Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

Pelatihan Keterampilan CPR, Balut Bidai dan Pemeriksaan Tanda-Tanda Vital pada Warga RT 19 Desa Loa Kumbar Samarinda Septiawan, Taufik; Sureskiarti, Enok; Safrudin, Bachtiar; Masnina, Rusni; Kefie, Muhammad
Jurnal Peduli Masyarakat Vol 5 No 3 (2023): Jurnal Peduli Masyarakat: September 2023
Publisher : Global Health Science Group

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37287/jpm.v5i3.2027

Abstract

Desa Loa Kumbar berada di kelurahan loa buah dan berada di wilayah kerja Puskesmas Loa Bakung Samarinda, Desa ini cukup terisolir karena akses darat yang rusak parah dan tidak bisa dilewati oleh kendaraan roda dua ataupun roda empat. Jalur sungai menjadi jalan alternatif warga. Masalah kesehatan yang banyak terjadi pada warga desa loa kumbar adalah penyakit hipertensi, dimana penyakit ini dapat berkembang menjadi penyakit jantung koroner yang dapat menyebabkan penderita beresiko terkena serangan jantung dan henti jantung. Selain masalah kesehatan tersebut, warga di desa Loa Kumbar rata-rata adalah petani dan juga buruh kayu, kondisi tersebut rentan untuk terjadinya kecelakaan yang dapat menyebabkan cidera dan perdarahan. Tujuan Pengabdian Masyarakat ini adalah untuk melatih warga agar bisa melakukan CPR, melakukan balut bidai dan melakukan penilaian tanda-tanda vital. Pelaksanaan kegiatan meliputi pelatihan Only Hand CPR, keterampilan Balut Bidai dan Pengukuran Tanda-tanda Vital. Hasil Kegiatan ini warga sangat antusias untuk mengikuti pelatihan dan terjadi peningkatan pengetahuan serta keterampilan warga dalam pelaksanaan CPR, Balut Bidai dan Pemeriksaan Tanda-tanda Vital
Analisis Praktik Klinik Keperawatan pada Pasien St Elevation Myocardial Infarction (STEMI) dengan Intervensi Inovasi Terapi Musik Mozart Kombinasi Eye Mask untuk Peningkatan Kualitas Tidur Pasien di Ruang ICCU RSUD Taman Husada Bontang Wahyuni, Wahyuni; Herlina, Nunung; Septiawan, Taufik; Astuti, Zulmah
Caring : Jurnal Keperawatan Vol. 13 No. 1 (2024): Maret
Publisher : Poltekkes Kemenkes Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29238/caring.v13i1.2044

Abstract

Heart disease is the leading cause of death worldwide. Approximately 17.5 million people die each year from heart disease, accounting for a significant portion of global mortality. One of the common heart diseases in Indonesia is ACS, or acute coronary syndrome. A complete blockage of a specific coronary blood vessel results in STEMI, which completely stops blood flow and prevents the heart muscle from receiving oxygen and nutrients, ultimately leading to its death. This research aims to improve sleep quality in patients with ST elevation myocardial infarction. (STEMI). The implementation of the innovative Mozart music therapy intervention, in conjunction with an eye mask, resulted in a slight improvement in the patient's sleep pattern quality. Based on the client's observation, the patient achieved a PSQI score of 8. (kualitas tidur klien buruk). From the innovations carried out, it can be concluded that Mozart music therapy is effective in improving the sleep quality of patients, but not significantly, as the score from the post-intervention results of Mozart music initially was 11 and became 8 after 3 days of intervention, indicating that the patients' sleep quality remains poor since the change in score is minimal and not very significant.
Hubungan antara Tingkat Kecemasan dengan Kadar Gula Darah pada Penderita Diabetes Mellitus Tipe 2 di Wilayah Kerja Puskesmas Pasundan Samarinda Ulu Ariyadi, Ananda Saputra; Septiawan, Taufik
JPP JURNAL KESEHATAN POLTEKKES PALEMBANG Vol 19 No 1 (2024): (JPP) Jurnal Kesehatan Poltekkes Palembang
Publisher : Poltekkes Kemenkes Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36086/jpp.v19i1.1903

