Claim Missing Document
Check
Articles

Found 10 Documents
Search

Identifikasi Keberadaan Gas Biogenik Dengan Metode Geolistrik Sebagai Energi Alternatif Daerah Kampil dan Sekitarnya, Kecamatan Wiradesa, Kabupaten Pekalongan, Jawa Tengah Yuwanto, Sapto Heru; Wibowo, Handoko Teguh; Bahar, Hendra; Syah, Maulana
Prosiding Seminar Nasional Sains dan Teknologi Terapan 2019: Menuju Penerapan Teknologi Terbarukan pada Industri 4.0: Perubahan Industri dan Transformasi P
Publisher : Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (446.398 KB)

Abstract

Gas biogenik merupakan jenis gas yang terbentuk di rawa-rawa, sawah, danau air tawar sampai laut. Potensi gas biogenik sebagai salah satu gas alam di Indonesia diidentifikasi terdapat pada beberapa daerah, salah satunya terdapat pada Daerah Kampil dan sekitarnya, Kecamatan Wiradesa, Pekalongan. Menggunakan metode geolistrik dengan 14 titik pengambilan data dapat diidentifikasi lapisan-lapisan sedimen yang diduga mengandung gas. Berdasarkan analisis data dan pembahasan diketahui lapisan sedimen yang diidentifikasi mengandung gas biogenik adalah pada nilai resistivitas 125 ? 350 Ohm.m diinterpretasikan litologi penyusunnya adalah lapisan sedimen dengan ukuran butiran lanau hingga pasiran. Pada litologi tersebut diduga ruang antar butirannya terisi oleh gas pada kedalaman 15 ? 40 meter di bawah permukaandan lapisan di atasnya diinterpretasikan sebagai lapisan lempung yang diduga merupakan lapisan penutup (capcork). Penyebaran gas biogenik tidak menerus hanya berupa kantong-kantong gas, ini dibuktikan dengan adanya anomali nilai resitivitas hanya pada beberapa titik pengukuran geolistrik yang tidak saling berdekatan
IDENTIFIKASI POTENSI BAHAN GALIAN PASIR DI KECAMATAN JABON, SIDOARJO MENGGUNAKAN METODE GEOLISTRIK SCHLUMBERGER Yuwanto, Sapto Heru; Wibowo, Handoko Teguh; Bahar, Hendra; Abdibar, Aleik Ainu
Prosiding Seminar Teknologi Kebumian dan Kelautan Vol 1, No 1 (2019)
Publisher : Prosiding Seminar Teknologi Kebumian dan Kelautan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (530.964 KB)

