Kabupaten Jepara merupakan daerah yang memiliki potensi perikanan sebesar 1.707.467 ton per tahun dan memiliki berbagai ragam jenis alat tangkap yang dioperasikan. Salah satunya adalah alat tangkap jaring insang (gill net) sebagai alat tangkap dominan. Selama ini jaring insang sebagai alat penangkap ikan yang selektif namun untuk penilaian tingkat keramahan lingkungan belum ada. Penelitian bertujuan untuk menganalisis keramahan lingkungan pada alat tangkap jaring insang. Penelitian dilaksanakan pada bulan Juni hingga Agustus 2016 di perairan Kabupaten Jepara. Metode penelitian adalah deskriptif analisis. Analisis data meliputi komposisi jenis hasil tangkapan, komposisi ukuran layak tangkap, analisis pemanfaatan hasil tangkapan, dan analisis keramahan lingkungan. Penilaian tingkat keramahan lingkungan dilakukan dengan melihat proporsi ikan sasaran utama yang layak tangkap ikan kembung (Rastrelliger sp), dan proporsi hasil tangkapan yang dimanfaatkan. Hasil tangkapan sampingan dimanfaatkan untuk dijual maupun dikonsumsi. Ikan kembung diperoleh sebanyak 413 ekor (63,15%) atau 37,563 kg (52,68%). Hasil tangkapan sampingan yang dimanfaatkan sebanyak 29,288 kg (99,83%) atau 240 ekor (99,58%) dan sebanyak 0,05 kg (0,17%) atau 1 ekor (0,41%) yang dibuang. Lebih dari 84% ikan kembung yang tertangkap adalah layak secara biologi, karena ukuran panjang rata-rata mencapai 17-18 cm, atau telah melebihi ukuran pertama kali matang gonad (length at first maturity), yaitu 16,4 cm. Berdasarkan kriteria yang dipakai, maka unit penangkapan jaring insang di Desa Bulu, Kabupaten Jepara tergolong ramah terhadap lingkungan.