Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Kelimpahan Sumberdaya Madidihang (Thunnus Albacares Bonaterre 1788) Di Perairan Bitung Darondo, Franky Adrian; Halim, Sugianto; Wudianto, Wudianto
FRONTIERS: JURNAL SAINS DAN TEKNOLOGI Vol 3, No 1 (2020): APRIL 2020
Publisher : Universitas Negeri Manado

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Produksi perikanan di PPS Bitung, terus menunjukkan tren pertumbuhan positif sampai Juni 2019 total produksi di Bitung mencapai 26.000 ton, produksi tinggi pada Maret-Mei dengan rata-rata mencapai 200 ton per hari. Hasil tangkapan didominasi oleh jenis tuna madidihang. Tuna madidihang ditangkap dengan menggunakan kapal hand line, purse seine, long line dan pool and line. Penelitian ini bertujuan menentukan kelimpahan sumberdaya madidihang di perairan Bitung dengan indikator CPUE. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Agustus-Oktober 2019, melalui metode pengamatan dan pencatatan langsung di pelabuhan samudera Bitung. Metode analisa data yaitu dari data times series PPS Bitung. Hasil penelitian menunjukan bahwa nilai rata-rata catch per unit effort (CPUE) sumber daya madidihang pada tahun 2016-2019 di PPS Bitung sebesar 1.288 kg/trip, diperoleh dari ke 4 alat tangkap purse seine, hand line, longline dan pool and line yang menunjukan trend menurun, hal ini mengindikasikan terjadi pemanfaatan yang berlebih (overexploited).Kata Kunci : CPUE, Kelimpahan, Perairan Bitung.
Sistem Pendataan Hasil Tangkapan Ikan Wiyono, Eko Sri; Anggawangsa, Regi Fuji; Wudianto, Wudianto; Kurniawati, Vita Rumanti
Policy Brief Pertanian, Kelautan, dan Biosains Tropika Vol 4 No 4 (2022): Policy Brief Pertanian, Kelautan dan Biosains Tropika
Publisher : Direktorat Kajian Strategis dan Reputasi Akademik IPB University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29244/agro-maritim.0404.359-361

Abstract

Illegal, unreported, and unregulated fishing yang disingkat menjadi IUU fishing telah mengakibatkan kerugian global hingga 10-23.5 miliar USD. Penanganan IIU Fishing selama ini lebih fokus pada illegal fishing, padahal dampak dari pelanggaran unreported fishing juga tidak kalah dahsyatnya. Unreported fishing menyebabkan kesalahan data perikanan yang banyak digunakan dalam penentuan kebijakan perikanan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa data hasil tangkapan armada pancing tonda pada periode tahun2012-2022 di PPN Palabuhan ratu terindikasi terjadi misreported sebesar 46,52–228,02 ton/tahun atau mencapai 11,7–28,8% dibawah tangkapan yang sebenarnya. Ketidaksesuaian dan kesalahan pendataan tersebut disebabkan oleh beberapa sebab, diantaranya adalah: penggunaan hasil tangkapan untuk umpan, dikonsumsi di atas kapal, jatah ABK dan upah tenaga kerja pada saat bongkar muatan. Beberapa fakta tersebut mendorong perlunya perbaikan sistem pendataan hasil tangkapan dengan melakukan identifikasi dankuantifikasi adanya potensi terjadinya misreported data hasil tangkapan sehingga pengelolaan perikanan dapat dilakukan secara tepat dan benar.
CHARACTERIZING OF TUNA FISHERIES ASSOCIATED WITH FADS IN INDONESIA FMA 713-717 Widodo, Agustinus Anung; Wudianto, Wudianto; Proctor, Craig; Satria, Fayakun; Hargiyatno, Ignatius T; Sadiyah, Lilis
Indonesian Fisheries Research Journal Vol 28, No 2 (2022): (December 2022)
Publisher : Jakarta Technical University of Fisheries

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15578/ifrj.28.1.2022.%p

Abstract

To support improving fisheries management on tuna fisheries in Indonesia FMA (I-FMA) 713-717, an Indonesia - Australia research collaboration conducted a study during November 2013 – December 2015 at two key tuna fishing bases including Kendari (Southeast Sulawesi) and Sorong (West Papua). This study involved an enumeration program with skipper interviews, direct observations and biological sampling. The study showed that all fish aggregating devices (FADs) in Indonesian waters are anchored fish aggregating devices (aFADs). Three main fisheries associated with aFADs include purse-seine (PS), pole and line (PL) and hand-line (HL). The PL fishery based in Sorong had the highest FAD-success rate-FSR (84.9 %) compared to other fisheries including PL and HL based in Kendari. The average catch rates of PL and PS boats based in Sorong 2013-2015 were 10,352 and 33,854 kg/trip/boat respectively. The average catch rates of PL and HL boats based in Kendari were 2,819 and 1,135 kg/trip/boat respectively. Apart from the catch of HL based in Kendari, the largest proportion of the catch was juvenile yellowfin tuna (j-YFT) and juvenile bigeye tuna (j-BET). The proportion of sharks and billfish as by-catch species, in the landings of HL and PL boats based in Kendari and Sorong was extremely low.