Prayogo, Tri Budi
Brawijaya University

Published : 8 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search

STUDI PENENTUAN PRIORITAS REHABILITASI SALURAN BERDASARKAN EFISIENSI SALURAN PADA SALURAN SEKUNDER TEKUNG JARINGAN IRIGASI TEKUNG KABUPATEN LUMAJANG Fatian, Firdaus Achmad; Sayekti, Rini Wahyu; Prayogo, Tri Budi
Jurnal Mahasiswa Jurusan Teknik Pengairan Vol 2, No 2 (2019)
Publisher : Jurusan Teknik Pengairan, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAK: Jaringan Irigasi Tekung dibangun pada tahun 1925 dan mampu mengairi 1920 hektar lahan persawahan. Kondisi J.I Tekung saat ini mengalami beberapa kerusakan terutama di saluran sehingga menyebabkan menurunnya nilai efisiensi dan kinerja saluran. Untuk itu diperlukan adanya perhitungan efisiensi saluran dan identifikasi kerusakan saluran agar dapat menentukan upaya yang diperlukan untuk meningkatkan efisiensi saluran. Mengingat luasnya J.I Tekung maka studi ini hanya dibatasi di saluran sekunder Tekung saja. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui nilai efisiensi saluran, kinerja saluran, prioritas rehabilitasi saluran, dan biaya rehabilitasi saluran dengan menyajikan dalam peta kondisi saluran Sekunder Tekung dengan aplikasi Google Earth. Hasil dari penelitian ini adalah nilai efisiensi saluran sekunder Tekung sebesar 85%, nilai kinerja saluran di saluran sekunder Tekung sebesar 69% atau dikategorikan dalam kondisi kurang. Prioritas rehabilitasi saluran  peringkat 1 adalah ruas VI (BTK 5D-BTK5) dengan nilai efisiensi sebesar 78% dan kinerja saluran 60% dan membutuhkan anggaran biaya untuk pekerjaan rehabilitasi saluran sebesar Rp.95.645.000,00. Prioritas rehabilitasi saluran peringkat 2 adalah ruas IX (BTK 7E-BTK 7) dengan nilai efisiensi sebesar 79% dan kinerja saluran 60% dan membutuhkan anggaran biaya untuk pekerjaan rehabilitasi saluran sebesar Rp.43.040.800,00. Prioritas rehabilitasi saluran peringkat 3 adalah ruas VIII (BTK 5–BTK 6) dengan nilai efisiensi sebesar 83% dan kinerja saluran 60% dan membutuhkan anggaran biaya untuk pekerjaan rehabilitasi saluran sebesar Rp.11.440.000,00.Kata Kunci: efisiensi, kinerja saluran, prioritas rehabilitasi, biayaABSTRACT: Tekung Irrigation Network  was constructed in 1920 and has an area of 1920 Ha of rice fields. The condition of the Tekung Irrigation is currently experiencing some damage to the irrigation assets primarily in the channel. It cause a degradation in the value of water conveyance efficiency and channel condition. Several technical approaches are necessary to determine the apropiate work to increase the water conveyance efficiency. So the purposes of this study are to determine the water conveyance effficiency, to know the channel condition, to decide the channel rehabilitation priority, and to calculate the channel rehabilitation costs by presenting a map of the condition of the Secondary Channel with Google Earth application.The results of this study were Tekung secondary channel efficiency value was 85%, channel condition value in Tekung secondary channel was 69% or can be categorized as severe condition. The 1st rank of channel rehabilitation priority was the 6th section (BTK 5D - BTK5) with an efficiency value was 78% and channel condition was 60% and required channel rehabilitation cost of Rp.95,645,000.00. The 2nd rank of channel rehabilitation priority was the 9th section (BTK 7E - BTK 7) with an efficiency value was 79% and channel condition was 60%  and required channel rehabilitation cost of Rp.43,040,800.00. The 3rd rank of channel rehabilitation priority was the 8th section (BTK 5 - BTK 6) with an efficiency value was 83% and channel condition was 60% and required channel rehabilitation cost of Rp.11,440,000.00Keywords: Keywords: efficiency, channel condition, rehabilitation priorities, costs
STUDI PENGARUH WAKTU KONSENTRASI TERHADAP VARIASI PANJANG SALURAN DAN KEMIRINGAN LAHAN PADA SALURAN BUATAN MENGGUNAKAN RAINFALL SIMULATOR S12 - MKII yanurianto, danang -; Prayogo, Tri Budi
Jurnal Mahasiswa Jurusan Teknik Pengairan Vol 2, No 2 (2019)
Publisher : Jurusan Teknik Pengairan, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAK :Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui manakah yang paling berpengaruh antara panjang saluran (L) dan kemiringan lahan (S) terhadap waktu konsentasi (Tc). Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Hidrologi Jurusan Teknik Pengairan Universitas Brawijaya dengan menggunakan alat Rainfall Simulator S12-MKII sebagai media dalam pengambilan data yang dibutuhkan.Pengambilan data primer dilakukan dengan beberapa variasi panjang dan kemiringan yang berbeda-beda. Pada variasi panjang yaitu 0 cm (tanpa ada saluran/ditutup semua), 40 cm, 80 cm, 120 cm, dan pada kemiringan lahan yaitu sebesar 0%, 0.25%, 0.5% dengan masing-masing dilakukan 2 kali pengulangan. Dalam analisa perhitungan waktu konsentrasi digunakan beberapa rumus sebagai pembanding manakah yang paling mendekati dan sesuai berdasarkan data penelitian di Laboratorium yaitu Rumus Kirpich, Rumus USBR Design Of Small Dams, dan Rumus Izzard. Kemudian dalam menentukan besarnya pengaruh antara panjang saluran (L) dan kemiringan lahan (S) digunakan metode Analisis Regresi Linear dan Analisis Regresi Non Linear. Berdasarkan hasil dari analisa waktu konsentrasi (Tc) tersebut diketahui bahwa Rumus USBR Design Of Small Dams pada obserasi 1 menggunakan analisis regresi linearlah yang paling sesuai dengan penelitian ini, nilai R2 sama dengan 0,977 dimana nilai tersebut jika mendekati 1 maka nilainya semakin bagus dan dinyatakan memiliki keterikatan yang sangat erat. Dapat diambil kesimpulan bahwa panjang saluran (L) menggunakan analisis regresi linear sederhana yang paling berpengaruh terhadap waktu konsentrasi (Tc) daripada kemiringan lahan (S), sebagai berikut: I. Analisis Regresi Linear Sederhana a) panjang saluran (L) persamaannya Y = (-1,758) + 0,131 X  dimana nilai R2 = 0,918, b) Kemiringan Lahan (S) persamaannya Y = (10,703) + (-525,067) X dimana nilai R2 = 0,021. Dan II. Analisis Regresi Non Linear Eksponensial a)Panjang Saluran (L) Y = 1,802  dimana nilai R2 = 0,896 b)Kemiringan Lahan (S) Y = 9,786 dimana nilai R2 = 0,023. Kata kunci :waktu konsentrasi (Tc), panjang saluran (L), kemiringan lahan (S), analisis regresi linear sederhana, analisis regresi nonlinear eksponensial.