Abstract

Pasir adalah salah satu bahan galian tambang yang sangat dibutuhkan untuk pembangunan. Kabupaten Sidoarjo mempunyai potensi industri tambang pasir karena adanya Sungai Porong yang berhulu di pegunungan vulkanis di selatan Kabupaten Sidoarjo, untuk mengetahui potensi bahan galian pasir tersebut perlu adanya penelitian bawah permukaan, salah satunya dengan menggunakan metode geolistrik. Geolistrik tahanan jenis dengan konfigurasi elektroda schlumberger, adalah dengan cara arus listrik diinjeksikan ke dalam bumi melalui dua elektroda arus, kemudian beda potensial yang terjadi diukur melalui dua elektroda potensial. Dari hasil pengukuran arus dan beda potensial untuk setiap jarak elektroda yang berbeda kemudian dapat diturunkan variasi harga tahanan (hambatan) jenis masing-masing lapisan yang berada di bawah titik ukur (sounding point). Berdasarkan hasil analisis dan interpretasi nilai resistivitas, litologi daerah penelitian dibagi dalam 4 lapisan batuan, lapisan atas merupakan lapisan soil (tanah penutup) diperkirakan mempunyai ketebalan 0 – 2 meter, lapisan ke dua lapisan merupakan lapisan lempung diperkirakan mempunyai ketebalan 2 – 5 meter dan lapisan ke tiga dan keempat merupakan lapisan pasir yang bercampur dengan lempung yang diperkirakan mempunyai ketebalan ± 5 – 40 meter. Sebaran potensi bahan galian endapan pasir dominan berada di kedalaman ± 5 – 45meter, arah sebarannya sejajar dengan Sungai Porong atau Barat – Timur (E-W). Sand is one of the minerals that is needed for development. Sidoarjo Regency has the potential of the sand mining industry because of the existence of the Porong River which is tipped in the volcanic mountains in the south of Sidoarjo Regency. Geoelectric resistivity with Schlumberger electrode configuration, is by means of an electric current injected into the earth through two current electrodes, then the potential difference that occurs is measured through two potential electrodes. From the results of current measurements and potential differences for each different electrode distance can then be reduced variations in the value of resistance (resistance) type of each layer which is below the measuring point (sounding point). Based on the analysis and interpretation of resistivity values, the lithology of the study area is divided into 4 layers of rock, the upper layer is a layer of soil (soil cover) estimated to have a thickness of 0 - 2 meters, the second layer is a layer of clay is estimated to have a thickness of 2-5 meters and layers the third and fourth is a layer of sand mixed with clay which is estimated to have a thickness of ± 5 - 40 meters. The potential distribution of dominant sand deposits is at ± 5 - 45 meters, the direction of distribution is parallel to the Porong River or West - East (E-W).  
STUDI GEOLOGI TEKNIK UNTUK PEMBANGUNAN JEMBATAN “TONO ARCH” DI DAERAH TONO NOEFEFAN DAN SEKITARNYA, SUB-DISTRIK PANTE MAKASAR, DISTRIK OE CUSSE TIMOR-LESTE Oliveira, Vitoria Maria Delillia Da Costa; Wibowo, Handoko Teguh
Prosiding Seminar Nasional Sains dan Teknologi Terapan Inovasi Teknologi Infrastruktur Berwawasan Lingkungan
Publisher : Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Jembatan lengkung adalah struktur setengah lingkaran dengan abutmen di kedua sisinya. Keberadaan jembatan Tono Arch di daerah Tono-Noefefan dibuat untuk menghubungakan rute/lintasan transportasi yang terputus oleh sungai. Salah satu upaya untuk membangun konstruksi teknik yang aman adalah dengan  memperhatikan hasil geologi  teknik  tempat  konstruksi  teknik  akan dibangun. Salah satu upaya untuk membangun konstruksi teknik yang aman adalah dengan memperhatikan  hasil geologi  teknik  tempat  konstruksi  teknik yang  akan dibangun. Kondisi  geologi  teknik  seperti  litologi,  geomorfologi,  struktur  geologi,  sifat keteknikan  batuan  dan  tanah,  serta  kondisi  muka airtanah  yang  ada  di  sekitar lokasi jembatan diperkirakan akan mempengaruhi  kestabilan  dari konstruksi  jembatan. Maksud  dari  penelitian  ini  adalah mengetahui  kondisi  geologi teknik   daerah   sekitar jembatan Tono Arch dan  menganalisis  faktor-faktor  geologi  teknik  yang mempengaruhi kestabilan konstruksi jembatan Tono Arch yang sedang dibangun. Sedangkan tujuannya Untuk mengidentifikasi dan memberi informasi kondisi geologi teknik terhadap kestabilan konstruksi jembatan di area Tono-Noefefan Oecusse. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah melakukan analisis geologi teknik yang mempengaruhi kestabilan jembatan yang dibangun. Parameter-parameter yang digunakan sebagai dasar analisi adalah : sifat keteknikan tanah dan batuan, struktur geologi, curah  hujan,  dan ketiggian muka  air tanah. Hasil dari analisis ini digunakan sebagai dasar untuk mengevaluasi kondisi geologi teknik di area pembangunan jembatan arch. Berdasarkan hasil analisis geologi teknik dan analisis daya dukung pondasi maka kebaradaan jembatan Tono arch di daerah Tono-Noefefan memiliki tingkat resiko keteknikan yang rendah.
