Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Pemanfaatan Instagram dalam Meningkatkan Branding Kue Balok Brownies Ki Raden Herlina, Rita; Permana, Renaldi; Susana, Eli; Alfianty, Muthia
Jurnal Pariwisata Indonesia Vol 2 No 2 (2020): Jurnal ALTASIA (Edisi Khusus) - Acceptance
Publisher : Program Studi Pariwisata - Universitas Internasional Batam

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (17.293 KB)

Abstract

Upaya meningkatkan branding adalah salah satunya dapat dilakukan melalui pemanfaatan instagram, khususnya bagi produsen kue balok brownies Ki Raden sebagai produk yang baru berdiri perlu upaya keras dalam meningkatkan branding, hal ini lah yang melatarbelakangi penelitian ini dengan tema pemanfaatan instagram dalam meningkatkan branding kue balok brownies Ki Raden. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana owner dan tim manajemen Ki Raden memanfaatkan instagram sebagai media untuk meningkatkan branding. Metode penelitian ini dipaparkan secara deskriptif kualitatif. Penulis menggunakan teknik pengumpulan data berupa wawancara dan observasi. Pengumpulan data melibatkan owner dan tim manajemen Ki Raden. Lokasi pengambilan data secara langsung di tempat produksi yaitu di jalan Terusan Gatot Subroto Kota Bandung. Hasil yang diperoleh dari penelitian ini adalah owner dan tim manajemen Ki Raden memanfaatkan instagram untuk meningkatkan branding dengan menjadikannya sebagai galeri portofolio mereka yang berisikan foto dan video tentang kue balok brownies Ki Raden. Selain itu juga dengan memanfaatkan fitur-fitur yang ada di instagram seperti instastory, highlight, hashtag, slide photo, dan pengaturan feeds. Disimpulkan bahwa owner dan tim manajemen Ki Raden memanfaatkan instagram untuk meningkatkan  branding karena fasilitas dan fitur nya dapat membangun sebuah merek menjadi lebih dikenal luas, memiliki  keunggulan sendiri dan kekhasan sebagai pembeda di antara produk serupa lainnya.
MODEL PEMBENTUKAN CITRA POLITIK BEDAS DADANG SUPRIATNA Permana, Renaldi
Jurnal Digital Media dan Relationship Vol 6 No 2 (2024): Jurnal Digital Media & Relationship
Publisher : LPPM Universitas Adhirajasa Reswara Sanjaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51977/jdigital.v6i2.1984

Abstract

Pembentukan citra politik merupakan bagian dari komunikasi politik, dilakukan secara persuasif untuk memperluas jaringan wilayah harapan antara kandidat dengan pemilih. Kontestan politik, baik dari figur yang dikenal publik sebagai orang bersih maupun orang bermasalah, sama-sama menginginkan citra politik positif untuk memengaruhi pemilih, karena citra telah menjadi faktor paling menentukan sukses tidaknya sebuah perjalanan kampanye. Dalam Pemilihan Bupati (Pilbup) Kabupaten Bandung 2020, terdapat nama Dadang Supriatna yang digandeng artis ternama Sahrul Gunawan, bahkan akhirnya pasangan ini menjadi pemenang. Munculnya nama Dadang Supriatna dengan citra politik BEDAS akhirnya memutus kekuasaan yang sudah puluhan tahun di Kabupaten Bandung. Citra politik bedas membawa harapan baru bagi masyarakat, ditambah kehadiran sosok Sahrul Gunawan, sehingga citra politik BEDAS pada saat Pilkada Kabupaten Bandung begitu kuat. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan studi kasus dan paradigma kontruktivis. Penelitian dilakukan di Kabupaten Bandung. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara wawancara dan dokumentasi. Untuk analisis data, penerapannya dilakukan dalam tiga alur kegiatan, yaitu reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan atau verifikasi. Hasil penelitian menunjukan model pembentukan citra politik BEDAS Dadang Supriatna dalam Pemilihan Bupati Kabupaten Bandung 2020 berjalan dengan baik sesuai harapan. Citra politik BEDAS Dadang supriatna mempunyai arti sebagai kekuatan yang sangat besar untuk meyakinkan masyarakat agar memilih mereka. Perencanaan dalam pembentukan citra politik menggunakan model kampanye PR yang meliputi identifikasi, legitimasi, partisipasi, penetrasi dan distribusi, terbukti kemenangan Dadang Supriatna – Syahrul Gunawan memperoleh hasil suara lebih dari 50%. 3. Pembentukan citra politik BEDAS Dadang Supriatna penting, karena modal utama dalam kampanye salah satu nya citra politik dari sosok paslon seperti Dadang – Sahrul yang kemudian diperkuat dengan slogan BEDAS sehingga menarik simpati masyarakat untuk memilih.
MODEL PEMBENTUKAN CITRA POLITIK BEDAS DADANG SUPRIATNA: (Studi Kasus Pada Pemilihan Bupati Kabupaten Bandung 2020) Permana, Renaldi
Jurnal Digital Media dan Relationship Vol. 6 No. 2 (2024): Jurnal Digital Media & Relationship
Publisher : LPPM Universitas Adhirajasa Reswara Sanjaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51977/jdigital.v6i2.1984

