wijayanti, dian trilus
Unknown Affiliation

Published : 5 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

HUBUNGAN SECTIO CAESAREA DENGAN KEJADIAN ASFIKSIA DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH (RSUD) SYARIFAH AMBAMI RATO EBU BANGKALAN wijayanti, dian trilus
Journal of Health Educational Science And Technology Vol. 1 No. 1 (2018): J-HESTECH (Journal Of Health Educational Science And Technology)
Publisher : Faculty of Health Sciences , Dr. Soetomo University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (185.917 KB) | DOI: 10.25139/htc.v1i1.1066

Abstract

Sectio caesarea adalah lahirnya janin, plasenta dan selaput ketuban melalui irisan yang dibuat di dinding perut dan rahim. Di Negara berkembang, section caesarea merupakan pilihan terakhir untuk menyelamatkan ibu dan janin. Angka kematian ibu karena section caesarea yang terjadi sebesar 15,6% dari 1.000 ibu dan kejadian asfiksianya sebesar 8,7% dari kelahiran hidup. Sedangkan dari hasil pre survey yang didapatkan angka kejadian asfiksia pada bulan Januari – Desember 2016 di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Syarifah Ambami Rato Ebu sebanyak 39 kasus dari 624 persaliana. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan section caesarea dengan kejadian asfiksia di RSUD Syarifah Ambami Rato Ebu periode januari – juni tahun 2017 agar dapat dilakukan upaya-upaya meminimalkan angka kejadian asfiksia. Metode dalam penelitian ini mengggunakan desain penelitian case control. Subjek penelitian adalah Ibu bersalin yang dirawat di RSUD Syarifah Ambami Rato Ebu periode Januari – Juni 2017. Data yang dikumpulkan adalah banyaknya ibu bersalin dengan kejadian asfiksia di Rumah Sakit Umum Daerah Syarifah Ambami Rato Ebu. Penelitian didapatkan bahwa ada hubungan yang bermakna antara section caesarea dengan kejadian asfiksia di RSUD Syarifah Ambami Rato Ebu periode Januari - Juni tahun 2017 yang dintunjukkan dengan nilai nilai X2hitung = 6,618 ≥ X2tabel = 3,841. Risiko asfiksia meningkat dengan bertambahnya persalinan yang menggunakan metode section caesarea,hal ini berkaitan dengan perubahan fisiologi akibat proses kelahiran. Section caesarea memicu pengeluaran hormon stress pada ibu yang menjadi kunci pematangan paru – paru bayi yang terisi air atau jika bayi lahir dengan section caesarea  tanpa tanda persalinan maka tidak akan mendapat manfaat bagi pengeluaran cairan paru dan penekanan rongga toraks sehingga mengalami peru – paru basah yang kebih persisten. Kesimpulan penelitian ini adalah setiap bayi yang lahir dengan section caesarea memiliki resiko mengalami kejadian asfiksia lebih tinggi dari pada persalinan normal hal ini disebabkan oleh perubahan fisiologi akibat proses persalinan.
HUBUNGAN SECTIO CAESAREA DENGAN KEJADIAN ASFIKSIA DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH (RSUD) SYARIFAH AMBAMI RATO EBU BANGKALAN wijayanti, dian trilus
J-HESTECH (Journal Of Health Educational Science And Technology) Vol 1 No 1 (2018): Jurnal J-HESTECH vol.1 no.1
Publisher : Faculty of Health Sciences , Dr. Soetomo University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (185.917 KB) | DOI: 10.25139/htc.v1i1.1066

