Bahtiar, Rio
Unknown Affiliation

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Tinjauan Implementasi Penilaian Risiko Terintegrasi Terhadap Manajemen Rantai Pasok pada Industri Farmasi Dermawan, Doni; Bahtiar, Rio
Jurnal Farmasi Indonesia Vol 9, No 1 (2017)
Publisher : Jurnal Farmasi Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (5654.253 KB) | DOI: 10.35617/jfi.v9i1.546

Abstract

ABSTRAK : Akses akan obat sebagai salah satu hak manusia merupakan salah satu tujuan utama diselenggarakannya sistem pelayanan kesehatan. Rantai pasok (supply chain) produk farmasi harus dapat menyediakan obat dengan kuantitas yang memadai dan kualitas yang memenuhi pesyaratan. Manajemen risiko rantai pasok merupakan bagian penting dan tak terpisahkan dari manajemen rantai pasok untuk mencapai tujuan implementasinya. Tinjauan literatur ini sebagai langkah pertama dari manajemen risiko pada rantai pasok produk farmasi yang bertujuan untuk mengidentifikasi semua risiko yang dapat mengancam akses terhadap obat akibat aspek-aspek yang berperan sebagai tinjauan. Penilaian berfokuspada risiko kualifikasi pemasok dan rantai pasok, risiko finansial, risiko organisasi perusahaan, risiko logistik, isu pasar, dan regulasi. Hasil pengolahan data menunjukkan bahwakualifikasi pemasok adalah masalah paling penting yakni sebesar 45 % dari keseluruhan risiko. Oleh karena itu, perlu adanya pula implementasi yang sifatnya integratif dan komprehensif terhadap penilain risiko-risiko pada rantai pasok produk farmasi secara konsisten dan berkelanjutan.
Pemetaan Suhu Gudang Penyimpanan Ambient Room dan Cool Room pada Pedagang Besar Farmasi (PBF) X di Kota Bandung Yusar, Rani Fitrilia; Putriana, Norisca Aliza; Bahtiar, Rio
Majalah Farmasetika Vol 9, No 4 (2024)
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/mfarmasetika.v9i4.56535

Abstract

Obat adalah produk farmasi yang terdiri dari zat aktif dan zat tambahan yang harus memenuhi aspek efikasi, kualitas, dan keamanan. Penting bagi Pedagang Besar Farmasi (PBF) sebagai fasilitas distribusi obat dan/atau bahan obat untuk menjaga kestabilan produk yang dapat dipengaruhi oleh suhu penyimpanan. Salah satu upaya untuk menjaga kestabilan obat adalah dengan melakukan pemetaan suhu, yang bertujuan untuk mengidentifikasi rentang suhu, serta menentukan letak titik kritis yang kemudian menjadi dasar penempatan sensor suhu. Penelitian ini menganalisis rentang sebaran suhu di gudang penyimpanan PBF X di Kota Bandung untuk menentukan titik kritis penyimpanan dan penempatan data logger untuk pemantauan rutin. Pemetaan suhu dilakukan selama 7 hari pada 17 lokasi uji untuk ambient room dan 2 lokasi uji untuk cool room. Hasil pemetaan suhu di gudang penyimpanan PBF X di Kota Bandung memenuhi persyaratan suhu ambient room (<30℃) dan cool room (15-25℃), yaitu diperoleh suhu rata-rata maksimal dan minimal secara berturut-turut 27,3℃±0,551 (lokasi 3) dan 25,1℃±0,581 (lokasi 9) untuk ambient room, serta 21,12℃±0,717 (lokasi 20) dan 20,08℃±0,740 untuk cool room. Ditetapkan titik kritis di ambient room adalah lokasi 3 dan 9, dengan suhu tertinggi 28,7℃ (lokasi 3) dan terendah 23,7℃ (lokasi 9). Sedangkan di cool room, titik kritis adalah lokasi 19 dan 20, dengan suhu tertinggi 25,1℃ (lokasi 20) dan terendah 19,1℃ (lokasi 19). Lokasi-lokasi ini ditetapkan sebagai tempat penempatan data logger untuk pemantauan rutin.