Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN IPA BERORIENTASI METODE PENEMUAN TERBIMBING (GUIDED DISCOVERY) UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN PROSES SAINS Handayani, Sri Astutik; Kirana, Tjandra; Kardi, Soeparman
JPPS (Jurnal Penelitian Pendidikan Sains) Vol 1, No 2 (2012)
Publisher : Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26740/jpps.v1n2.p108-115

Abstract

The objective of this research is to improve the Junior High School students science process skills. A set of instructional programs consisting of lesson implementation plan, student workbook, student worksheet, and assessment sheet, were developed based on the guided discovery method. Before the implementation, all of the instructional programs were validated and met the defined criteria. Thirty Blega Junior High School students involved in this investigation using One Group Pretest-Postest Design.Instructional package is valid, management of guided discovery learning between 3.5 until 4,0 (good)with reliability between 99% until 100% (reliabel). The most dominant student activity is practice science process skills (20,07%). Mastery tests of student learning outcomes and processes to better cognitive test increase 93%, science process skills 100% with gain score both of them 71% (high). Based on the results of this investigation can be concluded the developed guided discovery instructional programs is effective to improve the Junior High School students science process skills. Penelitian ini dilatarbelakangi oleh hasil belajar siswa mata pelajararan IPA yang rendah, kemungkinan di sebabkan keterampilan proses yang rendah, untuk itu perlu kiranya membuat perangkat pembelajaran IPA untuk meningkatkan keterampilan proses sains siswa. Pengembangan perangkat pembelajaran yang dimaksud adalah silabus, RPP, LKS, buku siswa, instrumen penilaian hasil belajar. Pengembanga nperangkat berorientasi Dick dan Carey dengan metode penemuan terbimbing dan bertujuan untuk meningkatkan keterampilan proses sains siswa. Sampel penelitian 30 orang siswa SMP Negeri 1 Blega dengan rancangan One Group Pretest-Postest. Data penelitian dianalisis secara deskriptif dengan hasil: Perangkat pembelajaran yang dikembangkan telah tervalidasi baik sampai sangat baik. Pengelolaan pembelajaran dengan penemuan terbimbing pada setiap tahapan /sintak penemuan terbimbing antara 3,5 sampai dengan 4,0 (baik ) dengan reliabilitas instrumen antara 99% dan 100% (reliabel). Aktivitas siswa yang paling dominan adalah berlatih keterampilan proses sains (20,07%), respon siswa terhadap pembelajaran positif. Ketuntasan  tes  hasil belajar kognitif siswa  93% sedangkan tes keterampilan proses sains 100% dengan skor peningkatan keduanya 71% (tinggi). Simpulan penelitian didapatkan bahwa perangkat pembelajaran berorientasi metode penemuan terbimbing dapat meningkatkan hasil belajar dan keterampilan proses sains siswa pada konsep sistem pernafasan manusia.
PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN IPA BERORIENTASI METODE PENEMUAN TERBIMBING (GUIDED DISCOVERY) UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN PROSES SAINS Handayani, Sri Astutik; Kirana, Tjandra; Kardi, Soeparman
JPPS (Jurnal Penelitian Pendidikan Sains) Vol 1, No 2 (2012)
Publisher : Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26740/jpps.v1n2.p108-115

Abstract

The objective of this research is to improve the Junior High School students science process skills. A set of instructional programs consisting of lesson implementation plan, student workbook, student worksheet, and assessment sheet, were developed based on the guided discovery method. Before the implementation, all of the instructional programs were validated and met the defined criteria. Thirty Blega Junior High School students involved in this investigation using One Group Pretest-Postest Design.Instructional package is valid, management of guided discovery learning between 3.5 until 4,0 (good)with reliability between 99% until 100% (reliabel). The most dominant student activity is practice science process skills (20,07%). Mastery tests of student learning outcomes and processes to better cognitive test increase 93%, science process skills 100% with gain score both of them 71% (high). Based on the results of this investigation can be concluded the developed guided discovery instructional programs is effective to improve the Junior High School students science process skills. Penelitian ini dilatarbelakangi oleh hasil belajar siswa mata pelajararan IPA yang rendah, kemungkinan di sebabkan keterampilan proses yang rendah, untuk itu perlu kiranya membuat perangkat pembelajaran IPA untuk meningkatkan keterampilan proses sains siswa. Pengembangan perangkat pembelajaran yang dimaksud adalah silabus, RPP, LKS, buku siswa, instrumen penilaian hasil belajar. Pengembanga nperangkat berorientasi Dick dan Carey dengan metode penemuan terbimbing dan bertujuan untuk meningkatkan keterampilan proses sains siswa. Sampel penelitian 30 orang siswa SMP Negeri 1 Blega dengan rancangan One Group Pretest-Postest. Data penelitian dianalisis secara deskriptif dengan hasil: Perangkat pembelajaran yang dikembangkan telah tervalidasi baik sampai sangat baik. Pengelolaan pembelajaran dengan penemuan terbimbing pada setiap tahapan /sintak penemuan terbimbing antara 3,5 sampai dengan 4,0 (baik ) dengan reliabilitas instrumen antara 99% dan 100% (reliabel). Aktivitas siswa yang paling dominan adalah berlatih keterampilan proses sains (20,07%), respon siswa terhadap pembelajaran positif. Ketuntasan  tes  hasil belajar kognitif siswa  93% sedangkan tes keterampilan proses sains 100% dengan skor peningkatan keduanya 71% (tinggi). Simpulan penelitian didapatkan bahwa perangkat pembelajaran berorientasi metode penemuan terbimbing dapat meningkatkan hasil belajar dan keterampilan proses sains siswa pada konsep sistem pernafasan manusia.
MENGEMBANGKAN KETERAMPILAN BERPIKIR KREATIF SISWA SMP MELALUI IMPLEMENTASI MODEL GO_KAR PADA MATA PELAJARAN IPA Handayani, Sri Astutik
Consilium: Education and Counseling Journal Vol 5 No 2 (2025): Edisi: Agustus
Publisher : Biro 3 Kemahasiswaan dan Kerjasama Universitas Abduracman Saleh Situbondo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36841/consilium.v5i2.6330

