Claim Missing Document
Check
Articles

Found 13 Documents
Search

The Effect Of Counseling to Modification the Lifestyle On Prevention Of Obesity In Adolescents Anto, Anto; Sudarman, Sumardi; R, Erni Yetti; Manggabarani, Saskiyanto
PROMOTIF: Jurnal Kesehatan Masyarakat Vol 7, No 2 (2017): PROMOTIF - DESEMBER
Publisher : PROMOTIF: Jurnal Kesehatan Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1396.289 KB) | DOI: 10.31934/promotif.v7i2.82

Abstract

Obesity is a serious problem for teenagers and a global pandemic as well as the biggest chronic health problem for both advanced and developing countries. The purpose of this study is to prove the effect of counseling on lifestyle modification on obesity prevention. Design of Quasy Experiment Study "with pre-test and post-test given to the control group and modifying counseling group. Technique sample by random sampling and with formula proportional random sampling. The result showed that there was a change of normal nutrient status but there was no significant effect of counseling to modify the lifestyle to good nutrition status in treatment group (ρ=0,107) and control group (ρ = 0,081), there was change of nutrition pattern and good nutrition but there was no significant effect of counseling to modify the lifestyle to diet and good nutrition in the treatment group (ρ=0,001) and control group (ρ=0,060), physical activity no change and meaningful influence of counseling to modify lifestyle both in treatment group and control group with value (ρ=0,59). Conclusion found that lifestyle modification counseling can give enough change to nutrition status of student, diet and nutritional intake. Keywords : Obesity, lifestyle modification counseling  
ENABLING DAN KONSUMSI MAKANAN JAJANAN YANG MANGANDUNG BAHAN TAMBAHAN MAKANAN PADA MURID SD INPRES 10/73 WATAMPALAKKA KABUPATEN BONE Hatta, Herman ; Anto, Anto; Maesarah, Maesarah
Gema Wiralodra Vol 9 No 2 (2018): Gema Wiralodra
Publisher : unwir press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (559.437 KB)

Abstract

Anak-anak khususnya anak sekolah lebih menyukai makanan dan minuman jajanan yang rasanya manis dan enak serta warna dan bentuknya menarik. Jajanan tersebut umumnya mengandung bahan tambahan makanan. Penggunaan bahan tambahan makanan yang berlebihan bahkan yang dilarang akan berbahaya bagi orang yang mengkonsumsinya. Tujuan penelitian: untuk melihat factor yang berhubungan dengan mengkonsumsi makanan jajanan yang mengandung Bahan tambahan makanan pada murid SD inpres 10/73 watampalakka. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian survei analitik dengan pendekatan cross sectional study dengan tujuan untuk mengetahui Hubungan Faktor Enabling Dengan Konsumsi Makanan Jajanan Yang Mengandung Bahan Tambahan Makanan Pada Murid SD Inpres 10/73 Watampalakka Kabupaten Bone dengan teknik pengambilan sampel yaitu Proporsional Random Sampling.Hasil penelitian di peroleh bahwa pengetahuan gizi berhubungan dengan konsumsi makanan jajanan yang mengandung bahan tambahan makanan dengan nilai p (0,021) < (0,05), sikap terhadap gizi berhubungan dengan konsumsi makanan jajanan yang mengandung bahan tambahan makanan dengan nilai  (0,000) < 0,05, tindakan terhadap makanan jajanan berhubungan dengan konsumsi makanan jajanan yang mengandung bahan tambahan makanan dengan nilai  (0,000) < 0,05, dan uang jajan berhubungan dengan konsumsi makanan jajanan yang mengandung bahan tambahan makanan dengan nilai  (0,000) < 0,05. Kepada pihak sekolah agar bermitra dengan Puskesmas atau balai pengawasan obat dan makanan untuk memberikan informasi kepada siswa tentang bahan tambahan makanan terutama yang terdapat dalam makanan jajanan.
HUBUNGAN KETERSEDIAAN HARA PADA TANAH ULTISOLS DENGAN LINGKAR BATANG DAN BERAT LATEKS DI KEBUN KARET RAKYAT KABUPATEN MEMPAWAH Anto, Anto; Hazriani, Rini; Sulakhudin, Sulakhudin
Jurnal Sains Mahasiswa Pertanian Vol 7, No 3 (2018): AGUSTUS 2018
Publisher : Jurnal Sains Mahasiswa Pertanian

