Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Estrus and pregnancy rate of Simmental-Ongole Crossbred and Ongole Grade heifer after being synchronized and inseminated Sutiyono, S.; Samsudewa, D.; Suryawijaya, A.
Journal of the Indonesian Tropical Animal Agriculture Vol 43, No 4 (2018): December
Publisher : Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/jitaa.43.4.438-444

Abstract

The aim of the study was to examine the synchronization of estrus and artificial insemination in heifers of Ongole grade and Simental-Ongole grade. The research used 19 Ongole Grade (OG) and 18 Simental-Ongole Crossbred (SOC) heifers. This research applied purposive sampling to determine the research population. The criteria to select the population were heifers which have in mature body. The normality of heifer’s reproductive organs were identified by performing rectal palpation, then 50 mg of medroxy progesterone acetate on vaginal sponge was used to synchronized estrus. The estrus heifer was inseminated using frozen semen. The observed parameters were the number of heifers with normal and abnormal reproductive organs, estrus sign and pregnancy. Data were analyzed descriptively. This study showed that OG and SOC with abnormal reproductive organs was 1 heifer (5.56%) and 7 heifers (36.84%), respectively. The responses of estrus synchronization in heifers with normal and abnormal reproductive organs were 94.17% and 100% in OG, and 100% and 42.86% in SOC. Meanwhile, the pregnancy rate was 70.59 and 0% in OG, and 50.00 and 0% in SOC. In conclusion, the number of SOC heifers with abnormal reproductive organs is higher than OG. Estrus synchronization using 50 mg medroxy progesterone acetate increase the amount of estrus and pregnancy in heifers with normal reproductive organs.
Pemanfaatan Energi panas menggunakan Termoelektrik Generator dengan Variasi Peltier Rokhim; Endahwati, Luluk; Sutiyono, S.
JURNAL FLYWHEEL Vol 14 No 1 (2023): Jurnal Flywheel
Publisher : Teknik Mesin S1 ITN Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36040/flywheel.v14i1.6522

Abstract

Energi listrik merupakan kebutuhan dasar dalam mendorong segala jenis aktivitas kehidupan manusia, oleh karena itu energi listrik begitu sangat diperlukan keberadaannya bagi kehidupan baik untuk beraktivitas sehari-hari maupun untuk yang lainnya. Banyak teknologi yang ditawarkan sebagai alternatif pembangkit listrik seperti solar cell (dengan memanfaatkan panas matahari), PLTS (pembangkit listrik tenaga sampah) akan tetapi diperlukan biaya yang besar untuk mewujudkannya.Pengujian untuk mengetahui apakah generator termoelektrik dapat menghasilkan tegangan atau tidak. Generator termoelektrik adalah sebuah alat yang dapat digunakan sebagai pembangkit tegangan listrik dengan memanfaatkan konduktivitas atau daya hantar panas dari sebuah lempeng logam. Untuk mendapatkan panas tentunya diikuti dengan perpindahan panas sesuai teori thermodinamika. Perpindahan panas dari suatu zat ke zat lain seringkali terjadi dalam industri proses.hal ini dikarenakan energi fosil membutuhkan waktu yang cukup lama untuk dapat diperbaruhi. Maka dari itu Penggunaan Pembangkit Listrik Berbasis Thermoelektrik Generator (TEG), dengan Variasi Peltier pada Kulkas diharapkan dapat membantu masyarakat dalam pemanfaatan energi panas yang dihasilkan oleh kulkas, sebagai suplai energi listrik yang efisien dan ramah lingkungan.