STUDI EVALUASI DEBIT TERSEDIA DAN DEBIT KEBUTUHAN UNTUK PEMENUHAN KEBUTUHAN AIR IRIGASI PADA JARINGAN IRIGASI TEKUNG KABUPATEN LUMAJANG Lestari, Riska Dewi; Sayekti, Rini Wahyu; Prayogo, Tri Budi
Jurnal Mahasiswa Jurusan Teknik Pengairan Vol 2, No 2 (2019)
Publisher : Jurusan Teknik Pengairan, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAK: Jaringan Irigasi Tekung mengairi areal irigasi seluas 1920 Ha. Ketersediaan air yang relatif tetap dan kebutuhan air semakin meningkat,  menyebabkan kebutuhan air irigasi kurang terpenuhi. Tujuan penelitian ini untuk mengevaluasi debit tersedia dan debit kebutuhan air irigasi di Jaringan Irigasi Tekung. Pada penelitian ini penulis menggunakan metode FPR (Faktor Palawija Relatif dan LPR (Luas PalawijaoRelatif) untuk menghitung kebutuhan air irigasinya. Dari hasil evaluasi, didapatkan besarnya debit yang mencukupi adalah 22,22 % dan debit yang kurang mencukupi adalah 77,78 %. Besarnya intensitas tanam eksisting 272,760 % dan besarnya intensitas tanam rencana 300 %. Besarnya kebutuhan air irigasi eksisting untuk pembibitan 9,116 lt/dt/ha, untuk garap tanah 2,718 lt/dt/ha, untuk tanam padi 7,032 lt/dt/ha, untuk padi gadu tak ijin 0,503 lt/dt/ha, untuk palawija 2,030  lt/dt/ha, untuk tebu muda 0,709 lt/dt/ha. Rencana sistem pemberian air dilaksanakan secara gilir dan terus menerus. Kata Kunci: Jaringan Irigasi Tekung, Kebutuhan Air, FPR LPR, Pemberian Air.   ABSTRACT: The Tekung Irrigation Network irrigates the area of 1920 Ha. The relatively constant availability of water and increasing water demand has caused irrigation water requirement to be less fulfilled. The purpose of this study is to evaluate available discharge and discharge of irrigation water needs in the Tekung Irrigation Network. In this study the FPR method (Relative Palawija Factor) and LPR (Relative Palawija Area) to calculate irrigation water requirement. From the results of the evaluation, the amount of sufficient discharge was 22,22% and inadequate discharge is 77,78%. The amount of existing planting intensity is 272,760% and the amount of cropping intensity plan is 300%. The amount of existing irrigation requirement for nursery is 9,116 l/sec/ha, for cultivating land 2,718 lt/sec/ha, for rice planting 7,032 lt/sec/ha, for rice gadu not permitted 0,503 lt/sec/ha, for palawija 2,030 lt/sec/ha, for young sugarcane 0.709 lt/sec/ha. The water supply system plan is carried out in shift and continous. Keywords: Tekung irrigation network, Irrigation water needs, FPR LPR, Water supply
STUDI EFISIENSI FILTER PENJERNIH AIR MENGGUNAKAN KOMBINASI BAHAN BATU SCORIA DAN BATU APUNG DENGAN ZEOLIT DAN KERIKIL UNTUK MENGURANGI POLUTAN PADA LIMBAH DOMESTIK Abdurrahman, Faris; Yuliani, Emma; Prayogo, Tri Budi
Jurnal Mahasiswa Jurusan Teknik Pengairan Vol 2, No 2 (2019)
Publisher : Jurusan Teknik Pengairan, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAK: Air limbah domestik mengandung polutan yang berbahaya bagi lingkungan. Oleh karena itu, dibutuhkan suatu penelitian untuk mengidentifikasi bahan filter yang berpotensi mengurangi kandungan berbahaya pada limbah domestik yang efisien, hemat biaya, dan ketersediannya berlimpah. Bahan filter yang berpotensi untuk mengurangi kandungan pada limbah domestik adalah batu apung dan batu scoria dengan zeolit dan kerikil. Penelitian ini menggunakan empat macam variasi bahan filter, yaitu batu apung + kerikil, batu scoria + kerikil, batu apung + zeolit + kerikil, dan batu scoria + zeolit + kerikil. Kemudian terdapat dua variasi waktu, yakni 18 jam dan 36 jam. Parameter yang diukur meliputi pH, Suhu, BOD, COD, DO, TSS, Amonia, Nitrit, Nitrat, dan Fosfat. Studi ini menunjukan bahwa batu apung dan batu scoria memiliki kemampuan untuk menurunkan kandungan berbahaya pada air limbah domestik. Kemudian hasil uji SEM-EDX menunjukan terdapat perbedaan permukaan adsorben dan pengikatan unsur kimia setelah dilakukan filtrasi. Hasil perbandingan efisiensi untuk semua parameter menunjukan bahwa batu apung lebih baik dibanding batu scoria.   Kata Kunci: air limbah domestik, adsorben, batu apung, batu scoria, filtrasi, SEM-EDX, efisiensi.   