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (112.421 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kadar unsur hara tanah yang ditanami tanaman karet serta untuk mengetahui hubungan kadar unsur hara tanah yang berpengaruh terhadap lingkar batang dan berat lateks. Penelitian ini berlangsung dari tanggal 3 Agustus sampai 17 Oktober 2017 di Desa Benuang, Kecamatan Toho, Kabupaten Mempawah. Metode yang digunakan metode survey dengan menentukan sampel tanaman karet yang berumur 15 tahun yang dikelompokkan dalam tiga tingkatan. Ketiga tingkatan tersebut ditentukan berdasarkan lateks yang dihasilkan dan pengukuran diameter batang. Tingkatan yang dimaksud adalah Baik=diameter batang >22cm berat lateks 120 gr/pohon/hari, Sedang=diameter batang 16–22cm berat lateks 60–120 gr/pohon/hari, Jelek=diameter batang <16cm berat lateks 60 gr/pokok/hari. Unsur hara yang diamati dalam penelitian ini adalah N, P, K, Ca, Mg. Hasil penelitian menunjukan  N, P, KTK, KB, pH, C-organik memberikan pengaruh terhadap berat lateks dan K, Ca, Mg, bobot isi tidak memberikan pengaruh terhadap berat lateks. N, P, K, Mg, KTK, KB, pH, C-organik memberikan pengaruh terhadap lingkar batang Ca, dan bobot isi tidak memberikan pengaruh terhadap lingkar batang.Kata Kunci: Lingkar Batang, Lateks, Ultisol, Unsur Hara, Karet.    
Analisis Kebutuhan Kapasitor Bank Untuk Memperbaiki Faktor Daya Pada Gardu Induk Garuda Sakti 150 KV Anto, Anto; Zakri, Azriyenni Azhari
Jurnal Online Mahasiswa (JOM) Bidang Teknik dan Sains Vol 8 (2021): Edisi 2 Juli s/d Desember 2021
Publisher : Jurnal Online Mahasiswa (JOM) Bidang Teknik dan Sains

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Along with the growth of society and the improvement of technology, the need for electric power continues to increase. However, the development of the electric power system is not sufficient to supply the required electrical energy needs. For this reason, it is necessary to regulate and manage a good electricity distribution system so that the current growing needs of the community are met and have high reliability. Installation failure in the electric power system cannot be avoided because the distance between the generator and the substation is very far, this causes the voltage on the receiving side to decrease. To increase the voltage and power factor it is necessary to install a capacitor bank. Capacitor bank installed in parallel to the substation load. The results of research and simulation of Matlab Simulink capacitor bank condition 2 × 25 MVAr with output voltage is 146 kV, current is 470 A and power factor is 0.93 lagging. After analyzing the need for a capacitor bank to achieve a lagging factor value of 0.95. the method used is the method of calculating the need for a capacitor bank to increase the power factor to 0.95 lagging. After the calculation method is carried out, the capacitor bank capacity is 15 MVAr. The simulation results with Matlab Simulink R2016a output voltage is 150 kV, current is 4500 A and power factor is 0.94 lagging.         Keywords: Electric Power System, Capacitor Bank, Matlab Simulink R2016a.
Karakteristik Fisikokimia dan Hedonik Terhadap Pembuatan Minuman Herbal Binahong (Anredera Cordifolia) dengan Penambahan Kayu Manis Pagune, Jufrin; Laboko, Asriani L; Anto, Anto; Pou, Marni
Journal : Agricultural Review Vol. 2 No. 2 (2023): November 2023
Publisher : Agriculture Faculty, Universitas Ichsan Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37195/arview.v2i2.652

