Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

ANALISIS INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT PADA PROGRAM TJSL LENTERA JIWA PT PERTAMINA PATRA NIAGA FUEL TERMINAL BANDUNG Samino, Samino; Fadhlillah, Dike Farizan; Abriandi, Erick; Widodo, Wahyu Eko; Adiansah, Wandi
Focus : Jurnal Pekerjaan Sosial Vol 7, No 1 (2024): Focus: Jurnal Pekerjaan Sosial Juli 2024
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/focus.v7i1.57880

Abstract

Permasalahan mengenai Orang dengan Gangguan Jiwa merupakan salah satu masalah yang terus berkembang di Indonesia. Dalam merespon masalah ini ada banyak pihak yang turun tangan termasuk dari sektor swasta melalui program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) atau banyak dikenal CSR (Corporate Social and Responsibility), salah satunya yaitu PT Pertamina Patra Niaga FT Bandung yang menginisasi Program Lentera Jiwa untuk merespon masalah ODGJ di Desa Pangauban, Kecamatan Batujajar, Kabupaten Bandung Barat. Tujuan penelitian ini yaitu untuk melakukan analisis Indeks Kepuasan Masyarakat pada Program Lentera Jiwa PT Pertamina Patra Niaga FT Bandung tersebut. Survei Indeks Kepuasan Masyarakat pada Program Lentera Jiwa ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Instrumen penelitian berupa kuisioner dengan wawancara tatap muka dan diskusi kelompok terfokus. Kuisioner Survei Indeks Kepuasan Masyarakat ini terdiri dari 5 aspek pengukuran, mulai dari aspek perencanan, aspek pendanaan, aspek pendampingan, aspek pelaksaan program, dan aspek keberlanjutan program. Pengukuran dalam kuisioner ini menggunakan skala likert. Populasi dalam survei ini yaitu kelompok penerima manfaat Program Lentera Jiwa. Teknik sampling yang digunakan yaitu berupa total sampling. Pengolahan dan analisis data dilakukan melalui tahapan editing, coding, tabulasi, dan perhitungan Indeks Kepuasan Masyarakat. Hasil analisis survei Indeks Kepuasan Masyarakat pada Program Lentera Jiwa memiliki total skor mutu sebesar 3,48 dan nilai kinerja 87,04. Nilai ini menunjukkan nilai mutu pelayanan kategori B dengan kinerja unit pelayanan berada pada kategori “Baik”. Berdasarkan nilai tersebut, maka secara umum penerima manfaat merasa sangat puas dengan kinerja mutu pelayanan program Lentera Jiwa.
PEMBERDAYAAN DIFABEL MELALUI CAFÉ INKLUSI PROGRAM CSR BERBAGI RASA DAN CERITA PERTAMINA PATRA NIAGA FUEL TERMINAL BANDUNG Ramadan, Angga Eka Wahyu; Fadhlillah, Dike Farizan; Abriandi, Erick; Widodo, Wahyu Eko; Adiansah, Wandi
Responsive Vol 8, No 3 (2025): Responsive: Jurnal Pemikiran Dan Penelitian Administrasi, Sosial, Humaniora Dan
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/responsive.v8i3.66927

