Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

PEMBELAJARAN IMAGINATIF BERBASIS LINGKUNGAN Badiran, Muhammad
Khazanah: Jurnal Studi Islam dan Humaniora Vol 8, No 2 (2010)
Publisher : UIN Antasari Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.18592/khazanah.v8i2.3020

Abstract

Pembelajaran selama ini masih mengandalkan buku teks sebagai sumber belajar, sementara tanpa disadari, lingkungan di sekitar merupakan sumber belajar yang perlu diperhitungkan, yang dapat diamati dan dimaknai dengan menggunakan semua indera secara total dan terpadu. Buku teks hanya sebagian dari sarana pembawa pesan untuk dipelajari, karena masih banyak lagi sumber-sumber lain di lingkungan yang dapat dimanfaatkan dalam rangka meningkatkan kualitas proses pembelajaran. Sumber belajar yang dapat digunakan oleh siswa dalam belajar baik secara terpisah maupun dalam bentuk gabungan, meliputi pesan, orang, materi, bahan, teknik dan latar. Demikian luasnya sumber balajar tersebut, maka dalam makalah ini dibahas secara khusus sumber belajar yang dikembangkan dari lingkungan, karena banyak hal yang tidak dapat direpresentasikan melalui buku teks, ternyata lebih baik menggunakan alam sekitar atau hasil budaya masyarakat yang ada. Hal ini merupakan suatu tantangan bagi guru untuk dapat memanfaatkan sumber-sumber belajar yang ada di lingkungan guna mempercepat pemahaman peserta didik pada mata pelajaran yang baru didapatnya. Pemanfaatan lingkungan sebagai sumber belajar ini tentu saja dikondisikan akan terjadinya pembelajaran imaginatif untuk mengarahkan peserta didik meningkatkan prestasi belajarnya. Pembelajaran imaginatif merupakan usaha membelajarkan peserta didik menggunakan daya imaginasinya untuk memahami pengetahuan. Selain itu, imaginasi berperan penting dalam menentukan arah perkembangan sains dan teknologi, sehingga imaginasi ditempatkan pada tatanan yang lebih tinggi dari ilmu pengetahuan dan teknologi itu sendiri, bahkan imaginasi dapat menaklukan ketidak mampuan manusia lewat berbagai konsep dan pola pandangan yang akhirnya memberikan alternatip cara agar manusia dapat melakukan tindakan tertentu untuk mewujudkannya. Kini dipertanyakan bagaimana memanfaatkan lingkungan dalam pembelajaran imaginatif?
Perilaku ibu dalam memilih penolong persalinan di wilayah kerja Puskesmas Juli Kabupaten Bireuen Ayu, Yuni; Badiran, Muhammad; Fitria, Aida
Jurnal Prima Medika Sains Vol. 1 No. 1 (2019): Desember
Publisher : Program Studi Magister Kesehatan Masyarakat Universitas Prima Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (340.888 KB)

Abstract

Persalinan aman merupakan rencana tindakan yang dibuat bersama antara ibu hamil, suami dan bidan pada waktu ibu hamil masuk trimester tiga. Berdasarkan data yang diperoleh dari Puskesmas Juli Kabupaten Bireuen pada bulan Januari tahun 2019, dari 43 orang ibu yang melahirkan diketahui bahwa sebanyak 11 ibu (15,3%) yang meninggal saat bersalin. Hasil wawancara terhadap petugas kesehatan diketahui menunjukkan bahwa 8 ibu (11,1%) meninggal akibat bersalin dengan bantuan dukun atau orang yang bukan berlatarbelakang tenaga kesehatan, sedangkan 3 ibu (2,2%) meninggal akibat terlambat mendapatkan pertolongan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor yang mempengaruhi perilaku ibu dalam memilih penolong persalinan di wilayah kerja Puskesmas Juli Kabupaten Bireuen Tahun 2019. Penelitian ini menggunakan rancangan cross-sectional. Sampel dalam penelitian ini adalah seluruh ibu yang telah melahirkan pada bulan Februari Tahun 2019 di wilayah kerja Puskesmas Juli Kabupaten Bireuen dengan jumlah sebanyak 43 orang. Data dianalisis menggunakan rumus Chi-Square test dan regresi logistik. Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa ada pengaruh pengetahuan terhadap penolong persalinan dengan nilai 0,000<0,05. Disarankan agar suami dapat membantu ibu hamil dalam memberikan informasi terkait pemilihan penolong persalinan serta mendukung ibu hamil untuk bersalinan di tempat persalinan yang aman, seperti di Puskesmas, klinik atau rumah sakit.
Key Factors Influencing Behavioral Changes in Hypertensive Clients at the Integrated Development Post for Non-Communicable Diseases Zebua, Fasman; Badiran, Muhammad; Anto, Anto
Jurnal Perilaku Kesehatan Terpadu Vol. 3 No. 1 (2024): Jurnal Perilaku Kesehatan Terpadu (Jupiter)
Publisher : Hasanuddin Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61963/jpkt.v3i1.94

Abstract

The rising prevalence of hypertension in South Nias Regency, particularly within the UPTD working area of Lolowau Health Center, has become a critical public health concern. POSBINDU (Integrated Development Post for Non-Communicable Diseases) services are underutilized, despite being vital for early detection and management of hypertension. This study aims to identify the key factors influencing behavioral changes in hypertensive clients attending POSBINDU within this region. A cross-sectional quantitative research design was employed, gathering data from 45 hypertensive clients registered at the Lolowau Health Center. Data were collected through structured questionnaires and analyzed using multiple linear regression and chi-square tests to determine significant relationships between variables such as knowledge, attitude, employment status, family support, and health worker information. The results revealed that knowledge (p = 0.014), attitude (p = 0.033), employment status (p = 0.011), family support (p = 0.003), community leader support (p = 0.023), and health worker information (p = 0.009) were significantly associated with behavior changes among hypertensive clients. Notably, family support emerged as the most influential factor in promoting positive behavior change, with an Exp B value of 12.346. These findings underscore the importance of enhancing family involvement, improving health worker communication, and fostering community leadership to increase the engagement of hypertensive clients with POSBINDU services. Strengthening these factors can lead to more effective hypertension management and improved health outcomes within the community.