risma dumiri manurung
Politeknik Kesehatan Kemetrian Kesehatan Medan

Published : 6 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

FAKTOR-FAKTOR DOMINAN YANG MEMPENGARUHI KEPATUHANI ORANGTUA YANG MEMPUNYAI ANAK DENGAN LEUKEMIA DALAM MENJALANI TERAPI KEMOTERAPI DI RB4 RSUP H.A.MALIK MEDAN TAHUN 2014 Doloksaribu, Tiurlan Mariasima; Manurung, Risma Dumiri
Jurnal Ilmiah PANNMED (Pharmacist, Analyst, Nurse, Nutrition, Midwivery, Environment, Dentist) Vol 9 No 3 (2015): Jurnal Ilmiah PANNMED Periode Januari-April 2015
Publisher : Politeknik Kesehatan Kemetrian Kesehatan Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (285.72 KB)

Abstract

Leukemia adalah jenis kanker darah, dimana sel darah putih diproduksi melebihi yang seharusnya ada.Leukemia adalah keganasan yang mewakili hampir sepertiga dari semua kanker pada anak, ditandai denganpucat, kelelahan, memar dan ptekie, nyeri tulang, demam, hepatosplenomegali, limfadenopati, anemia,neutropenia, dan trombositopenia. Terapi paling efektif untuk penyembuhannya adalah kemoterapi. Tujuanpenelitian untuk mengetahui faktor-faktor dominan yang mempengaruhi orangtua sebagai support sistemutama bagi anak dalam kepatuhan menjalani kemoterapi. Jenis penelitian deskriptif dengan desain crosssectional. Instrumen penelitian menggunakan kuesioner dengan analisis univariat dan bivariat dengan ujichi-square. Jumlah sampel 18 responden. Hasil penelitian dengan analisis univariat menunjukkan, tingkatsosial ekonomi responden mayoritas adalah keluarga sejahtera III sebanyak 8 responden (44,4 %), tingkatpengetahuan baik sebanyak 10 responden (55,6%) dan berdasarkan kelompok umur, sebanyak 7 responden(38,88%) kelompok umur 40-49 tahun, 6 responden (33.3%) kelompok umur 30-39 tahun. Analisis bivariat,menurut tingkat sosial ekonomi dari keluarga sejahtera III sebanyak 7 responden (38,8%) patuh, sedangkanyang tidak patuh pada keluarga sejahtera I dan II masing-masing sebanyak 2 responden (11,11%).Responden yang berpengetahuan baik dan patuh mengikuti kemoterapi sebanyak 8 orang (44,4%)sedangkan yang berpengetahuan kurang dan tidak patuh sebanyak 2 responden (11,1%). Berdasarkankelompok umur 30-39 tahun, dari 6 responden sebanyak 5 responden (83,3%) patuh, kelompok usia 50-59tahun dari 2 responden sebanyak 1 responden (50%) tidak patuh. Berdasarkan hasil penelitian, pengetahuanmerupakan faktor paling dominan yang mempengaruhi kepatuhan orangtua dalam menjalankan kemoterapibagi anaknya, sehingga disarankan bagi petugas kesehatan untuk memberikan seluas-luasnya informasitentang penyakit leukemia dan pengobatan yang efektif (kemoterapi) kepada orangtua dengan anak penderitaleukemia dalam menjalankan kemoterapi.
HUBUNGAN FAKTOR PREDISPOSISI DAN FAKTOR PENCETUS TERHADAP KEJADIAN STROKE DIPOLI NEUROLOGI RSUD Dr. PIRNGADI MEDAN TAHUN 2014 Manurung, Risma Dumiri
Jurnal Ilmiah PANNMED (Pharmacist, Analyst, Nurse, Nutrition, Midwivery, Environment, Dentist) Vol 10 No 2 (2015): Jurnal Ilmiah PANNMED Periode September-Desember 2015
Publisher : Politeknik Kesehatan Kemetrian Kesehatan Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (773.196 KB)

