Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Pengembangan Wisata Budaya Di Desa Wisata Tapak Tilas Sultan Agung Dan Desa Wisata Songgo Langit Lailam, Tanto; Murti, Awang Daru; Yunita, Ani
ADI WIDYA : JURNAL PENGABDIAN MASYARAKAT Vol 3, No 2 (2019): ADIWIDYA
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (343.554 KB) | DOI: 10.33061/awpm.v3i2.3354

Abstract

Pengembangan wisata budaya di Desa Wisata Tapak Tilas Sultan Agung dan Desa Wisata Songgo Langit ini merupakan bagian dari Program Pengembangan Desa Mitra (PPDM) ini memfokuskan pada program Desa Mangunan Sebagai Wisata Desa Unggulan Yang Kompetitif dan Berbudaya. Tujuan program ini adalah menjadikan mitra sebagai model pusat pertumbuhan ekonomi kerakyatan dan kesejahteraan masyarakat berkelanjutan melalui potensi desa wisata yang dipadukan dengan budaya. Program pengembangan yang dilakukan, meliputi: legalisasi perkumpulan dalam bentuk sanggar seni. Untuk melakukan legalisasi Sanggar Lestari Budaya dan Sanggar Ngesti Budoyo dibuatlah akta notaris agar dalam beraktivitas memiliki keabsahan dan dilindungi oleh Peraturan Perundang-undangan yang berlaku. Program lainnya adalah pelatihan inovasi pengembangan seni budaya, pemaketan wisata budaya.
Collaborative Governance’s Risk Management (Case Study: Implementation of Tobacco Control Policy in Kulonprogo and Pekalongan City) Murti, Awang Daru; Baiquni, Muhammad; Lele, Gabriel
Journal of Governance and Public Policy Vol 10, No 2 (2023): June 2023
Publisher : Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.18196/jgpp.v10i2.17304

Abstract

This article explored collaborative governance risk management on implementing tobacco control policy in Kulonprogo Regency and Pekalongan City. The research methods used qualitative methods based on primary and secondary data. The authors collected the primary data through interviews with some actors. In contrast, the secondary data comprised online mass media and previous research on relevant topics. This article also uses the tool Nvivo12 Plus to help with data processing. The results showed that the collaborative governance of Kulonprogo Regency and Pekalongan City had some risks in their collaboration. Kulonprogo Regency could resolve those risks through decision-making to achieve the integrated mechanism. This step is easy to implicate because the actor has high cooperation to solve their problem through a joint decision. While the risk collaboration of Pekalongan city could not be solved properly cause of the lack the mechanical integration of the actor in that collaboration. The actor has different principles and impacts on a joint decision to achieve an integrated mechanism when solving the problems.
PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DALAM PENGEMBANGAN JELAJAH SAWAH PERTANIAN BOWONGAN (JSPB) DESA WISATA SONGGO LANGIT, MANGUNAN Lailam, Tanto; Murti, Awang Daru; Yunita, Ani
Prosiding University Research Colloquium Proceeding of The 8th University Research Colloquium 2018: Bidang Pendidikan, Humaniora dan Agama
Publisher : Konsorsium Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Perguruan Tinggi Muhammadiyah 'Aisyiyah (PTMA) Koordinator Wilayah Jawa Tengah - DIY

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tujuan program pengembangan desa mitra: (1) memetakkan potensi wisata yang dimiliki DesaWisata Songgo Langit; (2) Memetakan strategi yang dilakukan untuk mewujudkan Desa Wisataberbasis alam, budaya dan pertanian; (3) Melakukan implementasi pengembangan desa wisata.Tujuan ini dilatarbelakangi adanya persoalan yang muncul dalam pengelolaan desa wisata adalahlemahnya pengembangan destinasi yang berkelanjutan, (struktur dan sumber daya manusia) yangkurang memiliki pemahaman yang baik dalam manajemen tata kelola desa wisata, manajemen dankomunikasi pemasaran yang tidak terencana dengan baik dan bersifat konvensional. Metodepelaksanaan dalam program pemberdayaan (partisipasi aktif) ini adalah metode survei danwawancara, pelatihan, pendampingan, focus group discussion, studi banding ke desa wisatapercontohan nasional.Hasil pemberdayaan masyarakat dalam pengembangan Jelajah Sawah Pertanian Bowongan(Jspb) Desa Wisata Songgo Langit, Mangunan, yaitu munculnya: pemetaan potensi-potensi unggulan,berupa: (1) Jelajah Wisata Persawahan Bowongan Songgo Langit, disertai wisata alam watu pipisan,wisata alam watu pipisan memiliki destinasi yang menarik, berupa watu pipisan dan gunung trasi; (2)Sanggar Ngesti Budoyo Songgo Langit yang didalamnya terdapat Kesenian Wayang Wong, Rasulan,Wiwitan, Sholawat Maulid Nabi, dan lainnya; (3) Wisata edukasi (pendidikan) berupa edukasipertanian tradisional, edukasi wayang wong, termasuk didalamnya outbound untuk mengenalkan alamkepada para wisatawan.Strategi pengembangan dengan: (1) Gotong Royong dan Musyawarah Pembangunan DesaWisata, (2) Pelatihan, meliputi: Pelatihan Pengelolaan Desa Wisata, Pengelolaan Desa Wisata yangBerkelanjutan, Komunikasi Pariwisata (model komunikasi pariwisata, komunikasi Pemasaran DesaWisata, Branding Desa Wisata, Pelatihan Pengelolaan Website dan Media Sosial untuk mendukungPromosi Desa Wisata), Pengelolaan Keuangan Desa Wisata dan Badan Usaha Milik Desa Wisata, danPelatihan Wayang Wong. Selain itu dilakukan FGD Pengembangan Desa Wisata untuk menemukansolusi terhadap persoalan-persoalan berkaitan dengan pengembangan desa wisata, baik manajemenpengelola, persoalan regulasi, sumber daya manusia, dan keuangan. Strategi lainnya adalah Studibanding dilakukan untuk memahami pengalaman terbaik (best practice) manajemen pengelolaan DesaWisata yang memiliki potensi dan keunggulan yang sama dengan Desa Wisata Songgo Langit. Studibanding dilakukan di Desa Wisata Nglanggeran dan Desa Wisata Sri Gethuk, Gunungkidul. Selainitu, untuk memperkuat potensi dibuatlan profil potensi desa wisata dan website desa wisata denganalam www.persawahanbowongan.com.