Articles
Waterbath Design equipped With Temperature Distribution Monitor
Febri Indiani;
Dyah Titisari;
Lamidi Lamidi
Journal of Electronics, Electromedical Engineering, and Medical Informatics Vol 1 No 1 (2019): July
Publisher : Department of Electromedical Engineering, POLTEKKES KEMENKES SURABAYA and IKATEMI
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.35882/jeeemi.v1i1.3
Waterbath is a device used to create a constant temperature. This tool is used to incubates in microbiology analysis. Temperature is maintained according to the desired range. The heating element is controlled by the heater driver. This module is created by using Arduino Atmega 328 as a minimum system and time controller, Using a PID controller as temperature control, and using a DS18B20 sensor as a temperature sensor. The design of this study uses pre-experimental methods after only design research. The measurement results are done by comparing the module with a standard measurement instrument that produces the biggest % error in setting temperature of 37 ˚C which is equal to 1.21%, it is related to the boundary between water temperature and temperature setting too short which is affected by the DS18B20 temperature sensor reader that need time, to get a stable temperature reading. The minimum % error located at 60 ˚C, because to reach the temperature setting needs a long time so that DS18B20 the sensor reading is stable of setting temperature which is equal to 0.11%. The value % error of the timer is 3.4 % which the amount of the error is affected by the number of DS18B20 which is used and the delay from the microcontroller. Based on the results obtained this module can be used properly because still on the maximum limit error value less than 5%.
A Modification of Infant Warmer with Monitoring of Oxygen Saturation, Heart Rate and Skin Temperature
Muhammad Syahrul Azam Nampira;
Abd Kholiq;
Lamidi
Journal of Electronics, Electromedical Engineering, and Medical Informatics Vol 3 No 1 (2021): January
Publisher : Department of Electromedical Engineering, POLTEKKES KEMENKES SURABAYA and IKATEMI
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.35882/jeeemi.v3i1.4
Full term and premature babies have decreased body temperature by 0.1 ° C-0.3 ° C per minute, infant warmer was developed to provide the effect of heat on the baby as the temperature in the mother's uterus. The purpose of this study is to modify the infant warmer tool by adding parameters SpO2, BPM, and skin sensors. The contribution of this research is that the SpO2, BPM, and skin sensor monitoring systems are very helpful in the therapeutic and healing process using infant warmers. The use of the right sensor and has good quality will produce results and a small error value so it does not exceed the maximum value that is tolerated. The MAX 30100 sensor can detect oxygen saturation in the blood (SpO2) and heart rate (BPM), the DS18B20 temperature sensor can detect temperatures on the surface of the skin or body. Based on the results of measurements on 3 different respondents with 6 times of data retrieval and compared with standard tools the largest error value obtained from SpO2 is 0.68% and the smallest error value is 0.17%, while the largest error value from BPM is 0.76 bpm and the smallest error value is 0.42 bpm, the value of skin temperature error obtained is 0.28% obtained from the measurement of 1 respondent with 6 times of data retrieval and compared with standard tools. The tool is said to be suitable for use because the maximum limit in SpO2 error tolerance is 2% and BPM is 5%. The results of this research can be implemented on infant warmers to improve the monitoring of physiological conditions in patients.
A Coagulation Mode on Bipolar Electrosurgery Unit Using 350 KHz Frequency and Power Selection
Prastawa Asalim Tetra Putra;
Bambang Guruh Irianto;
Tribowo Indrato;
Lamidi Lamidi;
Rizki Andriyanto;
Nora Bouzeghaia
Journal of Electronics, Electromedical Engineering, and Medical Informatics Vol 3 No 2 (2021): July
Publisher : Department of Electromedical Engineering, POLTEKKES KEMENKES SURABAYA and IKATEMI
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.35882/jeeemi.v3i2.2
Losing a lot of blood during surgery using a conventional scalpel is something that is highly avoided. The purpose of this study is to replace the conventional scalpel with a tool that utilizes a high frequency whose duty cycle is regulated and then centered at one point. Researchers take advantage of the effect of heat generated by high frequencies which are centered at one point so that it can be used for the process of surgery and coagulation in body tissues so as to minimize the occurrence of a lot of blood loss. Researchers use a high frequency of 350 KHz which is set with a duty cycle of 6% on 94% off and is equipped with 3 levels of power selection and uses forceps as a medium to concentrate high frequencies at one point. The module design consists of a 350 KHz frequency generator, a pulse control circuit to adjust the duty cycle, a power control circuit as a power setting, a driver circuit to combine the frequency with the set power so that different outputs are obtained according to the settings, and an inverter circuit to increase the voltage. In this study, after measuring using an oscilloscope in the driver circuit, the average output amplitude at each low, medium, and high setting was 27.25 Vpp, 28 Vpp, and 28.625 Vpp. The results showed that the bipolar electrosurgery unit (coagulation) module as a whole can replace conventional scalpels so that it can minimize the occurrence of a lot of blood loss during surgery. However, the frequency generator and power selection need to be improved.
