Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

SOSIALISASI TENTANG DAMPAK AMBLYOPIA TERHADAP LOW VISION DI SEKOLAH YAYASAN KARSA UTAMA SEJAHTERA MEDAN Irma, Khairuna; Zulianti, Zulianti; Romadhon, Syahru; Nainggolan, Roy Candra
PKM Maju UDA Vol 5 No 2 (2024): AGUSTUS
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Pada Masyarakat (LPPM) Universitas Darma Agung (UDA) Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46930/pkmmajuuda.v5i2.4698

Abstract

Menurut World Health Organization (WHO) pada tahun 1992, seseorang dengan low vision adalah orang yang mengalami kerusakan fungsi penglihatan setelah penataklasanaan dan atau koreksi refraksi standar dan memiliki tajam penglihatan kurang dari 6/8 (20/60) dan persepsi cahaya atau lapangan pandang kurang dari 10 derajat dari titik fiksasi. Mereka masih dapat menggunakan atau mungkin dapat menggunakan penglihatannya dalam merencanakan atau melakukan tindakan. Namun, dalam ICD-10, versi terakhir dari Klasifikasi Penyakit Internasional WHO, istilah kurang penglihatan dikategorikan sebagai gangguan penglihatan binokuler kategori 1 atau 2, yaitu ketajaman penglihatan terbaik harus lebih rendah dari 6/18 dan lebih baik atau sama dengan 3/60 dengan kedua mata terbuka setelah koreksi. Istilah "visi rendah" mencakup banyak definisi. Seseorang yang mengalami penyakit mata pada tahap awal Mungkin memiliki penglihatan yang hampir normal, tetapi sisanya mungkin mengalami penurunan penglihatan yang berfungsi, meskipun penurunan tersebut mungkin signifikan. Kecuali mereka tidak lagi memiliki penglihatan yang berfungsi, mereka tidak boleh dianggap buta. Kinerja penglihatan setiap orang berbeda.
Pemeriksaan Kesehatan Mata Di Lingkungan Lldikti Wilayah I Sumatera Utara Romadhon, Syahru; Roy Candra Nainggolan; Zulianti; Khairuna Irma
Jurnal Abdimas Mutiara Vol. 4 No. 2 (2023): JURNAL ABDIMAS MUTIARA
Publisher : Universitas Sari Mutiara Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penyakit yang menyerang mata, dikarenakan oleh hubungan manusia terhadap lingkungan sekitar, terutama interaksi yang dilakukan manusia terhadap kemajuan teknologi di era global ini, terutama gadget yang memberikan dampak negatif terhadap kesehatan mata seperti kelainan mata miopia ( Rabun Jauh ). (riaupos/ berita dampak gadget bagi kesehatan mata).Anak-anak yang terbiasa menggunakan gadget untuk mengakses Internet dan belajar bisa mengalami gangguan pada kesehatan mata mereka. Banyak anak yang matanya minus akibat menggunakan gadget. "Sekitar 80 persen anak yang menggunakan kacamata karena penggunaan gadget". (Dewanto Samodro/AntaraNews). Rabun jauh, atau disebut juga miopi, adalah kondisi penglihatan di mana Anda tidak mampu melihat benda dalam jarak jauh, tapi mampu melihat benda terdekat dengan jelas. Jika Anda rabun jauh, Anda akan kesulitan melihat benda jauh. Kondisi ini dapat berkembang secara perlahan atau dengan cepat, sering kali memburuk selama masa kanak-kanak dan remaja. (Eye Health and Nearsightedness.).
The impact of parental knowledge about selecting and caring for glasses on compliance with glasses use in children who use gadgets at Methodist Elementary School–9 Fields Nainggolan, Roy Candra; Zulianti, Zulianti; Irma, Khairuna; Romadhon, Syahru
Science Midwifery Vol 12 No 6 (2025): February: Health Sciences and related fields
Publisher : Institute of Computer Science (IOCS)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35335/midwifery.v12i6.1820

Abstract

The use of glasses in children requires supervision because children tend to be disobedient to use glasses routinely and even take off their glasses. This happens for various reasons, namely children feel uncomfortable, other friends' bad views of glasses users and are not confident in their appearance. The results of the study stated that parental knowledge was at the analysis level and was good, seen from more than 60 parents who gave good responses regarding the statement and the level of child compliance was at the level of trust seen from the answers to the results of the data analysis which stated that there was an impact of knowledge on compliance with glasses use.
Hubungan Penyuluhan Kesehatan Mata Dengan Tingkat Pengetahuan Tentang Buta Warna Romadhon, Syahru; Roy Candra Nainggolan; Zulianti; Khairuna Irma
JURNAL TEKNOLOGI KESEHATAN DAN ILMU SOSIAL (TEKESNOS) Vol. 5 No. 1 (2023): JURNAL TEKNOLOGI, KESEHATAN DAN ILMU SOSIAL (TEKESNOS)
Publisher : Universitas Sari Mutiara Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Mata adalah salah satu indra yang penting atau esensial bagi manusia menyerap informasi visual yang di gunakan untuk melaksanakan berbagai kegiatan. Namun gangguan terhadap penglihatan banyak terjadi, melalui dari gangguan yang dapat mengakibatkan kebutaaan. Metode penelitian karya tulis ilmiyah ini menggunakan metode penelitian skala guttman, dimana skala pengukuran yang digunakan untuk mendapatkan jawaban yang tegas, yaitu benar-salah yang dilakukan dengan penyebaran koesioner. Berdasarkan hasil penelitian dapat diketahui bahwa penyuluhan kesehatan mata dan buta warna memiliki hubungan tetapi tingkat korelasinya lemah dengan hasil korelasi sebesar 0.205669799. selain itu hubungan antara tingkat pengetahuan dengan gangguan buta warna memiliki hubungan dan tingkat korelasi yang tinggi dengan hasil 0.833397463. Menumbuhkan keinggin tahuan terhadap kesehatan mata senantiasa turut serta dalam memberikan informasi. dengan cara memberikan penyuluhan kesehatan mata agar dapat mencegah terjadinya gangguan mata.