Abstract

Latar Belakang : Diabetes mellitus adalah penyakit tidak menular yang termasuk dalam kelompok gangguan metabolisme yang ditandai dengan hiperglikemia akibat kelainan sekresi insulin, kerja insulin, atau keduanya. Orang dengan penyakit diabetes ini mengalami sejumlah komplikasi seperti pembuluh darah jantung, ginjal, dan stroke. Tingginya kadar gula darah dan resiko komplikasinya membuat setiap penderita diabetes mellitus ini mengalami kecemasan. Metode : Metode penelitian secara kuantitatif dengan pendekatan Cross Sectional. Sampel penelitian berjumlah 174 responden ditentukan dengan Simple Random Sampling. Menggunakan kuesioner Zung Self Rating Anxiety Scale untuk mengukur tingkat kecemasan dan GlucoDr untuk mengukur gula darah sewaktu. Uji analisis bivariat uji Kendall’s Tau C. Hasil : Berdasarkan hasil penelitian tingkat kecemasan ringan yaitu sebanyak 118 orang (67,8%), tingkat kecemasan sedang yaitu sebanyak 47 orang (27%), tingkat kecemasan berat yaitu sebanyak 8 orang (4,6%), dan tingkat kecemasan panik yaitu sebanyak 1 orang (0,6%). Penelitian menunjukkan dari 174 responden kadar gula darah normal yaitu sebanyak 88 orang (50,6%) dan kadar gula darah tidak normal sebanyak 86 orang (49,4%). Dari hasil uji statistik diperoleh nilai koefisien korelasi sebesar 0,519 yang artinya memiliki hubungan kuat dan nilai P value 0,000 < (0,05). Kesimpulan : Ada hubungan antara tingkat kecemasan dengan kadar gula darah pada penderita diabetes mellitus tipe 2 di wilayah kerja Puskesmas Pasundan Samarinda Ulu. Kata kunci : Tingkat kecemasan, kadar gula darah, diabetes mellitus tipe 2
Hubungan Antara Kualitas Tidur dengan Kadar Gula Darah pada Penderita Diabetes Mellitus Tipe 2 Ismail, Muhamad Sulaiman; Septiawan, Taufik
JPP JURNAL KESEHATAN POLTEKKES PALEMBANG Vol 19 No 2 (2024): JPP (Jurnal Kesehatan Poltekkes Palembang)
Publisher : Poltekkes Kemenkes Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36086/jpp.v19i2.2258

Abstract

Latar Belakang: Diabetes melitus adalah penyakit gangguan metabolisme tubuh yang kronis karena insulin dalam tubuh tidak bekerja secara efektif dalam mengatur keseimbangan gula darah sehingga kadar gula darah meningkat (hiperglikemia). Kualitas tidur adalah kepuasan seseorang terhadap tidur, tidur yang kurang mempunyai resiko peningkatan berat badan, memicu produksi hormon kortisol yang dapat meningkatkan kadar gula darah. Tujuan: Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan antara kualitas tidur dengan kadar gula darah pada penderita diabetes melitus tipe II di wilayah kerja Puskesmas Pasundan Samarinda Ulu. Metode: Metode penelitian secara kuantitatif dengan pendekatan cross sectional, sampel penelitian berjumlah 174 orang ditentukan dengan simple random sampling. Instrumen penelitian menggunakan glukometer untuk mengukur kadar gula darah dan kuesioner kualitas tidur (Pittsburgh sleep quality index) untuk mengukur kualitas tidur. Uji analisis bivariate dengan uji Chi Square. Hasil: Hasil uji statistik dengan menggunakan uji chi square diperoleh P value 0,000 < α (0,05) sehingga dapat dinyatakan bahwa H0 ditolak dan Ha diterima. Kesimpulan: terdapat hubungan antara kualitas tidur dengan kadar gula darah pada penderita diabetes mellitus tipe 2 diwilayah kerja Puskesmas Pasundan Samarinda Ulu.
Hubungan Tingkat Pengetahuan Dengan Kepatuhan Minum Obat Pada Penderita Hipertensi Farisya, Muhammad Randa; Purnomo, Slamet; Septiawan, Taufik
Jurnal Keperawatan Florence Nightingale Vol 7 No 2 (2024)
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Stella Maris Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52774/jkfn.v7i2.225

