Latar belakang: Banyak faktor yang berpengaruh dalam kegagalan ASI eksklusif. Misalnya istilah ASI tidak cukup, disini faktor ibu adalah peran utama dalam pemberian ASI kepada buah hatinya. Pada usia tertentu bayi mengalami percepatan pertumbuhan (growth spurt) atau disingkat GS. Bayi mengalami percepatan pertumbuhan pada usia 7-10 hari, 2-3 minggu, 4-6 minggu, 3 bulan, 6 bulan, 9 bulan atau lebih, atau bisa juga di waktu-waktu yang lainnya. Salah satu RSIA di Kota Malang ini memiliki kebijakan fasilitas rawat gabung antara ibu dan bayinya yang baru dilahirkan. Kebijakan ini secara langsung dapat mendukung proses pemberian ASI secara ekslusif. Metode Penelitian: penelitian ini merupakan analitik korelasional. Karakteristik responden dalam penelitian ini diklasifikasikan berdasarkan usia ibu, pendidikan ibu, dan paritas ibu. Terdapat 30 responden yang ikut serta dalam penelitian ini. Hasil: Hasil tabulasi silang dapat diketahui bahwa  p-value α (0,024 0,05) dan simpulkan Ho ditolak dan H1 diterima yang menyatakan bahwa ada hubungan pengetahuan tentang growth spurt (percepatan pertumbuhan) dengan sikap ibu menyusui dalam pemberian asi pada bayi usia 7-10 hari dengan tingkat kepercayaan sebesar 95 %. Kesimpulan: tingkat pengetahuan ibu tentang growth spurt berhubungan dengan sikap ibu menyusui dalam pemberian asi pada bayi usia 7-10 hari.Kata Kunci : growth spurt, RSIA, ASI eksklusif, sikap ibu menyusui