Abstract

Mayoritas masyarakat Gorontalo menggunakan daun binahong sebagai tanaman herbal dengan konteks tradisi secara turun temurun sehingga sudah menjadi kebiasaan. Binahong sering dipakai oleh masyarakat sebagai tanaman herbal yang berkhasiat. Penelitian ini bertujuan mengetahui karakteristik fisikokimia dan hedonik terhadap pembuatan minuman herbal binahong (Anredera cordifolia) dengan penambahan kayu manis terhadap kadar air, kadar abu, antioksidan, dan juga mengetahui tingkat kesukaan panelis terhadap uji organoleptik. Metode penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 3 perlakuan dan 3 kali ulangan yaitu S1 = air rebusan binahong 500 ml + bubuk kayu manis 5 g, S2= air rebusan binahong 500 ml + bubuk kayu manis 10 g, dan S3 = air rebusan 500 ml + bubuk kayu manis 15 g. Parameter yang diamati adalah kadar air, kadar abu, dan antioksidan serta uji organoleptik. Hasil penelitian menunjukkan (1) kadar air tinggi terdapat pada perlakuan S3 (air rebusan 500 ml + bubuk kayu manis 15 g) dengan nilai 3,55% dan terendah terdapat pada perlakuan S2 (air rebusan binahong 500 ml + bubuk kayu manis 10 g) dengan nilai 1,56% dan kadar abu tertinggi terdapat pada perlakuan S3 (air rebusan 500 ml + bubuk kayu manis 15 g) dengan nilai 0,52 dan terendah terdapat pada perlakuan S1(air rebusan binahong 500 ml + bubuk kayu manis 5 g) dengan nilai 0,23%. (2) Uji organoleptik minuman herbal binahong serbuk terhadap aroma yang disukai panelis terdapat pada perlakuan S3 dengan skor (4,40), pada rasa yang disukai terdapat pada perlakuan S3 dengan skor (3,73), dan pada warna terdapat pula pada perlakuan S3 dengan skor (4,50), serta (3) uji antioksidan hasil perlakuan terbaik dari uji organoleptik terdapat diperlakuan S3 (air rebusan 500 ml + bubuk kayu manis 15 g) dengan nilai 69 ppm.
Kepatuhan penderita TB Paru BTA (+) dalam menelan obat di 5 kecamatan wilayah Kabupaten Toba Samosir Ginting, Ferawati; Anto, Anto; Asriwati, Asriwati
Jurnal Prima Medika Sains Vol. 1 No. 1 (2019): Desember
Publisher : Program Studi Magister Kesehatan Masyarakat Universitas Prima Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