Abstract

Complications that occur in people with high blood pressure include stroke, aneurysm, heart failure, heart attack, and kidney damage. Knowledge is very important for hypertensive patients regarding blood pressure, with this knowledge can affect compliance with hypertension medication to control blood pressure, prevent chronic complications. The purpose of this study is to determine the relationship between knowledge level and medication adherence in hypertensive patients. This study uses a quantitative correlation method with a cross-sectional method. Data collection using the Accidental Sampling technique was carried out by distributing a knowledge level questionnaire and a medication adherence questionnaire (MARS-5-) on a sample of 269 people obtained from calculations using the Slovin formula that met the researcher's criteria. The results of the study using chi-square showed a significant p-value of 0.033. This shows that there is a relationship between the level of knowledge and medication adherence in hypertensive patients at the Rapak Mahang Tenggarong Health Center. It is expected that hypertension patients will continue to optimize their knowledge about hypertension and its treatment to control patients and increase awareness in hypertension management. And it is further improved regarding medication compliance to prevent complications such as kidney failure, heart failure, and stroke. This is because hypertension treatment is long-term or lifelong, by obediently taking medication can improve the patient's well-being.
Hubungan Tingkat Pengetahuan Dengan Kepatuhan Minum Obat Pada Penderita Hipertensi Farisya, Muhammad Randa; Purnomo, Slamet; Septiawan, Taufik
Jurnal Keperawatan Florence Nightingale Vol 7 No 2 (2024)
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Stella Maris Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52774/jkfn.v7i2.225

Abstract

Complications that occur in people with high blood pressure include stroke, aneurysm, heart failure, heart attack, and kidney damage. Knowledge is very important for hypertensive patients regarding blood pressure, with this knowledge can affect compliance with hypertension medication to control blood pressure, prevent chronic complications. The purpose of this study is to determine the relationship between knowledge level and medication adherence in hypertensive patients. This study uses a quantitative correlation method with a cross-sectional method. Data collection using the Accidental Sampling technique was carried out by distributing a knowledge level questionnaire and a medication adherence questionnaire (MARS-5-) on a sample of 269 people obtained from calculations using the Slovin formula that met the researcher's criteria. The results of the study using chi-square showed a significant p-value of 0.033. This shows that there is a relationship between the level of knowledge and medication adherence in hypertensive patients at the Rapak Mahang Tenggarong Health Center. It is expected that hypertension patients will continue to optimize their knowledge about hypertension and its treatment to control patients and increase awareness in hypertension management. And it is further improved regarding medication compliance to prevent complications such as kidney failure, heart failure, and stroke. This is because hypertension treatment is long-term or lifelong, by obediently taking medication can improve the patient's well-being.
Hubungan antara Kepatuhan Pengobatan dengan Kadar Gula Darah pada Penderita Diabetes Mellitus Tipe 2 Di Wilayah Kerja Puskesmas Kota Samarinda Putri, Natasya Valentin; Septiawan, Taufik
JPP JURNAL KESEHATAN POLTEKKES PALEMBANG Vol 20 No 1 (2025): JPP (Jurnal Kesehatan Poltekkes Palembang)
Publisher : Poltekkes Kemenkes Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36086/jpp.v20i1.2816

Abstract

Background : Diabetes is a disease with metabolic disorders that make blood sugar levels above normal. Factors that can affect blood sugar levels are medication adherence, treatment adherence plays an important role in maintaining blood sugar levels in the normal range. Objective : To determine the relationship between medication adherence and blood sugar levels in patients with type 2 diabetes mellitus. Method : Quantitative with a cross sectional approach, a sample of 174 people was determined by random sampling. The research instrument used the Medication Adherence Scale-8 questionnaire as a measure of medication adherence and a glucometer as a measure of blood sugar levels. Test bivariate analysis using the Chi-Square test. Results : Of the 174 respondents, it was found that the majority of patients with moderate medication adherence were 82 people (46.9%). out of 174 respondents the majority of results with normal blood sugar levels were 88 people (50.3%) and with abnormal blood sugar levels were 87 people (49.7%). Statistical results obtained p value = 0.002 < α (0.05) there is a relationship between adherence to treatment of blood sugar levels in patients with type 2 diabetes mellitus. Conclusion : There is a relationship between medication adherence and blood sugar levels in patients with type 2 diabetes mellitus in the working area of ​​the Pasundan Public Health Center, Samarinda Ulu.