Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search

Hubungan Lama Operasi Dengan Hipotermi Pada Pasien Pascaoperasi General Anastesi di Ruang Pemulihan Kamar Operasi RS TK.II Moh Ridwan Meuraksa Wulandari, Retno; Aprisunadi, Aprisunadi; Susanti, Fajar; Kalsum, Umi
JURNAL BIDANG ILMU KESEHATAN Vol 14, No 2 (2024): Jurnal Bidang Ilmu Kesehatan
Publisher : Universitas Respati Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52643/jbik.v14i2.4452

Abstract

Anestesi umum dianggap sebagai prosedur paling aman karena memerlukan intervensi bedah. Hipotermia merupakan komplikasi pasca anestesi yang umum terjadi di ruang pemulihan setelah anestesi umum dan lokal. Tujuan penelitian ini adalah untuk Hubungan Lama Operasi Dengan Hipotermi Pada Pasien Pascaoperasi General Anastesi Di Ruang Pemulihan Kamar Operasi Rumah Sakit TK II Moh Ridwan Meuraksa. Metode penelitian yang digunakan adalah kuantitatif dan desain penelitian menggunakan deskriptif korelasi dengan pendekatan cross-sectional. Kuesioner digunakan untuk pengumpulan data dan diuji validitasnya sebelum digunakan. Sampel penelitian ini berjumlah 102 responden dengan teknik pengambilan sampel menggunakan purposive sampling. Uji chi-square digunakan untuk analisis data. Hasil penelitian ini menunjukkan nilai p-value 0,000 yang artinya
Pengaruh Tindakan Penghisapan Lendir Endotracheal Tube (ETT) Terhadap Kadar Saturasi Oksigen Pada Pasien di Ruang Icu RS Bhayangkara TK. I Pusdokkes Polri Jakarta Aprisunadi, Aprisunadi; Indriayani, Iis; Nugraha, Agung Tri; Hadisaputra, Sugeng; Mieryunani, Selly
JURNAL BIDANG ILMU KESEHATAN Vol 14, No 1 (2024): Jurnal Bidang Ilmu Kesehatan
Publisher : Universitas Respati Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52643/jbik.v14i1.4178

Abstract

Gagal napas merupakan penyebab angka kematian yang tinggi di instalasi perawatan intensive. Cara mengatasi sumbatan jalan napas yaitu dengan melakukan pemasangan intubasi Endotracheal Tube (ETT). Penghisapan Lendir (Suction) merupakan tindakan yang bertujuan menjaga kepatenan jalan napas serta mencegah terjadinya infeksi bakteri akibat penumpukan sekret berlebih di Endotracheal Tube (ETT). Tujuan penelitian ini mengetahui pengaruh tindakan penghisapan lendir endotracheal tube (ETT) terhadap kadar saturasi oksigen di ruang ICU RS Bhayangkara Tk. I Pusdokkes Polri. Metode penelitian ini bersifat kuantitatif, desain penelitian eksperimen yang digunakan adalah praeksperimen dengan pendekatan one group pretest posttest. Pengumpulan data menggunakan lembar observasi pemantauan kadar saturasi oksigen, populasi penelitian ini adalah semua pasien yang terpasang ETT dan sampel sebanyak 17 orang. Analisa data yang digunakan analisa uji t (paired sample t-test). Hasil analisis univariat menunjukkan kadar saturasi oksigen dengan kategori hipoksia sebanyak 14 responden (82,4%), sedangkan setelah dilakukan tindakan penghisapan lendir saturasi oksigen normal sebanyak 10 responden (58,8%). Hasil uji statistic menyatakan terdapat adanya pengaruh kadar saturasi oksigen setelah dilakukan tindakan penghisapan lendir ETT dengan p value 0,005. Berdasarkan temuan tersebut, diharapkan kepada perawat dapat meningkatkan pengetahuan tentang tindakan penghisapan lendir ETT sehingga dapat mengurangi angka kematian pasien akibat gagal napas di ruang ICU.
HUBUNGAN PENGETAHUAN DENGAN KEPATUHAN PERAWAT DALAM MELAKSANAKAN STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL PENCEGAHAN RISIKO JATUH Aprisunadi, Aprisunadi; Bernanda, Thessalonika; Ifadah, Erlin; Kalsum, Umi
Jurnal Persatuan Perawat Nasional Indonesia (JPPNI) Vol 8, No 2 (2023)
Publisher : Persatuan Perawat Nasional Indonesia (JPPNI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32419/jppni.v8i2.448

