Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

STUDI KOMPARASI PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO PRODUK PEMBIAYAAN DI LEMBAGA KEUANGAN MIKRO SYARIAH Yulianti, Rahmani Timorita; Bustami, Abiyajid; Atiqoh, Nur; Anjellah, Rati
JURNAL SYARIKAH : JURNAL EKONOMI ISLAM Vol. 4 No. 1 (2018): Jurnal Syarikah
Publisher : Program Studi Ekonomi Islam FEI UNIDA Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (556.828 KB) | DOI: 10.30997/jsei.v4i1.1060

Abstract

Risiko adalah suatu akibat yang tidak dapat dihilangkan dari kegiatan bisnis, tetapi dapat diminimalisir dengan menerapkan manajemen risiko. Tujuan penelitian ini adalah mendiskripsikan perbandingan penerapan manajemen risiko antara produk pembiayaan murabahah dan mudharabah di Lembaga Keuangan Mikro Syariah. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan istrumen penelitian wawancara dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukan bahwa penerapan manajemen risiko pada pembiayaan murabahah dan mudharabah memiliki kesamaan dalam prosesnya. Penerapan manajemen risiko di kedua skim pembiayaan ini sama-sama dimulai dari proses identifikasi risiko, evaluasi dan pengukuran risiko, dan diakhiri dengan pengelolaan risiko. Dalam pelaksanaannya, penerapan manajemen risiko di kedua skim ini memiliki perbedaan. Dalam pembiayaan murabahah, identifikasi risiko dilakukan sebagai langkah pertama dalam manajemen risiko. Pengukuran risiko dilakukan sebagai dasar tolak ukur untuk memahami signifikansi akibat kerugian yang akan ditimbulkan oleh suatu risiko. Evaluasi risiko dilakukan untuk mengontrol atau mengawasi sejauh mana penanganan risiko yang telah dilakukan agar tidak timbul risiko kembali. Pengelolaan risiko dilakukan dengan cara pendampingan, pemberian modal kembali, perpanjangan jangka waktu pengembalian, pengembalian pokok, pemberian peringatan, sita jaminan, pencarian nasabah, dan hapus buku atau hapus tagih. Sedangkan dalam pembiayaan mudharabah, identifikasi risiko dilakukan pada saat awal permohonan pembiayaan mudharabah, dan saat melakukan survei sebelum realisasi pembiayaan mudharabah. Pengukuran risiko dilakukan dengan menggunakan sistem manajemen informasi yang terintegrasi melalui software integrated micro banking system (IBS). Evaluasi risiko dilakukan melalui data dalam sistem pembukuan melalui IBS, dan survei kepada anggota pembiayaan mudharabah. Pengelolaan risiko yang sudah terjadi dilakukan dengan cara memberikan penjelasan, pemberian kelonggaran waktu pengembalian, membayar pokok, dan penyitaan jaminan.
KESESUAIAN EKOSISTEM MANGROVE UNTUK PENGEMBANGAN EKOWISATA DI PESISIR PANTAI LABUHAN LOMBOK DESA LABUHAn : The Suitability of Mangrove Ecosystems for Ecotourism Development on The Coast of Lungkak Beach, Ketapang Raya Village, Keruak Putra, Agus Muliadi; atiqoh, nur; Hartini, Husnayati
Jurnal Teknologi Lingkungan Vol. 2 No. 2 (2024): Jurnal Teknologi Lingkungan
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Hamzanwadi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29408/jtl.v2i2.27177

Abstract

Desa Ketapang Raya merupakan salah satu desa yang memiliki potensi pariwisata pesisir seperti ekosistem mangrove yang masih alami yang dikelola oleh pemerintah desa setempat berkerja sama dengan kelompok pemuda sadar wisata (POKDARWIS). Pengembangan pariwisata pesisir yang dimaksud adalah ekowisata mangrove sebagai objek wisata dan edukasi yang dapat dikunjungi wisatawan selain objek wisata pantai yang ada di Desa Ketapang Raya. Melalui sektor ekowisata mangrove diharapkan akan menumbuhkan kesadaran setiap orang untuk melestarikan ekosistem mangrove dan ekosistem pesisir lainnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui indeks kesesuaian wisata (IKW) mangrove di Desa Ketapang Raya. Indeks kesesuaian wisata mangrove (IKW) mempertimbangkan lima perameter matriks kesesuaian ekowisata mangrove  yaitu ketebalan mangrove, kerapatan mangrove, jenis mangrove, pasang surut, dan objek biota. Kesesuaian ekowisata mangrove ditentukan berdasarkan perkalian skor dan bobot yang diperoleh dari setiap parameter. Hasil analisis data yang telah dilakukan, kondisi ekosistem mangrove di Desa Ketapang Raya termasuk dalam kategori tidak sesuai untuk dijadikan wisata dengan nilai total rata-rata kesesuaian wisata (IKW) 1,28. Kondisi ini dikarenakan karena rendahnya nilai yang didapatkan pada parameter ketebalan mangrove dan nilai rata-rata kerapatan mangrove pada setiap transek. Sedangkan untuk nilai yang didapatkan dari parameter jenis mangrove, pasang surut, dan objek biota termasuk tergolong kategori sedang jika berdasarkan parameter kesesuaian sumber daya untuk  wisata pantai kategori wisata mangrove. Hal ini tentunya memerlukan perhatian dan penanganan serius dari pengelola dan pemerhati lingkungan supaya ekosistem mangrove lebih terjaga dan lestari untuk dijadikan objek ekowisata dan edukasi berkelanjutan.