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengembangkan keterampilan berpikir kreatif siswa pada mata Pelajaran IPA. Keterampilan ini harus dikembangkan karena merupakan salah satu keterampilan yang dibutuhkan di Abad 21. Siswa dengan kemampuan berpikir kreati akan dapat memecahkan maslah secara kreatif sehingga dapat menghadapi tantangan di Abad 21. Penelitian ini adalah Pra-Eksperimental menggunakan desain satu kelompok pre-test post-test yang melibatkan 60 siswa kelas VIII dari 3 kelas di SMP Negeri 1 Blega Kabupaten Bangkalan Madura, Indonesia. Instrumen yang digunakan adalah lembar penilaian keterampilan berpikir kreatif siswa sebelum dan sesudah proses pembelajaran dengan Model GO_KAR. Data yang terkumpul dianalisis dengan analisis deskriptif kuantitatif dan statistic Paired Sample T-test dan Wilcoxon Signed Rank Test. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) keterampilan berpikir kreatif siswa berkembang pada setiap indikator dengan rerata skor tertinggi adalah fluency 3,50 dan terendah adalah indikator elaboration 2,53. Secara klasikal rerata ketuntasan indikator tertinggi diperoleh indikator fluency yaitu 86% dengan n-gain 0,45 (sedang) dan terendah pada indikator elaboration dengan nilai 53% dengan n-gain 0,42 (sedang). (2) Prosentase siswa yang mempunyai Tingkat Keterampilan Berpikir Kreatif rata-rata juga meningkat 85% dengan n-gain 0,84 (tinggi). Keterampilan berpikir terperinci (elaboration) masih memerlukan pelatihan meskipun mempunyai peningkatan sedang namun belum tuntas secara klasikal. Kesimpulan dari penelitian ini adalah model GO_KAR terbukti efektif dalam mengebangkan keterampilan berpikir kreatif siswa SMP pada mata pelajaran IPA.
PERAN NATURE OF SCIENCE (NOS) DALAM PENGEMBANGAN LITERASI SAINS Handayani, Sri Astutik
Cognitive: Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Vol. 3 No. 2 (2025): Agustus
Publisher : CV. Jendela Gagasan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61743/cg.v3i2.111

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis peran hakikat sains atau Nature of Science (NOS) dalam pengembangan literasi sains berdasarkan kajian literatur komprehensif. NOS dipahami sebagai konsep yang menjelaskan sains sebagai cara untuk memperoleh pengetahuan, mencakup nilai-nilai dan asumsi yang melekat dalam pengembangan pengetahuan ilmiah. Melalui metode penelitian kepustakaan, artikel ini mengkaji secara sistematis berbagai sumber primer dan sekunder dari jurnal ilmiah bereputasi, buku referensi, dan dokumen kebijakan pendidikan yang diterbitkan dalam kurun waktu sepuluh tahun terakhir. Hasil kajian menunjukkan bahwa pemahaman NOS berperan signifikan dalam tiga dimensi pengembangan literasi sains: (1) membangun fondasi epistemologi sains yang kuat pada peserta didik, (2) mengembangkan kemampuan berpikir kritis dan reflektif dalam menganalisis klaim ilmiah, dan (3) memfasilitasi pemahaman interdisipliner dan kontekstual dalam pembelajaran sains. Temuan penelitian mengungkapkan bahwa integrasi NOS dalam pembelajaran sains secara eksplisit dan reflektif dapat meningkatkan kualitas literasi sains peserta didik, khususnya dalam kemampuan mengevaluasi validitas informasi ilmiah dan mengambil keputusan berbasis sains dalam kehidupan sehari-hari. Penelitian ini merekomendasikan perlunya pengembangan kurikulum dan model pembelajaran yang memadukan aspek-aspek NOS secara sistematis untuk memfasilitasi peserta didik memahami tidak hanya konten sains tetapi juga bagaimana pengetahuan ilmiah dikonstruksi dan divalidasi.