Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

Phonological Errors in Pronouncing Basa Osing: Analysis of Language Behavior Delijar, Ressi Maulidina
NOTION: Journal of Linguistics, Literature, and Culture Vol 1, No 2 (2019)
Publisher : Universitas Ahmad Dahlan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12928/notion.v1i2.860

Abstract

This research aims to determine the language behavior of Basa Osing speakers in phonological aspects. This research is important because of the debate over the Basa Osing linguistic status which considers that Basa Osing is only a variation of Javanese, and the other assumption that Basa Osing is an independent local language. This kind of situation will probably affect the behavior of Basa Osing speakers. This research used qualitative methods and collecting data by using silent movie and picture. The participants involved in this research are 10 Basa Osing speakers. Errors found in pronouncing Basa Osing are in form of ignoring the diphtongization of vocals /i/ and /u/ at the end of the word and the palatalization of /b/ at the beginning and at the middle of the word, /d/ at the middle of the word, /D/ at the middle of the word, /g/ at the beginning and middle of the word, and /m/ in the middle of the word, so that the spoken word sounds more like a word in Javanese than Basa Osing.This research aims to determine the language behavior of Basa Osing speakers in phonological aspects. This research is important because of the debate over the Basa Osing linguistic status which considers that Basa Osing is only a variation of Javanese, and the other assumption that Basa Osing is an independent local language. This kind of situation will probably affect the behavior of Basa Osing speakers. This research used qualitative methods and collecting data by using silent movie and picture. The participants involved in this research are 10 Basa Osing speakers. Errors found in pronouncing Basa Osing are in form of ignoring the diphtongization of vocals /i/ and /u/ at the end of the word and the palatalization of /b/ at the beginning and at the middle of the word, /d/ at the middle of the word, /D/ at the middle of the word, /g/ at the beginning and middle of the word, and /m/ in the middle of the word, so that the spoken word sounds more like a word in Javanese than Basa Osing.
ANALISIS REDUPLIKASI KATA KERJA DAN KATA SIFAT BAHASA MANDARIN DALAM NOVEL 《原来我也有翅膀》YUÁNLÁI WǑ YĚ YǑU CHÌBǍNG KARYA 张菱儿 Saputri, Tarisma Widya; Delijar, Ressi Maulidina
CHANGLUN: Chinese Language, Literature, Culture and Linguistic Vol 1 No 1: 2022
Publisher : Program Studi D3 Bahasa Mandarin Fakultas Ilmu Budaya Universitas Jenderal Soedirman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20884/1.changlun.2022.1.1.7716

Abstract

Bahasa merupakan suatu bentuk komunikasi yang digunakan oleh manusia untuk berkomunikasi dengan manusia lainnya. Bahasa sendiri pada dasarnya mengalami suatu proses morfologis yang merupakan bagian dari linguistik salah satunya yaitu reduplikasi. Reduplikasi adalah suatu proses pengulangan morfem atau kata. Reduplikasi yang dianalisis dalam penelitian ini khususnya adalah reduplikasi kata kerja dan kata sifat. Penelitian ini menganalisis reduplikasi kata kerja Bahasa Mandarin dalam Novel 《原来我也有翅膀》yuánlái wǒ yě yǒu chìbǎng karya 张菱儿. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi dan memaparkan jenis dan pola reduplikasi apa saja digunakan dalam novel tersebut. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dan diuraikan secara deskriptif. Dalam menganalisis data, penelitian ini mengadopsi teori morfologi struktural yang digagas oleh Saussure. Pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan metode studi kepustakaan. Hasil dari penelitian ini terdapat tujuh pola reduplikasi yaitu, AA, A 一A, A了A, ABB,AAB,AABB,ABAB. Kata Kunci : morfologi, reduplikasi, kata kerja dan kata sifat
Upaya Umat Kelenteng Poo An Kiong Kota Blitar dalam Menghadapi Perubahan Sosial Pasca Kebakaran: Kajian Perspektif Struktural Fungsional Oktaviani, Firdausa Marshanda; Delijar, Ressi Maulidina
Ideas: Jurnal Pendidikan, Sosial dan Budaya Vol 10 No 3 (2024): Ideas: Pendidikan, Sosial, dan Budaya (Agustus)
Publisher : Ideas Publishing