TB paru merupakan masalah serius pada masyarakat di Kabupaten Toba Samosir dan perlu mendapatkan perhatian lebih. Kasus TB paru di Kabupaten Toba Samosir tahun 2015 secara klinis mengalami peningkatan dari tahun 2014. TB paru klinis pada tahun 2014 sebanyak 195 kasus, sedangkan tahun 2015 sebanyak 228 kasus. Selain itu dari 19 puskesmas yang ada di Kabupaten Toba Samosir terdapat 286 kasus TB paru BTA positif, dan yang telah dinyatakan sembuh sebanyak 221 kasus. Jumlah pasien TB paru yang diobati di Kabupaten Toba Samosir pada tahun 2015 sebesar 228 kasus pasien yang sembuh TB paru BTA positif sebesar 202 kasus dan drop out sebesar 26 kasus, tahun 2016 yang diobati sebesar 286 kasus, pasien yang sembuh sebesar 221 kasus dan yang drop out sebesar 65 kasus. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi kepatuhan penderita TB paru BTA (+) dalam menelan obat di 5 kecamatan Kabupaten Toba Samosir. Penelitian ini adalah jenis penelitian kuantitatif dengan rancangan cross-sectional study. Lokasi penelitian di 5 kecamatan wilayah Kabupaten Toba Samosir wilayah kerja dan dilaksanakan mulai bulan 17 Januari sampai dengan 27 Februari 2019. Sampel diperoleh dengan menggunakan teknik purposive sampling dan menghasilkan sebanyak 60 responden. Analisis data menggunakan uji regresi logistik. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa pengetahuan, dukungan keluarga, pengawas menelan obat, pelayanan kesehatan, dan kondisi sosial ekonomi berpengaruh terhadap kepatuhan menelan obat pada pasien TB paru. Sedangkan sikap penderita, ketersediaan OAT, sikap tenaga kesehatan tidak berpengaruh terhadap kepatuhan menelan obat. Variabel yang paling dominan mempengaruhi kepatuhan penderita dalam menelan obat adalah keberadaan pengawas menelan obat dengan nilai p sebesar 0,002.
Kepatuhan ibu hamil dalam mengonsumsi tablet Fe di Poli Kebidanan RSU Mitra Medika Medan Nurdin, Mona; Aritonang, Evawany Yunita; Anto, Anto
Jurnal Prima Medika Sains Vol. 1 No. 1 (2019): Desember
Publisher : Program Studi Magister Kesehatan Masyarakat Universitas Prima Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tablet Fe adalah suatu suplemen penambah darah yang sangat dibutuhkan oleh ibu hamil guna mencegah terjadinya anemia selama kehamilan. Berdasarkan catatan kunjungan ibu hamil di RSU Mitra Medika Medan dari bulan Januari sampai Desember 2017 terdapat sebanyak 862 kunjungan. Ibu yang berkunjung ke Poli Kebidanan pada umumnya mengalami anemia (27%), padahal petugas di Puskesmas dan rumah sakit selalu memberikan tablet Fe pada ibu hamil yang berkunjung. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis faktor-faktor yang berhubungan dengan kepatuhan ibu hamil dalam mengosumsi tablet Fe di Poli Kebidanan RSU Mitra Medika Medan. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah survei analitik, dengan pendekatan cross-sectional study. Populasi dalam penelitian ini sebanyak 123 orang dan yang diambil sebagai sampel penelitian dengan teknik accidental sampling sebanyak 62 orang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel yang memiliki hubungan terhadap kepatuhan ibu hamil dalam mengonsumsi tablet Fe di Poli Kebidanan RSU Mitra Medika Medan yaitu pengetahuan, dukungan suami, penyuluhan Fe, ketersediaan Fe, kepercayaan, dan sikap. Dari analisis regresi logistik diperoleh kesimpulan bahwa penyuluhan (p=0,021) merupakan variabel yang paling berpengaruh terhadap kepatuhan ibu mengonsumsi tablet Fe.
Determinan status gizi balita di wilayah kerja Puskesmas Peulimbang Kabupaten Bireuen Nurnahayati, Cut; Nasution, Zuraidah; Anto, Anto
Jurnal Prima Medika Sains Vol. 1 No. 1 (2019): Desember
Publisher : Program Studi Magister Kesehatan Masyarakat Universitas Prima Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Masa balita merupakan masa yang tergolong rawan dalam pertumbuhan dan perkembangan karena pada masa ini anak mudah sakit dan mudah mengalami kekurangan gizi. Survei awal yang dilakukan di wilayah kerja Puskesmas Peulimbang Kabupaten Bireuen dengan melakukan pengukuran antropometri terhadap 20 balita, ditemukan 13 balita yang mengalami gizi kurang dan 7 balita lainnya memiliki status gizi baik. Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk menganalisis faktor yang berhubungan dengan penerapan prinsip sadar gizi pada tatanan rumah tangga terhadap status gizi balita. Jenis penelitian ini merupakan survei analitik dengan rancangan cross-sectional study. Penelitian dilakukan di wilayah kerja Puskesmas Peulimbang Kabupaten Bireuen dengan sampel sebanyak 50 orang ibu yang memiliki balita. Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa adapun faktor-faktor yang berpengaruh terhadap status gizi balita adalah pengetahuan (p=0,020), dukungan keluarga (p=0,012),dan sosial ekonomi (p=0,000).
Pengaruh program pemberian makanan tambahan pemulihan (PMT-P) pada balita dengan status gizi kurang usia 24-59 bulan di Puskesmas Teluk Karang Kota Tebing Tinggi Adelina, Rita; Anto, Anto; Asriwati, Asriwati
Jurnal Prima Medika Sains Vol. 1 No. 1 (2019): Desember
Publisher : Program Studi Magister Kesehatan Masyarakat Universitas Prima Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (406.755 KB)

