Panjaitan, Rosnike Merly
Politeknik Kesehatan Kemetrian Kesehatan Medan

Published : 4 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

PENETAPAN KADAR KALSIUM PADA KACANG KEDELAI (Glycine max. L) SECARA KOMPLEKSOMETRI Panjaitan, Rosnike Merly
Jurnal Ilmiah PANNMED (Pharmacist, Analyst, Nurse, Nutrition, Midwivery, Environment, Dentist) Vol 10 No 3 (2016): Jurnal Ilmiah PANNMED Periode Januari - April 2016
Publisher : Politeknik Kesehatan Kemetrian Kesehatan Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (243.07 KB)

Abstract

Kacang kedelai (Glycine max. L) adalah salah satu tanaman jenis polong-polongan yang menjadi bahan dasar banyak makanan dari Asia Timur sperti Tahu, Tempe dan Kecap. Kacang kedelai diperkirakan berasal dari Negara Cina bagian Utara dan merupakan pengguna kacang kedelai sebagai makanan yang pertama. Kacang kedelai bermanfaat untuk mengobati penyakit seperti kanker, diabetes dan osteoporosis. Kacang kedelai kaya akan protein dan lemak serta beberapa bahan gizi penting lain seperti karbohidrat, kalsium, fosfor, zat besi dan vitamin. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui berapa kadar kalsium yang terdapat pada kacang kedelai. Kalsium merupakan unsur mineral penting yang paling banyak terdapat didalam tubuh yaitu 1,5 – 2% dari berat badan orang dewasa atau kurang lebih sebanyak 1 kg. Kalsium mempunyai berbagai fungsi didalam tubuh, seperti pembentukan tulang dan gigi, mengatur pembekuan darah dan kontraksi otot. Kekurangan kalsium dapat menyebabkan tulang kurang kuat, mudah bengkok dan rapuh. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental secara analisa kualitatif dan kuantitatif kompleksometri, dengan sampel yang diambil secara acak dari tiga ?? yang berbeda yang dijual di Pasar Petisah Medan. Penetapan kadar kalsium dilakukan dengan cara kompleksometri secara titrasi langsung dengan menggunakan Na2EDTA 0,05M sebagai pentiter, untuk mendapatkan titik akhir yang tajam da tepat, pH indicator logam pada titik akhir titrasi ion logam dengan EDTA dilakukan pada pH 12 – 13. Perubahan warna pada titik akhir titrasi dari merah muda menjadi biru dengan menggunakan indikator kalkon. Hasil penelitian identifikasi menunjukkan bahwa kacang kedelai mengandung kalsium dan penetapan kadar kalsium pada kacang kedelai yang dijual di Pasar Petisah Medan sebagai berikut: Pedagang X = 0,2258%b/b, Pedagang Y = 0,2251%b/b, Pedagang Z = 0,2264%b/b, dengan rata-rata = 0,2257%b/b. Hal ini menunjukkan bahwa kadar kalsium dari ketiga sampel berbeda-beda. Hal ini disebabkan oleh kualitas kacang kedelai itu sendiri, karena kacang kedelai yang dijual di Pasar Petisah Medan berasal dari berbagai daerah yang mempunyai struktur tanah dan iklim yang berbeda, sehingga kualitas kacang kedelai tidak sama.
ISOLASI SELULOSA DARI TONGKOL JAGUNG SEBAGAI BAHAN PENGISI PEMBUATAN TABLET KLORFENIRAMIN MALEAT CETAK LANGSUNG Tarigan, Adil Makmur; Panjaitan, Rosnike Merly; Tampubolon, Antetti
Jurnal Ilmiah PANNMED (Pharmacist, Analyst, Nurse, Nutrition, Midwivery, Environment, Dentist) Vol 10 No 1 (2015): Jurnal Ilmiah PANNMED Periode Mei-Agustus 2015
Publisher : Politeknik Kesehatan Kemetrian Kesehatan Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (819.253 KB)

Abstract

Biomassa secara sempit didefenisikan sebagai bahan (material) yang berasal dari tumbuhan terestrial (darat).Biomassa tumbuhan sebagian besar berupa biomassa lignoselulosa yang tersusun dari selulosa, hemiselulosa,dan lignin. Selain itu pectin, protein, lemak dan abu yang terdapat dalam jumlah kecil. Salah satu biomassalignoselulosa adalah limbah tongkol jagung. Tongkol jagung merupakan bahan berlignoselulosa dengankadar serat 49,99% berpotensi sebagai sumber bahan baku pembuatan selulosa. Derivat selulosa merupakaneksipien yang penting dalam farmasi. Salah satu turunan selulosa adalah selulosa mikrokristal yangdiperdagangan dikenal dengan nama Avicel yang sering digunakan sebagai bahan pembantu pembuatantablet. Penelitian ini bertujuan mengisolasi selulosa dari tongkol jagung dan menggunakannya sebagai bahanpembantu pembuatan tablet Klorfeniramin Maleat (tablet CTM) cetak langsung. Tablet Klorfeniramin Maleat(tablet CTM) yang dibuat dengan bahan pembantu selulosa dari tonggkol jagung dibandingkan dengan tabletCTM yang dibuat dari Avicel dan tablet CTM yang beredar dipasar. Data persyaratan evaluasi tablet menurutFarmakope Indonesia Edisi IV diuji dengan SPSS for Windos 16 dengan mencari nilai uji kesamaan rata-rata.Isolasi selulosa dari tongkol jagung dengan proses maserasi dengan etanol kemudian dihidrolisamenggunakan asam klorida. Selulosa diperoleh 49,39 % dengan optimum asam klorida konsentrasi 7%.Selulosa Tongkol Jagung dapat digunakan sebagai bahan pembantu pembuatan tablet Klorfeniramin Maleat(tablet CTM) cetak langsung. Tidak ada perbedaan yang bermakna (α = 0,05) antara Selulosa tongkol jagunghasil ekstraksi dengan asam klorida 7% dengan Avicel sebagai bahan pembantu pembuatan tabletKlorfeniramin Maleat (tablet CTM) cara cetak langsung.
PENGARUH PEMBERIAN MINYAK KELAPA MURNI DAN MINYAK KEDELAI TERHADAP KOLESTEROL TOTAL PADA TIKUS JANTAN (Rattus norvegicus) Panjaitan, Rosnike Merly
Jurnal Ilmiah PANNMED (Pharmacist, Analyst, Nurse, Nutrition, Midwivery, Environment, Dentist) Vol 10 No 1 (2015): Jurnal Ilmiah PANNMED Periode Mei-Agustus 2015
Publisher : Politeknik Kesehatan Kemetrian Kesehatan Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (624.427 KB)