Abstract

Kejadian pasien jatuh di rumah sakit mengakibatkan  cidera seperti fraktur, subdural hematoma atau perdarahan yang dapat menyebabkan kematian. Penilaian risiko jatuh harus dilakukan untuk menghindari kejadian tersebut. Tujuan: mengetahui hubungan pengetahuan perawat tentangStandar Prosedur Operasional (SPO) pencegahan risiko jatuh dengan kepatuhan perawat dalam pelaksanaan SPO pencegahan risiko jatuh di ruang Intensve Care Unit (ICU) RS. Bhayangkara Tk. 1 Raden Said Sukanto Jakarta. Metode: Desain penelitian menggunakan penelitian descriptive analytic dengan pendekatan cross sectional.  Pengambilan data dilakukan pada bulan Januari 2022.  Instrumen menggunakan SPO risiko jatuh dan kuesioner kepatuhan perawat dalam pelaksanaan risiko jatuh.  Data dianalisis dengan menggunakan analisis univariat dan bivariat. Hasil: responden berusia 25-35 tahun sebanyak 39 responden (60%) dengan jenis kelamin perempuan sebanyak 44 responden (67,7%) dan lama bekerja  1-5 tahun sebanyak 47responden (72,3%), pengetahuan perawat tentang SPO baik sebanyak 35 responden (53,8%) dan kepatuhan perawat dalam pelaksanaan SPO patuh sebanyak 40 responden (61,5%). Ada  hubungan antara pengetahuan perawat tentang SPO pencegahan risiko jatuh dengan kepatuhan perawat dalam pelaksanaan SPO pencegahan risiko jatuh dengan nilai p 0,011. Diskusi: Hasil penelitian membuktikan pentingnya kepatuhan perawat menggunakan SPO sebagai dasar dalam melakukan tahap-tahap pencegahan risiko jatuh.  Selain mengutamakan keselamatan pasien, kepatuhan perawat juga secara tidak langsung melindungi perawat sendiri dari masalah kode etik keperawatan. Kesimpulan: SPO pencegahan risiko jatuh wajib dipatuhi oleh perawat sebagai upaya untuk keselamatan pasien dan keamanan perawat dalam melakukan tindakan keperawatan.Kata Kunci : Kepatuhan, pengetahuan,  perawat,  risiko  jatuh Correlation Between Knowledge and Nurse Compliance in Implementing the Standard Operating Procedure for Fall Risk Prevention ABSTRACTPatient falls in hospitals can result in injuries such as fractures, subdural hematoma, or bleeding that can lead to death. Fall risk assessment must be carried out to prevent such incidents. Objective: To identify the correlation between nurses' knowledge of the Standard Operating Procedure (SOP) for fall risk prevention and their compliance in implementing the SOP for fall risk prevention in the Intensive Care Unit (ICU) of Raden Said Sukanto Police Hospital Jakarta. Methods: The research employed descriptive-analytic research with a cross-sectional approach. Data were collected in January 2022. The instruments included the fall risk SOP and a questionnaire on nurse compliance in implementing fall risk prevention. Data were analyzed using univariate and bivariate analysis. Results:  A total of 39 respondents (60%) were aged 25-35 years, 44 respondents (67.7%) were female, 47 respondents (72.3%) had 1-5 years of work experience, 35 respondents (53.8%) hadknowledge of the SOP for fall prevention, and 40 respondents (61.5%) was compliant in implementing the SOP. There was a correlation between nurses' knowledge of the SOP for fall risk prevention and nurse compliance in implementing the SOP for fall risk prevention, with a p-value of 0.011. Discussion: The research results demonstrate the importance of nurse compliance in using the SOP as a basis for implementing fall risk prevention steps. In addition to prioritizing patient safety, nurse compliance indirectly protects nurses themselves from nursing ethical issues. Conclusion: Compliance with the SOP for fall risk prevention is mandatory for nurses to ensure patient and nurse safety in performing nursing actions.Keywords: Compliance, fall risk, knowledge, nurse
Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) Melalui Pendekatan Asuhan Keperawatan Komunitas di SMK Citra Darma Tahun 2023 Samsuni, Samsuni; Aprisunadi, Aprisunadi; Susanti, Fajar; Ifadah, Erlin
Jurnal Pelayanan dan Pengabdian Kesehatan untuk Masyarakat Vol 1, No 3 (2023): Jurnal Pelayanan dan Pengabdian Kesehatan untuk Masyarakat
Publisher : Universitas Respati Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52643/jppkm.v1i3.3787