Abstract

Penyandang disabilitas di Indonesia masih menghadapi tantangan serius berupa keterbatasan akses pekerjaan, rendahnya pendapatan, serta stigma sosial yang melekat. Kondisi tersebut menegaskan perlunya intervensi berbasis pemberdayaan yang mampu membuka ruang inklusi. Penelitian ini bertujuan mengkaji implementasi program CSR Berbagi Rasa dan Cerita melalui Café Inklusi Kopi Berbagi Pertamina Patra Niaga Fuel Terminal Bandung dalam perspektif pembangunan berkelanjutan dengan menekankan tiga pilar utama: sosial, ekonomi, dan lingkungan. Penelitian menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode studi kasus. Data diperoleh melalui wawancara mendalam dengan pengelola café, penyandang disabilitas tuna rungu sebagai penerima manfaat, serta pihak perusahaan, dilengkapi dengan observasi partisipatif dan studi dokumentasi. Analisis dilakukan melalui content analysis dengan triangulasi sumber untuk memastikan validitas data. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari aspek sosial, café mampu meningkatkan kepercayaan diri difabel, mengikis stigma, dan menciptakan ruang interaksi inklusif dengan masyarakat. Dari aspek ekonomi, program ini meningkatkan penghasilan difabel secara signifikan, memperkuat rantai pasok kopi, dan memberikan efek ganda bagi UMKM lokal. Dari aspek lingkungan, café berkontribusi pada praktik ramah lingkungan sekaligus mendukung konservasi kukang Jawa. Secara keseluruhan, Café Inklusi menjadi model inovasi sosial berbasis CSR yang mengintegrasikan tiga pilar pembangunan berkelanjutan, serta layak direplikasi sebagai praktik baik dalam pemberdayaan difabel dan pencapaian SDGs. Persons with disabilities in Indonesia continue to face serious challenges such as limited access to employment, low income, and persistent social stigma. This condition highlights the need for empowerment-based interventions that can open inclusive opportunities. This study aims to examine the implementation of the CSR program Sharing Taste and Stories through Café Inklusi Kopi Berbagi of Pertamina Patra Niaga Fuel Terminal Bandung within the perspective of sustainable development, emphasizing its three main pillars: social, economic, and environmental.This research employs a qualitative approach using a case study method. Data were collected through in-depth interviews with café managers, deaf beneficiaries, and company representatives, complemented by participatory observation and document analysis. Data analysis was conducted using content analysis with source triangulation to ensure validity. The findings show that, in the social aspect, the café enhances self-confidence among persons with disabilities, reduces stigma, and creates an inclusive interaction space with society. In the economic aspect, the program significantly increases beneficiaries’ income, strengthens the coffee supply chain, and generates multiplier effects for local SMEs. In the environmental aspect, the café contributes to environmentally friendly practices while supporting the conservation of the Javan slow loris. Overall, Café Inklusi represents a CSR-based social innovation model that integrates the three pillars of sustainable development, and it is worth replicating as a best practice for disability empowerment and the achievement of the SDGs.
Mengukur Kepuasan Masyarakat Pada Program CSR di Desa Kertajaya: Sebuah Analisis Menggunakan Metode Sustainability Compass Eko Widodo, Wahyu; Noor Cholidah, Sri; Putri Isnaeni, Anis; Tri Wibowo, Kamto; Abriandi, Erick
Jurnal Pemberdayaan Masyarakat: Media Pemikiran dan Dakwah Pembangunan Vol. 3 No. 1 (2019): Jurnal Pemberdayaan Masyarakat
Publisher : UIN Sunan Kalijaga, Yogyakarta, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14421/jpm.2019.031-02

Abstract

Kertajaya Village has a high unemployment problem. But the potential for growth is quite large because it is in the Ring I area of PT. Pertamina (Persero) TBBM Bandung. Correct if the CSR program called Kertajaya Creative Destination becomes a priority agenda. CSR programs must run well. Laterally with the main objectives of the Sustainability Development Goals (SDGs). This paper also describes the CSR program that has been consecutively in Kertajaya Village. The steps taken in unraveling the success of CSR programs through the analysis of the community satisfaction index. This paper finds that CSR programs that are running are considered positive by the community. Showed by the survey conducted for 18 beneficiaries had a final score of 3.48. This assessment is included in the “very good” category. This valuation is applied to 8 programs that have been successively, including the bag craftsmen group, the Eco-Blinder artisans group, West Bandung creative economy forum, Balai Seni Barli (BSB) tourism, Kertajaya youth clubs (karang taruna), Kertajaya culinary producers, Turban groups, and Masebajaya groups. After being analyzed using the sustainability compass method, there are two groups that need to be improved by the program, namely the Turban and Masebajaya groups. The sustainability compass method is used as an offer to stakeholders to follow up on the input generated from this paper. The main schemes studied are nature, economy, society, and well-being. As a dealectically, the main purpose of this paper is not as a discourse but rather a blue print of policy changes.Desa Kertajaya memiliki masalah pengangguran cukup tinggi. Namun potensi untuk berkembang cukup besar karena ada di wilayah Ring I PT. Pertamina (Persero) TBBM Bandung. Tepat jika program CSR bernama Kertajaya Creative Destination menjadi agenda prioritas. Program CSR harus berjalan dengan baik. Seiring dengan tujuan utama sasaran Sustainability Development Goals (SDGs). Paper ini juga mengurai program CSR yang sudah berjalan di Desa Kertajaya. Langkah yang ditempuh dalam mengurai keberhasilan program CSR melalui analisis indeks kepuasan masyarakat. Tulisan ini menemukan program CSR yang berjalan dinilai positif oleh masyarakat. Terbukti dengan survei yang dilakukan kepada 18 orang penerima manfaat memiliki skor akhir 3.48. Nilai ini masuk ke dalam kategori “sangat baik”. Penilaian ini diberlakukan kepada 8 program yang sudah berjalan, antara lain kelompok pengrajin tas, kelompok pengrajin Eco-Blinder, forum ekonomi kreatif Bandung Barat, wisata Balai Seni Barli (BSB), karang taruna Kertajaya, Produsen kuliner Kertajaya, kelompok Turban, dan kelompok Masebajaya. Setelah dianalisis menggunakan metode sustainability compass, ada dua kelompok yang perlu ditingkatkan program, yaitu kelompok Turban dan Masebajaya. Metode sustainability compass digunakan sebagai tawaran kepada stakeholder untuk menindaklanjuti masukan yang dihasilkan dari tulisan ini. Dengan skema utama yang dikaji adalah nature, economy, society, dan well-being. Secara dealektis, tujuan utama paper ini bukan sebagai diskursus tapi lebih tepat menjadi catatan blue print perubahan kebijakan.