Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

DPM Dua Mode Dilengkapi Thermohygrometer dan Pemilihan Tekanan (Positive Pressure) Ketut Dyah Kusumadewi; Syaifudin Syaifudin; Tri Bowo Indrato
Jurnal Teknokes Vol 13 No 2 (2020): September
Publisher : Jurusan Teknik Elektromedik, POLTEKKES KEMENKES Surabaya, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kalibrasi merupakan suatu kegiatan teknis yang terdiri atas penetapan, penentuan suatu atau lebih sifat dan karakteristik dari suatu produk, proses atau jasa sesuai dengan prosedur khusus yang telah ditetapkan. Digital Pressure Meter (DPM) merupakan alat yang digunakan untuk mengukur tekanan positif dan negatif pada alat Kesehatan. Tujuan dibuatnya alat Digital Pressure Meter (DPM) Dua Mode dilengkapi Thermohygrometer dan Pemilihan Tekanan (Positive Pressure) sebagai solusi untuk menciptakan perangkat pemantauan tekanan darah yang lebih informatif efektif serta akurat dalam pengukurannya. Kontribusi penelitian ini adalah sistem dapat dijalankan dengan menggunakan sensor tekanan tiup, hasil ukur bisa dikonversi kesatuan kPa dan ditampilkan di LCD TFT Nextion 2,4 inch. Agar sistem berjalan maka diperlukan tekanan tiup yang sesuai dengan alat tensimeter itu sendiri. Menggunakan sensor MPX 5050GP sebagai sensor tekanan positif. Membutuhkan tekanan maksimal 300 mmHg. Menggunakan sensor DHT 22 untuk suhu kelembaban. Alat ini juga di lengkapi degan timer uji kebocoran. Display yang digunakan pada modul ini adalah LCD TFT Nextion 2,4 inch Setelah melakukan proses pengukuran ke alat tensimeter air raksa sebanyak 6 kali didapatkanhasilterkecil 0 mmHg pada tekanan 0 mmHg dan yang terbesar 298.0 mmHg pada tekanan 300mmHg. Simpangan rata-rata terbesar ini dikarenakan adanya kebocoran tekanan antara selang penghubung output modul dan penghubung ke alat tensimeter. Berdasarkan pengambilan data suhu kelembaban yang dilakukan pada ruangan diperoleh 31̊C pada suhu dan 87% pada kelembaban. Dari penelitian ini Rangkaian keseluruhan yang dibuat sudah sesuai dengan kebutuhan modul DPM Hasil penelitian menunjukkan bahwa modul bisa digunakan untuk proses kalibrasi pada alat tensimeter.
Unit Electrosurgery dengan Mode Bipolar Muhammad Adam Yazid Zinedine; Tri Bowo Indrato; Lamidi Lamidi
Jurnal Teknokes Vol 13 No 1 (2020): April
Publisher : Jurusan Teknik Elektromedik, POLTEKKES KEMENKES Surabaya, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kehilangan banyak darah saat dilakukannya tindakan pembedahan dengan menggunakan pisau bedah konvensional merupakan hal yang sangat dihindari. Tujuan dari penelitian ini yaitu menggantikan pisau bedah konvensional dengan alat yang memanfaatkan frekuensi tinggi yang diatur duty cycle-nya kemudian dipusatkan pada satu titik. Peneliti memanfaatkan efek panas yang dihasilkan oleh frekuensi tinggi yang dipusatkan pada satu titik sehingga dapat digunakan untuk proses tindakan pembedahan dan pemotongan (cutting) pada jaringan tubuh sehingga dapat meminimalisir terjadinya kehilangan banyak darah. Peneliti memanfaatkan frekuensi tinggi sebesar 350 KHz yang diatur dengan duty cycle sebesar 100% on serta dilengkapi dengan 3 tingkatan pemilihan daya dan menggunakan forceps sebagai media untuk memusatkan frekuensi tinggi pada satu titik. Rancangan modul terdiri dari pembangkit frekuensi 350 KHz, rangkaian pengatur pulsa untuk mengatur duty cycle, rangkaian pengatur daya sebagai setting daya, rangkaian driver untuk menggabungkan frekuensi dengan daya yang disetting sehingga didapatkan output yang berbeda sesuai dengan setting, dan rangkaian inverter untuk menaikkan tegangan. Pada penelitian ini, setelah dilakukan pengukuran menggunakan osiloscope pada rangkaian driver, didapatkan output amplitudo rata-rata pada setiap setting low, medium, dan high sebesar 14 Vpp, 19.5 Vpp, dan 22.5 Vpp.
Vital Sign Monitor Device Equipped with a Telegram Notifications Based on Internet of Thing Platform Sari Luthfiyah; Agatha Putri Juniar Putri Juniar Santoso; Tri Bowo Indrato; Michelle Omoogun
Indonesian Journal of Electronics, Electromedical Engineering, and Medical Informatics Vol 3 No 3 (2021): August
Publisher : Department of electromedical engineering, Health Polytechnic of Surabaya, Ministry of Health Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35882/ijeeemi.v3i3.4

Abstract

Vital Sign Monitor is a tool used to diagnose a patient who needs intensive care to know the condition of the patient. Parameters used in monitoring the patient's condition include body temperature and respiration. The contribution of this research designed a vital sign monitoring tool with IoT-based notifications so that remote monitoring can be done by utilizing web Thinger.io, LCD, RGB LEDs as a display of the results of the study and notify telegrams if it becomes abnormal to the patient's condition. Therefore, in order to produce accurate data in the process of data retrieval, a relaxed position of the patient is required and the stability of the wi-fi network so that monitoring is not hampered. The study used the DS18B20 digital temperature sensor placed on the axilla and the piezoelectric sensor placed on the abdomen of the patient. The results of the study were obtained by taking data on patients. The resulting temperature value will be compared to the thermometer, which produces the highest error value of 0.56%, which is still possible because the tolerance limit is 1oC. and for the collection of respiration values that have been compared to the patient monitor obtained the highest error value of 6.2%, which is still feasible because the tolerance limit is 10%. In this study, there is often a crash library between the temperature sensor and other sensors, so for further research, recommend to replacing the temperature sensor