Hidayah, Ikhsan
Unknown Affiliation

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Dialektika Media-Sastra Arab: dari Tradisi Qashidah menuju Sastra Digital Pharamesti, Hafna Elwas; Maula, Ismatul; Hidayah, Ikhsan
J-CEKI : Jurnal Cendekia Ilmiah Vol. 4 No. 4: Juni 2025
Publisher : CV. ULIL ALBAB CORP

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56799/jceki.v4i4.10504

Abstract

Penelitian ini mengkaji transformasi sastra Arab seiring perkembangan media dari era lisan (asy-syafawiyyah) hingga digital, menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif-analitis berbasis studi kepustakaan. Penelitian bertujuan untuk memetakan bagaimana perubahan media memengaruhi bentuk, fungsi, dan distribusi sastra Arab, dengan fokus pada karakteristik sastra lisan, kodifikasi tulisan, revolusi cetak, dan inovasi digital. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tradisi lisan, seperti puisi qashidah di pasar Ukaz, berfungsi sebagai penjaga sejarah dan kritik sosial, sementara kodifikasi Al-Qur’an pada masa Khalifah Utsman memperkuat identitas Islam dan melahirkan genre baru seperti tafsir dan sirah. Penerjemahan teks di era Abbasiyah, melalui Bayt al-Hikmah, memperkaya sastra dengan karya seperti Kalīla wa Dimna. Teknologi cetak, meskipun terlambat diadopsi akibat resistensi budaya, merevolusi distribusi melalui penerbitan massal, seperti Percetakan Bulaq dan karya Jurji Zaidan, memfasilitasi gerakan Nahda. Pada era digital, platform seperti Wattpad dan blog Ahmed Naji mendesentralisasi distribusi, menciptakan sastra elektronik interaktif, namun menghadapi tantangan sensor dan kesenjangan teknologi. Penelitian ini memberikan kontribusi konseptual terhadap hubungan media dan sastra dalam konteks budaya Arab-Islam yang terus berkembang.
Pembangunan Desa Wisata Ketep Magelang: Studi Proses dan Hasil Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat Lokal Hidayah, Ikhsan
Jurnal Pemberdayaan Masyarakat: Media Pemikiran dan Dakwah Pembangunan Vol. 2 No. 2 (2018): Jurnal Pemberdayaan Masyarakat
Publisher : UIN Sunan Kalijaga, Yogyakarta, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (49.68 KB) | DOI: 10.14421/jpm.2018.022-04

Abstract

This paper discusses the development of Ketep tourism village. The terminology of rural tourism development means that there is a process of change carried out consciously by the community from the old style to a new style with the aim of providing benefits in various aspects. This development activity is carried out through the characteristics and potential of the village, natural panorama, and a beautiful environment. With the development of village potential it is expected to become a leading tourist area to achieve community welfare through the development of the local economy. This article aims to review the development process and examine the impacts of the development results of Ketep tourism village. The hope of the development and empowerment of this tourist village area has a direct impact on improving the local economy and the community is more prosperous. In exploring field data, I uses qualitative methods. After the complete field data is then analyzed by drawing a conclusion. To test the results of field data, I tries to do validity with the triangulation method. From the field data extraction, the work finally showed that Ketep Village which was designed as a tourist village needed a long process involving various elements of the local government and the community that were accommodated in Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis). After the realization of village tourism facilities and infrastructure, the community can develop its potential through economic activities and not forget the values of local wisdom. That way, Ketep tourism village offers cheap recreational rides that are full of educational values. The destinations offered at Ketep tourism village are trade facilities (pasar rakyat), culinary places, homestays, agrotourism, volcanic educational tours, and own strawberry gardens.[Tulisan ini mendiskusikan tentang pembangunan desa wisata Ketep. Terminologi pembangunan desa wisata berarti adanya proses perubahan yang dilaksanakan secara sadar oleh masyarakat dari gaya lama menjadi gaya baru dengan tujuan memberi manfaat di berbagai aspek. Kegiatan pembangunan ini dilakukan melalui karakteristik desa, potensi, panorama alam, dan lingkungan yang masih asri. Dengan pengembangan potensi desa diharapkan menjadi kawasan wisata unggulan untuk mencapai kesejahteraan masyarakat melalui pengembangan ekonomi lokal. Artikel ini bertujuan untuk mengulas proses pembangunan dan mengkaji dampak-dampak hasil pengembangan  Desa Wisata Ketep. Harapan dari pembangunan dan pengembangan kawasan desa wisata ini berdampak langsung kepada peningkatan ekonomi lokal dan masyarakat lebih sejahtera. Dalam menggali data-data lapangan, penulis menggunakan metode kualitatif. Setelah data lapangan lengkap selanjutnya dianalisis dengan menarik sebuah kesimpulan. Untuk menguji hasil data lapangan, penulis mencoba melakukan validitas dengan metode trianggulasi. Dari penggalian data lapangan akhirnya penulis dapat menunjukkan bahwa Desa Ketep yang di desain menjadi desa wisata membutuhkan proses panjang yang melibatkan berbagai unsur pemerintah daerah dan masyarakat yang terakomodir dalam kumpulan Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis). Setelah terwujudnya sarana dan prasarana desa wisata, masyarakat dapat mengembangkan potensinya melalui kegiatan ekonomi dan tidak melupakan nilai-nilai kearifan lokal. Dengan begitu, Desa Wisata Ketep menawarkan wahana rekreasi murah yang penuh nilai-nilai edukasi. Destinasi yang ditawarkan di Desa Wisata Ketep adalah sarana perdagangan (pasar rakyat), tempat kuliner, homestay, agrowisata, wisata pendidikan kegunungapian, dan kebun strawberry petik sendiri.]