Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Perancangan Interior Pusat Komunitas Penggemar Kue di Surabaya Hidayat, Natalia; Kusumarini, Yusita; basuki, lucky
Intra Vol 1, No 2 (2013): Desain Interior 2012/2013
Publisher : Intra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The definition of interior design is to design a community center that is used to place a particular community gathering place. This is the appointed time fan community in Surabaya cake. Food is the main business promising, because everyone can not be separated from the feed. As more and more types of cakes that have sprung up, ranging from the long-known cake until the cake you just met, it would be nice if the fans of light snacks that is cakes are also know what and where they eat the cake. Expected by the community center's interior, can provide a container to gather, explore ideas, gain new experiences and obtain useful information between the members of the cake’s fan community in Surabaya.
Implementasi Konsep “Bound to Nature” pada Perancangan Interior Mangrove Edu-Tourism Centre di Surabaya Laksono, David Ardi; Thamrin, Diana; Basuki, Lucky
Dimensi Interior Vol 17, No 1 (2019): FEBRUARY 2019
Publisher : Institute of Research and Community Outreach - Petra Christian University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (3743.952 KB) | DOI: 10.9744/interior.17.1.18-28

Abstract

Masalah  yang  menjadi  latar  belakang  dari  perancangan  ini  adalah  masyarakat  Surabaya  kurang  mengenal  keberadaan  ekosistem mangrove  dan  pengembangan  potensi  produk  olahannya  oleh  UKM  (Usaha  Kecil  Menengah)  lokal  di  Surabaya.  Disisi  lain  juga karena  kurang  terjangkaunya  dan  tidak  memadainya  wadah  pendukung  kegiatan  tersebut.  Tujuan  dari  Perancangan  ini  adalah menyediakan  wadah  alternatif  untuk  berkumpul  dan  mengenalkan  kepada  generasi  millennial  agar  dapat  memahami  dan bereksperimen dengan potensi mangrove, melalui pendekatan edukatif, rekreatif, interaktif dan konten lokal, serta mensejahterakan masyarakat mangrove. Metode perancangan yang digunakan adalah metode Disney yang terdiri dari 4 tahap, yakni spectator view, dreamers view, realists view, dan critics view. Hasil perancangan adalah sebuah Mangrove Edu-Tourism Centre berkonsep Bound to Nature, dengan fasilitas ruang terbuka telaga, stal makanan, area informasi dan tunggu, galeri produk UKM, studio workshop, studio pembibitan, ruang staf, area santai, kubah konservatorial, dek atraktif, dan rumah teh. Penulis berharap melalui perancangan ini dapat memberi solusi sekaligus sebagai wadah komunitas global, dengan usaha mikro yang berefek makro untuk membantu mengelola dan menyelamatkan lingkungan mangrove di Surabaya.