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32884/ideas.v10i3.1842

Abstract

A Chinese temple is a sacred building used for worship and also a place to preserve Chinese ethnic culture. However, the fire disaster that befell the Poo An Kiong Temple in Blitar City had an impact on the process of carrying out worship and various other activities at the temple. This research purpose is to study how the temple devotees tries to maintain social balance when experiencing social change due to the fire that occurred at the Poo An Kiong Temple, Blitar City. The method used in this research is descriptive qualitative study. Data are collected through observation, documentation, interviews, and literature studies. The results show that temple devotees gradually move their routine activity in temple to another building in order to maintain the social balance.
ANALISIS PRINSIP KESANTUNAN ANTAR BUDAYA PENUTUR BAHASA MANDARIN PADA TIKTOK : KAJIAN PRAGMATIK Azzahra, Fayza; Delijar, Ressi Maulidina
Bambuti Vol 6 No 2 (2024): Bambuti : Bahasa Mandarin dan Kebudayaan Tiongkok
Publisher : Fakultas Sastra Universitas Darma Persada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53744/bambuti.v6i2.144

Abstract

Kesopanan merupakan sistem hubungan antar manusia untuk mempermudah interaksi dan hubungan dengan meminimalisir terjadinya konflik pada suatu percakapan, terlebih jika percakapan tersebut dilakukan oleh penutur dengan dua kebudayaan berbeda (komunikasi antar budaya). Setiap budaya memiliki prinsip-prinsip kesopanan yang berbeda, tidak terkecuali dalam budaya Cina. Berdasarkan hal itu, penelitian ini bertujuan untuk memaparkan prinsip-prinsip kesopanan yang biasa digunakan oleh penutur jati Bahasa Mandarin dalam berkomunikasi antar budaya dalam media sosial. Dalam konteks ini, penelitian ini dibatasi pada percakapan penutur jati dengan penutur Bahasa Mandarin keturunan Tionghoa di Indonesia dalam aplikasi Tiktok. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah prinsip-prinsip kesopanan teori Gu Yueguo (1990). Jenis penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif kualitatif dengan sumber data primer yang digunakan yaitu sampel video TikTok @tanisaxpena dan @teresa.jiaa yang merupakan penutur Bahasa Mandarin keturunan Tionghoa di Indonesia. Pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah Teknik observasi dan teknik dokumentasi. Hasil yang didapatkan dari penelitian ini adalah saat berkomunikasi, baik penutur jati maupun penutur Bahasa Mandarin keturunan Tionghoa di Indonesia, kedua penutur saling menerapkan prinsip kesopanan yaitu Self-denigration Maxim, Address Maxim, Refinement Maxim, Agreement Maxim, dan Virtue-word-behavior Maxim. Hal ini ditemukan untuk memperlancar komunikasi dalam bersosial media dengan mengurangi perbedaan gesekan kebudayaan.
TRANSLATION TECHNIQUES ANALYSIS: THE ACCURACY OF INDONESIAN SUBTITLES IN THE GENSHIN IMPACT GAME《原神》 Mughni, Ari Abdul; Delijar, Ressi Maulidina
KLAUSA (Kajian Linguistik, Pembelajaran Bahasa, dan Sastra) Vol 8 No 2 (2024): KLAUSA Vol 8 No 2 (2024)
Publisher : Ma Chung Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33479/klausa.v8i2.1116

