Natania, Kam
Unknown Affiliation

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Pembuatan Kemasan Biokomposit Berbasis PVA (Polyvinyl Alcohol) dan Limbah Kulit Kopi Kusumah, Andika Mulyawan; Christian, William; Siregar, Tagor Marsilam; Cornelia, Melanie; Natania, Kam
Teknotan: Jurnal Industri Teknologi Pertanian Vol 17, No 3 (2023): TEKNOTAN, Desember 2023
Publisher : Fakultas Teknologi Industri Pertanian

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/jtvol17n3.10

Abstract

Kemasan biokomposit adalah kemasan yang dibuat dari campuran dari beberapa bahan alam. Dalam makalah ini dipaparkan hasil penelitian kemasan biokomposit yang menggunakan campuran kulit luar biji kopi dengan polimer alam polivinil alkohol (PVA) yang berasal dari sintesis bakteri. Kulit luar kopi merupakan limbah dari industri pengolahan kopi yang terdiri dari campuran kulit luar dan kulit tipis (silver skin) yang terlepas pada saat proses pembersihan. Kulit luar kopi mengandung kandungan serat selulosa yang dapat menjadi bahan pengisi dalam pembuatan kemasan biokomposit berbasis PVA. Polivinil alkohol (PVA) memiliki kekuatan tarik yang baik sehingga sering dimanfaatkan dalam pembuatan kemasan, meskipun demikian PVA memiliki kelemahan yaitu mudah menyerap air sehingga mudah terurai ketika kontak dengan air. Dalam penelitian ini, kulit luar kopi ditambahkan sebagai material pengisi untuk meningkatkan sifat fisik dan mekanik komposit berbasis PVA komersial supaya lebih tahan air, tidak mudah terurai, dan aman bagi lingkungan. Yang menjadi faktor dalam penelitian ini adalah rasio perlakuan PVA dan limbah kopi (100:0, 90:10, 80:20, 70:30, 60:40, 50:50) serta penambahan plasticizer gliserol dengan konsentrasi yang berbeda (2% dan 4%) campuran kemudian dicampur dan dipanaskan sebelum dicetak dengan menggunakan aplikator. Pada tahap berikutnya dilakukan penambahan asam sitrat untuk meningkatkan ketahanan air dari kemasan biokomposit. Penambahan kulit luar kopi dapat meningkatkan karakteristik mekanik kemasan biokomposit berbasis PVA (rasio 90:10) dengan penambahan gliserol dan asam sitrat sebanyak 2%. Biokomposit yang dihasilkan memiliki penurunan daya serap air sebanyak sebanyak 70% dan waktu urai 2 kali lebih panjang dibanding kontrol kemasan dengan menggunakan 100% PVA. Selain itu juga memiliki tekstur yang baik, dengan nilai kuat tarik sebesar 12,48±1,60 MPa, elongasi sebesar 301,99±32,18%, dan modulus Young sebesar 4,16±0,08 MPa.
PENGARUH FERMENTASI BAKTERI ASAM LAKTAT TERHADAP AKTIVITAS ANTIOKSIDAN DAN KADAR ANTOSIANIN BUAH DUWET (Syzygium cumini) Natania, Kam
FaST - Jurnal Sains dan Teknologi (Journal of Science and Technology) Vol. 3 No. 1 (2019): NOVEMBER
Publisher : Universitas Pelita Harapan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Bakteri Asam Laktat memiliki kemampuan untuk menguraikan senyawa fenolik yang berkorelasi terhadap aktivitas antioksidan dari buah dan sayuran. Penelitian ini bertujuan melihat pengaruh perubahan dari senyawa fitokimia dan aktivitas antioksidan dari buah duwet, yang difermentasi dengan beragam jenis bakteri asam laktat. Buah Duwet kaya akan antioksidan, terutama disebabkan oleh kandungan antosianinnya.  Bakteri asam laktat yang digunakan didalam penelitian ini adalah  Lactobacillus plantarum yang  merupakan bakteri asam laktat heterofermentatif dan  Lactobacillus acidophilus bakteri asam laktat yang bersifat homofermentatif dan bakteri asam laktat alami yang berasal dari proses fermentasi garam.  Buah duwet yang sudah difermentasi kemudian di maserasi dengan menggunakan senyawa polar dan kemudian dianalisa kandungan fitokimia dan aktivitas antiosidannya selama 24 hari fermentasi. Dari hasil analisa terlihat jenis bakteri asam laktat dan lama periode fermentasi mempengaruhi perubahan kandungan fitokimia dan aktivitas antioksidan dari buah duwet. Aktivitas antioksidan tertinggi didapatkan dari buah duwet yang difermentasi oleh Lactobacillus plantarum dengan peningkatan aktivitas antioksidan 64.03% lebih tinggi setelah 17 hari fermentasi dan diikuti oleh peningkatan  total fenolik, flavonoid dan antocyanin sebesar  101.11, 123.54, dan 56.34%.