ABSTRACT: Domestic wastewater contains pollutants that are dangerous to the environment. Therefore, it takes a study to identify Filter material that have the potential to reduce harmful content in domestic wastewater that are efficient, cost-effective, and abundant. Filter materials that have the potential to reduce hazardous content in domestic wastewater are pumice and scoria stone with zeolite and gravel. This research will use four variations of filter material, namely pumice + gravel, scoria + gravel, pumice + zeolite + gravel, and scoria + zeolite + gravel. Then in this study also used two kinds of time variations that are 18 hours and 36 hours. The parameters to be measured include pH, Temperature, BOD, COD, DO, TSS, Ammonia, Nitrite, Nitrate, and Phosphate. This study was showed that pumice and scoria can reduce harmful content in domestic wastewater. Then a result of SEM-EDX method indicate that there are differences in the surface of the adsorbent and the binding of chemical elements after filtration. The results of efficiency comparisons for all parameters indicate that in general pumice is better than scoria. Keywords: domestic wastewater, adsorbent, pumice, scoria, filtration, SEM-EDX, efficiency.
STUDI EFISIENSI PENGOLAHAN LIMBAH DOMESTIK BUATAN MENGGUNAKAN ZIG – ZAG AERATOR Karinda, Naci Sevim; Prayogo, Tri Budi; Chandrasasi, Dian
Jurnal Mahasiswa Jurusan Teknik Pengairan Vol 2, No 1 (2018)
Publisher : Jurusan Teknik Pengairan, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (76.782 KB)

Abstract

ABSTRAK: Pertumbuhan jumlah penduduk yang semakin pesat dan diiringi dengan semakin merebaknya permukiman akan berpengaruh terhadap jumlah buangan limbah domestik yang ditimbulkan oleh aktivitas rumah tangga. Hasil dari aktivitas rumah tangga merupakan sumber penghasil limbah domestik terbesar. Penelitian ini menggunakan metode Rancangan Acak Lengkap (RAL) pada faktorial 2x3x2 dengan 3 kali pengulangan. Faktor pertama yaitu debit. Debit yang digunakan yaitu 0,07 liter/detik dan 0,02 liter/detik. Faktor kedua yaitu kemiringan plat 0º, 5º, dan 10º. Faktor ketiga yaitu jumlah plat 6 dan 4. Dalam penelitian ini dilakukan pengolahan limbah domestik buatan menggunakan Zig – Zag Aerator. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh dan efisiensi kemiringan plat, debit, dan jumlah plat pada pengolahan limbah domestik buatan menggunakan zig – zag aerator terhadap parameter kekeruhan, Dissolved Oxygen (DO), dan pH.  Dari hasil penelitian didapatkan efisiensi untuk Dissolved Oxygen (DO) 17% - 59%, kekeruhan sebesar 16% - 31%, dan pH 1% - 4%. Dari hasil perhitungan efisiensi dapat disimpulkan untuk pengolahan dengan zig – zag aerator yang baik mengolah limbah domestik buatan adalah perlakuan debit setengah jumlah plat 6 kemiringan plat 0o.ABSTRACT: The rapid growth in population and followed by increasingly widespread settlements will affect the amount of domestic waste generated by household activities. The results of household activities are the largest source of domestic waste production. This study uses a Completely Randomized Design (CRD) method in 2x3x2 factorial with 3 repetitions. The first factor is discharge. The discharge used is 0.07 liters/second for full discharge and 0.02 liters/second for half discharge. The second factor is the slope of the plate 0º, 5º, and 10º. The third factor is the number of plates 6 and 4. In this study an artificial domestic waste treatment was carried out using Zig-Zag Aerator. This study aims to determine the effect and efficiency of slope plate, discharge, and number of plates in the processing of artificial domestic waste using zig-zag aerator on turbidity parameters, Dissolved Oxygen (DO), and pH. From the results of the study obtained efficiency for Dissolved Oxygen (DO) 17% - 59%, turbidity of 16% - 31%, and pH of 1% - 4%. From the results of the calculation of efficiency, it can be concluded that processing with zig-zag aerator that are good at treatment artificial domestic waste is a treatment half of debit the amount of plate 6 slope of 0o plate.  
