Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

ANALISIS NILAI TAMBAH PADA PENGOLAHAN GAMBIR DI NAGARI LUBUK ALAI KECAMATAN KAPUR IX KABUPATEN LIMA PULUH KOTA Hatika, Mulia; Nasrul, Wedy; husnarti, husnarti
Jurnal Pertanian UMSB: Penelitian dan Kajian Ilmiah Bidang Pertanian Vol 3, No 1 (2019): Vol 3 No 1 2019
Publisher : Jurnal Pertanian UMSB: Penelitian dan Kajian Ilmiah Bidang Pertanian

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33559/pertanian umsb.v3i1.4593

Abstract

Penelitian ini dilakukan ditiga jorong (Jorong Sei Dua Anau, J.Koto Tinggi dan J.Rumbai) di Nagari Lubuk Alai Kecamatan Kapur IX Kabupaten Lima Puluh Kota. Penelitian ini dilakukan dengan menganalisis nilai tambah pada pengolahan gambir di Nagari Lubuk Alai. Metode yang dilakukan yaitu dengan meotode deskriptif kuantitatif. Dalam teknik pengumpulan data dilakukan observasi langsung kerumah kempa tempat pengolahan gambir. Teknik analisa dalam penelitian ini dihitung menggunakan Ms.Excel. Analisis yang dilakukan ini bertujuan untuk menganalisa nilai tambah pada pengolahan gambir di Nagari Lubuk Alai. Hasil penelitian diperoleh bahwa proses dalam pengolahan gambir masih tergolong sangat sederhana. Berdasarkan hasil perhitungan analisis nilai tambah yang dihitung menggunakan Metode Hayami,  nilai tambah yang dihasilkan dari proses pengolahan gambir di daerah penelitian masih tergolong rendah dengan rasio nilai tambah 50 % (49%). Masalah yang terdapat pada proses pengolahan gambir dan analisa nilai tambah yaitu proses pengolahan yang masih menggunakan alat yang sederhana sehingga tidak dapat memproduksi secara banyak, dan harga gambir yang selalu berubah bisa menjadi masalah dalam peningkatan nilai tambah terhadap pengolahan gambir. Permasalahan nilai tambah pada proses pengolahan gambir yang dihadapi petani ialah teknologi dan proses pascapanen/pengolahan. Permasalahan yang dihadapi dalam pengusahaan komoditas gambir adalah, 1) kualitas gambir rendah dan besarnya kehilangan dalam pengolahan yang memerlukan perbaikan mutu, 2) rantai tata niaga yang panjang dan didominasi pihak luar, 3) posisi tawar petani yang rendah dimana belum adanya jaminan harga yang stabil pada tingkat yang menguntungkan petani, 4) kurangnya informasi pasar internasional mengenai harga rill gambir, 5) adanya kebiasaan mencampur gambir dengan bahan-bahan lain sehingga harga jualnya lebih rendah, dan 6) peran pemerintah daerah yang terbatas. Permasalahan nilai tambah utama gambir saat ini ialah rendahnya produktivitas dan mutu produk yang dihasilkan, akibat dari cara budidaya dan proses pascapanen atau pengolahan yang belum optimal serta minimnya dukungan teknologi sehingga permasalahan ini sangat berkaitan dengan pendapatan petani dalam menghasilkan nilai tambah terhadap pengolahan gambir.
ANALISIS PENDAPATAN SUB TERMINAL AGRIBISNIS (STA) BALIAK MAYANG DI KELURAHAN PADANG ALAI BODI KECAMATAN PAYAKUMBUH TIMUR Ardina, Restu; husnarti, husnarti
Jurnal Pertanian UMSB: Penelitian dan Kajian Ilmiah Bidang Pertanian Vol 3, No 1 (2019): Vol 3 No 1 2019
Publisher : Jurnal Pertanian UMSB: Penelitian dan Kajian Ilmiah Bidang Pertanian

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33559/pertanian umsb.v3i1.4864