GEOLOGI DAN KARAKTERISTIK GUNUNG LUMPUR ( MUD VOLCANO ) SUB-DISTRIK OESILO, DISTRIK OECUSSE, TIMOR LESTE Da Costa, Longuinhos Amaral; Wibowo, Handoko Teguh
Prosiding Seminar Nasional Sains dan Teknologi Terapan Inovasi Teknologi Infrastruktur Berwawasan Lingkungan
Publisher : Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Daerah penelitian secara administrasi berada disub distrik Oesilo, distrik Oecusse, Timor Leste.   Penelitian   ini   dilakukan   untuk mengetahui karakteristik  gunung lumpur oesilo dari sisi kandungan material yang dikeluarkannya, ciri fisiknya, serta proses pembentukannya, yang dibandingkan  dengan  keadaan  geologi  disekitarnya.  Litologi  daerah  penelitian tersusun atas satuan batugamping – batulempung yang berumur Miosen Awal (N15) – Pliosen (N18). Struktur  geologi merupakan faktor atau pemicu utama dalam munculnya mud volcano di Oesilo, (Oe-cusse ), sturktur tersebut adalah antiklin yang kemudian terkena proses pensesaran berupa sesar mendatar kanan menurun saben 1 dan saben 2 yang berarah utara –selatan dan sesar mendatar kanan menurun nitive yang berarah timur-barat Sesuai analisa xrd ,air ,petrografi ,dan paleontologi menunjukan bahwa keenam gunung lumpur ini mempunyai sumber lumpur yang sama. material yang dikeluarkan keenam gunung lumpur  berupa lumpur pekat dan gas, lumpur beserta air, garam, dan fragmen batuan. Analisis fosil yang dilakukan di lumpur ini menunjukkan material lumpur yang dikeluarkan berumur  tua. Sayatan tipis yang dilakukan pada beberapa fragmen batuan yang dikeluarkan menunjukkan adanya kandungan fosil globegerinoides obliquusbolli., yang berumur Miosen awal  hingga Pliosen,dan analisa xrd yang dilakukan dilumpur ini menunjukkan bahwa material yang terkandum dalam ke enam lumpur ini berupa mineral kuarsa,klorit, plagioklas, mika, kalsit,dan pirit.
PEMETAAN GEOLOGI DAN ZONASI SEBARAN TRASS KECAMATAN NGEBEL, KABUPATEN PONOROGO, PROVINSI JAWA TIMUR Alexandro, Arthur; Wibowo, Handoko Teguh
Prosiding Seminar Nasional Sains dan Teknologi Terapan Inovasi Teknologi Infrastruktur Berwawasan Lingkungan
Publisher : Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Indonesia memilik banyak gunung api. Kecamatan Ngebel, Kabupaten Ponorogo, Propinsi Jawa Timur merupakan salah satu daerah di Indonesia yang dipengaruhi oleh aktivitas gunung api. Salah satu potensi di daerah ini adalah trass. Trass yang terbentuk di daerah ini berasal dari material piroklastik hasil letusan gunung api yaitu Tuff yang kemudian tertransportasi oleh angin, terendapkan dicekungan dan mengalami pelapukan. Kondisi morfometri agak miring hingga curam, dengan kelas lereng 2 – 30 %, serta litologi yang didominasi oleh material piroklastik hasil letusan gunung api, menyebabkan daerah ini sangat kaya akan kandungan Trass. Hal ini yang melatar belakangi peneliti melakukan pemetaan geologi dan zonasi sebaran Trass pada Kecamatan Ngebel, Kabupaten Ponorogo, Provinsi Jawa Timur.Dalam menentukan zonasi sebaran Trass, penulis melakukan pemetaan geologi untuk mengetahui lokasi – lokasi terdapatnya Trass, melakukan perhitungan ketebalan rata – rata dari lokasi – lokasi tersebut, dan kemudian menghitung luas, volume, serta tonase potensi Trass dengan menggunakan metode Cross Section atau dapat disebut penampang melintang.Potensi batuan trass yang ada di daerah pemetaan, berada pada Desa Kemiri, Desa Suluk, Desa Ngelayang, Desa Ngrogung, Desa Wates, Desa Kesugihan, Desa Pomahan, Desa Plunturan, Desa Sahang, Desa Wagir Lor, Desa Gondowido, Desa Talun, dan Desa Wayang. Secara kualitatif, batuan trass pada daerah pemetaan cukup baik. Terbukti dengan kandungan Mineral Plagioklas sebesar 65% dan Mineral Lempung sebesar 15%. Secara kuantitatif, potensi batuan trass pada derah pemetaan, mencapai luas kurang lebih 27,55 km2, ketebalan rata – rata 14 m, berat jenis 0,0024 t/m3, dan tonase 925.881,6 MT.