Abstract

Stroke merupakan suatu kematian sel pada area otak secara tiba-tiba akibat aliran darah yang tidak adekuat sehingga menyebabkan kurangnya suplai oksigen, glukosa dan nutrisi ke otak yang disuplai oleh pembuluh darah yang terkena dan mengakibatkan gangguan pada sejumlah fungsi otak (Hartanto O, 2009). Faktor predisposisi dan pencetus terjadinya stroke adalah usia, jenis kelamin, herediter, hipertensi, merokok, minum alkohol, obesitas. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan faktor predisposisi dan faktor pencetus terhadap kejadian stroke pada pasien yang berobat  di Poli Neurologi RSUD Dr. Pirngadi Medan tahun 2014 dengan jenis penelitian analitik dan desain cross sectional. Penelitian ini dilakukan di Poli Neurologi RSUD Dr. Pirngadi Medan dengan jumlah sample 88 orang dan diambil dengan teknik accidental sampling. Pengolahan data dilakukan dengan analisa univariat dan bivariat yakni uji Chi Square dengan p value= <0,05. Hasil penelitian didapatkan bahwa ada hubungan yang signifikan antara faktor predisposisi dan faktor pencetus, yaitu usia (p=0,017), jenis kelamin (p=0,027), riwayat keluarga (p=0,000), riwayat hipertensi (p =0,000), merokok (p=0,001), minum alkohol (p=0,001), dan obesitas (p=0,010) terhadap kejadian stroke. Disarankan pada pasien yang berobat ke Poli Neurologi harus diberikan pendidikan kesehatan untuk memodifikasi dan meminimalkan faktor pencetus dan pre disposisi terjadinya stroke.
HUBUNGAN PENGETAHUAN NUTRISI IBU HAMIL TERHADAP ANEMIA DI RUMAH BERSALIN TUTUN SEHATI TANJUNG MORAWA TAHUN 2015 risma dumiri manurung
Jurnal Ilmiah PANNMED (Pharmacist, Analyst, Nurse, Nutrition, Midwivery, Environment, Dentist) Vol. 11 No. 2 (2016): Jurnal Ilmiah PANNMED Periode September-Desember 2016
Publisher : Poltekkes Kemenkes Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (378.655 KB) | DOI: 10.36911/pannmed.v11i2.80

Abstract

Bronkitis merupakan salah satu masalah gangguan saluran pernafasan bagian bawah yaitu peradangan bronkhioli, bronkhus dan trakea yang disebabkan virus Rhinovirus, Respiratory Syncitial virus (RSV), virus influenza, virus parainfluenza, dan coxsakie virus (Mutaqqin, 2008). Terbagi atas bronkitis akut dan bronkitis kronis. Bronkitis akut adalah radang bronkus, mengenai trakhea dan laring dan timbul akibat kelainan jalan nafas sedangkan bronkitis kronis kelainan pada bronkhus bersifat menahun, berlangsung selama 3 bulan dalam 1 tahun selama 2 tahun berturut-turut (Somantri, 2007). Tindakan keperawatan pada pasien bronkitis berupa latihan pernafasan, pemantauan status pernafasan, membimbing pasien untuk memperlambat pernafasan dan mengendalikan respon dirinya. Salah satu tindakan keperawatan yang dapat diberikan adalah latihan nafas (Wilkinson, 2011). Latihan pernafasan bermanfaat untuk mencapai ventilasi yang lebih terkontrol, efisien dan mengurangi kerja bernafas (Smetlzer & Bare, 2013). Latihan pernafasan yang dapat diterapkan pada pasien dengan bronkitis salah satunya adalah latihan pursed lips breathing (PLB) (Dufton, 2012). PLB bermanfaat meningkatkan kekuatan otot-otot inspirasi, dimana tahanan pada saat ekspirasi dapat mengurangi kolaps pada jalan nafas sehingga terjadi peningkatan kekuatan otot pernafasan dan pertukaran gas alveolar menjadi lebih baik. Terjadinya pertukaran udara secara menyeluruh di paru-paru dan memudahkan untuk bernafas, memberikan paru-paru tekanan kecil kembali dan menjaga saluran udara terbuka untuk waktu yang cukup lama sehingga dapat memperlancar proses oksigenasi di dalam tubuh, menurunkan kejadian hiperventilasi dan hipoksia (Smelzer & Bare, 2013). Penelitian ini bertujuan mengetahui pengaruh latihan pursed lips breathing (PLB) terhadap Arus Puncak Ekspirasi (APE) dan status oksigenasi (RR, HR dan Saturasi Oksigen) pada Anak Penderita Bronkitis selama 2 minggu .Jenis penelitian quasi eksperiment dengan rancangan penelitian one group pre-postest design. Populasi penelitian anak dengan bronkitis yang dirawat di rumah sakit kota Medan dengan besar sampel 30 responden. Tehnik pengambilan sampel consecutive sampling yang dilakukan sebelum dan setelah latihan PLB. Analisa data secara univariat untuk proporsi umur dan jenis kelamin responden, analisa bivariat untuk mengetahui perbedaan Arus Puncak Ekspirasi (APE) dengan paired sample t test sebelum dan setelah pemberian latihan PLB dengan taraf kepercayaan 95%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terjadi peningkatan APE da SaO2 serta penurunan RR dan HR setelah dilakukan latihan PLB. Berdasarkan uji statistik diperoleh bahwa nilai p value <0,05 yang artinya ada pengaruh latihan pursed lips breathing (PLB) terhadap Arus Puncak Ekspirasi (APE) dan status oksigenasi (RR, HR dan Saturasi Oksigen) pada Anak Penderita Bronkitis.
The Effect of Education With Animation Media and Picture Pockets on Knowledge, Attitude and Action in The Family of Pulmonary TB Patients in Preventing Transmission Manurung, Risma Dumiri; Tambunan, Sulastri Galumbang Panahatan
Jurnal Aisyah : Jurnal Ilmu Kesehatan Vol 7, No S2 (2022): Suplement 2
Publisher : Universitas Aisyah Pringsewu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (709.372 KB) | DOI: 10.30604/jika.v7iS2.1497

