Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

INTEGRASI METODE KANO DENGAN QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT UNTUK MENINGKATKAN MUTU PELAYANAN HOTEL Dara Muthia Herda; Sugih Arto Pujangkoro; Rosnani Ginting
Jurnal Teknik Industri USU Vol 3, No 4 (2013): Jurnal Teknik Industri USU
Publisher : Departemen Teknik Industri Universitas Sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (494.752 KB)

Abstract

Persaingan antar hotel yang terjadi pada saat ini dalam memperebutkan pelanggansangat tinggi. Selain itu, ditambah dengan keluhan yang dirasakan pelanggan dari pelayananHotel ABC membuat pelanggan menjadi kurang puas terhadap pelayanan yang diberikan.Keluhan tersebut antara lain: lambatnya respon karyawan didalam melayani permintaanpelanggan, kurangnya inovasi menu makanan yang disediakan, air conditioner yang kurangdingin, air panas yang tidak berfungsi maksimal, dan kualitas air yang kurang jernih. Keluhantersebut membuat terjadinya penurunan jumlah pelanggan pada bulan Januari-Maret 2013sehingga posisi dari Hotel ABC berada pada peringkat kelima dari Hotel Internasional lainnyayang ada di Kota Medan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keinginan dari pelangganserta menyusun prioritas perbaikan kualitas pelayanan yang seharusnya diberikan kepadapelanggan hotel ABC. Pendekatan awal yang dilakukan yaitu dengan metode Kano. MetodeKano digunakan untuk mengkategorikan atribut pelayanan berdasarkan kategori Kano danmetode Quality Function Deployment (QFD) untuk menerjemahkan keinginan pelanggan yangdihubungkan dengan karakteristik pelayanan menurut penilaian pihak manajemen hotel.Berdasarkan hasil pendekatan yang dilakukan dengan metode Kano diperoleh 9 variabelkeinginan pelanggan yang telah terkategori sesuai dengan kategori Kano yaitu must be, onedimensional, dan attractive. Hasil pengkategorian atribut dengan Kano menunjukkan bahwamasih terdapat atribut yang terkategori must be dan one dimensional, artinya masih perlubentuk perbaikan dari pihak manajemen hotel. Dari hasil QFD diketahui bahwa variabel“kemampuan karyawan” menjadi prioritas pertama dalam upaya perbaikan dengan nilaitingkat kepentingan tertinggi yakni 4,83%.
OPTIMISASI PROSES MANUFAKTUR MENGGUNAKAN DFMA PADA PT. XYZ Rosnani Ginting; M. Ghassan Fattah
Jurnal Sistem Teknik Industri Vol. 21 No. 1 (2019): JSTI Volume 21 Number 1 Januari 2019
Publisher : TALENTA Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (843.752 KB) | DOI: 10.32734/jsti.v21i1.902

Abstract

Optimisasi adalah sebuah metode yang dinamis karena terus berubah untuk proses-proses yang berbeda maka sebuah pendekatan aplikatif diperlukan untuk mendapatkan pengertian yang lebih baik tentang optimisasi. PT. XYZ adalah sebuah perusahaan yang berbasis di Medan-Indonesia yang memproduksi produk-produk sanitary ware, produk yang paling banyak di produksi adalah kloset jongkok tipe E yang akan dibahas dalam jurnal ini. DFMA digunakan dengan mempertimbangkan masukan dari QFD level 2 yang didapat dari studi literatur lalu proses perancangan ulang dilakukan perancangan ulang produk, material selection, dan perbaikan peta kerja operation process chart. Hasil yang didapat dari desain porudk baru adalah pengurangan kebuhutuhan material sebanyak 78% dan pengurangan operasi sebanyak 22%.
Integrated Value Engineering with QFD and DFA as Product Design and Development Techniques: Literature Review Handa Rivaldi Husal; Rosnani Ginting; Anizar Anizar
Jurnal Sistem Teknik Industri Vol. 26 No. 1 (2024): JSTI Volume 26 Number 1 January 2024
Publisher : TALENTA Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32734/jsti.v26i1.11901

Abstract

Value engineering is an organized, rigorous strategy that assesses the performance, noise, quality, safety, and compatibility of systems, outfits, installations, services, and inventories to deliver necessary functionalities at the lowest life cycle cost. Eliminating unnecessary expenses from design, testing, production, operations, procedures, accounting, conservation, and other areas is the best course of action. The purpose of the paper's initial investigation was to list the drawbacks of value engineering in product creation. These transgressions highlight the necessity for alternative methods when implementing value engineering techniques. To address critical inverse issues throughout the process, from the stage of product demand analysis to product design, product, and operation, value engineering is combined with various engineering methods. The results demonstrate that there are distinct paths in which the benefit of integration engineering using QFD or DFA may be used. Even so, this integration is providing a better option for the planning of products or services through a process that not only means providing a better value for client satisfaction but also lowers expenses, shortening development times, and reducing the need for rework conditions—all without compromising performance, reducing anxiety, or lowering the quality of the final product.