Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Studi Perbandingan Hasil Pengukuran Alat Teodolit Digital dan Manual: Studi Kasus Pemetaan Situasi Kampus Kijang Suhendra, Andryan
ComTech: Computer, Mathematics and Engineering Applications Vol 2, No 2 (2011): ComTech
Publisher : Bina Nusantara University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21512/comtech.v2i2.2851

Abstract

Ground measurement helps illustrate a situation of land map to ease a civil engineer determining the center point of a building. From the situation map can determined the further works such as determining the point of building, land leveling, determining the point of the foundation and the volume of work for hoarding the land. A tool used for measurement activities is theodolite. Theodolite serves as a tool to determine the angle formed between the two points at the time of measurement. Drawing a situation map requires the results of the point measurement data. Theodolite is divided into two types, digital and manual. This study compares measurements results using both digital and manual theodolite performed at Kijang Campus, Binus University. From the comparison of data processing generated large differences in the coordinate system on the situation map with ranging from 1.31% to 322.67% on the abscissa axis and 0.39% to 41.83% on the ordinate axis. 
STUDI ANALISIS DAYA DUKUNG FONDASI DANGKAL PADA LERENG GALIAN Warmana Yuda, Dika; Suhendra, Andryan
JMTS: Jurnal Mitra Teknik Sipil Volume 7, Nomor 4, November 2024
Publisher : Prodi Sarjana Teknik Sipil, FT, Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24912/jmts.v7i4.30824

Abstract

This study aims to analyze the bearing capacity of shallow foundations on excavation slopes using computer programs with numerical analysis methods and manual calculations using the Meyerhof method to calculate bearing capacity. Numerical analysis methods are used to model the complex interactions between shallow foundations and the surrounding soil, allowing for the simulation of various field conditions and soil parameters to provide an accurate depiction of the behavior of shallow foundations. The numerical analysis results indicate that the steeper the slope, the lower the bearing capacity of the foundation due to the reduced stability of the supporting soil. Conversely, if the distance of the foundation from the slope increases, the bearing capacity increases as the influence of the slope on the foundation's stability diminishes. Manual calculation results, compared with those obtained using computer programs, show that both methods yield similar results, indicating that manual methods can still be reliable for initial estimations. The conclusion of this study emphasizes the importance of considering slope factors and the distance of the foundation from the slope in the planning and design of shallow foundations in excavation slope areas to ensure adequate stability and bearing capacity for building construction. Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis daya dukung fondasi dangkal pada lereng galian menggunakan program komputer dengan metode analisis numerik dan perhitungan manual menggunakan metode meyerhof untuk menghitung daya dukung. Metode analisis numerik digunakan untuk memodelkan interaksi kompleks antara fondasi dangkal dan tanah di sekitarnya, memungkinkan simulasi berbagai kondisi lapangan dan parameter tanah sehingga memberikan gambaran akurat mengenai perilaku fondasi dangkal. Hasil analisis numerik menunjukkan bahwa semakin curam kemiringan lereng, daya dukung fondasi semakin kecil karena penurunan stabilitas tanah yang mendukung fondasi. Sebaliknya, jika jarak fondasi dari lereng semakin jauh, daya dukungnya semakin besar karena pengaruh lereng terhadap stabilitas fondasi berkurang. Hasil perhitungan manual sebagai perbandingan dengan hasil perhitungan menggunakan program komputer menunjukkan bahwa kedua metode tersebut tidak jauh berbeda, menunjukkan bahwa metode manual masih dapat diandalkan untuk estimasi awal. Kesimpulan penelitian ini menekankan pentingnya mempertimbangkan faktor lereng dan jarak fondasi dari lereng dalam perencanaan dan desain fondasi dangkal di area lereng galian untuk memastikan kestabilan dan daya dukung yang memadai bagi konstruksi bangunan.
ANALISIS PENGARUH BAKTERI BACILLUS SUBTILIS TERHADAP PARAMETER KUAT GESER PADA TANAH LANAU Ritung, Fernando Valentino; Suhendra, Andryan
JMTS: Jurnal Mitra Teknik Sipil Volume 8, Nomor 3, Agustus 2025
Publisher : Prodi Sarjana Teknik Sipil, FT, Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24912/jmts.v8i3.34210

