Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

INTEGRASI INTERKONEKSI KONSELING DAN FILSAFAT Halid, wildan
JURNAL MAHASANTRI Vol. 1 No. 2 (2021): Jurnal Mahasantri Volume 1 Nomor 2 Maret 2021
Publisher : LP2M IAI NURUL HAKIM

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (718.237 KB)

Abstract

Pada fase awal perkembangan ilmu pengetahuan, ilmu yang satu dengan yang lain terpisah-pisah atau berdiri sendiri tanpa saling melengkapi, dengan terus terjadinya perubahan dari masa-ke masa artinya pada fase awal, ego ke-ilmuan masih mendominasi, belum mampu melepas ego keilmuan, sehingga pemisahan dan peng-kotakan pun tidak terhindarkan. dengan munculnya teori-teori baru, dengan sendirinya menemukan jati diri keilmuan sehingga ego keilmuan mampu dilepas. Khusus Ilmu konseling mampu berdiri diatas beberapa disiplin ilmu lain sebagai fondasi aktualisasi dalam prosesnya sehingga bersinergi dalam hal efektifitas konseling itu sendiri, kaitan dengan filsafat melihat sinergitas pada dua disiplin ilmu ini saling melengkapi dan sama-sama saling memberi penguatan. Dari kombinasi kedua disiplin ilmu ini, dalam teori integrasi-interkoneksi dan teori system. Ilmu konseling dan filsafat mampu melepas ego keilmuan sehingga menjadi satu kesatuan yang tidak terpisahkan. Kemampuan ilmu konseling berdiri diatas disiplin ilmu yang lain mampu menjadikan ilmu konseling menjadi ilmu terapan yang legitimasi profesionalitas-nya teruji dengan semakin berkembangnya banyak pendekatan yang digunakan dalam proses konseling terhadap konseli baik di lembaga formal,nonformal dan informal.
PERNIKAHAN SENSITIF GENDER BERBASIS AS-SAKINAH MAWADDAH WA RAHMAH Halid, Wildan
Jurnal El-Hikam Vol 14 No 1 (2021): EL-HIKAM: Jurnal Kajian Pendidikan dan Keagamaan
Publisher : LP2M Institut Agama Islam Nurul Hakim

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (563.294 KB)

Abstract

Keluarga adalah unit terkecil dalam tatanan masyarakat, yang mana setiap keluarga membutuhkan peraturan-peraturan khusus di dalamnya. Peraturan-peraturan khusus tersebut dapat saja berbentuk peraturan tak tertulis. Membangun keluarga membutuhkan proses yang panjang, mulai dari ta’aruf, khitbah, akad nikah, dan seterusnya. Itu sebabnya, sebelum terjadinya pernikahan, diperlukan kesiapan secara lahir dan batin, baik sifatnya material maupun immaterial. Ini karena dalam kehidupan setelah menikah akan ada banyak hal baru yang akan dialami oleh kedua mempelai. Artikel ini mengkaji secara detail bagaimana dinamika berkeluarga, cara membangun keluarga yang harmonis yang selalu dihiasi oleh perasaan sakinah, mawaddah, dan rahmah. Sebagaimana dimaklumi, pernikahan tidak sebatas penyatuan fisik atau raga, tetapi juga jiwa. Dalam hal ini, khususnya yang berkaitan dengan penyatuan jiwa membutuhkan proses yang panjang minimal dua tahun bahkan hingga bertahun-tahun lamanya. Semua itu bisa dijalani dengan dasar pondasi yang kuat, yakni dengan saling pengertian, saling menerima kekurangan masing-masing sehingga sikap saling memahami akan muncul dengan sendirinya. Semua ini bisa tercapai dengan memperbanyak khazanah keilmuan, sekaligus berupaya mempraktikkannya semaksimal mungkin. Sehingga dengan demikian, akan tercipta sebuah keluarga yang diliputi sakinah, mawaddah, dan rahmah yang benar-benar dirasakan oleh seluruh komponen keluarga.  
URGENSI PARADIGMA KESETARAAN GENDER DALAM PENDIDIKAN ANAK USIA DINI Rahman, Samsul Hadi; Halid, Wildan; Fadli, Heri
Jurnal El-Hikam Vol 14 No 2 (2021): EL-HIKAM: Jurnal Kajian Pendidikan dan Keagamaan
Publisher : LP2M Institut Agama Islam Nurul Hakim

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (478.278 KB)

Abstract

Artikel ini berupaya menyoroti bias gender yang terjadi dalam dunia pendidikan, terkhusus dalam tataran pendidikan anak usia dini yang secara praktis kerap memposisikan perempuan sebagai subordinasi laki-laki. Di dalamnya dilacak juga bagaimana Islam mendudukkan laki-laki dan perempuan pada tempat yang setara dalam mengakses pendidikan. Dalam artikel ini, berbagai bahan pustaka yang telah dikumpulkan, dipilah hanya yang relevan dengan fokus kajian, dianalisis, untuk selanjutnya dideskripsikan sedemikan rupa hingga tersusun sebuah artikel ilmiah yang sistematis. Gender merupakan isu skala global maupun skala nasional yang sedang diperjuangkan terutama dalam bidang pendidikan. Dalam konsep Islam tidak ditemukan adanya nilai-nilai  diskriminatif, baik terhadap perempuan atau terhadap laki-laki. Ayat-ayat yang mengungkap tentang relasi laki-laki dan perempuan menunjukkan adanya pesan kesetaraan antara laki-laki dan perempuan. Dengan demikian, nilai-nilai kesetaraan tersebut juga perlu dikembangkan pada anak-anak usia dini, baik dalam lembaga keluarga maupun lembaga pendidikan pra-sekolah. Dalam pembelajaran usia dini juga perlu dikembangkan pembelajaran yang berorientasi pada keseimbangan gender, dengan menghindari pembelajaran dari nilai-nilai yang bias gender. Peran orang tua terutama ibu sangatlah berpengaruh terhadap pendidikan anak usia dini karena pendidikan dimulai sejak dalam kandungan.