Abstract

Pembentukan citra politik merupakan bagian dari komunikasi politik, dilakukan secara persuasif untuk memperluas jaringan wilayah harapan antara kandidat dengan pemilih. Kontestan politik, baik dari figur yang dikenal publik sebagai orang bersih maupun orang bermasalah, sama-sama menginginkan citra politik positif untuk memengaruhi pemilih, karena citra telah menjadi faktor paling menentukan sukses tidaknya sebuah perjalanan kampanye. Dalam Pemilihan Bupati (Pilbup) Kabupaten Bandung 2020, terdapat nama Dadang Supriatna yang digandeng artis ternama Sahrul Gunawan, bahkan akhirnya pasangan ini menjadi pemenang. Munculnya nama Dadang Supriatna dengan citra politik BEDAS akhirnya memutus kekuasaan yang sudah puluhan tahun di Kabupaten Bandung. Citra politik bedas membawa harapan baru bagi masyarakat, ditambah kehadiran sosok Sahrul Gunawan, sehingga citra politik BEDAS pada saat Pilkada Kabupaten Bandung begitu kuat. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan studi kasus dan paradigma kontruktivis. Penelitian dilakukan di Kabupaten Bandung. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara wawancara dan dokumentasi. Untuk analisis data, penerapannya dilakukan dalam tiga alur kegiatan, yaitu reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan atau verifikasi. Hasil penelitian menunjukan model pembentukan citra politik BEDAS Dadang Supriatna dalam Pemilihan Bupati Kabupaten Bandung 2020 berjalan dengan baik sesuai harapan. Citra politik BEDAS Dadang supriatna mempunyai arti sebagai kekuatan yang sangat besar untuk meyakinkan masyarakat agar memilih mereka. Perencanaan dalam pembentukan citra politik menggunakan model kampanye PR yang meliputi identifikasi, legitimasi, partisipasi, penetrasi dan distribusi, terbukti kemenangan Dadang Supriatna – Syahrul Gunawan memperoleh hasil suara lebih dari 50%. 3. Pembentukan citra politik BEDAS Dadang Supriatna penting, karena modal utama dalam kampanye salah satu nya citra politik dari sosok paslon seperti Dadang – Sahrul yang kemudian diperkuat dengan slogan BEDAS sehingga menarik simpati masyarakat untuk memilih.
makna simbolik beluk dalam tradisi masyarakat sunda: pemaknaan dari simbolik tradisi 'beluk' dalam masyarakat sunda Suhadi, Mahardiansyah; Permana, Renaldi; Permana, Satria Yuda
INTELEKTUAL ( E-Journal Administrasi Publik dan Ilmu Komunikasi ) Vol 12 No 2 (2025): Jurnal Intelektual: Jurnal Administrasi Publik dan Ilmu Komunikasi
Publisher : Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Bhayangkara Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55499/intelektual.v12i2.1567

Abstract

Beluk is a traditional form of vocal art that thrives within the cultural life of the Sundanese people, particularly in the Priangan region of West Java, Indonesia. As an oral performance art, beluk functions not only as entertainment but also as a medium that conveys symbolic meanings reflecting the worldview, value systems, and social structure of Sundanese society. This study aims to explore the symbolic meanings embedded in the practice of beluk, including its performance elements, lyrics, vocal intonation, and the socio-cultural contexts in which it is performed. Using a qualitative approach and grounded in the theory of symbolic interactionism, this research examines how symbols within beluk are interpreted by the community, and how these meanings are constructed, maintained, and transmitted through social interaction. The findings reveal that beluk contains cultural symbols that represent values of harmony with nature, moral integrity, spirituality, and reverence for ancestors. These symbols are internalized through oral cultural transmission and play a crucial role in preserving the cultural identity of the Sundanese people. Thus, beluk serves not merely as an artistic expression, but also as a communicative vehicle for cultural values that strengthens social cohesion and the continuity of tradition within Sundanese society.