PERHITUNGAN CADANGAN BATU ANDESIT PT. DUTA ALAM BAHAGIA DESA MAGUAN KECAMATAN SAMBIT KABUPATEN PONOROGO PROVINSI JAWA TIMUR Syahrial, M Romi; Wibowo, Handoko Teguh
Prosiding Seminar Nasional Sains dan Teknologi Terapan Inovasi Teknologi Infrastruktur Berwawasan Lingkungan
Publisher : Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Daerah penelitian yang terletak pada koordinat X : 556000 – 561500 dan Y : 9116000 – 9120000 di Desa Maguan, Kecamatan Sambit, Kabupaten Ponorogo, Provinsi Jawa Timur merupakan salah satu daerah di Indonesia yang memiliki potensi bahan galian tambang andesit yang cukup melimpah. Hal ini yang melatarbelakangi peneliti untuk melakukan kajian perhitungan cadangan disalah satu tambang andesit pada PT. Duta Alam Bahagia. Metode yang digunakan dalam melakukan perhitungan cadangan yakni menggunakan metode sayatan melintang, dalam pembuatannya luas area yang akan dihitung diberi garis penampang dengan memakai Software ArcView GIS 3.2. Perhitungannya di mulai dari permukaan air laut (titik terendah) peta topografi yaitu mengukur beda tinggi saat pemetaan di lapangan untuk menghitung panjang, tebal, dan lebar dengan rumus balok dari tiap sayatan pada andesit. Berdasarkan metode sayatan melintang dengan perhitungan volume rumus balok perhitungan cadangan yang didapati di daerah penelitian memiliki potensi cadangan andesit sebesar  160.810 m3 dengan berat 402.025 Ton.
GEOLOGI DAN PETROGENESA BATUAN ANDESIT DESA SUMBERTANGKIL DAN SEKITARNYA KECAMATAN TIRTOYUDO KABUPATEN MALANG PROPINSI JAWA TIMUR Lolong, Sebastian P.; Wibowo, Handoko Teguh
Prosiding Seminar Nasional Sains dan Teknologi Terapan Inovasi Teknologi Infrastruktur Berwawasan Lingkungan
Publisher : Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Daerah penelitian secara atministratif terletak di Desa Sumbertangkil dan Sekitarnya, Kecamatan Tirtoyudo, Kabupaten Malang, Propinsi Jawa timur. Secara astronomis terletak pada koordinat X : 700000 - 708000 dan Y : 9079000 - 9084000. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui keadaan geologi daerah penelitian, yang meliputi geomorfologi, stratigrafi, struktur geologi, sejarah geologi serta menentukan petrogensa  batuan andesit pada daerah penelitian. Berdasarkan hasil analisis petrografi didapatkan  jenis batuan andesit yang dominan pada daerah penelitian adalah andesit basaltic, ukuran butirnya halus-sedang. Komposisi mineralnya plagioklas feldspar (40 %) piroksen (15 %) serta gelas,(15%). Opak (5 %) dan masa dasar gelas (40 %) Dari hasil analisis ini  maka batuan andesit pada daerah penelitian terbentuk secara ekstrusi (Lava). Berdasarkan relief, litologi, genesa dan kenampakan morfologi di lapangan maka bentuk asal di daerah penelitian adalah Bentuk Asal Struktural (S), Bentuk Asal Denudasional (D) dan Bentuk Asal Fluvial (F). Urutan satuan batuan dari yang tua ke yang muda pada daerah penelitian yaitu Satuan Tuff, Satuan Breksi Vulkanik, Satuan Lava Andesit, Satuan Batugamping Sisipan Batubara dan terendapkan Satuan Aluvial sebagai Satuan termuda pada daerah penelitian.
PEMETAAN BAWAH PERMUKAAN DAN PERHITUNGAN CADANGAN BATUBARA DARI DATA BOR MENGGUNAKAN METODE AREA OF INFLUANCE DAERAH KONSENSI PT. SSDK, DESA BUKIT MULIAH, KINTAP, TANAH LAUT, KALIMANTAN SELATAN Santosa, Gangsar WiraSatria; Wibowo, Handoko Teguh
Prosiding Seminar Nasional Sains dan Teknologi Terapan Inovasi Teknologi Infrastruktur Berwawasan Lingkungan
Publisher : Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini dilakukan di Desa.Bukit Muliah, Kintap, Tanah Laut, Kalimantan selatan. Penelitian melakukan penelitian di daerah ini karena daerah ini termasuk salah satu daerah di Indonesia yang memiliki potensi batu bara. Berdasarkan hasil pemetaan geologi, morfologi daerah pemetaan dapat dibagi menjadi 4 satuan morfologi yaitu, Satuan morfologi perbukitan homoklin berlereng miring, Satuan morfologi perbukitan homoklin berlereng landai, Satuan morfologi area tambang (open pit),satuan morfologi daratan banjir. Susunan litostratigrafi mulai dari batu lempung dan batubara adalah yang di endapkan pada zaman pliosen tengah , dengan lingkungan pengendapan di rawa- rawa .Serta struktur geologi yang ada di daerah pemetaan adalah kekar dan homoklin . Batubara yang terbentuk pada fasies batupasir yang bercirikan struktur sedimen laminasi sejajar, silang siur planar dan adanya gradasi menghalus ke atas kemungkinan