Abstract

Penelitian dilakukan di STA Baliak Mayang pada tanggal 12 Maret 2019 sampai 30 April 2019 yang berlokasi di Kelurahan Padang Alai Bodi Kecamatan Payakumbuh Timur. Adapun tujuan penelitian yaitu mengetahui gambaran umum kegiatan usaha, menganalis jenis biaya, pendapatan, keuntungan serta R/C rasio. Metode penelitian yang digunakan yaitu deskriptif kuantitatif dengan pendekatan studi kasus. Teknik analisa data menggunakan metode deskriptif, rumus analisis biaya, rumus analisis pendapatan, rumus analisis keuntungan dan R/C rasio.Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa kegiatan usaha di STA Baliak Mayang meliputi kegiatan pembelian sayuran dari petani, pasca panen (sortasi, grading, pengemasan, penimbangan), dan pemasaran. Biaya yang dikeluarkan STA Baliak Mayang terdiri dari biaya tetap dan biaya tidak tetap (bahan baku, penunjang, tenaga kerja, dan biaya tidak langsung). Biaya tetap rata-rata pada STA Baliak Mayang adalah Rp 171.361,- per bulan dan biaya tidak tetap rata-rata Rp 32.813.121,- per bulan. Pendapatan rata-rata yang diterima STA Baliak Mayang adalah Rp 37.689.896,- per bulan dan keuntungan rata-rata Rp 1.069.525,- per bulan. Adapun R/C rasio STA Baliak Mayang adalah 1,029. Artinya kegiatan usaha STA Baliak Mayang tersebut layak namun keuntungan yang dihasilkan sangat kecil yaitu Rp 0,029,- atau 2,9 % dari setiap satu rupiah biaya yang dikeluarkan. Namun hal ini sesuai dengan tujuan sebuah Sub Terminal Agribisnis (STA) yaitu membantu petani dalam memasarkan hasil pertanian. Sehingga tidak berorientasi pada besarnya keuntungan yang diterima. Kata Kunci: Sub Terminal Agribisnis, analisis pendapatan, keuntungan, biaya, R/C rasio.
JARINGAN KERJA ANGGOTA KELOMPOK TANI UNTUK MEMPERKUAT DAYA SAING USAHA TANI DI NAGARI TANJUANG ALAM KECAMATAN TANJUANG BARU KABUPATEN TANAH DATAR kanugraha pratama, gilank; husnarti, husnarti
Jurnal Pertanian UMSB: Penelitian dan Kajian Ilmiah Bidang Pertanian Vol 3, No 1 (2019): Vol 3 No 1 2019
Publisher : Jurnal Pertanian UMSB: Penelitian dan Kajian Ilmiah Bidang Pertanian

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33559/pertanian umsb.v3i1.4319