Abstract

Remaja merupakan generasi penerus bangsa yang harus di jaga, sikap dan perilaku remaja di sekolah-sekolah masih belum menunjukkan peningkatan yang baik dalam derajat kesehatannya bahkan semakin menurun tangkalnya terhadap pengaruh buruk, adanya prilaku berpacaran hingga seks bebas. Intervensi yang efektif untuk meningkatkan daya tangkal pada remaja adalah pendidikan kesehatan secara interaktif dan melibatkan kelompok sebaya. Tujuan dari studi ini adalah memberikan gambaran dan pengaruh Implementasi Edisi Kelompok Sebaya sebagai bentuk intervensi keperawatan komunitas pada remaja. Pelaksanaan intervensi Edisi Kelompok Sebaya dilakukan di komunitas khususnya di setting sekolah melibatkan 65 siswa. Hasil evaluasi menunjukan terjadi peningkatan rata-rata pengetahuan, sikap, dan keterampilan mengenai cara mencegah prilaku seks bebas. Setelah di analisis lebih lanjut didapatkan hasil yaitu terdapat perbedaan yang signifikan pada pengetahuan, sikap, dan keterampilan sebelum dan sesudah intervensi (p=0,001). Intervensi Edisi Kelompok Sebaya efektif untuk meningkatkan pengethuan, sikap, dan keterampilan mengenai pencegahan seks bebas. Intervensi ini dapat diterapkan sebagai bentuk layanan kesehatan yang diberikan kepada remaja maupun sekolah dalam meningkatkan pencegahan seks bebas. Kata kunci: Remaja, Seks bebas, Intervensi Keperawatan Komunitas, Edisi Kelompok Sebaya
Hubungan Asuhan Keperawatan Ortopedi dengan Tingkat Kepuasan Pasien di RSU Adhyaksa Maliki, Maliki; Aprisunadi, Aprisunadi; Susanti, Fajar; Kalsum, Umi
Jurnal Persatuan Perawat Nasional Indonesia (JPPNI) Vol 9, No 1 (2024)
Publisher : Persatuan Perawat Nasional Indonesia (JPPNI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32419/jppni.v9i1.565