terbentuk pada kondisi energi relatif tenang sampai menengah. Sementara batubara yang terbentuk pada fasies perselingan batulempung dan batulumpur yang bercirikan struktur sedimen laminasi sejajar, gradasi normal, silang siur skala kecil dan planar dan setempat laminasi menggelombang sejajar, dan banyak mengandung material karbon, diperkirakan diendapkan dalam kondisi energi dari dua arah baik darat maupun laut, yang mencerminkan suatu kondisi lingkungan peralihan atau transisi.Penelitian telah dilakukan pada area perusahaan tambang SSDK di pertambangan batu bara di Kalimantan Selatan. Daerah Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode poligon untuk menentukan jumlah batubara cadangan.Bor log dianalisis dalam penelitian ini di ketebalan bentuk batubara. Hasil yang diperoleh oleh korelasi 2D dalam beberapa jenis lapisan batubara. Gambar korelasi tersebut menghasilkan Seam 1,2,3 dan memiliki total cadangan 1816025.025 ton
GEOKIMIA PANAS BUMI DI KECEMATAN NGEBEL KABUPATEN PONOROGO, PROVINSI JAWA TIMUR Kurniawan, Pipin; Wibowo, Handoko Teguh
Prosiding Seminar Nasional Sains dan Teknologi Terapan Inovasi Teknologi Infrastruktur Berwawasan Lingkungan
Publisher : Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tugas akhir ini dilakukan di Desa Wagir lor dan sekitarnya, kecamatan Ngebel, Kabupaten Ponorogo, Propinsi Jawa Timur. Penulis melakukan penelitian di daerah ini karena daerah ini termasuk salah satu daerah di Indonesia yang memiliki potensi panas bumi.Berdasarkan hasil pemetaan geologi, morfometri daerah pemetaan dapat dibagi menjadi 3 satuan morfologi yaitu, Satuan morfologi pegunungan agak miring, Satuan morfologi pegunungan miring, Satuan morfologi pegunungan terjal. Susunan litostratigrafi  mulai dari yang tertua adalah Breksi, Tuff, dan batuan  terobosan Andesit yang di endapkan pada zaman Plistosen awal hingga Plistosen akhir, dengan lingkungan pengendapan di darat.Serta struktur geologi yang ada di daerah pemetaan adalah kekar dan sesar geser kiri.Sumber panas dari sistem panas bumi yang terdapat pada daerah penelitian berasal dari batuan andesit yang mengintrusi lapisan batuan breksi yang ada di atasnya serta panasnya disalurkan menuju permukaan dengan media rekahan – rekahan yang terbentuk akibat adanya sesar dengan sungai sebagai bidangnya Manifestasi Sistem Panas bumi yang terdapat pada daerah penelitian terletak pada LP5 dengan koordinat X= 570103 Y= 9135897, elevasi 631 mdpl, tipe manifestasi Hot springs, jenis air Volcanic Waters (HCO3 = 2,43%, Cl = 0,45%, SO4 = 97,10%) , pH 8, suhu air 57°C dan suhu udara di sekitar 37°C serta pada LP11 dengan koordinat  X= 570504 Y= 9136196, elevasi 721 mdpl, tipe manifestasi Solfatar, jenis air Mature Waters (HCO3 = 13%, Cl = 86,58%, SO4 = 0,40%), pH 2, suhu air 55°C dan suhu udara di sekitar 32°C.
Reanalysis LUSI Stratigraphic Based on Cutting of Banjarpanji#1 Well Wibowo, Handoko Teguh; Prastistho, Bambang; Prasetyadi, C; Yudiantoro, Dwi Fitri
Journal of Earth and Marine Technology (JEMT) Vol 3, No 1 (2022)
Publisher : Lembaga Penelititan dan Pengabdian kepada Masyarakat - Institut Teknologi Adhi Tama Suraba

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31284/j.jemt.2022.v3i1.3602

Abstract

The subsurface configuration or stratigraphy of the Sidoarjo Hot Mudflow (Lumpur Sidoarjo/LUSI) is used to see what formations are transported out and how the material properties can be known from the well log data of Banjarpanji#1 or BJP#1 well. There is something unusual about the BJP#1 log, namely the presence of solid volcanic sandstone at a depth of 6000-9297 ft where drilling ended. This abnormality was investigated by reanalyzing volcanic sandstone by reading the well log data which is drilling data during the exploration of the Banjarpanji-1 well by PT. Lapindo Brantas, Inc. which consists of rock logs as a result of predictions (prognosis) and facts found (actual) were then compared with the interpretation of the results of the investigation team with BP MIGAS 2006 which was then confirmed by petrographic and paleontological analysis. The unusual occurrence is the LUSI stratigraphic arrangement changes based on findings in volcanic sandstone sequences that were once considered part of the Kalibeng Formation of Plio-Pliestocene age, then changed to solid volcanic sandstone units of Middle Miocene age with a depositional environment in the outer neritic-upper bathyal.