STUDI EVALUASI INSTALASI PENGOLAHAN AIR LIMBAH RUMAH SAKIT UMUM PUSAT FATMAWATI JAKARTA zaky, farhan; prayogo, tri budi
Jurnal Mahasiswa Jurusan Teknik Pengairan Vol 2, No 1 (2018)
Publisher : Jurusan Teknik Pengairan, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (11.621 KB)

Abstract

ABSTRAK: Rumah Sakit Umum Pusat Fatmawati Jakarta adalah salah satu rumah sakit terbesar di Indonesia yang memiliki akreditasi internasional dan menjadi rujukan tertinggi oleh pemerintah. Oleh sebab itu diperlukan adanya evaluasi dan optimalisasi mengenai sistem pengolahan limbah yang ada sebagai salah satu bentuk upaya untuk mengurangi potensi kerugian yang diakibatkan oleh limbah rumah sakit.. Dari evaluasi yang dilakukan diketahui, Secara umum kondisi eksisting Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) di Rumah Sakit Umum Pusat Fatmawati Jakarta dapat dikatakan baik dan optimal dengan Efektifitas IPAL Rumah Sakit Umum Pusat Fatmawati Jakarta sebesar 99.39% untuk TSS, 96.19% untuk BOD, 94.69% untuk COD, 92.61% untuk minyak dan lemak, 99.25% untuk MBAS, 99.60% untuk ammonia dan 99.99% untuk Total Coliform. kecuali untuk bak ekualisasi dan bak flotasi dimana hasil dari analisa proses didapat bahwa nilai penurunan kadar pencemar belum memenuhi standar.hasil pemeriksaan pada outlet menunjukan bahwa Effluent IPAL Rumah Sakit Umum Pusat Fatmawati Jakarta masih sesuai dengan baku mutu lingkungan yang diperbolehkan dalam hal ini yaitu Peraturan Gubernur DKI Jakarta No. 69 Tahun 2013 Tentang Baku Mutu Air Limbah bagi kesehatan dan atau usaha ABSTRACT Fatmawati Central general Hospital is one of the largest hospitals in Indonesia that has international accreditation and is the highest reference by the government. Therefore it is necessary to evaluate and optimize the existing sewage treatment system as a form of effort to reduce the potential losses caused by hospital waste. From the evaluation carried out, in general the existing conditions of Waste Water Treatment Plants (WWTPs) at Fatmawati Central general Hospital Jakarta can be said to be good and optimal with the Effectiveness of WWTP Fatmawati Central Hospital in Jakarta at 99.39% for TSS, 96.19% for BOD, 94.69% for COD, 92.61% for oil and grease, 99.25% for MBAS, 99.60% for ammonia and 99.99% for Total Coliform. except for the equalization tank and flotation tank where the results of the process analysis show that the decrease in pollutant content does not meet the standards. The results of the inspection at the outlet indicate that the Effluent WWTP Fatmawati Central Hospital in Jakarta is still in accordance with the environmental standards allowed in this case, namely Governor Regulation DKI Jakarta No. 69 of 2013 concerning Waste Water Quality Standards for health and or business
STUDI PENENTUAN STATUS MUTU AIR DENGAN MENGGUNAKAN METODE INDEKS PENCEMARAN DAN WATER QUALITY INDEX (WQI) DI SUNGAI DODOKAN LOMBOK, NUSA TENGGARA BARAT Mandalika, Baiq Anggi; Prayogo, Tri Budi; Yuliani, Emma
Jurnal Mahasiswa Jurusan Teknik Pengairan Vol 1, No 2 (2018)
Publisher : Jurusan Teknik Pengairan, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1036.904 KB)

Abstract