Abstract

Gangguan muskuloskeletal merupakan penyebab kecacatan paling umum nomor dua di dunia. Di RSU Adhyaksa gangguan muskuloskeletal banyak terjadi mulai dari kasus anak, dewasa hingga lansia. Berdasarkan hal tersebut, asuhan keperawatan ortopedi yang diberikan harus sesuai dengan standar sehingga akan dapat meningkatkan pelayanan yang diberikan. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan asuhan keperawatan ortopedi dengan tingkat kepuasan pasien di RSU Adhyaksa. Metode: metode penelitian ini bersifat kuantitatif, desain penelitian menggunakan deskriptif korelatif dengan pendekatan cross-sectional. Pengumpulan data menggunakan kuesioner yang sudah dilakukan uji validitas sebelum digunakan. Sampel penelitian ini sebanyak 65 responden dengan teknik pengambilan sampel menggunakan total sampling. Analisis data menggunakan uji chi square. Hasil: Diketahui terdapat 87,7% pasien mempersepsikan asuhan keperawatan ortopedi telah dilaksanakan dengan baik serta 86,6% pasien menyatakan puas terhadap layanan yang diberikan. Pada analisis lanjut disimpulkan bahwa terdapat hubungan yang bermakna antara asuhan keperawatan ortopedi dengan kepuasan pasien ortopedi (p: 0,001, α: 0,05). Asuhan keperawatan oropedi yang baik berpeluang 22 kali terhadap kepuasan pasien dibanding asuhan keperawatan yang kurang baik (95% CI OR: 3,82; 127,78). Diskusi: Penelitian ini mendukung temuan penelitian lain yang menyatakan bahwa asuhan keperawatan yang baik akan meningkatkan kepuasan pasien terhadap mutu layanan keperawatan. Pelayanan yang baik akan membuat pasien merasa puas terhadap asuhan keperawatan yang diberikan. Kesimpulan: Penelitian ini menyimpulkan adanya hubungan yang bermakna antara asuhan keperawatan ortopedi dengan Tingkat kepuasan pasien. Penelitian ini merekomendasikan bahwa dibutuhkan penelitian lanjutan dengan desain intervensi berkaitan dengan peningkatan mutu asuhan keperawatan sehingga kepuasan pasien dapat semakin meningkat.Kata Kunci: asuhan keperawatan ortopedi, kepuasan pasien, perawat Correlation Between Orthopedic Nursing Care and Patient Satisfaction Levels at Adhyaksa General Hospital ABSTRACT Musculoskeletal disorders are the second most common cause of disability worldwide. At Adhyaksa General Hospital, these disorders frequently occur across age groups, from children to the elderly. Based on this, orthopedic nursing care provided should align with standards to enhance service quality. Objective: To identify the correlation between orthopedic nursing care and patient satisfaction levels at Adhyaksa General Hospital. Methods: This quantitative study used a descriptive correlational design with a cross-sectional approach. Data were collected using a validated questionnaire. The sample comprised 65 respondents selected through total sampling. Data analysis was conducted using the chi-square test. Results: The findings indicate that 87.7% of patients perceive orthopedic nursing care as well-executed, and 86.6% report satisfaction with the services provided. Further analysis concluded a significant correlation between orthopedic nursing care and orthopedic patient satisfaction (p: 0.001, α: 0.05). High-quality orthopedic nursing care was found to increase the likelihood of patient satisfaction by 22 times compared to lower-quality care (95% CI OR: 3.82; 127.78). Discussion: This study supports previous findings, indicating that good nursing care enhances patient satisfaction with the quality of nursing services, as positive care experiences contribute to patient satisfaction. Conclusion: The study concludes a significant correlation between orthopedic nursing care and patient satisfaction levels. It recommends further research with an intervention design focused on improving nursing care quality to further enhance patient satisfaction.Keywords: Orthopedic Nursing Care, Patient Satisfaction, Nurse
HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN KEPATUHAN PEMBATASAN CAIRAN PADA PASIEN CKD HEMODIALISIS DI RS PUSDOKKES POLRI Teguhandany, Fefyayu; Aprisunadi, Aprisunadi; Jamiatun, Jamiatun; Susanti, Fajar
Jurnal Persatuan Perawat Nasional Indonesia (JPPNI) Vol 9, No 2 (2024)
Publisher : Persatuan Perawat Nasional Indonesia (JPPNI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32419/jppni.v9i2.564