Abstract

Sectio caesarea adalah lahirnya janin, plasenta dan selaput ketuban melalui irisan yang dibuat di dinding perut dan rahim. Di Negara berkembang, section caesarea merupakan pilihan terakhir untuk menyelamatkan ibu dan janin. Angka kematian ibu karena section caesarea yang terjadi sebesar 15,6% dari 1.000 ibu dan kejadian asfiksianya sebesar 8,7% dari kelahiran hidup. Sedangkan dari hasil pre survey yang didapatkan angka kejadian asfiksia pada bulan Januari – Desember 2016 di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Syarifah Ambami Rato Ebu sebanyak 39 kasus dari 624 persaliana. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan section caesarea dengan kejadian asfiksia di RSUD Syarifah Ambami Rato Ebu periode januari – juni tahun 2017 agar dapat dilakukan upaya-upaya meminimalkan angka kejadian asfiksia. Metode dalam penelitian ini mengggunakan desain penelitian case control. Subjek penelitian adalah Ibu bersalin yang dirawat di RSUD Syarifah Ambami Rato Ebu periode Januari – Juni 2017. Data yang dikumpulkan adalah banyaknya ibu bersalin dengan kejadian asfiksia di Rumah Sakit Umum Daerah Syarifah Ambami Rato Ebu. Penelitian didapatkan bahwa ada hubungan yang bermakna antara section caesarea dengan kejadian asfiksia di RSUD Syarifah Ambami Rato Ebu periode Januari - Juni tahun 2017 yang dintunjukkan dengan nilai nilai X2hitung = 6,618 ≥ X2tabel = 3,841. Risiko asfiksia meningkat dengan bertambahnya persalinan yang menggunakan metode section caesarea,hal ini berkaitan dengan perubahan fisiologi akibat proses kelahiran. Section caesarea memicu pengeluaran hormon stress pada ibu yang menjadi kunci pematangan paru – paru bayi yang terisi air atau jika bayi lahir dengan section caesarea  tanpa tanda persalinan maka tidak akan mendapat manfaat bagi pengeluaran cairan paru dan penekanan rongga toraks sehingga mengalami peru – paru basah yang kebih persisten. Kesimpulan penelitian ini adalah setiap bayi yang lahir dengan section caesarea memiliki resiko mengalami kejadian asfiksia lebih tinggi dari pada persalinan normal hal ini disebabkan oleh perubahan fisiologi akibat proses persalinan.
HUBUNGAN SECTIO CAESAREA DENGAN KEJADIAN ASFIKSIA DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH (RSUD) SYARIFAH AMBAMI RATO EBU BANGKALAN wijayanti, dian trilus
J-HESTECH (Journal Of Health Educational Science And Technology) Vol. 1 No. 1 (2018): Jurnal J-HESTECH vol.1 no.1
Publisher : Faculty of Health Sciences , Dr. Soetomo University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (185.917 KB) | DOI: 10.25139/htc.v1i1.1066