Rancang Bangun Waterbath Dilengkapi Pemantauan Distribusi Suhu
Nur Inayati Khoiron;
Dyah Titisari;
Lamidi Lamidi
Jurnal Teknokes Vol 12 No 2 (2019): September
Publisher : Jurusan Teknik Elektromedik, POLTEKKES KEMENKES Surabaya, Indonesia
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (454.925 KB)
Waterbath merupakan peralatan laboratorium yang digunakan untuk inkubasi sampel melalui media air atau cairan khusus yang bisa mempertahankan suhu pada kondisi tertentu selama selang waktu yang ditentukan. Untuk memakasimalkan kinerja waterbath, perlu adanya indikator deteksi level air sebagai pengaman volume air agar heater tidak sampai rusak dan safety control yang bertujuan agar suhu di dalam waterbath tidak melebihi suhu yang telah ditetapkan serta adanya sistem monitor suhu yang digunakan untuk memastikan bahwa suhu terdistribusi secara merata. Modul ini menggunakan thermostat dan level air sebagai safety control. Sensor level air digunakan sebagai deteksi level air dengan indikator LED. Penulis menggunakan microcontroller arduino uno sebagai pengendali sistem safety heater berupa level air serta monitor distribusi suhu. Hasil data pengukuran suhu waterbath didadapatkan nilai error paling besar pada titik 1 sebesar 1,51% pada suhu 37˚C, pada titik 2 sebesar 1,36% pada suhu 37˚C, pada titik 3 sebesar 1,12% pada suhu 37˚C, pada titik 4 sebesar 1,81% pada suhu 37˚C. Nilai tersebut masih di bawah batas toleransi error sebesar 5%. Nilai error terendah pada setiap titik sensor adalah saat suhu setting 60˚C. Hal itu dikarenakan waktu yang dibutuhkan untuk mencapai suhu setting lama sehingga pembacaan sensor suhu DS18B20 semakin konstant dan tepat.
Alat Ukur Berat Dan Tinggi Badan Dilengkapi Penilaian Status Gizi Balita
Kinanti Elok Putri;
Triana Rahmawati;
Lamidi Lamidi
Jurnal Teknokes Vol 14 No 1 (2021): April
Publisher : Jurusan Teknik Elektromedik, POLTEKKES KEMENKES Surabaya, Indonesia
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.35882/teknokes.v14i1.6
Alat ukur berat dan tinggi badan dilengkapi penilaian status gizi balita merupakan suatu alat yang berfungsi untuk mengetahui berat dan tinggi badan serta menentukan status gizi balita. Tujuan menentukan penilaian status gizi adalah apabila terjadi penyimpangan status gizi pada balita dapat segera diberi tindakan agar kondisi balita tidak memburuk. Dasar utama dalam penelitian status gizi balita menggunakan metode Antropometri. Penulis ingin membuat sebuah modul yang digunakan untuk melakukan pengukuran pada balita dengan parameter tinggi badan. Pembuatan modul ini dirancang dengan menggunakan Arduino sebagai pengontrol utama. Sensor tinggi badan menggunakan variabel resistor (potensiometer). Rancangan penelitian ini menggunakan metode pre-eksperimental dengan jenis After Only Design. Pada hasil pengukuran tinggi badan didapatkan rata-rata % error maksimal sebesar 0.35 % dan rata-rata errornya sebesar 0.093%. Untuk penelitian lebih lanjut alat dibuat portabel yang tidak membutuhkan catu daya langsung dari PLN dan ditambah dengan penyimpanan, agar data status gizi balita bisa disimpan dan dilihat kembali.