Abstract

ABSTRAKKepatuhan pasien dalam pembatasan cairan dipengaruhi beberapa faktor salah satunya dukungan keluarga. Keberadaan keluarga mampu memberikan dukungan yang sangat bermakna pada pasien di saat pasien menghadapi masalah kesehatannya. Tujuan penelitian: mengetahui hubungan dukungan keluarga dengan kepatuhan pembatasan cairan pada pasien chronic kidney disease (CKD) yang menjalani hemodialisis di Rumah Sakit Bhayangkara TK. I Pusdokkes Polri. Metode: penelitian ini bersifat kuantitatif, desain penelitian menggunakan deskriptif korelatif dengan pendekatan cross sectional. Pengumpulan data menggunakan kuesioner dukungan keluarga yang sudah dilakukan uji validitas sebelum digunakan dan lembar observasi pembatasan cairan yang sudah baku. Populasi sebanyak seratus pasien dengan jumlah sampel penelitian sebanyak 88 responden yang dihitung menggunakan rumus Slovin dengan tingkat signifikansi yang digunakan 0,05. Teknik pengambilan sampel menggunakan simple random sampling. Analisis data menggunakan uji chi square. Hasil: karakteristik usia paling banyak yaitu lansia awal sebanyak 27 orang (30,7%), tingkat pendidikan paling banyak di tingkat menengah yaitu 51 orang (58,0%), pengalaman hemodialisis < 5 tahun sebanyak 59 orang (67,0%). Hasil penelitian ini juga menunjukkan dukungan keluarga pada pasien CKD yang menjalani hemodialisis sebagian besar baik yaitu sebanyak 57 (64,8%) sedangkan kepatuhan pembatasan cairan pada pasien CKD sebagian besar patuh sebanyak 61 (69,3%). Hasil uji statistik menunjukkan p-value 0,000 < α 0,05 yang artinya terdapat hubungan yang signifikan antara dukungan keluarga dengan kepatuhan pembatasan cairan pada pasien CKD yang menjalani hemodialisis di Rumah Sakit Bhayangkara TK. I Pusdokkes Polri. Kesimpulan: dukungan keluarga merupakan faktor dominan dalam memengaruhi kepatuhan pasien. Dengan dukungan keluarga yang baik, pasien akan merasa senang dan tentram dalam menghadapi dan menjalani pengobatannya. Kata Kunci: dukungan keluarga, chronic kidney disease, hemodialisis, pembatasan cairan ABSTRACTBackground: Patient compliance in complying with fluid restrictions is influenced by several factors, one of which is family support. The presence of the family is able to provide very meaningful support to the patient when the patient is facing health problems. Research Objective: to determine the relationship between family support and compliance with fluid restrictions in CKD patients undergoing hemodialysis at the Bhayangkara TK.I Pusdokkes Polri Hospital. Method: This research used descriptive correlational with a cross-sectional approach. Data were collected using a family support questionnaire which had been tested for validity before use and a standardized fluid restriction observation sheet. The sample for this study was 88 respondents with a population of 100 patients which was calculated using the Slovin formula with a significance level used of 0.05, the sampling technique used simple random sampling. Data analysis used the chi square test. Results: The results of this study showed that the most common age characteristics were early elderly, 27 people (30.7%), the highest level of education was middle, namely 51 people (58.0%), hemodialysis experience < 5 years, 59 people (67.0%). The results of this study also show that most of the family support in CKD patients undergoing hemodialysis has good family support, namely 57 (64.8%) while the majority of CKD patients comply with fluid restrictions, 61 (69.3%) according to statistical test results. This shows a p-value of 0.000 < α 0.05, which means there is a significant relationship between family support and compliance with fluid restrictions in CKD patients undergoing hemodialysis at the Bhayangkara TK.I Pusdokkes Polri Hospital. Conclusion: family support is the dominant factor in influencing patient compliance, with good family support the patient will feel happy and at ease in facing and undergoing treatment. Keywords: family support, chronic kidney disease, hemodialysis, fluid restriction
HUBUNGAN LAMA KERJA TERHADAP HARD SKILL PERAWAT DALAM MELAKSANAKAN SOP PEMASANGAN INFUS Septiyana, Septiyana; Aprisunadi, Aprisunadi; Susanti, Fajar; Ifadah, Erlin
Babul Ilmi Jurnal Ilmiah Multi Science Kesehatan Vol 16, No 2 (2024): Babul Ilmi Jurnal Ilmiah Multi Science Kesehatan
Publisher : STIKES 'Aisyiyah Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36729/bi.v16i2.1270