Abstract

Pulmonary Tebercolosis is one of the ten leading causes of mortality and the most prevalent infectious agent. According to 2018 data from the World Health Organization, there are 10,4 million cases of pulmonary tuberculosis worldwide, 56% of which are in India, Indonesia, China, the Philippines, and Pakistan. Identifying positive smear cases based on the outcomes of pulmonary TB case detection coverage. Transmission of pulmonary TB germs by splashes of saliva while speaking, sneezing, or coughing is behavior-related, and closest contact, such as with household members, will be twice as dangerous as regular or non-home contact. To interrupt the transmission cycle of pulmonary tuberculosis, it is essential to understand the elements that drive the illness. This research intends to investigate the impact of employing animated media and illustrated pocket books to prevent the spread of pulmonary tuberculosis on the knowledge, attitudes, and behaviors of families before to and after instruction. This is a quasi-experimental study using a pretest-posttest design with a control group. There were 90 participants in the family study (wife, mother, and adult children) who had family members with pulmonary tuberculosis. They were separated into two intervention groups and one control group. Sampling through unintentional sampling. Analysis of univariate and bivariate data using paired t-test 95% CI 0.05.
The relationship between compliance in the treatment of pulmonary TB to lung function in Humbang Hasundutan district Risma Dumiri Manurung
Jurnal Aisyah : Jurnal Ilmu Kesehatan Vol 8, No 2: June 2023
Publisher : Universitas Aisyah Pringsewu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30604/jika.v8i3.2058

Abstract

Pulmonary TB is one of the ten causes of death and the main cause of infectious agents. Pulmonary TB germs that occur due to splashes of saliva when talking, sneezing, or coughing are related to behavior and closest contacts, for example a family living in the same household is twice as likely to be at risk than regular contact or not living in the same house. Prevention _it becomes very important to break the chain of transmission by knowing the factors that influence pulmonary TB disease. Pulmonary TB treatment which takes 6-8 months often causes drug withdrawal which can lead to resistance to Anti Tuberculosis Drugs (OAT). This study aims to determine the effect of compliance with pulmonary TB patients in treatment on lung function of respondents in Humbang Hasundutan District. This type of quasi-experimental research with a cross-sectional research design. The study population of pulmonary TB patients was 60 people. Sampling by purposive sampling. Univariate and bivariate data analysis with Test Chi Square CI 95% a less than 0.05. The results of the study based on the characteristics of the majority of respondents aged at intervals more than 35 years were 43 respondents (71.7%), with a gender majority 45 respondents (75%) were male, 39 respondents (65%) were in high school, the majority of respondents were engaged in farming, 44 respondents were employed (73, 3%) and for income majority at intervals of 1 million to 3 million as many as 36 respondents (60%). 54 people (90%) comply, and 45 people (75%) have adequate lung function. The chi-square test showed that compliance with respondents in pulmonary TB therapy affect lung function with a p-value of 0.003 (p 0.05).
Penggunaan Media Audiovisual dan Booklet untuk Meningkatkan Pengetahuan dan Perilaku Keluarga Dalam Upaya Pengobatan dan Pencegahan Penularan TB Paru di Desa Tuntungan II Kecamatan Pancur Batu Kabupaten Deli Serdang Manurung, Risma Dumiri; Tambunan, Sulastri Galumbang Panahatan; Tarigan, Siang br
Jurnal Kreativitas Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Vol 7, No 12 (2024): Volume 7 No 12 (2024)
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkpm.v7i12.17017

