Prayogo, Tri Budi
TEKNIK PENGAIRAN

Published : 6 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

Pemetaan Indeks Kualitas Air Tanah untuk Irigasi di Kecamatan Plemahan Kabupaten Kediri Siswoyo, Hari; Prayogo, Tri Budi; Siswandono, Cahya
Jurnal Mahasiswa Jurusan Teknik Pengairan Vol 3, No 1 (2019)
Publisher : Jurusan Teknik Pengairan, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pemetaan Indeks Kualitas Air Tanah untuk Irigasi di Kecamatan Plemahan Kabupaten Kediri
STUDI PENENTUAN PRIORITAS PERBAIKAN ASET IRIGASI DI DAERAH IRIGASI KEDUNGREJO KECAMATAN PILANGKENCENG KABUPATEN MADIUN Nugraha, Yosua Panji; Wahyuni, Sri; Prayogo, Tri Budi
Jurnal Mahasiswa Jurusan Teknik Pengairan Vol 3, No 1 (2019)
Publisher : Jurusan Teknik Pengairan, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Irigasi memiliki peranan penting bagi peningkatan produksi pertanian guna mencapai kedaulatan pangan nasional. Akan tetapi pada kenyataannya, pengajuan dana untuk keperluan pengelolaan jaringan irigasi dari tahun ke tahun tidak selalu terpenuhi sesuai kebutuhan. Oleh sebab itu, dibutuhkan penyelesaian masalah berupa penentuan prioritas perbaikan aset irigasi agar penanganan dapat dilakukan dengan optimal. Data inventerisasi jaringan irigasi digunakan sebagai input. Studi ini menggunakan Kriteria dan Bobot Penilaian Kinerja Jaringan Irigasi yang telah dimodifikasi. Selain itu, uji statistika yang digunakan adalah Uji Kruskal-Wallis dan Uji Mann-Whitney. Software Google Earth dan Arc-GIS digunakan untuk mempermudah dalam mengetahui kondisi dan penanganan seluruh aset. Hasil dari studi ini yaitu Daerah Irigasi Kedungrejo mempunyai kondisi aset irigasi dengan kondisi baik sekali sebesar 9,76%, kondisi baik sebesar 36,59%, kondisi sedang sebesar 48,78%, dan kondisi jelek sebesar 4,88%. Ranking tertinggi (ranking 1) ditempati oleh masukan pembuang (B.KR.1m), masukan pembuang (B.KR.1w), dan terjunan (B.PL.2a). Ranking terendah (ranking 82) ditempati oleh tangga cucian (B.KR.1c), masukan pembuang (B.KR.1k), jembatan (B.KR.1t), jembatan (B.KR.1u), jembatan (B.KU.3a), jembatan (B.SI.1a), jembatan (B.SI.5a), dan jembatan (B.BD.2a). Analisis data melalui uji statistik (Uji Kruskal-Wallis) mendapatkan H(6,639) ≤ X(0,05;5) (11,070) maka kesimpulan statistik terhadap hipotesis yang diajukan tidak ada perbedaan yang berarti menerima H0 dan menolak H1.Irrigation has an important role for increasing agricultural production in order to achieve national food sovereignty. However, in reality, proposing funds for irrigation network management needs from year to year is not always met as needed. Therefore, problem solving is needed in the form of prioritizing the improvement of irrigation assets so that the handling can be done optimally. Irrigation network inventerization data is used as input. This study uses the Criteria and Weight of the Irrigation Network Performance Assessment that has been modified. In addition, the statistical test used is the Kruskal-Wallis Test and the Mann-Whitney Test with the consideration that the data obtained are in the form of ranking. Google Earth and Arc-GIS software are used to make it easier to find out the condition and handling of all assets. The results of this study are Kedungrejo Irrigation Area which has an irrigation asset condition with a very good condition of 9.76 %, a good condition of 36,59 %, a moderate condition of 48,78 %, and a bad condition of 4.88 %. In addition, the highest ranking (1st ranking) is occupied by Drain Inlet (B.KR.1m), Drain Inlet (B.KR.1w), and Cascade (B.PL.2a). The lowest ranking (82th ranking) is occupied by Laundry Ladders (B.KR.1c), Drain Inlet (B.KR.1k), Bridges (B.KR.1t), Bridges (B. KR.1u), Bridges (B.KU.3a), Bridges (B. SI.1a), Bridges (B.SI.5a), and Bridges (B.BD.2a). Data analysis through statistical tests (Kruskal-Wallis Test) get H (6,639) ≤ X(0,05;5) (11,070) then the statistical conclusions on the hypothesis proposed there is no difference that means accepting H0 and rejecting H1.
