This research examines the moral degradation among Indonesian teenagers, especially Christian students in South Tangerang Christian High School. Although Indonesia is known for its natural wealth and the friendliness of its people, various criminal acts such as violence, drug abuse, free sex, corruption, and juvenile crime continue to increase. Data shows a significant increase in juvenile criminal behavior from 695 cases in 2011 to 1,434 cases in 2018. This research is field and library research with a regression approach to investigate the influence between self-concept, emotional intelligence, and adolescent morale. The research sample consisted of 100 private high school students in South Tangerang City who were selected using simple random sampling technique. Data analysis was conducted using multiple linear regression. The results showed that the influence of the self-concept variable on the morale of naradidik had a regression coefficient of 0.698 and a significance of 0.000, showing a significant effect with a calculated t value of 8.425 greater than the t table of 1.975. The influence of the emotional intelligence variable on the morals of naradidik has a regression coefficient of 0.278 and a significance of 0.000, showing a significant effect with a t value of 3.991 greater than the t table 1.975. The results of the F test showed a calculated f value of 82.241 and a significance of 0.000, indicating that self-concept and emotional intelligence have a simultaneous effect on the morals of student. The findings highlight the importance of the role of parents and the school environment in shaping adolescents' morals, as well as how self-concept and emotional intelligence contribute to their moral behavior. This research underscores the importance of synergy between home and school education and the need to strengthen moral education in the school curriculum to address the morality issues faced by Indonesia's youth. Contribution: This research contributes the significant impact of self-concept and emotional intelligence on the moral behavior of Christian high school students in South Tangerang. It emphasizes the importance of positive self-concept, emotional intelligence, and the synergy between family and school in shaping adolescent morals. Penelitian ini mengkaji degradasi moral di kalangan remaja Indonesia, khususnya pelajar Kristen di SMA Kristen Tangerang Selatan. Meskipun Indonesia dikenal karena kekayaan alam dan keramahan penduduknya, berbagai tindakan kriminal seperti kekerasan, penyalahgunaan obat, seks bebas, korupsi, dan kejahatan remaja terus meningkat. Data menunjukkan peningkatan signifikan dalam perilaku kriminal remaja dari 695 kasus pada 2011 menjadi 1.434 kasus pada 2018. Penelitian adalah penelitian Lapangan dan Pustaka menggunakan pendekatan pengumpulan dan analisis data pendekataan kuantitatif dengan Regresi untuk menyelidiki pengaruh antara konsep diri, kecerdasan emosional, dan moral naradidik. Populasi SMA di Tangerang Selatan, sampel penelitian terdiri dari 100 peserta didik yang dipilih menggunakan teknik simple random sampling. Analisis data dilakukan menggunakan regresi linier berganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengaruh variabel konsep diri terhadap moral naradidik memiliki koefisien regresi 0,698 dan signifikansi 0,000, menunjukkan pengaruh signifikan dengan nilai t hitung 8,425 lebih besar dari t tabel 1,975. Pengaruh variabel kecerdasan emosional terhadap moral naradidik memiliki koefisien regresi 0,278 dan signifikansi 0,000, menunjukkan pengaruh signifikan dengan nilai t hitung 3,991 lebih besar dari t tabel 1,975. Hasil uji F menunjukkan nilai f hitung 82,241 dan signifikansi 0,000, yang mengindikasikan bahwa konsep diri dan kecerdasan emosional berpengaruh simultan terhadap moral naradidik. Temuan menyoroti pentingnya peran orang tua dan lingkungan sekolah dalam membentuk moral remaja, serta bagaimana konsep diri dan kecerdasan emosional berkontribusi terhadap perilaku moral naradidik. Penelitian ini menggaris-bawahi pentingnya sinergi antara pendidikan di rumah dan sekolah serta perlunya memperkuat pendidikan moral dalam kurikulum sekolah untuk mengatasi masalah moralitas yang dihadapi oleh generasi muda Indonesia. Kontribusi: Penelitian ini berkontribusi menunjukkan pengaruh signifikan konsep diri dan kecerdasan emosional terhadap perilaku moral siswa SMA Kristen di Tangerang Selatan. Penelitian ini menekankan pentingnya konsep diri yang positif, kecerdasan emosional, dan sinergi antara keluarga dan sekolah dalam membentuk moral remaja.