Abstract

ABSTRAK TB Paru hingga saat ini menjadi prioritas utama masalah kesehatan dan menjadi salah satu tujuan dalam Sustainability Development Goals (SDGs). Proses penularan kuman TB Paru terjadi akibat percikan ludah saat berbicara, bersin dan batuk terkait dengan perilaku dan kontak terdekat misalnya keluarga serumah akan dua kali lebih berisiko dibandingkan kontak biasa. Pencegahan menjadi sangat penting untuk memutuskan mata rantai penularan dengan mengetahui faktor yang memengaruhi penyakit TB Paru. Penanganan masalah tersebut melibatkan kerjasama dengan pemberdayaan anggota keluarga melalui pemberian edukasi/penyuluhan. Edukasi dengan penggunaan media yang tepat dan menarik dapat mempengaruhi individu untuk memiliki perilaku kesehatan yang baik, meningkatkan pengetahuan dan mau mempraktekkan dalam kehidupan sehari-hari. Kegiatan pengabdian masyarakat bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan perilaku anggota keluarga penderita TB Paru dalam proses pengobatan dan pencegahan penularan TB Paru di wilayah kerja Desa Tuntungan II Kecamatan Pancur Batu Kabupaten Deli Serdang. Jumlah responden sebanyak 60 orang. Metode edukasi dengan ceramah, tanya jawab dan demonstrasi dengan menggunakan media audiovisual dan booklet. Untuk mengevaluasi peningkatan pengetahuan dan perilaku Keluarga setelah pemberian edukasi dilakukan pretest dan posttest menggunakan lembar kuisioner dan observasi. Hasil kegiatan menunjukkan adanya peningkatan pengetahuan responden dari yang sebelum edukasi pengetahuan baik sebanyak 17% dan meningkat menjadi 85%, begitu juga pengetahuan kurang yang sebelum nya 33% menjadi 0%. Begitu juga perilaku responden yang kurang terjadi peningkatan menjadi 95% melakukan perilaku yang positif. Diharapkan kegiatan pengabdian masyarakat ini dapat menjadi salah satu solusi dalam meningkatkan pengetahuan dan perilaku keluarga penderita TB Paru dalam pemecahan masalah yang ada di wilayah kerja Desa Tuntungan II Kecamatan Pancur Batu Kabupaten Deli Serdang tentang pengobatan serta pencegahan penularan TB Paru dan disarankan dilaksanakan secara berkala dengan kerjasama dengan pihak puskesmas. Kata Kunci: TB Paru, Penularan, Pencegahan, Pengobatan, Media ABSTRACT Pulmonary TB is currently a top priority health problem and is one of the goals in the Sustainability Development Goals (SDGs). The process of transmission of pulmonary TB germs occurs due to splashes of saliva when talking, sneezing and coughing, with related behavior and close contact, for example family from the same house, which is twice as risky as normal contact. Prevention is very important to break the chain of transmission by knowing the factors that influence pulmonary TB disease. Handling this problem involves collaborating with empowering family members through providing education/counseling. Education with the use of appropriate and interesting media can influence individuals to have good health behavior, increase knowledge and be willing to practice it in everyday life. Community service activities aim to increase the knowledge and behavior of family members of pulmonary TB sufferers in the process of treating and preventing transmission of pulmonary TB in the work area of Tuntungan II Village, Pancur Batu District, Deli Serdang Regency. The number of respondents was 60 people. Educational method with lectures, questions and answers and demonstrations using audiovisual media and booklets. To evaluate the increase in family knowledge and behavior after providing education, a pretest and posttest were carried out using a questionnaire and observation sheet. The results of the activity showed that there was an increase in respondents' knowledge from 17% before the education had good knowledge and increased to 85%, as well as poor knowledge which was previously 33% to 0%. Likewise, the behavior of respondents who were less likely to increase to 95% carried out positive behavior. It is hoped that this community service activity can be a solution in increasing the knowledge and behavior of families of pulmonary TB sufferers in solving problems in the work area of Tuntungan II Village, Pancur Batu District, Deli Serdang Regency regarding the treatment and prevention of transmission of pulmonary TB and is carried out periodically in collaboration with the health center. Keywords: Pulmonary TB, Prevention, Transmission, Treatment, Media