PENILAIAN KINERJA JARINGAN IRIGASI AIR TANAH DI DAERAH ONCORAN SDJB 583 KECAMATAN MOJOWARNO KABUPATEN JOMBANG Wardhana, Pandu Adi; Prayogo, Tri Budi; Siswoyo, Hari
Jurnal Mahasiswa Jurusan Teknik Pengairan Vol 3, No 2 (2020)
Publisher : Jurusan Teknik Pengairan, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pemerintah Kabupaten Jombang mendorong adanya pembentukan kawasan Agropolitan di wilayah Kecamatan Mojowarno. Pada tahun 2013, P2AT Jawa Timur membangun sumur bor untuk pengembangan fasilitas dan infrastruktur khususnya di sektor pertanian. Rata-rata, sumur bor itu hanya berusia 3 sampai 4 tahun kemudian sumur bor mangkrak dan tak bisa digunakan lagi. Untuk itu perlu adanya penilaian  irigasi dalam rangka menggambarkan pengelolaan sistem irigasi. Dalam penelitian ini penilaian kinerja sistem irigasi mengacu kepada Peraturan Menteri Pekerjaan umum & Perumahan Rakyat Nomor 12/PRT/M/2015 tentang Eksploitasi dan Pemeliharaan Irigasi. Penilaian yang dilakukan dalam studi ini berdasarkan 6 (enam) parameter dalam Peraturan menteri PUPR No. 12/PRT/M/2015 yaitu ; Prasarana Fisik, Produktivitas Tanam, Sarana Penunjang, Organisasi Personalia, Dokumentasi dan Perkumpulan Petani Pemakai Air (P3A). Penilaian kinerja ditentukan dari jumlah bobot aspek pada setiap parameter. Hasil penilaian kinerja jaringan irigasi air tanah (JIAT) ini akan menggambarkan kondisi jaringan irigasi air tanah yang kemudian menghasilkan rekomendasi tindak lanjut. Berdasarkan hasil penelitian ini didapatkan nilai kinerja tiap parameter yaitu prasarana fisik dan sarana penunjang sebesar 64,22%, nilai produktivitas tanaman sebesar 87,20%, dan nilai kondisi petani pemakai air sebesar 49,33%. Dengan nilai bobot kinerja setiap parameter tersebut kemudian didapat nilai total kinerja jaringan irigasi air tanah pada daerah oncoran SDJB 583 56,80% maka termasuk dalam kondisi yang kurang baik sehingga diperlukan adanya rekomendasi tindak lanjut berupa diperlukannya pemeliharaan yang bersifat perbaikan.Jombang Regency Government encourages the establishment of agropolitan area in the Mojowarno District. In 2013, East Java P2AT built drilled wells for the development of facilities and infrastructure especially in the agriculture sector. The well was only 3 to 4 years old on average and the well was stalled and could no longer be used. Therefore, it is necessary to assess the performance of irrigation systems to describe the management of irrigation systems. The irrigation system performance asessment in this study refers to the Minister of Public Works & Public Housing Regulation No. 12 / PRT / M / 2015 concerning Exploitation andMaintenance of Irrigation. The assessment in this study is based on 6 (six) parameters in PUPR Minister Regulation No. 12 / PRT / M / 2015; Infrastructure, Plant Productivity, Supporting Facilities, Personel Organization, Documentation and Farmers Association (P3A). Performance assessment is determined by the number of aspects on each parameter. The results of the performance assessment of the groundwater irrigation network (JIAT) will describe the condition of the groundwater irrigation network which then produces follow-up recommendations for the irrigation network. Based on the results of this study, percentage of performance for each parameter is: infrastructure and supporting facilities is 64,22%, the percentage of plant productivity is 87,20%, and the percentage of the condition farmers association is 49,33%. With the percentage of the performance for each parameter then the total percentage of the performance of the groundwater irrigation network in the area of SDJB 583 is 56,80%, classified in a average condition so that it is necessary to have a component repairment for a follow-up recommendation.
