Proses pengereman pada kendaraan mempunyai dua komponen penting, yaitu piringan cakram dan kampas rem. Kontak antara cakram dan kampas rem diharapkan mempunyai gesekan yang cukup untuk mengurangi kecepatan kendaraan. Selain itu, keausan dari cakram dan kampas rem harus diminimalkan untuk memperpanjang umur komponen. Di Indonesia, banyak pemilik kendaraan yang memutuskan untuk mendaur ulang material cakram ketika cakram sudah aus. Dari sudut pandang lingkungan, hal ini akan mengurangi limbah dan jejak karbon dioksida. Namun, kinerja keselamatan dari cakram daur ulang tersebut belum banyak diteliti. Dalam penelitian ini akan dianalisis kinerja mekanik dan tribologi berbagai jenis bahan cakram, baik cakram baru maupun yang daur ulang. Bahannya ada empat, yaitu cakram baru (Ba), cakram bekas (Be), cakram bekas + sekrap (BeS), dan cakram bekas + sekrap + ampplas (BeS Amplas). Analisis yang dilakukan meliputi kekerasan, kekasaran, massa aus, koefisien gesek, dan temperatur. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kekasaran permukaan material Be lebih rendah dibandingkan material Ba, sedangkan material BeS memiliki kekasaran kurang lebih 5 kali lebih tinggi dibandingkan material Ba. Kekasaran permukaan material BeS yang tinggi menghasilkan gesekan yang rendah dan keausan yang tinggi. Situasi ini tidak diinginkan untuk aplikasi rem karena mengurangi keselamatan dan masa pakai produk. Pemberian perlakuan amplas pada material BeS dapat meningkatkan kinerja tribologi dan menurunkan suhu kontak.