Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search
Journal : Ekspose: Jurnal Penelitian Hukum dan Pendidikan

Analisis Hak Reproduksi Wanita Dalam Perspektif Hukum Positif di Indonesia Hakim, Bawon Nul
Ekspose: Jurnal Penelitian Hukum dan Pendidikan Vol. 24 No. 1 (2025): Juni
Publisher : Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Bone

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30863/ekspose.v24i1.8681

Abstract

Women's reproductive rights are fundamental human rights recognized both internationally and nationally. This study aims to analyze the protection of women's reproductive rights within the framework of Indonesian positive law, focusing on Law No. 17 of 2023 on Health, along with other related regulations such as the Criminal Code (KUHP) and the Child Protection Law. Using a normative juridical approach, this research examines the regulatory gaps and challenges in the implementation of reproductive rights, especially in rural and remote areas. The findings indicate that despite existing legal frameworks, there are significant inconsistencies in the enforcement and accessibility of reproductive health services, compounded by cultural norms and patriarchal structures. Issues such as child marriage, limited access to quality healthcare, and inadequate legal protection for vulnerable groups, including sexual violence survivors and women with disabilities, highlight the complexity of safeguarding reproductive rights. This study recommends legal harmonization, improved healthcare access, and comprehensive reproductive education to ensure better protection and fulfillment of women's reproductive rights in Indonesia. Strengthening these aspects is crucial to uphold women's health, autonomy, and dignity in accordance with universal human rights standards.Hak reproduksi wanita merupakan hak asasi manusia yang mendasar dan diakui baik secara internasional maupun nasional. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis perlindungan hak reproduksi wanita dalam kerangka hukum positif di Indonesia, dengan fokus pada Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2023 tentang Kesehatan, serta regulasi terkait lainnya seperti Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP) dan Undang-Undang Perlindungan Anak. Dengan menggunakan pendekatan yuridis normatif, penelitian ini mengkaji kesenjangan regulasi dan tantangan dalam implementasi hak reproduksi, terutama di daerah pedesaan dan terpencil. Hasil penelitian menunjukkan bahwa meskipun sudah ada kerangka hukum yang berlaku, masih terdapat ketidakkonsistenan dalam penegakan hukum dan aksesibilitas layanan kesehatan reproduksi, yang diperburuk oleh norma budaya dan struktur patriarki. Permasalahan seperti perkawinan anak, akses terbatas terhadap layanan kesehatan berkualitas, serta perlindungan hukum yang kurang memadai bagi kelompok rentan, termasuk penyintas kekerasan seksual dan perempuan penyandang disabilitas, menggambarkan kompleksitas dalam melindungi hak reproduksi. Penelitian ini merekomendasikan harmonisasi hukum, peningkatan akses layanan kesehatan, dan edukasi reproduksi yang komprehensif untuk memastikan perlindungan dan pemenuhan hak reproduksi wanita di Indonesia. Penguatan aspek-aspek ini penting untuk menjaga kesehatan, otonomi, dan martabat wanita sesuai dengan standar hak asasi manusia universal.  
Implikasi Yuridis Perpres Nomor 83 Tahun 2024 terhadap Tata Kelola Program Makan Bergizi Gratis Hakim, Bawon Nul; Yuliana, Wahida
Ekspose: Jurnal Penelitian Hukum dan Pendidikan Vol. 24 No. 2 (2025): DESEMBER
Publisher : Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Bone

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30863/ekspose.v24i2.10485

Abstract

This research is motivated by the urgency to assess the legality, effectiveness, and juridical implications of Presidential Regulation Number 83 of 2024 concerning the Free Nutritious Meal (MBG) Program. The program represents one of the government’s strategic efforts to improve public nutrition, particularly among school-aged children, while reflecting the state’s commitment to human capital development. However, the regulation raises legal concerns as it was enacted without explicit support from sectoral legislation serving as its primary legal foundation. This condition creates potential issues related to the limits of executive authority, possible disharmony with existing laws in education, health, and social sectors, and challenges in ensuring accountability in state budget management. Employing a normative juridical method with statutory and conceptual approaches, this study analyzes the conformity of Presidential Regulation 83 of 2024 with Law Number 12 of 2011 on the Formation of Legislation and the principles of good governance. The findings reveal that, although formally valid, the regulation presents substantive legal and administrative vulnerabilities that may affect the program’s implementation effectiveness. Therefore, strengthening the legal framework through comprehensive legislative support, enhancing inter-sectoral regulatory harmonization, and establishing an integrated and participatory monitoring system are essential. Theoretically, this research contributes to the discourse of administrative law concerning presidential discretion and accountability, while practically it provides policy recommendations for developing a transparent, accountable, and socially equitable national nutrition governance system   Penelitian ini dilatarbelakangi oleh urgensi untuk menilai keabsahan, efektivitas, dan implikasi yuridis dari Peraturan Presiden Nomor 83 Tahun 2024 tentang Program Makan Bergizi Gratis (MBG). Program ini menjadi salah satu kebijakan strategis pemerintah dalam meningkatkan kualitas gizi masyarakat, terutama bagi anak usia sekolah, sekaligus mencerminkan komitmen negara terhadap pembangunan sumber daya manusia. Namun, regulasi ini menimbulkan persoalan hukum karena diterbitkan tanpa dukungan undang-undang sektoral yang eksplisit sebagai dasar hukum utama. Kondisi tersebut menimbulkan potensi pergeseran batas kewenangan eksekutif, risiko disharmonisasi dengan peraturan di bidang pendidikan, kesehatan, dan sosial, serta tantangan dalam akuntabilitas penggunaan anggaran negara. Penelitian ini menggunakan metode yuridis normatif dengan pendekatan perundang-undangan dan konseptual, menelaah kesesuaian Perpres 83 Tahun 2024 dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan serta prinsip-prinsip tata kelola pemerintahan yang baik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa meskipun Perpres ini sah secara formal, secara substantif terdapat kerentanan hukum dan tata kelola yang dapat memengaruhi efektivitas pelaksanaannya. Oleh karena itu, diperlukan penguatan landasan hukum melalui dukungan legislasi yang komprehensif, harmonisasi antarperaturan sektoral, serta mekanisme pengawasan yang terintegrasi dan partisipatif. Secara teoretis, penelitian ini memperkaya wacana hukum administrasi negara mengenai batas diskresi dan tanggung jawab Presiden, sedangkan secara praktis memberikan rekomendasi kebijakan bagi pemerintah untuk memastikan keberlanjutan program gizi nasional yang transparan, akuntabel, dan berkeadilan sosial