Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

GAMBARAN PENGETAHUAN IBU YANG MEMILIKI BAYI TENTANG MANFAAT PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PEMBANTU BERNGAM KOTA BINJAI TAHUN 2020 Siregar, Ilham Syahputra
JURNAL HEALTH REPRODUCTIVE Vol 5 No 1 (2020): Jurnal Health Reproductive
Publisher : UNIVERSITAS SARI MUTIARA INDONESIA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ASI eksklusif adalah memberikan hanya ASI saja tanpa memberikan makanan dan minuman lain kepada bayi sejak lahir sampai berumur 6 bulan, kecuali obat dan vitamin. Di Indonesia hanya 15,3%. Masalah utama rendahnya pemberian ASI di Indonesia adalah faktor budaya dan kurangnya pengetahuan ibu, keluarga, dan masyarakat. manfaat pemberian ASI Eksklusif bagi bayi selama 6 bulan pertama kehidupan adalah meningkatkan pertumbuhan, kesehatan dan status pertahanan bayi baru lahir dan ini adalah salah satu bentuk obat pencegahan alami yang terbaik. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui Gambaran Pengetahuan Ibu Yang Memiliki Bayi Tentang Manfaat Pemberian ASI Eksklusif di Wilayah Kerja Puskesmas Pembantu Berngam Kota Binjai Tahun 2020. Jenis penelitian ini menggunakan metode deskriptif dan menggunakan tehnik total sampling sejumlah 22 responden, independen yang meliputi umur, pendidikan dan pekerjaan. Data dikumpulkan dari responden dengan menggunakan kuesioner yang berisi tentang pertanyaan mengenai masalah Asi Eksklusif. Data kemudian disajikan dalam bentuk table distribusi frekuensi dengan menggunakan rumus P=f/n x 100%. Hasil persentase dan pemberian skor dari penelitian ini di interprestasikan dengan menggunakan kategori baik 76%-100%, kategori cukup 56%-75%, dan kategori kurang <56%. Dari hasil penelitian yang dilakukan mengenai tingkat pengetahuan responden tentang manfaat pemberian Asi Eksklusif diketahui bahwa pengetahuan ibu yang memiliki bayi “baik” sebanyak 7 orang (32%), pengetahuan “cukup” sebanyak 6 orang (27%) dan pengetahuan “kurang” sebanyak 9 orang (41%).
HUBUNGAN PENGETAHUAN DENGAN SIKAP IBU TENTANG PEMBERIAN MAKANAN PENDAMPING ASI (MP-ASI ) DI WILAYAH PUSKESMAS BINJAI ESTATE TAHUN 2020 Siregar, Ilham Syahputra
JURNAL HEALTH REPRODUCTIVE Vol 5 No 2 (2020): Jurnal Health Reproductive
Publisher : UNIVERSITAS SARI MUTIARA INDONESIA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Di Indonesia bayi yang mendapatkan ASI eksklusif berjumlah 30,2% sedangkan bayi yang telah diberikan MPASI usia kurang dari 6 bulan adalah 69,8% dari total bayi diseluruh Indonesia. Bayi yang diberikan MP-ASI sebelum usia 6 bulan akan mengakibatkan gangguan kesehatan antara lain diare, anemia, resiko infeksi meningkat, obesitas dan alergi terhadap zat gizi yang terdapat dalam makanan. Tujuan penelitian ini adalah Untuk mengetahui Hubungan Pengetahuan dengan Sikap Ibu tentang Pemberian Makanan Pendamping ASI (MP-ASI) Pada Bayi Usi 6-12 Bulan Di Wilayah Puskesmas Binjai Estate Tahun 2020. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kolerasi, populasi sebanyak 171 ibu, dengan sampel sebanyak 42 responden. Pengambilan sampel pada penelitian ini dengan menggunakan tehnik Random Sampling pengumpulan data dilakukan dengan cara pengisian quesioner. Hasil penelitian Pengetahuan ibu tentang MP-ASI pada bayi usia 6-12 bulan di wilayah Puskesmas Binjai Estate frekuensi tertinggi dengan pengetahuan baik sebanyak frekuensi tertinggi berpengetahuan baik sebanyak 25 responden (59,5%), pengetahuan cukup sebanyak 12 responden (28,6%), dan frekuensi terendah berpengetahuan kurang sebanyak 5 responden (24%). Sikap ibu tentang MP-ASI pada bayi usia 6-12 bulan frekuensi tertinggi positif sebanyak 30 responden (71,4%) dan negatif sebanyak 12 responden (28,6%). Jadi dapat disimpulkan bahwa hubungan pengetahuan dengan sikap ib tentang pemberian makanan pendamping ASI (MP-ASI) di Puskesmas Binjai Estate memiliki pengetahuan yang baik dan sikap yang positif. Maka dari itu diharapkan pada seluruh ibu-ibu dapat memberikan MP-ASI pada bayi mereka setelah usia 6 bulan
TINGKAT PENGETAHUAN LANSIA TENTANG ASAM URAT PADA LANSIA DI PUSKESMAS BINJAI ESTATE TAHUN 2020 Siregar, Ilham Syahputra
JURNAL HEALTH REPRODUCTIVE Vol 6 No 1 (2021): Jurnal Health Reproductive
Publisher : UNIVERSITAS SARI MUTIARA INDONESIA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51544/jrh.v6i1.2126