Abstract

Latar Belakang : Pemasangan infus merupakan salah satu prosedur penting yang harus dilakukan sesuai dengan standar operasional prosedur (SOP) untuk mencegah komplikasi seperti infeksi atau kerusakan jaringan. Namun, pelaksanaan SOP ini sering kali dipengaruhi oleh tingkat hard skill perawat, yang dapat bervariasi tergantung pada lama kerja mereka. Meskipun perawat dengan lama kerja yang lebih panjang diharapkan memiliki keterampilan yang lebih baik karena pengalaman, faktor seperti kelelahan atau kurangnya pelatihan dapat memengaruhi kualitas kinerja. Tujuan: untuk mengetahui Hubungan Lama Kerja Terhadap Hard Skill Perawat Dalam Melaksanakan SOP Pemasangan Infus Di RS X Wilayah Cibubur. Metode: Penelitian ini bersifat kuantitatif, desain penelitian menggunakan deskriptif korelatif dengan pendekatan cross sectional. Pengumpulan data menggunakan kuesioner dan lembar observasi. Sampel penelitian sebanyak 75 responden dengan teknik pengambilan sampel menggunakan total sampling. Analisa data menggunakan uji chi square. Hasil: menunjukkan p value 0,812 > α 0,05 artinya tidak terdapat hubungan yang signifikan antara lama kerja dengan hard skill perawat dalam melaksanakan SOP pemasangan infus di RS X Wilayah cibubur. Saran : dapat menjadi acuan bagi rumah sakit untuk menyusun program pelatihan atau supervisi guna meningkatkan kompetensi perawat, terutama bagi mereka dengan masa kerja yang lebih singkat. Kata kunci : Lama kerja, Hard Skill, SOP Pemasangan Infus
Progressive Muscle Relaxation Terhadap Perubahan Kadar Glukosa Darah Pada Pasien Diabetes Melitus di RS Bhayangkara TK. I Pusdokkes Polri Aprisunadi, Aprisunadi; Jamiatun, Jamiatun; Ifadah, Erlin; Kalsum, Umi; Nugraha, Agung Tri; Hidayah, Nurul
Jurnal Pelayanan dan Pengabdian Masyarakat (Pamas) Vol 9, No 3 (2025): Jurnal Pelayanan dan Pengabdian Masyarakat (PAMAS)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM Universitas Respati Indonesia)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52643/pamas.v9i3.6575

Abstract

Diabetes Mellitus (DM) is a chronic disease characterized by elevated blood glucose levels due to the body's inability to produce sufficient insulin or its inability to utilize insulin optimally. Diabetes can be managed pharmacologically or non-pharmacologically. One non-pharmacological method that has been proven effective in helping control blood sugar levels is progressive muscle relaxation therapy. This therapy is known to reduce peripheral vascular resistance and increase blood vessel elasticity. Furthermore, progressive muscle relaxation therapy also provides significant relaxation effects for DM sufferers. This community service activity was conducted at the Bhayangkara Hospital, TK.I, Pusdokkes Polri, involving 10 DM patients as participants. The activity was carried out through counseling and hands-on practice. During the progressive muscle relaxation session, patients appeared enthusiastic and participated in the exercises. Observations showed that 95% of participants were in the very good category in performing the progressive muscle relaxation technique. It is hoped that through this activity, diabetes sufferers can apply it independently at home to help control blood sugar levels. Keywords: Diabetes Mellitus, Progressive Muscle Relaxation, Blood Sugar