ABSTRAK:  Berkembangnya kegiatan penduduk di sekitar Sungai Dodokan mempengaruhi kualitas air Sungai Dodokan, hal ini disebabkan karena hasil buangan dari limbah penduduk langsung dibuang ke badan sungai tanpa melalui pengolahan terlebih dahulu. Analisa ini dilakukan untuk mengetahui kualitas air Sungai Dodokan pada tahun 2012 -2016. Data Yang digunakan didapatkan dari Badan Lingkungan Hidup Provensi NTB (BLHP NTB) dengan 6 titik pemantauan yang akan dianalisa dengan Metode Indeks Pencemaran (IP), Water Quality Index (WQI) dan Qual2kw. Parameter yang digunakan pada penelitian ini meliputi Temperatur, BOD5, COD, DO, pH, TSS, NO2-N, PO43- dan Total Coliform. Hasil analisa dengan menggunakan metode Indeks Pencemaran (IP) mendapatkan hasil 3,33% dalam kondisi baik, 13,33% kondisi tercemar ringan, 23,33% kondisi tercemar sedang, dan 60% tercemar berat. Sedangkan hasil pada metode Water Quality Index (WQI) mendapatkan hasil 10% adalah kondisi bersih masuk kelas 2, 13,33% adalah kondisi tercemar ringan masuk kelas 3, 16,66% adalah kondisi tercemar sedang masuk kelas 4, 20% adalah kondisi tercemar berat masuk kelas 5, dan 40% adalah kondisi kotor masuk kelas 6. Hasil dari aplikasi pemodelan Qual2kw dapat diketahui bahwa pada simulasi I dan simulasi II kualitas air Sungai Dodokan pada parameter tertentu tidak memenuhi baku mutu air kelas II dan data yang dihasilkan disetiap segmennya bervariasi.Kata Kunci : Metode Indeks Pencemaran, Metode Water Quality Index (WQI), Qual2kw, Kualitas AirABSTRACT : The Increasing of peoples activity around the dodokan river was affects the water quality  of dodokan river, this was caused by the result of waste disposal from the people directly to the river body without going through the processing first. This analysis is conducted to determine the water quality of Dodokan River in 2012 -2016. The data was obtained from NTB Provincial Environmental Agency (BLHP NTB) with 6 points of observation that will be analyzed by Method of Pollution Index (IP), Water Quality Index (WQI) and Qual2kw. The parameters used in this study include Temperature, BOD5, COD, DO, pH, TSS, NO2-N, PO43- dan Total Coliform. The result of the analysis using the Pollution Index (IP) method yielded 3.33% in good condition, 13.33% mild contaminated condition, 23.33% medium polluted condition, and 60% polluted heavily. While the results on the Water Quality Index (WQI) method get 10% result is the net condition of class 2, 13.33% is mild contaminated condition entering grade 3, 16.66% is contaminated condition entering grade 4, 20% is condition heavily polluted in grade 5, and 40% is a gross condition in grade 6. Can be known from the results of Qual2kw modeling application  that in simulation I and simulation II the quality of Dodokan River’s water on  certain parameters is not appropriate for water quality class II and data which generated in each segment varies.Keywords: Pollution Index Method, Water Quality Index Method (WQI), Qual2kw, Water Quality
STUDI PENILAIAN INDEKS KINERJA IRIGASI DAN ANGKA KEBUTUHAN NYATA OPERASI DAN PEMELIHARAAN (AKNOP) PADA DAERAH IRIGASI SURAK KECAMATAN LAWANG KABUPATEN MALANG Iqbal, Muhammad; Prayogo, Tri Budi; Wahyuni, Sri
Jurnal Mahasiswa Jurusan Teknik Pengairan Vol 3, No 2 (2020)