Abstract

In some cases, the land used to erect a building has soil that does not have a bearing capacity that is suitable for the building to be erected. Therefore, the use of additives is sometimes necessary to increase the bearing capacity value of the soil. One type of additive that can be used is bacteria. However, only some bacteria can be used to increase the bearing capacity of the soil. An example of bacteria that can be used is Bacillus Subtilis, which is a gram-positive bacteria that is rod-shaped and one-celled. In general, bacteria that are given to the soil need to be tended to so that the bacteria can work optimally. After the soil has been cured, the soil can be tested through the Unconfined Compression Test (UCT) or free compressive strength test to obtain the shear strength parameter of soil. The results of this study prove that the use of Bacillus subtilis bacteria can significantly increase soil shear strength, with the maximum increase reaching 276,89% at a concentration of 8% and a 15-day curing period. However, after 25 days, there was a decrease in soil strength due to reduced bacterial activity caused by limited nutrients in the soil. Abstrak Pada beberapa kasus, lahan yang digunakan untuk mendirikan sebuah bangunan memiliki tanah yang bersifat lembek atau tidak memiliki daya dukung yang sesuai dengan bangunan yang akan didirikan. Maka dari itu, penggunaan zat aditif terkadang diperlukan untuk meningkatkan nilai daya dukung dari tanah di lapangan. Salah satu jenis zat aditif yang dapat digunakan adalah bakteri. Namun tidak sembarang bakteri yang digunakan untuk meningkatkan daya dukung tanah. Salah satu contoh bakteri yang dapat digunakan adalah Bacillus Subtilis, dimana bakteri ini adalah bakteri gram positif yang berbentuk batang dan bersel satu. Pada umumnya, bakteri yang diberikan kepada tanah perlu didiamkan terlebih dahulu atau diperam agar bakteri dapat bekerja dengan maksimal. Setelah tanah diperam dalam waktu yang telah ditetapkan sebelumnya, maka tanah dapat diuji melalui pengujian Unconfined Compression Test (UCT) atau kuat tekan bebas guna untuk mendapatkan parameter kuat geser tanah. Parameter kuat geser tanah yang didapatkan ini akan digunakan untuk menentukan apakah tanah yang diuji ini layak untuk dibangun sebuah gedung atau bangunan lainnya di atasnya.
ANALISIS PERKUATAN LERENG MENGGUNAKAN GEOGRID YANG DIPERKUAT DENGAN RIGID INCLUSION DAN BORED PILE Pahlawan, Cakra Wicaksana; Suhendra, Andryan
JMTS: Jurnal Mitra Teknik Sipil Volume 7, Nomor 2, Mei 2024
Publisher : Prodi Sarjana Teknik Sipil, FT, Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24912/jmts.v7i2.28048

Abstract

Reinforced Slope Structure is a strengthening structure made on a slope using additional materials, usually using geogrid to increase the slope stability value. Geogrid is a polymer material that has strong elastic properties and is resistant to certain tensile forces. In this research, Reinforced Slope Structure modeling was carried out combined with Rigid Inclusion and Bored Pile as local soil reinforcement. In the Reinforced Slope Structure modeling, internal and external stability values ​​were analyzed and variations in pseudostatic wave strength were carried out. Based on the analysis results, a safety factor value is obtained which refers to a standard. For the analysis of pseudostatic wave strength, it is assisted by the finite element method program, so that researchers can draw conclusions regarding the use of Reinforced Slope Structure on this slope embankment. Therefore, in this research, modeling of an earth embankment with a height of 14.56 meters was carried out to obtain the overturning safety factor value of 13.233, a sliding safety factor of 2.35, a static global safety factor of 1.506, and a dynamic global safety factor with different earthquake coefficient values. assisted using 2D finite element applications. Abstrak Reinforced Slope Structure merupakan suatu struktur perkuatan yang dibuat pada lereng dengan menggunakan material tambahan, biasanya menggunakan geogrid untuk meningkatkan nilai stabilitas lereng. Geogrid merupakan bahan bermaterial polimer yang memiliki sifat elastis yang kuat dan tahan terhadap gaya tarik tertentu. Pada penelitian ini, dilakukan permodelan Struktur Reinforced Slope Structure yang dikombinasikan dengan Rigid Inclusion dan Bored Pile sebagai perkuatan tanah setempat. Pada permodelan Reinforced Slope Structure dilakukan analisis nilai stabilitas internal, eksternal, dan dilakukan analisis terhadap variasi kuat gelombang pseudostatic. Berdasarkan hasil analisis didapatkan suatu nilai faktor keamanan yang mengacu pada suatu standar. Untuk analisis kuat gelombang pseudostatic dibantu dengan program metode finite element, sehingga peneliti dapat membuat kesimpulan terhadap penggunaan Reinforced Slope Structure pada timbunan lereng ini. Oleh karena itu, pada penelitian ini dilakukan permodelan timbunan tanah dengan tinggi 14,53 meter didapatkan nilai faktor keamanan guling sebesar 13,233, faktor keamanan geser sebesar 2,35, faktor keamanan global statik sebesar 1,506, serta faktor keamanan global dinamik dengan nilai koefisien gempa yang berbeda-beda yang dibantu menggunakan aplikasi finite element 2D.