Abstract

The exchange of information between two languages, from the source language (SL) to the target language (TL), requires a process known as translation. The translated text is referred to as the translation product, and during its creation, translation techniques are needed to produce an accurate meaning in the target language. Translation occurs across various media, one of which is in video games. Accurate translation provides clear and directed instructions to players for completing game missions. Therefore, this research aims to examine how translation techniques from Mandarin to Indonesian affect the meaning of translations in several mission dialogue clips from the game Genshin Impact. Descriptive qualitative research method is used to analyze this research. The translation product, consisting of mission dialogue sentences from Genshin Impact, serves as the data analyzed. The data are examined with reference to Molina and Albir’s translation technique theory. The results indicate that the choice of translation techniques can influence the meaning of the resulting translation product. In fact, in the Indonesian subtitles of Genshin Impact, some translation techniques used were found to be less suitable, leading to inaccurate translation meanings.
Majas di Panggung Komedi: Penggunaan Majas dalam Materi Stand-up Comedy Norah Yang (杨梦琦) Nefalina, Senia; Delijar, Ressi Maulidina
Jurnal Asosiasi Program Studi Mandarin Indonesia (Jurnal APSMI) Vol 8, No 2 (2024): Jurnal Cakrawala Mandarin
Publisher : Asosiasi Program Studi Mandarin Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36279/apsmi.v8i2.353

Abstract

Abstrak:  Stand-up comedy adalah bentuk sastra lisan modern yang mulai berkembang sejak abad ke-19 di Amerika. Norah Yang (杨梦琦) adalah salah satu komedian asal Tiongkok yang memperkenalkan stand-up comedy di Cina. Sebagai bentuk pertunjukan sastra, stand-up comedy sering menggunakan majas untuk menyampaikan gagasan, ide, dan perasaan kepada penontonnya. Penelitian ini berfokus pada penggunaan majas dalam materi stand-up comedy berbahasa Mandarin Norah Yang. Tujuan penelitian ini adalah (1) mengidentifikasi jenis-jenis majas yang digunakan dalam materi Norah Yang, dan (2) menjelaskan makna serta fungsi majas-majas tersebut. Dengan menggunakan metode deskriptif kualitatif dan teknik analisis isi berbasis teori stilistika, penelitian ini menemukan 12 jenis majas yang digunakan oleh Norah Yang, yaitu 12 majas 反问 (fǎn wèn), 11 majas 比喻 (Bǐyù), 7 majas 反复 (Fǎnfù), 5 majas 借代 (Jièdài), 5 majas 仿词 (Fǎng cí), 3 majas 婉曲 (Wǎnqū), 3 majas 设问 (Shè wèn), 2 majas 双关 (Shuāngguān), 2 majas 反语 (Fǎnyǔ), 1 majas 夸张 (Kuāzhāng), 1 majas 设疑 (Shèyí), dan 1 majas 层递 (Céngdì). Penelitian ini juga menemukan makna dan fungsi majas-majas tersebut dalam memperkuat materi stand-up comedy Norah Yang.Kata Kunci: Stand-up comedy; majas; stilistika; Norah Yang
Representasi Budaya Tionghoa dalam Film Kung Fu Panda 4: Analisis Semiotika Roland Barthes Dewi Utari, Yosephina Agitya Intan; Delijar, Ressi Maulidina
Ideas: Jurnal Pendidikan, Sosial dan Budaya Vol 10 No 4 (2024): Ideas: Pendidikan, Sosial, dan Budaya (November)
Publisher : Ideas Publishing

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32884/ideas.v10i4.1942

Abstract

Representation is the use of signs that can be symbolized by image, writing, and sound. Representation is related to culture and there are tools to represent culture, through films, which is the Kung Fu Panda 4 movie. The purpose of this research is to determine the represent ation of Chinese culture in the Kung Fu Panda 4 movie. The method used is descriptive qualitative with Roland Barthes' semiotic analysis and observation techniques in the Kung Fu Panda 4 movie. The research results show the strong Chinese culture in the Kung Fu Panda 4 movie, which is packaged in a sign and symbol, and the meaning of cultural symbols can be found.