Abstract

ABSTRAKIlmu usaha tani adalah ilmu yang mempelajari bagaimana seseorang mengalokasikan sumber daya yang ada secara efektif dan efisien untuk memperoleh keuntungan yang tinggi pada waktu tertentu. Pelaku utama dalam usaha tani adalah petani, dimana jumlahnya yang banyak membuat pemerintah melalui Dinas Pertanian dan Badan Penyuluhan Pertanian membuat satu kelembagaan petani, yang lebih dikenal dengan kelompok tani. Pengembangan kelompok tani juga menjadi wahana dan proses tukar menukar informasi serta menjadi jaringan sosial di antara mereka. jaringan kerja memiliki peran penting dalam memelihara dan membangun integrasi sosial, serta menjadi perekat sosial didalam masyarakat sehingga membuat sebuah rangka ikatan yang saling menguatkan dan membatu kegiatan dalam bentuk yang lebih nyaman yaitu konsep kerja sama atau gotong royong.Maka tujuan penelitian ini adalah Mengetahui kondisi jaringan kerja yang terdapat antara anggota kelompok tani, menjelaskan kaitan jaringan kerja dan cara anggota kelompok tani dapat memperkuat daya saing usaha tani di Nagari Tanjuang Alam Kecamatan Tanjuang Baru Kabupaten Tanah Datar. Adapun pendekatan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian kualitatif dengan menggunakan data primer dan data sekunder. Metode yang digunakan dalam pemilihan lokasi penelitian adalah metode purposive. Teknik pengumpulan data yang dilakukan adalah teknik wawancara, obsevasi dan dokumentasi.Dari hasil penelitian ini didapatkan beberapa kesimpulan yaitu : (1) Kondisi Jaringan kerja anggota kelompok tani di Kenagarian Tanjuang Alam dalam bentuk  kerja sama kelompok (Sistem Kongsi). Sistem kongsi yaitu bekerja secara bersama – sama pada lahan anggota secara bergantian ataupun lahan kelompok dengan tujuan meringankan kerja sesama anggota maupun kelompok, (2) Kaitan Jaringan Kerja Anggota Kelompok Tani untuk Memperkuat Daya Saing Usaha Tani di Kenagarian Tanjuang Alam yang terjadi dalam bentuk Sistem kongsi ini akan membantu anggota tani dalam kegiatan secara berkelompok. Seperti para anggota/petani lebih bersemangat dalam bekerja dan saling bertukar informasi dengan anggota lain sehingga mereka mendapat wawasan baru dalam meningkatkan usaha taninya, (3) Cara petani untuk meningkat daya saing usaha tani kelompok tani di Kenagarian Tanjuang Alam Selain partisipasi anggota maka dukungan penyuluh pertanian sangat besar. Peran penyuluh pertanian memberikan bimbingan dan pendampingan pada setiap kelompok tani sudah dilakukan secara rutin. Seperti pendampingan kelompok tani, sekolah lapang, bantuan modal, kegiatan pelatihan, kegiatan penyuluhan pertanian dan pertemuan kelompok. Kata Kunci: Lembaga, keuangan, agribisnis
STUDI KELAYAKAN USAHA TANI CABAI MERAH DI KECAMATAN PAYAKUMBUH TIMUR KOTA PAYAKUMBUH Rahma, Aulia; Husnarti, Husnarti
Jurnal Pertanian UMSB: Penelitian dan Kajian Ilmiah Bidang Pertanian Vol 5, No 1 (2021): VOLUME 5 NO 1 JUNI 2021
Publisher : Jurnal Pertanian UMSB: Penelitian dan Kajian Ilmiah Bidang Pertanian

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33559/pertanian umsb.v5i1.5645