Unit Electrosurgery dengan Mode Bipolar
Muhammad Adam Yazid Zinedine;
Tri Bowo Indrato;
Lamidi Lamidi
Jurnal Teknokes Vol 13 No 1 (2020): April
Publisher : Jurusan Teknik Elektromedik, POLTEKKES KEMENKES Surabaya, Indonesia
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
Kehilangan banyak darah saat dilakukannya tindakan pembedahan dengan menggunakan pisau bedah konvensional merupakan hal yang sangat dihindari. Tujuan dari penelitian ini yaitu menggantikan pisau bedah konvensional dengan alat yang memanfaatkan frekuensi tinggi yang diatur duty cycle-nya kemudian dipusatkan pada satu titik. Peneliti memanfaatkan efek panas yang dihasilkan oleh frekuensi tinggi yang dipusatkan pada satu titik sehingga dapat digunakan untuk proses tindakan pembedahan dan pemotongan (cutting) pada jaringan tubuh sehingga dapat meminimalisir terjadinya kehilangan banyak darah. Peneliti memanfaatkan frekuensi tinggi sebesar 350 KHz yang diatur dengan duty cycle sebesar 100% on serta dilengkapi dengan 3 tingkatan pemilihan daya dan menggunakan forceps sebagai media untuk memusatkan frekuensi tinggi pada satu titik. Rancangan modul terdiri dari pembangkit frekuensi 350 KHz, rangkaian pengatur pulsa untuk mengatur duty cycle, rangkaian pengatur daya sebagai setting daya, rangkaian driver untuk menggabungkan frekuensi dengan daya yang disetting sehingga didapatkan output yang berbeda sesuai dengan setting, dan rangkaian inverter untuk menaikkan tegangan. Pada penelitian ini, setelah dilakukan pengukuran menggunakan osiloscope pada rangkaian driver, didapatkan output amplitudo rata-rata pada setiap setting low, medium, dan high sebesar 14 Vpp, 19.5 Vpp, dan 22.5 Vpp.
Alat Ukur Tinggi untuk Pengujian Status Gizi Balita dengan Metode Anthropometry
Lisa choirunnanda;
Triana Rahmawati;
Lamidi Lamidi
Jurnal Teknokes Vol 13 No 1 (2020): April
Publisher : Jurusan Teknik Elektromedik, POLTEKKES KEMENKES Surabaya, Indonesia
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
Masalah gizi pada balita dapat menghambat perkembangan anak. Balita termasuk ke dalam kelompok usia berisiko tinggi terhadap penyakit. Kekurangan maupun kelebihan asupan zat gizi pada balita dapat memengaruhi status gizi dan status kesehatannya. Tujuan penelitian ini adalah merancang alat ukur berat dan tinggi badan dilengkapi penilaian status gizi balita. Penilaian status gizi diperlukan apabila terjadi penyimpangan status gizi pada balita dapat segera diberi tindakan agar kondisi balita tidak memburuk. Kontribusi penelitian ini adalah mengukur berat dan tinggi badan balita. Dari data berat dan tinggi badan dapat diketahui penilaian status gizi balita. Dasar utama dalam penelitian status gizi balita menggunakan metode antropometri. Pembuatan modul ini dirancang dengan menggunakan arduino sebagai pengontrol utama. Sensor berat badan menggunakan sensor load cell. Output load cell akan dikuatkan oleh modul HX711 lalu diolah oleh arduino, kemudian akan ditampilkan dalam bentuk penilaian status gizi. Berdasarlan hasil pengukuran berat badan pada 5 balita menggunakan sensor loadcell diperoleh error maksimal 0.32% dengan rata rata error sebesar 0.132%. Alat ini dapat diimplementasikan pada pemantauan pertumbuhan berat dan tinggi balita.
Alat Ukur Berat untuk Pengujian Status Gizi Balita dengan Metode Anthropometry
Kinanti Elok Putri;
Triwiyanto Triwiyanto;
Triana Rahmawati;
Lamidi Lamidi
Jurnal Teknokes Vol 13 No 1 (2020): April
Publisher : Jurusan Teknik Elektromedik, POLTEKKES KEMENKES Surabaya, Indonesia
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
Masa anak balita merupakan kelompok yang rentan mengalami kurang gizi salah satunya adalah stunting. Stunting menggambarkan status gizi kurang yang bersifat kronik pada masa pertumbuhan dan perkembangan sejak awal kehidupan. Masalah gizi terutama stunting pada balita dapat menghambat perkembangan anak. Tujuan penelitian ini adalah merancang alat ukur berat dan tinggi badan dilengkapi penilaian status gizi balita, tujuan menentukan penilaian status gizi adalah apabila terjadi penyimpangan status gizi pada balita dapat segera diberi tindakan agar kondisi balita tidak memburuk. Kontribusi penelitian ini adalah mengukur berat dan tinggi badan balita, dari data berat dan tinggi badan tersebut dapat diketahui status gizi pada balita. Agar dapat mengetahui penilaian status gizi balita, dasar utama dalam penelitian ini menggunakan metode Antropometri. Penulis ingin membuat sebuah modul yang digunakan untuk melakukan pengukuran pada balita dengan parameter tinggi badan. Dalam perancangannya, modul ini menggunakan Arduino sebagai pengontrol utama. Sensor yang digunakan adalah variabel resistor (potensiometer) yang berfungsi untuk mendeteksi tinggi badan balita lalu dikirim oleh modul bluetooth HC-05 ke PC untuk dilakukan pembacaan dan hasilnya ditampilan dalam bentuk penilaian status gizi. Berdasarkan hasil pengukuran tinggi badan balita pada modul diperoleh error maksimal sebesar 0.35 % dan rata-rata errornya sebesar 0.093%. Alat ini dapat diimplementasikan pada pemantauan pertumbuhan berat dan tinggi balita.