Abstract

Uric acid or gouty arthritis is the result of the final metabolism of purines, which are a component of nucleic acids found in the nucleus of body cells. Increased levels of uric acid can cause disturbances in the human body such as aches and pains in the joints and are often accompanied by extreme pain for the sufferer. The purpose of this study was to determine the extent of the elderly's knowledge of gout at the Binjai Estate Health Center. This research was carried out with a descriptive type of research and using a total sampling technique, a sample of 35 respondents covering age, education, and occupation. Data were collected from respondents using a questionnaire containing questions about gout. The data is then presented in the form of a frequency distribution table using the formula P = f/n x 100%. The results of the percentage and scoring of the research are interpreted using the good category 79% - 100%, the sufficient category 56% - 78%, and the less category <56%. From the results of research conducted by researchers regarding the description of respondents' knowledge about gout with the majority of respondents with less knowledge as many as 13 respondents (37%). It is necessary to increase the knowledge of the elderly about gout from direct or indirect information so that the knowledge of the elderly increases and is better.
DIET TINGGI PURIN DENGAN KEJADIAN PENYAKIT GOUT ARTRITIS PADA MASYARAKAT SEI LIMBAT Suarni, Leny; Handayani, Irma; Siregar, Ilham Syahputra; Wahyuni, Sri
Journal of Public Health Science Vol. 1 No. 2 (2024): Juni
Publisher : Yayasan Nuraini Ibrahim Mandiri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59407/jophs.v1i2.980

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sejauh mana hubungan antara konsumsi diet tinggi purin dengan kejadian Gout artritis. Penelitian ini menggunakan desain korelasi dengan pendekatan cross sectional. Metode pengambilan sampel dilakukan dengan total sampling, melibatkan 41 responden yang merupakan seluruh populasi yang ada. Hasil penelitian menunjukkan bahwa mayoritas responden (46,3%) mengonsumsi diet tinggi purin kadang-kadang, diikuti oleh responden yang mengonsumsi sering (36,6%) dan jarang (17,1%). Dari hasil tersebut, 58,5% dari responden memiliki hasil positif untuk penyakit Gout artritis, sementara 41,5% memiliki hasil negatif. Analisis statistik menggunakan uji Chi Square menunjukkan adanya hubungan yang signifikan antara diet tinggi purin dengan kejadian Gout artritis (Asymp.Sig. = 0,028 < 0,05). Hasil ini mengindikasikan bahwa hipotesis nol (HO) dapat ditolak, sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan antara diet tinggi purin dengan kejadian Gout artritis pada masyarakat Sei Limbat. Simpulan, bagwa pentingnya kesadaran masyarakat untuk mengatur pola makan sehat, terutama untuk mengurangi risiko Gout artritis. Penyuluhan tentang diet yang sehat menjadi krusial, terutama bagi populasi lanjut usia di Sei Limbat, untuk mencegah dan mengelola kondisi ini dengan lebih baik. Kata Kunci: Diet Tinggi Purin, Kejadian Gout Artritis
Hubungan Dukungan Keluarga Dengan Kepatuhan Diet Pada Penderita Diabetes Melitus Tipe 2 Di Puskesmas Medan Sunggal 2024 Handayani, Irma; Siregar, Ilham Syahputra; Siregar, Putri Awdes
Jurnal Maternitas Kebidanan Vol. 9 No. 2 (2024): Jurnal Maternitas Kebidanan
Publisher : Universitas Prima Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Diabetes mellitus is a chronic metabolic disorder caused by blood sugar levels exceeding normal limits, namely temporary blood sugar levels equal to or more than 200 mg/dl and fasting blood sugar levels above or equal to 126 mg/dl. Type 2 diabetes mellitus is the most common type. Type 2 Diabetes Mellitus occurs due to progressive damage to the pancreatic β cells which causes the body to be unable to produce insulin and rejects the effects of insulin which is needed as an energy source for the body. One of the complications of diabetes mellitus is a decrease in bone density. The aim of this study was to determine the relationship between family support and dietary compliance in type 2 diabetes mellitus patients at the Medan Sunggal Community Health Center. This research uses quantitative research methods with a correlational design and a cross-sectional research design. The research population was all Type 2 Diabetes Mellitus clients at the Medan Sunggal Community Health Center and samples taken were 23 Type 2 Diabetes Mellitus sufferers taken using the Accidental sampling technique. The independent variable of the research is family support, the dependent variable is adherence to the Type 2 Diabetes Mellitus diet. The results of the study show that there is a significant relationship between family support and diet adherence. It is known that the correlation coefficient is 0.450, which means that the level of strength of the correlation/relationship is that the relationship is quite strong. It is hoped that the community health center will increase education for families to provide support to Diabetes Mellitus 2 sufferers about adhering to the Diabetes Mellitus diet. Key words: Family support, diet compliance, Type 2 diabetes mellitus