Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Pemetaan Suhu Gudang Penyimpanan Ambient Room dan Cool Room pada Pedagang Besar Farmasi (PBF) X di Kota Bandung Yusar, Rani Fitrilia; Putriana, Norisca Aliza; Bahtiar, Rio
Majalah Farmasetika Vol 9, No 4 (2024)
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/mfarmasetika.v9i4.56535

Abstract

Obat adalah produk farmasi yang terdiri dari zat aktif dan zat tambahan yang harus memenuhi aspek efikasi, kualitas, dan keamanan. Penting bagi Pedagang Besar Farmasi (PBF) sebagai fasilitas distribusi obat dan/atau bahan obat untuk menjaga kestabilan produk yang dapat dipengaruhi oleh suhu penyimpanan. Salah satu upaya untuk menjaga kestabilan obat adalah dengan melakukan pemetaan suhu, yang bertujuan untuk mengidentifikasi rentang suhu, serta menentukan letak titik kritis yang kemudian menjadi dasar penempatan sensor suhu. Penelitian ini menganalisis rentang sebaran suhu di gudang penyimpanan PBF X di Kota Bandung untuk menentukan titik kritis penyimpanan dan penempatan data logger untuk pemantauan rutin. Pemetaan suhu dilakukan selama 7 hari pada 17 lokasi uji untuk ambient room dan 2 lokasi uji untuk cool room. Hasil pemetaan suhu di gudang penyimpanan PBF X di Kota Bandung memenuhi persyaratan suhu ambient room (<30℃) dan cool room (15-25℃), yaitu diperoleh suhu rata-rata maksimal dan minimal secara berturut-turut 27,3℃±0,551 (lokasi 3) dan 25,1℃±0,581 (lokasi 9) untuk ambient room, serta 21,12℃±0,717 (lokasi 20) dan 20,08℃±0,740 untuk cool room. Ditetapkan titik kritis di ambient room adalah lokasi 3 dan 9, dengan suhu tertinggi 28,7℃ (lokasi 3) dan terendah 23,7℃ (lokasi 9). Sedangkan di cool room, titik kritis adalah lokasi 19 dan 20, dengan suhu tertinggi 25,1℃ (lokasi 20) dan terendah 19,1℃ (lokasi 19). Lokasi-lokasi ini ditetapkan sebagai tempat penempatan data logger untuk pemantauan rutin.
PENGUKURAN PENGETAHUAN PENYAKIT KANKER PAYUDARA DAN PEMANFAATAN BAHAN ALAM UNTUK PENYAKIT TERSEBUT PADA MASYARAKAT DESA CILIANG KECAMATAN PARIGI KABUPATEN PANGANDARAN Amalia, Eri; Sopyan, Iyan; Maisyarah, Intan Timur; Putriana, Norisca Aliza; Sriwidodo, Sriwidodo
DHARMAKARYA: Jurnal Aplikasi Ipteks untuk Masyarakat Vol 13, No 1 (2024): Maret, 2024
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/dharmakarya.v13i1.41367

Abstract

Penderita penyakit kanker payudara diketahui semakin meningkat hampir di setiap negara termasuk juga di Indonesia. Kendatipun bukan merupakan penyakit menular, penanganan kanker payudara perlu mendapatkan perhatian serius karena dapat menyebabkan kematian bagi penderita. Sosialisasi aktif kepada masyarakat mengenai pencegahan dan penanganan penyakit sejak dini merupakan salah satu upaya untuk mengurangi terjadinya kasus ini. Pemahaman mengenai pemanfaatan bahan alam yang berkhasiat dalam terapi kanker payudara juga perlu diketahui oleh masyarakat, untuk memberikan harapan dan mendukung penemuan obat kanker yang berasal dari bahan alam. Penelitian yang dilakukan di desa Ciliang Kecamatan Parigi Kabupaten Pangandaran Provinsi Jawa Barat ini bertujuan untuk mendapatkan informasi tentang pengetahuan masyarakat desa tersebut mengenai penyakit kanker payudara. Metode penelitian dalam pengumpulan data dilakukan dengan kuestioner model tes dikotomi mengenai pengenalan, gejala, faktor penyebab, pemeriksaan payudara sendiri (SADARI), pemanfaatan bahan alam untuk terapi kanker payudara. Pengolahan dan analisis data dilakukan dengan skala likert. Kegiatan penyuluhan dilakukan setelah pengumpulan data untuk memberikan informasi dan penjelasan mengenai kanker payudara dan pemanfaatan bahan alam untuk penyakit tersebut. Hasil penelitian menunjukkan bahwa masyarakat desa Ciliang telah memiliki pengetahuan yang baik mengenai kanker payudara dan pemanfaatan bahan alam untuk penyakit tersebut dengan skor rata-rata responden adalah 17,15 dan rentang nilai 14-21 dari total nilai 25, yang menunjukkan tingkat pengetahuan yang baik hingga sangat baik. Namun, sosialisasi mengenai kanker payudara tetap harus dilakukan berkala terutama mengenai cara deteksi dini melalui teknik SADARI. Penelitian ini adalah upaya kami dalam turut meningkatkan kesadaran masyarakat dalam mencegah dan menurunkan tingkat kematian akibat kanker payudara.
Review Metode Analisis Warfarin dalam Plasma dengan Berbagai Instrumen Sholihah, Shofuro; Putriana, Norisca Aliza; Pratiwi, Rimadani
JSFK (Jurnal Sains Farmasi & Klinis) Vol 8 No 2 (2021): J Sains Farm Klin 8(2), Agustus 2021
Publisher : Fakultas Farmasi Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25077/jsfk.8.2.128-144.2021