Publisher : Jurusan Teknik Pengairan, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pengelolaan Aset Irigasi dibutuhkan sebagai manajemen untuk aset irigasi sehingga dapat terus mempertahankan kondisi dan fungsi dari aset tersebut. Daerah Irigasi Surak mempunyai bangunan pengambilan yang terletak pada Kecamatan Lawang Kabupaten Malang. Saluran Primer Irigasi Surak berada pada sepanjang jalan nasional melintasi Kecamatan Purwosari Kabuapten Pasuruan. Dari hasil inventarisasi data awal yang didapatkan pada tahun 2018, terdapat 2 titik kerusakan yang ada pada saluran dan setelah dilakukan inventarisasi ulang menjadi 21 titik kerusakan yang terdiri dari 1 bangunan liar yang terdapat pada tengah saluran, 14 kerusakan lining saluran, dan 6 saluran yang dipenuhi oleh sedimen dan sampah. Untuk indeks kinerja irigasi dari Daerah Irigasi Surak mendapatkan nilai sebesar 77,56% (Kondisi Sedang) dimana untuk aspek prasarana fisik sebesar 39,1%, aspek ketersediaan air 5,4%, aspek indeks pertanaman sebesar 4,4%, aspek sarana penunjang O&P sebesar 7,8%, aspek organisasi dan personalia sebesar 10,8%, aspek dokumentasi sebesar 3,8%, dan aspek perkumpulan petani pemakai air sebesar 6,3%. Perhitungan prioritas Daerah Irigasi Surak dengan menggunakan metode ranking dimana mengurutkan dari nilai aset terendah ke tertinggi. Sehingga didapatkan hasil dimana 24 aset dengan kondisi sedang, 43 aset dalam kondisi baik, dan 146 dalam kondisi baik sekali. Untuk perhitungan AKNOP didapatkan sebesar  Rp. 1.561.741.648,82 dengan Rp. 208.506.890,00 untuk biaya operasi dan Rp. 1.353.234.758,82 untuk biaya pemeliharaan. Sementara untuk penanganan rehabilitasi nya didapatkan untuk 24 aset membutuhkan pemeliharaan berkala bersifat perbaikan, 43 aset membutuhkan pemeliharaan berkala bersifat perawatan, dan 146 aset cukup dilakukan pemeliharaan rutin. Irrigation Asset Management is required as management for irrigation assets to maintain the value of asset’s function and condition. Surak Irrigation Area’s intake building is located in Lawang Subdistrict, Malang Regency. Surak Irrigation Primary Channel is located along the national road, passing through Purwosari Subdistrict, Pasuruan District. From the intial data that obtained in 2018, there were 2 points of damage in the channel. After resurveying in 2020, there are 21 points of damage consisting of 1 illegal building in the middle of the channel, 14 points of damage to channel’s lining, 6 section of channel that filled with waste and sediment. For the irrigation performance index of the Surak Irrigation Area yield the value of 77.56% (moderate condition) where for the physical infrastructure aspect is 39.1%, the water availability aspect is 5.4%, the planting index aspect is 4.4%, the operation and management supporting facilities aspect is 7.8%, organizational and personnel aspect is 10.8%, documentation aspect is 3.8%, and Irrigation user farmer association aspects are 6.3%. Calculation of the priority of Surak Irrigation Area is using the ranking method, which ranks from the lowest to the highest asset value. So that the results obtained where 24 assets are in moderate condition, 43 assets are in good condition, and 146 are in very good condition. For Real Cost Value of Maintaining and Operating Irrigation calculation, it is Rp. 1,561,741,648.82 with Rp. 208,506,890.00 for operating costs and Rp. 1,353,234,758.82 for maintenance costs. While for rehabilitation, it is found that 24 assets need regular maintenance and repair, 24 assets need regular maintenance, and 146 assets need to be done routinely.