Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Faktor-Faktor Risiko Pasien Hemodialisis di RSUD Arjawinangun dan RSUD Waled Kabupaten Cirebon Yani, Dosi Ahmad; Sarnianto, Prih; Anggriani, Yusi
Syntax Literate Jurnal Ilmiah Indonesia
Publisher : CV. Ridwan Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (671.712 KB) | DOI: 10.36418/syntax-literate.v5i1.857

Abstract

Penyakit Ginjal Kronis (PGK) merupakan masalah kesehatan dengan insidensi dan prevalensi gagal ginjal yang semakin meningkat, prognosis yang buruk dan biaya yang tinggi. Faktor-risiko PGK beragam menurut kawasan geografi dan era terkait gaya hidup termasuk konsumsi makanan dan atau minuman. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor risiko apa saja yang ada pada pasien PGK yang menjalani hemodialisis di RSUD Arjawinangun dan Waled Kabupaten Cirebon. Jenis penelitian ini adalah penelitian observasional analitik kasus-kontrol. Kelompok kasus (93 responden) adalah pasien PGK yang melakukan hemodialisis, sementara kelompok kontrol (93 responden) adalah pasien rawat jalan selain pasien PGK, dengan kriteria inklusi dan eksklusi tertentu. Data primer diperoleh melalui wawancara menggunakan kuesioner yang dikembangkan oleh Pusat Riset Obat dan Makanan, dan data sekunder diperoleh dari berkas rekam medis pasien. Analisis data yang dilakukan adalah analisis univariat, bivariat (2x2 chi-square) dan multivariat (regresi logistik). Responden penelitian ini mayoritas berjenis kelamin laki-laki (51,6%), umur rata-rata (minimal-maksimal) 48 (20-75) tahun, status kawin (86%), pendidikan sekolah dasar atau dibawahnya (49,5%), pekerjaan membutuhkan fisik (52,7%), pendapatan sama atau di bawah pendapatan per kapita (57%). Faktor-faktor risiko yang berhubungan secara bermakna dengan kejadian PGK dalam penelitian ini adalah pekerjaan intelektual (OR 0,104; 95% CI = 0,018-0,592); riwayat penyakit hipertensi (OR 46,481; 95% CI = 11,444-188,784); riwayat penyakit diabetes mellitus (OR 25,239; 95% CI = 3,680-116,267); konsumsi air putih 1-4 gelas (OR 46,717; 95% CI = 7,228-301,926); sering mengkonsumsi minuman yang mengandung kadar mineral/gula tinggi (OR 3,808; 95% CI = 1,207-12,012) dan sering mengkonsumsi makanan yang mengandung garam tinggi (OR 10,317; 95% CI = 3,331-31,954). Kata kunci: Faktor Risiko, Penyakit Ginjal Kronis, Hemodialisis
Hubungan Tingkat Kepatuhan Dengan Efektivitas Penggunaan Obat Anti Tuberkulosis (OAT) pada Pasien Tuberkulosis (Tb) Paru di Puskesmas Tugu dan Puskesmas Cikedung Kabupaten Indramayu Yani, Dosi Ahmad; Zuniarto, Ahmad Azrul; Cantika, Dwi Putri
Syntax Literate Jurnal Ilmiah Indonesia
Publisher : Syntax Corporation

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36418/syntax-literate.v9i12.55159

Abstract

Indonesia adalah negara dengan kasus TB tertinggi kedua di dunia dengan insiden sebanyak 397.377 kasus pada tahun 2021. Salah satu kejadian TB terbanyak berasal dari Kabupaten Indramayu Jawa Barat tercatat 3.142 kasus (Dinkes Provinsi Jawa Barat, 2021). Pemberian OAT sebagai pengobatan pada TB perlu memperhatikan beberapa hal antara lain kepatuhan pengobatan (Kemenkes, 2020). Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara kepatuhan dengan efektivitas penggunaan OAT serta mengetahui hubungan antara kepatuhan dan efektivitas dengan sosiodemografi penduduk. Populasi penelitian ini adalah pasien TB di Puskesmas Tugu dan Puskesmas Cikedung Kabupaten Indramayu yang melakukan pengobatan pada September 2023 sampai Maret 2024. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif observatif dengan pengumpulan data secara retrospektif maupun prospektif berdasarkan kartu pengobatan pasien TBC. Data kepatuhan diambil melalui pengisian kuesioner MMAS-8 dan data efektivitas diambil dengan mencatat pemeriksaan ulang sputum dari software SITB (Sistem Informasi Tuberkulosis). Analisis data menggunakan uji Chi square terdiri dari: analisis kepatuhan, analisis efektivitas, hubungan kepatuhan dan efektivitas serta hubungan kepatuhan dan efektivitas berdasarkan data sosiodemografi responden. Hasil penelitian dari 30 responden menunjukan tingkat kepatuhan penggunaan obat TB sebesar 83,3% termasuk dalam tingkat kepatuhan tinggi, efektivitas penggunaan obat TB sebesar 93%, terdapat hubungan antarakepatuhan dengan efektivitas penggunaan obat TB dan tidak ada hubungan pada kepatuhan dan efektivitas penggunaan obat TB berdasarkan data sosiodemografi penduduk.