Abstract

Latar Belakang: Minyak dan lemak dalam makanan merupakan komponen makanan yang dapat mempengaruhi profil lipida bagi konsumen. Minyak kelapa murni (Virgin Coconut Oil, VCO) termasuk lemak jenuh sedangkan minyak kedelai termasuk lemak tak jenuh sehingga dapat memberikan pengaruh yang berbeda terhadap kolesterol total. Tujuan: untuk mengetahui pengaruh pemberian minyak kelapa murni dan minyak kedelai terhadap kolesterol total pada tikus jantan. Bahan dan Metode: Minyak kelapa murni yang digunakan berasal dari UD. Sinar Nias dan minyak kedelai produksi Sime Darby Singapura. Tikus yang digunakan tikus putih (Rattus norvegicus) berjenis kelamin jantan dengan berat badan ± 200 gram. Tikus terdiri dari dua kelompok besar yakni kelompok I diberi pakan standar dan kelompok II diberi pakan diet tinggi lemak. Kelompok I terdiri atas 3 kelompok kecil yaitu: 1. Diberi hanya pakan standar (kontrol negatif), 2. diberi pakan standar dan VCO100% dan 3. diberi pakan standar dan minyak kedelai 100%. Kelompok II terdiri atas 6 kelompok kecil yaitu: 1. diberi pakan diet tinggi lemak (kontrol positif), 2. diberi pakan diet tinggi lemak dan VCO100%, 3. diberi pakan diet tinggi lemak dan minyak kedelai 100%, 4. diberi pakan diet tinggi lemak dan kombinasi VCO 75%+ Minyak kedelai 25%, 5. diberi pakan diet tinggi lemak dan kombinasi VCO 50%+ Minyak kedelai 50%, 6. diberi pakan diet tinggi lemak dan kombinasi VCO 25%+ Minyak kedelai 75%.. Kadar kolesterol total diukur sebelum perlakuan, selama perlakuan dan setelah perlakuan menggunakan metode CHOD-PAP, kemudian dilakukan analisis data dengan ANOVA menggunakan SPSS versi 15. Hasil: Penelitian selama 21 hari setelah perlakuan, menunjukkan bahwa konsumsi VCO yang diberi diet, meningkatkan kadar kolesterol total (1,5%) berbeda secara signifikan (p < 0,05) dengan kelompok kontrol. Komsumsi minyak kedelai yang diberi diet, menurunkan kadar kolesterol total (34,0%). Kombinasi VCO75+MK25 yang diberi diet, menurunkan kadar kolesterol total. Kombinasi VCO25+MK75 yang diberi diet menurunkan kadar kolesterol total (91,0%). Kombinasi VCO50+MK50 yang diberi diet menurunkan kadar kolesterol total (62,2%), berbeda secara signifikan (p < 0,05) dengan tiap kelompok.
Community Knowledge, Beliefs, and Actions Regarding the use of Antibiotics in Sibuntuon Village, Uluan Toba District Rosnike Merly Panjaitan; Hilda Hilda; Masrah Masrah; Mawar Sihombing
Contagion: Scientific Periodical Journal of Public Health and Coastal Health Vol 4, No 2 (2022): CONTAGION
Publisher : Universitas Islam Negeri Sumatera Utara, Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30829/contagion.v4i2.15304

Abstract

Antibiotic use is relatively high in Indonesia, which will enhance the occurrence of resistance. Community understanding of receiving antibiotics is critical for treatment success and preventing resistance occurrences. The goal of this study was to describe the level of community understanding regarding the use of antibiotics in Sibuntuon Village, Uluan District, Toba Regency. This is a descriptive survey method, using 96 samples taken by the technique Simple Random Sampling in April-May 2021. The results showed that 24 respondents (25%) had good knowledge in the good category, 47 respondents (48.96%) in the fairly good category, 22 respondents (22.92%) in the bad category and 3 respondents (3.12%) in the bad category. Confidence of good respondents by 17 respondents (17.71%), in the quite good category 76 respondents (79.17%), while the category is not good by 3 respondents (3.12%) and 0 respondents (0%) in the category is not good. The actions of respondents who had a good level were 23 respondents (23.96%), in the quite good category there were 33 respondents (34.38%), while the unfavorable category was 37 respondents (38.54%), and the category was not good as many as 3 respondents (3.12%). The conclusion of this study is that the knowledge, attitude beliefs, and actions of using antibiotics in the community in Sibuntuon Village, Uluan District, Toba Regency are quite good. and there is an influence between the level of knowledge, attitudes, and actions towards antibiotic use with a significant value of 0,000. The findings of this study can inform that education regarding the use of antibiotics, both directly education and through various educational media, must continue to be carried out in the community. Keyword: Actions, Antibiotics, Attitudes, Knowledge