PENILAIAN KINERJA JARINGAN IRIGASI AIR TANAH DI DAERAH ONCORAN SDJB 584 KECAMATAN SUMOBITO KABUPATEN JOMBANG DEWANTO, FAKIH PRATAMA; PRAYOGO, TRI BUDI; SISWOYO, HARI
Jurnal Mahasiswa Jurusan Teknik Pengairan Vol 3, No 2 (2020)
Publisher : Jurusan Teknik Pengairan, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kabupaten Jombang merupakan salah satu kabupaten di Jawa timur yang memiliki keunggulan dalam mengembangkan sektor petanian. Sumber air yang digunakan untuk mengairi lahan pertanian yaitu air permukaan dan melalui air tanah. Untuk itu Pemerintah melalui P2AT membangun Sumur Air tanah yang dibangun sebagai salah satu upaya untuk membantu para petani dalam menghadapi kekurangan air irigasi di Kecamatan Sumobito dengan salah satunya sumur yang dibangun yaitu SDJB 584. Untuk mengetahui kinerja dari SDJB 584 dalam membantu para petani maka diperlukan Penilaian Kinerja dari sumur air tanah tersebut. Tujuan dari diakukannya penelitian ini adalah untuk mengetahui hasil kinerja dari SDJB 584. Lokasi dari penelitian ini terdapat di Desa Segodorejo Kecamatan Sumobito. Penliaian Kinerja ini meliputi 6 aspek yaitu Prasarana Fisik, Sarana Penunjang, Produktifitas Tanaman, Dokumentasi, Organisasi Personalia dan Perkmpulan Petani Pemakai Air (P3A) yang mengacu berdasarakan Permen PUPR no. 12/PRT/M2015. Dari hasil Penelitian ini maka akan terlihat kondisi kinerja dari JIAT SDJB 584 sehingga nantinya dapat dilakukan rekomendasi tindak lanjut. Berdasarkan hasil yang diperoleh dari penelitian ini terhadap Jaringan Irigasi Air Tanah SDJB 584 pada parameter Prasarana Fisik dan Sarana Penunjang adalah Baik Sekali dengan Nilai 90, Produktifitas Tanaman adalah baik dengan nilai 87 dan pada Perkumpulan Petani Pemakai Air adalah buruk dengan nilai 0. Berdasarkan hasil tersebut maka kondisi keseluruhan kinerja dari Jaringan Irigasi Air Tanah SDJB 584 adalah 63,4 atau kurang. Berdasarkan nilai yang didapat maka rekomendasi tindak lanjut berupa pemeliharaan berkala. Jombang Regency is one of the districts in East Java that has advantages in the agriculture sector. The government through P2AT built the groundwater wells as one of the efforts to assist the farmers dealing with irrigation water shortages in Sumobito District, SDJB 584.To determine the performance of SDJB 584 in assisting farmers, a Performance Assessment of thegroundwater well is needed. The purpose of this study is to find out the performance results of SDJB 584. The location of this study is in the Village of Segodorejo, Sumobito District. This Performance Assessment includes 6 aspects, namely Physical Infrastructure, Supporting Facilities, Plant Productivity, Documentation, Personnel Organization and Water User Farmer Association (P3A) based on Minister of PUPR Regulation no. 12 / PRT / M2015. The results of this study will show the performance conditions of JIAT SDJB 584 in order to provide the recommendation for further action. Based on the results obtained from this study of the SDJB 584 Groundwater Irrigation Network on Physical Infrastructure and Supporting Facilities parameters are Very Good with a Value of 90, Plant Productivity is good with a value of 87 and in the Water User Farmers & Association is poor with a value of 0. Based on these results, the overall performance of the 584 SDJB Groundwater Irrigation Network is 63.4 or less. Based on the values obtained, the recommendations for further action in the form of periodic maintenance
REHABILITASI DAN PERENCANAAN SALURAN IRIGASI BARU DI DAERAH IRIGASI LODOYO KABUPATEN TULUNGAGUNG (SALURAN SEKUNDER DAN TERSIER NGUNUT) darmanata, ahmad imam; Prayogo, Tri Budi; Chandrasasi, Dian
Jurnal Mahasiswa Jurusan Teknik Pengairan Vol 2, No 1 (2018)
Publisher : Jurusan Teknik Pengairan, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (11.23 KB)

Abstract

