Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

Tourism branding Komunikasi Pemasaran Ekonomi Kreatif sebagai Upaya Peningkatan Kesejahteraan Masyarakat Desa Wisata Budaya Plunturan, Kecamatan Pulung, Ponorogo Ekoputro, Widiyatmo; Nugroho, Mulyanto Nugroho
representamen Vol 7 No 01 (2021): Jurnal Representamen Volume 7 No 01 April 2021
Publisher : Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30996/representamen.v7i01.5125

Abstract

Plunturan Village, Pulung Subdistrict, Ponorogo Regency as a research location wants joint efforts in all matters, especially efforts to mobilize all potential optimally so that the village economy can increase, hoping that the results will be directly proportional to the welfare of the community. The purpose of this research is to find out the communication built internally in the Plunturan village community through groups of small and medium enterprises and groups of actors and cultural observers has been running well, so that in the future there is a need for a breakthrough in the media to further empower the community's abilities, one of which is using the media. social society which so far is still loved by the general public, especially millennials. The method used in this study to achieve the target to be achieved using qualitative methods, with observation techniques and in-depth interviews with informants. The results of this research can then be developed and used by the community. The use of social media technology is an effort to build an image so that the wider community knows more about the potential that exists in Plunturan village as a tourist destination that has characteristics with local wisdom that must be visited by domestic and foreign tourists.Keywords: Tourism Brading, Marketing Communication, Creative Economy
STRATEGI KOMUNIKASI KRISIS HUMAS PEMKAB NGANJUK DALAM PEMULIHAN CITRA PASCA KASUS KORUPSI Widyastuti, Aritma; Ekoputro, Widiyatmo
Sintesa Vol 2 No 02 (2023): Jurnal Sintesa Volume 02 No 02 Juli 2023
Publisher : Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30996/sintesa.v2i02.8896

Abstract

Government organizations, in crisis conditions, need and are very important to maintain their reputation so that their image in the eyes of the public is viewed favorably, so that public trust in them can recover and stabilize. The role of social media in the image of a government organization is as a bridge of information and control of information lanes that are closely related to the image itself. Instagram social media is one of the means of information that is currently favored by millennial people to obtain information. Therefore, by using qualitative methods, researchers describe how a positive image of a government organization is important and how to apply crisis communication using image restoration theory developed by Benoit (1995). By conducting a case study on Instagram @diskominfo_nganjuk researchers observed how the role of Diskominfo's Instagram social media played a role in implementing crisis communication strategies in handling the issue of corruption cases that occurred in 2021. This is also related to Diskominfo's mission in information disclosure from the government to the public is one of the important things to be achieved by the Communication and Information Service. One of them was realized by the Nganjuk Regency Communication and Information Office by disseminating information, namely through @dinaskominfo_nganjuk Instagram content with various themes and topics around Nganjuk Regency information with the aim of disseminating information to be able to reach all circles of society.
PENINGKATAN KAPASITAS SUMBER DAYA MANUSIA DI INDUSTRI KREATIF KARTINI BORDIR KELURAHAN KEDURUS SURABAYA Ekoputro, Widiyatmo; Nugroho, Mulyanto
Journal Community Service Consortium Vol 1 No 1 (2020): Journal Community Service Consortium
Publisher : Universitas Ciputra Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37715/consortium.v1i1.3265