Abstract

Sectio caesarea adalah lahirnya janin, plasenta dan selaput ketuban melalui irisan yang dibuat di dinding perut dan rahim. Di Negara berkembang, section caesarea merupakan pilihan terakhir untuk menyelamatkan ibu dan janin. Angka kematian ibu karena section caesarea yang terjadi sebesar 15,6% dari 1.000 ibu dan kejadian asfiksianya sebesar 8,7% dari kelahiran hidup. Sedangkan dari hasil pre survey yang didapatkan angka kejadian asfiksia pada bulan Januari – Desember 2016 di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Syarifah Ambami Rato Ebu sebanyak 39 kasus dari 624 persaliana. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan section caesarea dengan kejadian asfiksia di RSUD Syarifah Ambami Rato Ebu periode januari – juni tahun 2017 agar dapat dilakukan upaya-upaya meminimalkan angka kejadian asfiksia. Metode dalam penelitian ini mengggunakan desain penelitian case control. Subjek penelitian adalah Ibu bersalin yang dirawat di RSUD Syarifah Ambami Rato Ebu periode Januari – Juni 2017. Data yang dikumpulkan adalah banyaknya ibu bersalin dengan kejadian asfiksia di Rumah Sakit Umum Daerah Syarifah Ambami Rato Ebu. Penelitian didapatkan bahwa ada hubungan yang bermakna antara section caesarea dengan kejadian asfiksia di RSUD Syarifah Ambami Rato Ebu periode Januari - Juni tahun 2017 yang dintunjukkan dengan nilai nilai X2hitung = 6,618 ≥ X2tabel = 3,841. Risiko asfiksia meningkat dengan bertambahnya persalinan yang menggunakan metode section caesarea,hal ini berkaitan dengan perubahan fisiologi akibat proses kelahiran. Section caesarea memicu pengeluaran hormon stress pada ibu yang menjadi kunci pematangan paru – paru bayi yang terisi air atau jika bayi lahir dengan section caesarea  tanpa tanda persalinan maka tidak akan mendapat manfaat bagi pengeluaran cairan paru dan penekanan rongga toraks sehingga mengalami peru – paru basah yang kebih persisten. Kesimpulan penelitian ini adalah setiap bayi yang lahir dengan section caesarea memiliki resiko mengalami kejadian asfiksia lebih tinggi dari pada persalinan normal hal ini disebabkan oleh perubahan fisiologi akibat proses persalinan.
Pengetahuan, Sikap dan Praktek Mengenai Kebersihan Menstruasi Pada Perempuan di Negara Berkembang : Scoping Review Wijayanti, Dian Trilus; Astuti, Dhesi Ari
Journal of Health Educational Science And Technology Vol. 7 No. 1 (2024): J-HESTECH (Journal Of Health Educational Science And Technology)
Publisher : Faculty of Health Sciences , Dr. Soetomo University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25139/htc.v7i1.8398

Abstract

Abstrak : Kebersihan menstruasi adalah masalah kritis yang dihadapi oleh remaja perempuan dan perempuan usia subur. Kurangnya pengetahuan yang memadai, sikap negatif dan praktik kebersihan menstruasi buruk bisa berdampak luas terhadap kesehatan reproduksi, pendidikan, martabat dan pemberdayaan mereka. Prevalensi angka kejadian infeksi saluran reproduksi berbagai negara di dunia, terutama negara berkembang, seperti Asia dan Afrika masih cukup tinggi. Dari temuan-temuan yang sudah ada, sebagian besar terjadi di Negara berkembang, terdapat kesenjangan mengenai kebersihan menstruasi, diantaranya pengetahuan yang kurang, sikap negative dan praktik yang buruk dalam menjaga kebersihan menstruasi, sehingga mempengaruhi proses pendidikan dan kesehatan. Tujuan : mengetahui pengetahuan, sikap, dan praktik kebersihan menstruasi di negara berkembang. Metode : Dari hasil pencarian pada 3 database (PubMed, ScienceDirect dan Wiley) dan telah melakukan tinjauan pustaka yang komprehensif didapatkan 26 artikel. Pemilihan artikel menyesuaikan dengan kriteria inklusi eksklusi yang sudah ditentukan peneliti. Fokus tema artikel pada pengetahuan, sikap dan praktik kebersihan saat menstruasi. Enam belas penelitian merupakan metode kuantitatif dan empat penelitian merupakan mix method, dan 6 metode kualitatif. Hasil : Dari 26 penelitian yang dilibatkan dalam penelitian ini, tema artikel yang terbanyak tentang pengetahuan mengenai menstruasi dan kebersihan menstruasi adalah pengetahuan yang baik yaitu 11 artikel, sedangkan tema pengetahuan yang buruk 7 artikel. Tema tentang sikap yang positif mengenai kebersihan menstruasi yaitu 7 artikel, sedangkan tema sikap yang negative ada 7 artikel. Sebagian besar artikel memiliki tema praktik yang buruk mengenai kebersihan menstruasi yaitu 14 artikel, dan yang meiliki tema praktik yang buruk sebanyak 7 artikel. Kesimpulan : Perempuan di Negara berkembang memiliki tingkat pengetahuan baik mengenai menstruasi dan kebersihan menstruasi, namun masih memiliki sikap negatif, dan praktik yang buruk mengenai kebersihan menstruasi. Kata Kunci: Pengetahuan; Sikap; Praktik; Kebersihan Menstruasi Abstract: Menstrual hygiene is a critical problem faced by adolescent girls and women of childbearing age. Lack of adequate knowledge, negative attitudes and poor menstrual hygiene practices can have far-reaching impacts on their reproductive health, education, dignity and empowerment. The prevalence of reproductive tract infections in various countries in the world, especially developing countries, such as Asia and Africa, is still quite high. From existing findings, most of which occur in developing countries, there are gaps regarding menstrual hygiene, including lack of knowledge, negative attitudes and poor practices in maintaining menstrual hygiene, thus affecting the education and health process. Objective: to determine knowledge, attitudes and practices of menstrual hygiene in developing countries. Method: From the results of searches in 3 databases (PubMed, ScienceDirect and Wiley) and conducting a comprehensive literature review, 26 articles were obtained. The selection of articles is in accordance with the inclusion and exclusion criteria determined by the researcher. The focus of the article's theme is on knowledge, attitudes and hygiene practices during menstruation. Sixteen studies were quantitative methods and four studies were mixed methods, and 6 were qualitative methods. Results: Of the 26 studies involved in this research, the theme of the most articles regarding knowledge about menstruation and menstrual hygiene was good knowledge, namely 11 articles, while the theme of poor knowledge was 7 articles. There are 7 articles on the theme of positive attitudes regarding menstrual hygiene, while there are 7 articles on the theme of negative attitudes. Most of the articles had a theme of bad practices regarding menstrual hygiene, namely 14 articles, and those with a theme of bad practices were 7 articles. Conclusion: Women in developing countries have a good level of knowledge about menstruation and menstrual hygiene, but still have negative attitudes and poor practices regarding menstrual hygiene. Keywords: Knowledge; Attitude; Practice; Menstrual Hygiene
Sosialisasi Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat Melalui Cuci Tangan 6 Langkah Pada Siswa Di SD N Pagesangan Surabaya Wijayanti, Dian Trilus; Ayu Purwitasari, Alief; Septiana Pratiwi, Cesa
ABDIMAS Madani Vol 7 No 01 (2025): Jurnal Abdimas Madani
Publisher : LPPM STIKES Madani