ABSTRAK : Daerah Irigasi LodoyoAmemiliki baku sawah seluas 12.219 Ha. Kondisi jaringan irigasi di Daerah Irigasi Lodoyo saat ini mengalami beberapa kerusakan sehingga mengganggu pasokan air ke petak-petak sawah yang akhirnya dapat mengganggu produktivitas tanam. Untuk itu diperlukan adanya identifikasi kerusakan jaringan irigasi sebagai acuan pelaksanaan pekerjaan fisik rehabilitasi yang akanadilaksanakan. Mengingat luasnya D.I. Lodoyo maka studi ini dibatasi hanya di saluran sekunder Ngunutasaja yang berada di Kecamatan Ngunut. Maka dilakukan survey lokasi untuk mengetahui kondisi lapangan serta merencanakan saluran baru. Berdasarkan data teknis hasil pengukuran dan inventarisasi di lapangan, panjang saluran eksisting pada petak tersier mulai dari BNG.1 Ki 1, BNG.1 Ki 2, BNG.2 ka 1, BNG.2 Ka 2, dan BNG.2 Ki adalah 9.032,29 m. Kemudian direncakan penambahan saluran baru sepanjang 19.236,25 m dengan total luas lahan sebesar 333,26 ha. Untuk total rencana anggaran biaya konstruksi dan rehabilitasi saluran sebesar Rp. 4.287.000.000,00 (sudah termasuk PPN). Kata Kunci : Daerah Irigasi, saluran Irigasi, dan Rehabilitasi saluran. ABSTRACT : Lodoyo Irrigation Area has an area of ​​12,219 Ha of rice fields. The condition of the irrigation network in the Lodoyo Irrigation Area is currently experiencing some damage, which disrupts the water supply to the rice fields which can ultimately disrupt crop productivity. For this reason, it is necessary to identify damage to the irrigation network as a reference for the implementation of physical rehabilitation work to be carried out. Given the extent of D.I. Lodoyo, this study is limited only to the Ngunut secondary channel in Ngunut District. So a site survey is conducted to determine the condition of the field and plan new channels. Based on technical data from measurements and inventory in the field, the length of the existing channel in the tertiary plot starts from BNG.1 Ki 1, BNG.1 Ki 2, BNG.2 ka 1, BNG.2 Ka 2, and BNG.2 Ki is 9,032, 29 m. Then planned the addition of new channels along 19,236.25 m with a total land area of ​​333.26 ha. For the total budget plan, the construction and rehabilitation costs of the channel are Rp. 4,287,000,000.00 (including VAT).  Keywords: Irrigation Area, Irrigation Channel, and Channel Rehabilitation.
DESAIN REHABILITASI JARINGAN IRIGASI SALURAN SEKUNDER REJOTANGAN DAERAH IRIGASI LODOYO KABUPATEN TULUNGAGUNG Setyawan, Arik Dwi; Prayogo, Tri Budi; Chandrasasi, Dian
Jurnal Mahasiswa Jurusan Teknik Pengairan Vol 2, No 1 (2018)
Publisher : Jurusan Teknik Pengairan, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (11.19 KB)

Abstract

ABSTRAK : Daerah Irigasi Lodoyo memiliki baku sawah seluas 12.219 Ha yang berada di Kabupaten Tulungagung seluas 10.582 Ha dan di Kabupaten Blitar seluas 1.637 Ha. Namun pada beberapa tahun terakhir kondisi jaringan irigasi di D.I. Lodoyo mengalami beberapa kerusakan sehingga mengganggu pasokan air ke petak-petak sawah yang akhirnya berdampak pada menurunnya produktivitas pertanian. Akan tetapi mengingat luasnya D.I. Lodoyo maka studi ini dibatasi hanya di saluran sekunder Rejotangan yang berada di Kecamatan Rejotangan. Maka dilakukan survey lokasi untuk mengetahui kondisi lapangan serta merencanakan saluran baru. Diketahui panjang total saluran eksisting pada petak tersier mulai dari BRT.I, BRT.II, BRT.III Kanan, dan BRT.III Kiri keseluruhan sepanjang 4.890,58 m dan saluran baru yang direncanakan total sepanjang 20.888,97 m dengan Rencana Anggaran Biaya sebesar Rp. 5.525.000.000,- sehingga dari perencanaan rehabilitasi ini diharapkan mampu meningkatkan produktivitas pertanian khususnya di Kec. Rejotangan. Kata Kunci: Irigasi, Saluran, Sekunder,Tersier, Sawah, Rehabilitasi ABSTRACT : Lodoyo Irrigation Area has a rice field area of ​​12,219 Ha in Tulungagung Regency covering an area of ​​10,582 Ha and in Blitar Regency covering an area of ​​1,637 Ha. But in recently years the condition of the irrigation network in D.I. Lodoyo suffered a number of damages which disrupted the supply of water to the rice fields which eventually resulted in a decline in agricultural productivity. But considering the extent of D.I. Lodoyo, this study is limited to the Rejotangan secondary channel in Rejotangan District. So a site survey is conducted to determine the condition of the field and plan new channels. The total length of the existing channels in tertiary plots starting from BRT.I, BRT.II, BRT.III Right, and the entire BRT.III left is 4,890.58 m and the new channel is planned to total 20,888.97 m with a Budget Plan of Rp.5.525.000.000, - so this rehabilitation plan is expected to be able to increase agricultural productivity, especially in the district. Rejotangan. Keywords: Irrigation Channel, Secondary, Tertiary, Rice Field, Rehabilitation