Abstract

Sumber Daya Manusia adalah bagian penting bagi semua kegiatan dan aktifitas manusia termasuk didalamnya pada industri kreatif agar menghasilkan ide dan karya-karya yang inovatif serta kekinia. Pada industri kreatif dipandang semakin penting dalam mendukung perkembangan perekonomian Indonesia, berbagai pihak berpendapat bahwa "kreativitas manusia adalah sumber daya ekonomi utama" dan bahwa “industri abad kedua puluh satu akan tergantung pada produksi pengetahuan melalui kreativitas dan inovasi. Pada saat ini, Indonesia banyak memiliki UKM yang bergerak disektor usaha kreatif. Kegiatan kreatif yang berkaitan dengan kreasi, produksi dan distribusi produk yang dibuat dihasilkan oleh tenaga pengrajin yang berawal dari desain awal sampai dengan proses penyelesaian produknya, antara lain meliputi barang kerajinan yang terbuat dari : Kain, Kain Perca batu berharga, serat alam maupun buatan, kulit, rotan, bambu, kayu, logam (emas, perak, tembaga, perunggu, besi) kaca, porselin, marmer, tanah liat, dan kapur.dll. Sebagaimana diketahui bahwa sebagai kota terbesar kedua di Indonesia Industri kerajinan tangan di Kota Surabaya tumbuh 7%-10% dalam dua tahun terakhir. Pertumbuhan industri kerajinan tangan di Surabaya itu tercapai seiring upaya pemerintah kota dalam menghadapi Asean Free Trade Area (AFTA). Ketua Umum Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Kota Surabaya, mengatakan pertumbuhan industri kerajinan lokal itu salah satunya didorong oleh bertambahnya jumlah usaha kecil dan menengah (UKM). Untuk memperkenalkan produk kerajinan Surabaya, pemerintah kerap menggelar pameran di luar maupun dalam kota melalui program roadshow mall to mall. Faktor lainnya adalah transaksi penjualan barang kerajinan baik melalui pameran maupun di luar pameran. Selama tahun 2013 transaksi penjualan barang kerajinan dalam setiap pameran baik dalam kota maupun di luar kota totalnya sekitar Rp15 miliar. Saat ini Dekranasda memiliki anggota 290 UKM ditambah 980 kelompok wirausaha muda.
PENDAMPINGAN PENGEMBANGAN PRODUK UNGGULAN BUMDES MELALUI MEDIA KOMUNIKASI PUBLIK BERUPA FOTO DAN POSTER DI DESA CANDINEGORO KECAMATAN WONOAYU SIDOARJO Ekoputro, Widiyatmo; Hakim, Lukman; Winduasrini, Elisabeth Dinda
Journal Community Service Consortium Vol 2 No 2 (2021): Journal Community Service Consortium
Publisher : Universitas Ciputra Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37715/consortium.v2i2.3301

Abstract

Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) adalah merupakan bagian organisasi pemerintah untuk ikut serta memajukan kegiatan perekonomi di pedesaan yang berfungsi sebagai lembaga sosial dan komersial. Peran Badan Usaha Milik Desa (Bumdes)sangat diharapkan karena wilayah pedesaan memiliki peran yang penting dan strategis dalam mendukung pembangunan secara nasional. Kemandirian pembangunan kawasan pedesaan merupakan salah satu pendekatan dalam mendorong perkembangan ekonomi secara nasional dengan memanfaatkan potensi yang ada di wilayah pedesaan tersebut Oleh karena itu BUMDes adalah salah satu wadah yang memiliki peran penting dan sangat dibutuhkan. Pembangunan desa untuk memajukan perekonomian bangsa kini telah memiliki payung hukum, yaitu Undang-Undang Desa. Dalam implementasinya, Undang-Undang Desa memiliki beberapa tujuan, yaitu : 1) Pengakuan dan status hukum pada sistem pemerintahan setingkat desa yang beragam di Indonesia; 2) Mendorong tradisi dan kebudayaan masyarakat; 3) Mendorong partisipasi warga dalam pemerintahan desa; 4) Meningkatkan pelayanan untuk semua orang lewat lebih sanggupnya pemerintahan desa; 5) Mendorong pembangunan oleh warganya sendiri. Perkembangan ekonomi di wilayah desa Candinegoro diharapkan dapat mengurangi ketergantungan kawasan desa terhadap kota dan menguatkan peran desa sebagai pusat produksi kebutuhan sumberdaya pembangunan. Membangun hubungan keterkaitan antar desa-kota juga merupakan salah satu cara yang ditempuh sebagai suatu upaya pembangunan wilayah perdesaan, dimana peran desa dikuatkan sebagai pusat produksi dan sumberdaya. Pola tersebut diharapkan mendorong perkembangan ekonomi desa Candinegoro dan mendorong permerataan ekonomi antara desa dan kota. Untuk mengatasi permasalahan tersebut, diperlukan alternatif-alternatif baru dan introduksi ilmu pengetahuan yang bisa dilakukan terhadap pemberdayaan ekonomi masyarakat pedesaan salah satunya adalah membuat dokumentasi di ruang publik berupa foto dan poster sebuah produk UMKM agar lebih dikenal pada masyarakat.
PENDAMPINGAN PENGEMBANGAN PRODUK UNGGULAN BUMDES MELALUI MEDIA KOMUNIKASI PUBLIK BERUPA FOTO DAN POSTER DI DESA CANDINEGORO KECAMATAN WONOAYU SIDOARJO Ekoputro, Widiyatmo; Hakim, Lukman; Winduasrini, Elisabeth Dinda
Journal Community Service Consortium Vol 1 No 2 (2020): Journal Community Service Consortium
Publisher : Universitas Ciputra Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37715/consortium.v1i2.3307