Abstract

ABSTRAK Peranan sektor pertanian yang merupakan dasar bagi kelangsungan pembangunan perekonomian yang berkelanjutan diharapkan mampu memberikan pemecahan masalah bagi bangsa Indonesia. Komoditi cabai merah termasuk salah satu komoditi yang sangat dibutuhkan hampir semua orang dan berbagai lapisan masyarakat. Cabai merah merupakan komoditas prospektif yang dapat diandalkan untuk dibudidayakan dalam berbagai skala usaha. Kecamatan Payakumbuh Timur merupakan salah satu daerah di Sumatera Barat yang memiliki hasil pertanian yang cukup baik. Dimana dua tahun terakhir luas panen dan produksi cabai merah meningkat, cabai merah dapat dikategorikan sebagai komoditi komersial karena sebagian besar ditujukan untuk memenuhi kebutuhan pasar dengan harga yang berlaku di pasar. Selain itu perlu juga dikaji dari segi ekonomi usahatani cabai merah, yakni bagaimana tingkat pendapatan dan kelayakan usahatani cabai merah di Kecamatan Payakumbuh Timur Kota Payakumbuh. Penelitian ini bertujuan 1) Mengetahui pendapatan usahatani cabai merah di Kecamatan Payakumbuh Timur Kota Payakumbuh. 2) Mengetahui kelayakan usahatani cabai merah di Kecamatan Payakumbuh Timur Kota Payakumbuh. Penelitian ini mengunakan metode deskriptif Kuantitatif. Kesimpulan dalam penelitian ini 1) Rata-rata pendapatan yang di dapatkan oleh petani cabai merah tertingggi yaitu dalam 1 kali musim tanam 12 bulan dimana untuk luas lahan 1/5 Ha sebesar Rp 26.394.707, luas lahan 1/4 H sebesar Rp 32.516.373, dan luas lahan 1/2 Ha sebesar Rp 55.955.381. 2) Usahatani di Kecamatan Payakumbuh Timur ini layak di usahakan dilihat dari R/C ratio, BEP Produksi, dan BEP Harga. R/C Ratio paling layak untuk petani cabai merah dalam 1 kali musim tanam 12 bulan yang memiliki luas lahan 1/5 Ha adalah 1,86, R/C ratio untuk luas lahan 1/4 Ha sebesar 1,59, dan R/C ratio untuk luas lahan 1/2 Ha sebesar 1,89. BEP produksi usahatani cabai merah dalam 1 kali musim tanam paling menguntungkan yaitu 12 bulan sebesar 3.765,89 kg. BEP harga usahatani cabai merah dalam 1 kali musim tanam paling menguntungkan yaitu 12 bulan untuk luas lahan 1/5 Ha sebesar Rp 16.170,32, untuk luas lahan 1/4 Ha sebesar Rp 19.070,51, dan untuk luas lahan 1/2 Ha sebesar Rp 15.873,88. Kata Kunci : Pendapatan, Kelayakan, Cabai Merah
PENINGKATAN PERILAKU KEWIRAUSAHAAN MELALUI PELATIHAN PEMBUATAN SUSU KEDELAI DAN DIMSUM DI PANTI ASUHAN AISYIYAH KOTA PAYAKUMBUH Husnarti, Husnarti; Rahmawati, Rahmawati; Akbar, Yustitia; Sumbari, Chika; Ernanda, Revi; Sabri, Yunita; Desriana, Desriana; Gusniati, Wely; Romanza, Sepriyola
INTEGRITAS : Jurnal Pengabdian Vol 9 No 1 (2025): JANUARI - JULI
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat - Universitas Abdurachman Saleh Situbondo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36841/integritas.v9i1.4253

Abstract

Meraih kesuksesan merupakan dambaan setiap orang dan salah satu peluang untuk meraih kesuksesan tu adalah menjadi wirausahawan. Untum itu penting meningkatkan perilaku wirausaha terutama bagi anak-anak yang sedang duduk dibangku sekolah. Hal ini penting dilakukan agar anak-anak yang sedang tumbuh dan berkembang mencari identitas diri dapat melihat berwirausaha sebagai sesuatu yang bisa lakukan untuk meraih kesuksesan. Panti asuhan aisyiyah kota payakumbuh memiliki 62 anak asuh yang 90% diantaranya merupakan remaja yang duduk di bangku SMP dan SMA yang sedang tumbuh dan berkembang mencari identitas diri sehingga waktu yang tepat untuk menamamkan perilaku kewirausahaan sejak ini. Untuk itu perlu kiranya memberikan pelatihan yang dapat meningkatkan perilaku kewirausahaan anak asuh. Pelatihan yang akan diberikan adalah pelatihan pembuatan susu kedelai dan dimsum. Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan pegetahuan dan keterampilan kepada anak asuh tentang pembuatan susu kedelai dan dimsum. Sehingga dengan pengetahuan dan keterampilan yang mereka miliki akan meningkatkan perilaku kewirausahaan mereka. Dengan pelatihan ini diharapkan anak asuh nantinya akan mempraktekkan kembali pembuatan susu kedelai dan dimsum dimana hasilnya dapat mereka jual. pelatihan ini mendapatkan respon positif karena peserta antusias mengikutinya dan peserta memperoleh pengetahuan dan keterampilan baru dimana pengetahuan dan keterampilan ini dapat mereka gunakan dalam berwirausaha nantinya.