Abstract

Warfarin merupakan obat antikoagulan oral yang digunakan untuk menangani penyakit terkait dengan tromboembolisme. Warfarin memiliki indeks terapi yang sempit serta memiliki kecenderungan berinteraksi dengan obat maupun herba sehingga membutuhkan pemantauan yang cermat pada efek farmakologi yang ditimbulkan. Penentuan pemberian dosis serta pengamatan efek dari interaksi warfarin dengan obat atau herba salah satunya dapat diketahui dengan menganalisis konsentrasi warfarin dalam plasma darah. Artikel ini merupakan kajian pustaka yang bertujuan untuk memberikan tinjauan mengenai metode yang digunakan untuk menganalisis konsentrasi warfarin dalam plasma darah serta teknik preparasi sampelnya. Metode yang digunakan dalam review artikel ini menggunakan penelusuran melalui basis data PubMed®. Hasil yang didapatkan bahwa metode yang umum digunakan untuk determinasi warfarin dalam plasma darah yakni high-performance liquid chromatography (HPLC) serta ultra-HPLC dengan detektor ultraviolet (UV), fluoresensi (FLD), diode array (DAD), maupun spektroskopi massa (MS). Metode lainnya yaitu spektrofotometri UV/Vis dan spektrofotometri fluoresensi serta elektroforesis. Dari metode tersebut, metode HPLC dengan detektor spektroskopi massa paling banyak digunakan untuk menganalisis warfarin serta teknik preparasi sampel yang umum digunakan yakni preparasi sampel yang umum digunakan yakni presipitasi protein menggunakan asetonitril sebagai protein presipitan serta penambahan asam untuk meningkatkan nilai recovery warfarin dari plasma darah
Formulation of Black Garlic Tea with The Addition of Ginger (Zingiber officinale), Rosella (Hibiscus sabdariffa L), and Packaging Design Putriana, Norisca Aliza; Mardawati, Efri; Rizki Sendi, Cahyani; Maulida Rahmah, Devi; Pujianto, Totok; Marta, Herlina
Indonesian Journal of Pharmaceutics Vol 6, Issue 1, Jan - April 2024
Publisher : Universitas Padjadjaran (Unpad)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/idjp.v6i1.52667

Abstract

Indonesia is globally recognized for its abundant biodiversity and is considered one of the most biodiverse countries in the world. Over centuries, local communities have explored the benefits of natural ingredients such as garlic to be used as herbal medicine. Although garlic has numerous health benefits, raw consumption is still uncommon due to its strong aroma and taste. To address this issue, black garlic, a derived product from garlic, has been developed to minimize its strong characteristics. Therefore, this research aimed to investigate formulation of black garlic tea with the addition of ginger and rosella flowers in terms of bioactive components, including total phenolic content, total flavonoid content, antioxidant activity, and organoleptic characteristics of taste and aroma. The method used involved the extraction of 12 samples. The results indicated that the highest phenolic content was 16.708 ± 0.0356 mg GAE/g with formulation of black garlic, rosella, and ginger at a ratio of 1 g: 3 g: 2 g. The highest flavonoid content was observed in formulation of black garlic, rosella, and ginger at a ratio of 2 g: 3 g: 2 g, which amounted to 13.560 ± 0.536 mg QE/g. Furthermore, formulation with black garlic, rosella, and ginger at a ratio of 2 g: 3 g: 2 g exhibited the highest antioxidant activity of 63.21%. These results showed that formulation of black garlic tea with the addition of ginger and rosella flowers could enhance the levels of bioactive components, including total phenolic content, total flavonoid content, and antioxidant activity.