Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search
Journal : Jurnal Teknologi Pertanian Andalas

SUBSTITUSI TEPUNG SUKUN SEBAGAI SUMBER SERAT UNTUK PENINGKATAN KUALITAS FLACKY CRACKERS Zefanya Agatha Chandra; Yuliana Rani Swasti; Franciscus Sinung Pranata
Jurnal Teknologi Pertanian Andalas Vol 25, No 2 (2021)
Publisher : Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25077/jtpa.25.2.153-161.2021

Abstract

Flaky crackers adalah crackers dengan tekstur berlapis. Penggunaan terigu dapat digantikan dengan tepung sukun untuk meningkatkan kualitas crackers. Tepung sukun memiliki kandungan serat 8,06 %. Penelitian ini bertujuan untuk peningkatan kualitas fisik, kimia dan mikrobiologis flaky crackers dengan adanya substitusi tepung sukun. Rancangan Acak Lengkap (RAL) menggunakan 4 variasi terigu dan tepung sukun yaitu 100:0 (K), 90:10 (A), 80:20 (B), 70:30 (C). Hasil penelitian menunjukkan bahwa adanya pengaruh terhadap uji kimia, warna, tekstur, serta uji mikrobiologi yaitu meliputi perhitungan angka lempeng total (ALT) dan angka kapang khamir setelah dilakukan substitusi tepung sukun pada flaky crackers. Produk flaky crackers perlakuan 80:20 (B) menghasilkan kualitas paling baik dengan kadar air 5,35 %, abu 2,52 %, protein 8,41 %, serat tidak larut 0,48 %, serat larut 1,20 %, angka lempeng total 3,72 log koloni/gram dan angka kapang khamir 1,43 log koloni/gram.
KUALITAS BOLU KUKUS SUBSTITUSI TEPUNG LABU KUNING (Cucurbita moschata) DAN TEPUNG TEMPE KACANG KORO PEDANG (Canavalia ensiformis) Anna Julie Chandra Priharyanto; Yuliana Reni Swasti; Franciscus Sinung Pranata
Jurnal Teknologi Pertanian Andalas Vol 26, No 2 (2022)
Publisher : Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25077/jtpa.26.2.207-221.2022

Abstract

Bolu kukus adalah jenis makanan berupa kue yang dibuat dengan metode kukus, bertekstur lembut dan empuk, serta memiliki ciri khas mengembang dengan sisi bagian atas yang terbelah menjadi 3-5 bagian secara alami. Pemanfaatan tepung labu kuning (Cucurbita moschata) dan tepung tempe kacang koro pedang (Canavalia ensiformis) dalam pembuatan bolu kukus bertujuan untuk meningkatkan kandungan serat pangan. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh penambahan tepung labu kuning dan tepung tempe kacang koro pedang terhadap kualitas kimia, kandungan gizi, fisik, mikrobiologi, dan tingkat kesukaan panelis pada bolu kukus. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap dengan variasi substitusi antara tepung gandum, tepung labu kuning, dan tepung tempe kacang koro pedang, yaitu 200:0:0 (K), 100:60:40 (A), 100:50:50 (B), dan 100:40:60 (C). Bolu kukus hasil penelitian ini diperoleh kadar air sebesar 32,80-37,11 %, kadar abu 1,26-1,70 %, kadar lemak 2,70-3,86 %, kadar protein 5,63-7,44 %, kadar karbohidrat 50,42-57,27 %, kadar serat tidak larut 4,13-6,00 %, dan kadar serat larut 2,60-3,56 %, serta hasil uji mikrobiologi yang meliputi angka lempeng total dan angka kapang khamir yang telah memenuhi syarat mutu roti manis berdasarkan SNI 01-3840-1995. Bolu kukus terbaik berdasarkan kandungan serat pangan adalah variasi substitusi 100:60:40, yaitu mengandung 6,00 % serat tidak larut dan 3,06 % serat larut.
KUALITAS KULIT MACARON DENGAN KOMBINASI TEPUNG KEDELAI (Glycine max L.) dan TEPUNG UMBI BIT (Beta vulgaris) Maria Sekar Kinanthi; Yuliana Reni Swasti; Franciscus Sinung Pranata
Jurnal Teknologi Pertanian Andalas Vol 27, No 1 (2023)
Publisher : Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25077/jtpa.27.1.136-150.2023

Abstract

Macaron merupakan kue kering berbasis meringue dengan bahan dasar tepung almon yang berasal dari Italia. Macaron terdiri dari dua buah kulit yang direkatkan dengan isian seperti krim. Kedelai memiliki kandungan protein yang tinggi dan metabolit sekunder berupa isovlafon yang baik untuk kesehatan. Umbi bit mengandung pigmen betalain yang tinggi yang dapat digunakan sebagai pewarna makanan dan antioksidan. Penelitian ini bertujuan mengetahui kualitas kulit macaron dengan kombinasi tepung kedelai dan tepung umbi bit yang dilihat dari fisik, kimia, organoleptik, dan mikrobiologi serta mengetahui perbandingan tepung kedelai dan tepung umbi bit yang tepat untuk menghasilkan kulit macaron terbaik. Penelitian ini dilakukan dengan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 4 perlakuan perbandingan tepung kedelai dan tepung umbi bit yaitu 0:0 (Kontrol); 20:80 (A); 60:40 (B) dan 40:60 (C). Hasil penelitian menunjukkan bahwa kombinasi tepung kedelai dan tepung umbi bit memberikan pengaruh pada kadar air, kadar lemak, kadar protein, kadar serat kasar, total fenolik, aktivitas antioksidan, kekerasan, warna, angka lempeng total dan angka kapang khamir. Perbandingan tepung kedelai dan tepung umbi bit terbaik untuk produk kulit macaron adalah 60:40 dengan kadar air 7,45 %, abu 2,49 %, lemak 2,86 %, protein 10,81 %, karbohidrat 76,39 %, serat tidak larut 10,23 %, serat larut 1,8 %, total fenolik 16,73 mg GAE/100 g, aktivitas antioksidan 63,57 %, angka lempeng total 1,41 koloni/gram, angka kapang khamir 1,33 koloni/gram, kekerasan 302 g, dan warna merah muda dengan kecerahan 35,74.