Rancang Bangun Phantom Sebagai Pengganti Jaringan Tubuh Untuk Mendeteksi Pola Perubahan Suhu Terapi Infra Merah
Lamidi Lamidi;
Abd Kholiq
Jurnal Teknokes Vol 12 No 2 (2019): September
Publisher : Jurusan Teknik Elektromedik, POLTEKKES KEMENKES Surabaya, Indonesia
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
Termoterapi merupakan perawatan terapeutik berdasarkan transfer energi panas ke dalam tubuh. Tujuan utama pada bidang klinis terapi ini adalah untuk mencapai hasil pengobatan pada pasien tanpa merusak jaringan tubuh. Pemberian dosis panas terapi infra merah dikaitkan dengan parameter jarak dan waktu penyinaran, untuk menghasilkan dosis panas yang optimal terhadap permukaan kulit belum banyak diungkap secara detail. Sehingga disini pembuatan phantom untuk melakukan penelitian tentang dosis panas pada permukaan kulit tanpa harus melibatkan mahluk hidup secara langsung penting untuk dilakukan.Penelitian ini dapat memberikan gambaran akan paparan panas yang diterima oleh phantom, yang nantinya dapat digunakan sebagai pertimbangan penentuan dosis terkait keselamatan klinis apabila diaplikasikan pada tubuh pasien. Pada penelitian ini menggunakan 2 sensor lm 35 dan Arduino sebagai mikrokontrollernya. Menggunakan delphi sebagai monitoring penyebaran suhu pad 2 sensor ini. Pada delphi juga tersedia fitur untuk save data sehingga mempermudah melakukan pengolahan data hasil monitoring kedua sensor suhu tersebut. Setelah melakukan penelitian diperoleh hasil yang menunjukkan bahwa jarak sangat berpengaruh terhadap peningkatan suhu pada phantom dimana semakin jauh jarak penyinaran maka peningkatan suhu pada phantom semakin kecil.
Suction Pump Thoracic
Wahyu Ramadhan Putra;
Sumber Sumber;
Lamidi Lamidi
Indonesian Journal of Electronics, Electromedical Engineering, and Medical Informatics Vol 2 No 1 (2020): February
Publisher : Department of electromedical engineering, Health Polytechnic of Surabaya, Ministry of Health Indonesia
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.35882/ijeeemi.v2i1.8
Thoracic Suction Pump is a medical device used in the medical world to carry out the action of sucking fluid in the thorax cavity, then the liquid that has been sucked will be accommodated in a vacuum tube. Thoracic Suction Pump this model uses a DC voltage motor that is controlled by a motor driver by giving Pulse width modulation that comes from a minimum system circuit. In the use of this tool, the compiler uses 4 pressure selection modes, namely -5, -10, -15, and -20 kPa which is done by pressing the Push button Up and Down for selection of pressure. After the pressure is selected, the pressure value will appear on the 2 x 16 LCD display. This study used a pre-experimental type with One group post test design research design. After measurements and calculations are obtained the results of the pressure values are read by the MPXV4115V sensor which is obtained the biggest error at maximum pressure with the setting of -10 obtained an average value of 2.78% error, in the -5 setting obtained an error value of 2.70%, in the settings -20 obtained an error value of 1.59%, and the smallest error in the setting of -15 obtained an error value of 1.09%.For the minimum pressure error the biggest error value with the setting of -10 is 0.33% error, the setting of -15 is 0.20%, the error-setting is 0.19%, and the smallest error is set - 20 obtained an error value of 0.18%.