Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Differences-in-Differences Analysis on the Impact of Direct Cash Transfer 2007-2008 for Fish Consumption Pattern Paradizsa, Irlandi; Moeis, Jossy Prananta
Journal of Business and Economics Research (JBE) Vol 5 No 2 (2024): June 2024
Publisher : Forum Kerjasama Pendidikan Tinggi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47065/jbe.v5i2.5370

Abstract

Fisheries in Indonesia has a huge potential that if were to be developed adequately will help boost the economic growth. The potential is substantial, however the level of consumption still low compared to other country with lower fisheries potential. To find ways in developing the fisheries sector, this research would like to study the impact of shock of income—through the direct cash transfer—towards the fish consumption level. By understanding this, policymaker would be better equipped on finding the right program to increase its level of consumption in Indonesia. This research is using the quantitative method through the differences-in-differences analysis in finding the impact of income shock towards the fish consumption pattern by seeing the differences before and after the direct cash transfer program were carried out. The data used for this research came from the Indonesian Family Life Survey (IFLS) wave 3 to 5. In order to increase the validity of the result, this research used the Heckman Selection Model to reduce the potential bias. The result of this research finds that the impact of the direct cash transfer—as an income shock—actually lower the level of fish consumption amounting to Rp 326,25. There are several possibilities as to why this is happening, which are: (1) the elasticity of income for fisheries sector; (2) the status of fish as inferior goods for Indonesian; and (3) huge potential does not translate into a cheaper price for consumption.
Analisis Kebijakan Pengendalian Polusi melalui Uji Emisi Kendaraan Bermotor Berbahan Bakar Minyak (BBM) di Wilayah DKI Jakarta Paradizsa, Irlandi
Jurnal EnviScience (Environment Science) Vol. 7 No. 2 (2023)
Publisher : Universitas Islam Lamongan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30736/jev.v7i2.587

Abstract

Kualitas udara di DKI Jakarta setiap tahunnya selalu mengalami penurunan yang disebabkan oleh pertambahan jumlah kendaraan yang selalu meningkat. Untuk mengurangi dampak negatif dari keberadaan jumlah kendaraan yang berlebihan tersebut, diterapkan kebijakan uji emisi yang dilakukan dengan mengecek kelayakan kinerja mesin dari segi efisiensi pembakaran  terhadap kendaraan bermotor yang menggunakan bahan bakar bensin. Melalui uji emisi tersebut diharapkan dapat mengurangi polusi yang dikeluarkan oleh kendaraan bermotor tersebut dengan memastikan bahwa mesin yang dipakai tidak mengeluarkan banyak polusi. Penelitian ini kemudian dilaksanakan untuk menganalisis bagaimana pelaksanaan dari kebijakan dimaksud yang dilakukan di wilayah DKI Jakarta untuk mengendalikan tingkat polusi dilihat dari potensi dan tantangan yang dihadapi. Metode yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah penelitian dengan pendekatan kualitatif yang dilakukan dengan menggunakan studi literatur. Hasil dari penelitian ini menemukan bahwa potensi dari pelaksanaan kebijakan ini tidak sebesar dibandingkan dengan tantangan dari pelaksanaannya. Potensinya adalah dengan kebijakan ini bisa mendorong terjadinya inovasi terhadap teknologi mesin kendaraan. Tantangan yang dihadapi adalah seperti (1) sulitnya pengawasan kebijakan; (2) subsidi atas bahan bakar minyak (BBM); (3) polusi dari daerah sekitar; dan (4) pertumbuhan jumlah kendaraan. Sehingga, penelitian ini merekomendasikan adanya tambahan kebijakan lainnya sebagai pendukung dari kebijakan uji emisi ini apabila ingin benar-benar melakukan pengendalian terhadap polusi di wilayah DKI Jakarta.Kata kunci: uji emisi, DKI Jakarta, polusi, kebijakan.
POTENTIAL AND CHALLENGES FOR PRIVATE SECTOR TO LEAD WARUNG DIGITALIZATION IN INDONESIA Paradizsa, Irlandi; Rahayu, Ety
EMPATI: Jurnal Ilmu Kesejahteraan Sosial Vol. 11 No. 1 (2022): Empati Edisi Juni 2022
Publisher : Social Welfare Study Program

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15408/empati.v11i1.23673

Abstract

Abstract. The purpose of this study is to understand the potential and challenges for the private sector to lead the process of warung digitalization to improve their business. MSMEs such as warung in Indonesia have been a tool for income generation for many people. Though, the number of warung that has leveled up is still minimum—most of their business are stagnant. This has resulted to the no change of their welfare situation. The approach used in this study is qualitative with the method of literature review. This study finds that there are potential for the private sector to be the trailblazer for the digitalization process because of their characteristics and traits, the other actors’ situation, and the profit to be gained. Though, there are some challenges to be addressed such as the lack of supporting infrastructure, minimal regulatory framework, and also the need for training the warung owner. Keywords: Digitalization; warung; private sector; potential; challenges; empowerment Abstrak. Tujuan dari studi ini adalah untuk memahami potensi dan tantangan bagi sektor swasta untuk memelopori proses dari digitalisasi warung untuk meningkatkan bisnis mereka. UMKM seperti warung di Indonesia telah menjadi alat untuk menghasilkan pendapatan bagi banyak orang. Pun demikian, jumlah warung yang bisa berkembang jumlahnya masih minimal—kebanyakan bisnis mereka stagnan. Hal ini menyebabkan tidak terjadi perubahan terhadap tingkat kesejahteraan mereka. Pendekatan yang dilakukan dalam studi ini adalah secara kualitatif dengan metode kajian literatur. Studi ini menemukan bahwa ada beberapa potensi bagi sektor swasta untuk menjadi pemrakarsa untuk proses digitalisasi yang disebabkan oleh karakteristik dan sifatnya, situasi dari pihak-pihak lainnya, dan keuntungan yang dapat diraih oleh sektor swasta. Walaupun begitu, ada beberapa tantangan yang perlu diselesaikan seperti kurangnya infrastruktur pendukung, kerangka kerja peraturan yang masih minimal, serta kebutuhan untuk melatih para pemilik warung terlebih dahulu. Kata kunci: Digitalisasi; warung; sektor swasta; potensi; tantangan; pemberdayaan.