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36569/abdimas.v7i01.162

Abstract

Teknik Cuci Tangan 6 Langkah merupakan salah satu dari sepuluh komponen Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) yang diinisiasi oleh pemerintah. Mencuci tangan dengan sering menggunakan 6 langkah adalah metode penting untuk mencegah infeksi dan penyebaran penyakit di kalangan anak-anak. Di SDN Pagesangan Surabaya, belum pernah diadakan penyuluhan tentang pentingnya mencuci tangan 6 langkah yang benar, sehingga banyak ditemukan masalah seperti siswa yang tidak membiasakan mencuci tangan setelah bermain. Proyek pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan siswa sekolah dasar dalam sosialisasi Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) melalui teknik Cuci Tangan 6 Langkah di SDN Pagesangan Surabaya.Kegiatan yang dilakukan meliputi penyuluhan kesehatan tentang perilaku hidup bersih dan sehat dengan cuci tangan 6 langkah, mencakup manfaat dan pentingnya mencuci tangan, konsekuensi tidak mencuci tangan secara teratur, waktu yang tepat untuk mencuci tangan, dan demonstrasi cara cuci tangan 6 langkah yang benar. Selain itu, siswa diberi kesempatan untuk mempraktikkan teknik cuci tangan 6 langkah. Kegiatan ini dilaksanakan pada hari Jumat, 31 Mei 2024, dari pukul 09.00 hingga 11.00 WIB.Hasil dari pengabdian masyarakat ini menunjukkan bahwa siswa memiliki pengetahuan yang baik tentang perilaku hidup bersih dan sehat dengan teknik cuci tangan 6 langkah dan mampu mempraktikkan metode cuci tangan 6 langkah dengan benar.