Abstract

Masalah gizi merupakan salah satu penentu kualitas sumber daya manusia. Kekurangan gizi akan menyebabkan kegagalan pertumbuhan fisik dan perkembangan kecerdasan, menurunkan daya tahan tubuh yang berakibat meningkatnya angka kesakitan dan kematian. Survei awal yang peneliti lakukan di wilayah kerja Puskesmas Teluk Karang menemukan masih tingginya angka balita 24-59 bulan yang mengalami gizi kurang. Sejak tahun anggaran 2016, Dinas Kesehatan Kota Tebing Tinggi telah menerapkan program pemberian makanan tambahan pemulihan (PMT-P) untuk mengatasi masalah gizi kurang di Puskesmas Teluk Karang. Namun ibu yang memiliki balita BGM tidak secara rutin mengambil makanan tambahan pemulihan yang sudah dijadwalkan oleh Puskesmas. Tujuan peneitian adalah untuk menganalisis pengaruh program pemberian makanan tambahan pemulihan pada balita dengan status gizi kurang usia 24-59 bulan di Puskesmas Teluk Karang Kota Tebing Tinggi. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kuantitatif dengan rancangan The One Group Pre Test – Post Test Design. Populasi penelitian yaitu ibu yang memiliki balita berusia 24-59 bulan yang melakukan kunjungan ke posyandu di wilayah Puskesmas Teluk Karang Kota Tebing Tinggi sebanyak 60 orang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa program pemberian makanan tambahan pemulihan berpengaruh pada balita dengan status gizi kurang usia 24-59 bulan. Tiga bulan setelah pemberian makanan tambahan terjadi peningkatan berat badan balita sebanyak 27 balita (90%), namun pada kelompok balita yang tidak diberikan makanan tambahan dari 30 anak yang memiliki status gizi kurang terjadi peningkatan berat badan balita sebanyak 9 balita (30%).
Key Factors Influencing Behavioral Changes in Hypertensive Clients at the Integrated Development Post for Non-Communicable Diseases Zebua, Fasman; Badiran, Muhammad; Anto, Anto
Jurnal Perilaku Kesehatan Terpadu Vol. 3 No. 1 (2024): Jurnal Perilaku Kesehatan Terpadu (Jupiter)
Publisher : Hasanuddin Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61963/jpkt.v3i1.94

Abstract

The rising prevalence of hypertension in South Nias Regency, particularly within the UPTD working area of Lolowau Health Center, has become a critical public health concern. POSBINDU (Integrated Development Post for Non-Communicable Diseases) services are underutilized, despite being vital for early detection and management of hypertension. This study aims to identify the key factors influencing behavioral changes in hypertensive clients attending POSBINDU within this region. A cross-sectional quantitative research design was employed, gathering data from 45 hypertensive clients registered at the Lolowau Health Center. Data were collected through structured questionnaires and analyzed using multiple linear regression and chi-square tests to determine significant relationships between variables such as knowledge, attitude, employment status, family support, and health worker information. The results revealed that knowledge (p = 0.014), attitude (p = 0.033), employment status (p = 0.011), family support (p = 0.003), community leader support (p = 0.023), and health worker information (p = 0.009) were significantly associated with behavior changes among hypertensive clients. Notably, family support emerged as the most influential factor in promoting positive behavior change, with an Exp B value of 12.346. These findings underscore the importance of enhancing family involvement, improving health worker communication, and fostering community leadership to increase the engagement of hypertensive clients with POSBINDU services. Strengthening these factors can lead to more effective hypertension management and improved health outcomes within the community.