Abstract

Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) adalah merupakan bagian organisasi pemerintah untuk ikut serta memajukan kegiatan perekonomi di pedesaan yang berfungsi sebagai lembaga sosial dan komersial. Peran Badan Usaha Milik Desa (Bumdes)sangat diharapkan karena wilayah pedesaan memiliki peran yang penting dan strategis dalam mendukung pembangunan secara nasional. Kemandirian pembangunan kawasan pedesaan merupakan salah satu pendekatan dalam mendorong perkembangan ekonomi secara nasional dengan memanfaatkan potensi yang ada di wilayah pedesaan tersebut Oleh karena itu BUMDes adalah salah satu wadah yang memiliki peran penting dan sangat dibutuhkan. Pembangunan desa untuk memajukan perekonomian bangsa kini telah memiliki payung hukum, yaitu Undang-Undang Desa. Dalam implementasinya, Undang-Undang Desa memiliki beberapa tujuan, yaitu : 1) Pengakuan dan status hukum pada sistem pemerintahan setingkat desa yang beragam di Indonesia; 2) Mendorong tradisi dan kebudayaan masyarakat; 3) Mendorong partisipasi warga dalam pemerintahan desa; 4) Meningkatkan pelayanan untuk semua orang lewat lebih sanggupnya pemerintahan desa; 5) Mendorong pembangunan oleh warganya sendiri. Perkembangan ekonomi di wilayah desa Candinegoro diharapkan dapat mengurangi ketergantungan kawasan desa terhadap kota dan menguatkan peran desa sebagai pusat produksi kebutuhan sumberdaya pembangunan. Membangun hubungan keterkaitan antar desa-kota juga merupakan salah satu cara yang ditempuh sebagai suatu upaya pembangunan wilayah perdesaan, dimana peran desa dikuatkan sebagai pusat produksi dan sumberdaya. Pola tersebut diharapkan mendorong perkembangan ekonomi desa Candinegoro dan mendorong permerataan ekonomi antara desa dan kota. Untuk mengatasi permasalahan tersebut, diperlukan alternatif-alternatif baru dan introduksi ilmu pengetahuan yang bisa dilakukan terhadap pemberdayaan ekonomi masyarakat pedesaan salah satunya adalah membuat dokumentasi di ruang publik berupa foto dan poster sebuah produk UMKM agar lebih dikenal pada masyarakat.
STRATEGI BRANDING AIR TERJUN TUMPAK SEWU LUMAJANG DALAM UPAYA MENARIK PENGUNJUNG Rahmau’dina, Revina Widya; Ekoputro, Widiyatmo
Sintesa Vol 4 No 02 (2025): Jurnal Sintesa Volume 4 No 02 Juli 2025
Publisher : Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30996/sintesa.v4i02.132178

Abstract

ABSTRAK Tumpak Sewu Waterfall, located on the slopes of Mount Semeru in Lumajang Regency, East Java, is one of the leading tourist destinations with extraordinary visual appeal and natural uniqueness. However, the overall brandingused has not been optimal in attracting a wide range of visitors. This study aims to analyze brandingstrategies that can be applied using Keller's (1993) Destination Brandingtheory with a Customer-Based Brand Equity (CBBE) approach and the Destination Brand Equity dimensions proposed by Konecnik and Gartner (2007). This approach examines elements such as brand awareness, brand associations, perceived quality, and visitor loyalty toward the destination. These elements are also interconnected with the implementation of quality branding, service, and recognition. The research method used is a descriptive qualitative approach, employing data collection techniques such as interviews with informants, field observations, and documentation. The research results indicate that the brandingstrategies employed include strengthening visual identity, collaborating with tourism travel agents, optimizing digital media, and involving local communities in management as POKDARWIS, which can build strong destination brand equity and impact increased tourist visits and local economic empowerment. Keywords: Destination Branding, Tumpak Sewu Waterfall, Brand Equity, Tourism Strategy