serta pekerja UMKM selalu menggunakan standar SNI yang ditetapkan pemerintah dalam penggunaan tabung gas dan assesorisnya.
Gambaran Kelelahan Mata Pada Pekerja Bengkel Las Novianus, Cornelis
Jurnal Fisioterapi dan Kesehatan Indonesia Vol 5 No 01 (2025): Jurnal Fisioterapi dan Kesehatan Indonesia
Publisher : Ikatan Fisioterapi Indonesia cabang kota bekasi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59946/jfki.2025.403

Abstract

Eye fatigue is a symptom caused by excessive exertion of the visual system when under suboptimal conditions to achieve visual acuity. Welders are highly exposed to ultraviolet (UV) radiation, which can affect eye function. The aim of this study is to description of eye fatigue in welding workshop workers. This research uses a descriptive quantitative method with a sample size of 65 workers, selected using the total sampling technique. The results showed that 81.5% of welding workers experienced eye fatigue; 81.5% were exposed to welding for more than 5 hours; 80% did not use personal protective equipment (PPE); 63.1% welded at a distance of less than 52 cm; and 60% were exposed to high levels of UV radiation. It is recommended that welding workers consistently use appropriate ppe and take short eye breaks of 10–15 minutes per hour to reduce eye fatigue. Workshop owners are also encouraged to provide ppe that is suitable for the hazards present in welding activities.